Anda di halaman 1dari 43

ILMU RESEP II

Dosen Pengampu Matakuliah :


apt. M. Andi Chandra, M.Farm.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BORNEO LESTARI
Sediaan Cair
Sediaan cair merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau
lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium, yang
homogen pada saat diaplikasikan.
Penggolongan
Sediaan
CaraCair
pemberiannya Sistem pelarut & zat
Larutan Larutan - Spirit
terlarut
oral
-Syrup -topikal
Larutan otik - Tingtur
- Elixir
- Lotion - Air aromatik
- Gargarisma
- - Collyrium
Suspensi - Litus oris
- Guttae ophtalmic
- Emulsi - Guttae nasales
- Emphitema
Berdasarkan pemakaian
Oral
sirup, eliksir,
mixtura,tetesan(drop)
Pemakaian luar
- dalam mulut; gargarisma, collutaria,nebula
- dalam rongga tubuh; douche, enema,
otoguttae, rhinoguttae
- topikal; losion
- pengobatan mata; oculoguttae, collyrium

Injeksi, infus
3
Sediaan Cair
Istilah kelarutan
Sediaan Cair
Keuntungan dan
Kerugian
Keuntungan Kerugian
- Merupakan campuran homogen - Volume bentuk larutan lebih besar
- Dosis dapat diubah-ubah dalam - Ada beberapa obat yang tidak stabil
pembuatan dalam bentuk larutan
- Dapat diberikan dalam larutan - Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan
encer, sedangkan kapsul dan tabel baunya dalam bentuk larutan
sulit diencerkan
- Kerja awal obat lebih cepat
karena obat cepat diabsorpsi.
-Mudah diberi pemanis, baua-
bauan, dan warna, dan hal ini cocok
untuk pemberian obat pada anak-
Sediaan Cair
Komposisi/
Komponen
Zat Aktif Bahan Pelarut Bahan
Zat aktif - Air, untuk melarutkan bermacam- -Pembantu
Anti
biasanya dapat macam garam
- Spiritus, untuk melarutkan kamfer, caplocking
berupa padat - Flavour
iodine, mentol.
dan cair yang - Gliserin, untuk melarutkan tannin, zat - Zat pewarna
kemudian samak, boraks, fenol - Pengawet
diformulakan - Eter, untuk melarutkan kamfer, fosfor,
- Pemanis
atau sublimat.
- Minyak, untuk melarutkan kamfer, - Antioksidan
dicampurkan
dengan pelarut mentol. - Dapar
- Paraffin liquidum, untuk melarutkan
dan bahan
Sediaan Cair
Evaluasi

Fisika Kimia Biologi


- Organoleptik - Identifkasi zat aktif dalam - Uji efektivitas
- pH sediaan pengawet
- Viskositas - Penetapan kadar zat aktif - penetapan
- Volume dalam sediaan potensi
terpindahkan antibiotik
- Bobot jenis
• Masalah Utama
- kestabilan
- kelarutan
- kecepatan melarut

Kestabilan : fisik, kimia, mikrobiologi


Kelarutan : juml. pelarut, proses melarutkan
Kecepatan melarut , adl : juml. zat yg dpt larut per satuan waktu

mempengaruhi proses pencampuran


8
LARUTAN/SOLUTIO
• Defenisi :sediaan cair yg mengandung bhn kimia
terlarut dan sbg pelarut digunakan air suling, kecuali
dinyatakan lain

• Mekanisme : zat padat bersinggungan dgn cairan

• Kelarutan :menunjukkan kelarutan zat dlm bagian


tertentu pelarut (suhu 20ºC, kec.dinyatakan lain → 1
bag. bobot zat padat atau 1 bag. vol.zat cair dlm
vol.tertentu pelarut ≈ 1 g zat padat/1 ml zat cair
dlm sejumlah ml pelarut

9
• Faktor yg mempengaruhi kec. melarut
- ukuran partikel
- kelarutan
- suhu
- pengadukan

• Istilah :
- solid : zat padat
- solut : zat padat terlarut
- solvent : pelarut
- solution : larutan
- soluble : larut

10
• Daya larut solut dalam solvent dipengaruhi oleh:
- solute
- solvent
- perbandingan antara solut dgn solvens (FI)
ex:
• daya larut zat X dlm air 1:10 (1 g zat X dgn 10 mL
air sudah membentuk larutan yg jenuh), jd jika
perbandingannya lebih maka kemungkinan tdk
larut)
- suhu

Solutio : larutan jernih, bila perlu dgn penyaringan menggunakan kertas saring
11
• Kemasan
Botol gelas/plastik
Botol kaca gelap : utk zat tertentu yg mudah rusak
akibat cahaya,
mis:
Sol.Adrenalini HCl/bitartrat
lar.mengandung I2/KI (sol.Iodii Sprituosa, sol.
Lugoli)
lar. yg mengandung Ag (sol. Nitratis Argenti)
Botol putih : utk lart. mengandung garam Fe (cahaya
dpt menghambat oksidasi Ferro mjd Ferri)

12
SIRUP
• Definisi
Sed.cair berupa larutan yg mengandung sukrosa
tdk kurang dari 64% dan tdk lebih 66% (FI III)
larutan manis, kental dan jernih

• Pembagian berdasarkan kegunaan :


a. sirup bukan obat
b. Sirup obat

13
a. Sirup bukan obat
mengandung bahan pemberi rasa, tp tdk
mengandung zat obat
mis. Sirup akasia, sirup cerri, dll.
kegunaan : sbg pembawa memberi rasa dan
aroma enak pd bhn obat

b. Sirup obat
mengandung bahan obat/terapetik
komponen : bhn obat, sukrosa, air murni,
pemberi rasa/bau/warna, eksipien lain
(peningkat kelarutan, pengental, stabilisator)
14
• Komponen Penyusun Sirup
Gula → pemanis, pengental
 yg sering digunakan : sukrosa (60-80%) jenis lain :
dekstrosa, sorbitol, gliserin, propilenglikol

Pengawet / Antimikroba → menjaga sirup thdp


pertumb.mikroba
 cont. as.benzoat/Na Benzoat
 nipagin, nipasol
 juml.pengawet yg ditambahkan tergantung:
 juml.air yg tersedia sifat/aktivitas zat

Pemberi Rasa
 buatan (serbuk/larutan),alami (miny.jeruk, vanili, dll)

Pemberi warna : berkaitan dgn pemberi rasa


 hijau → permen
 Coklat
 kuning → jeruk
 syarat : larut dlm air, tdk bereaksi dgn zat lain, warna stabil
pd kisaran pH tertentu

15
Pembuatan Sirup
1. Kecuali dinyatakan lain, sirup dibuat sbb:
• Buat cairan utk sirup, panaskan dan kmdn ditambah gula (jika
perlu dididihkan hingga larut)
• Tambahkan air mendidih secukupnya (sampai bobot
dikehendaki)

16
2. Tergantung sifat fisika/kimia bahan obat, maka
pembuatan sirup ada 4 cara :
a. Larutan/Sirup dgn bantuan pemanasan
komponen sirup tdk rusak akibat pemanasan
Gula + air → panaskan → terbentk larutan
Komponen lain yg tdk tahan panas, di+kan dlm sirup panas →
dinginkan, → cukupkan dgn air murni
Utk senyawa mudah menguap (alkohol, miny.atsiri) → di+ kan
terakhir
Penyimpanan dlm wadah tertutup rapat, berwarna coklat

b. Larutan/sirup dgn pengadukan tanpa pemanasan


utk menghindari panas yg dpt merangsang inversi
sukrosa
waktunya lama
kestabilan produk maksimal
cont. sirup Ferro sulfas
17
3. Penambahan sukrosa dlm cairan obat/cairan yg
diberi rasa
utk cairan obat spt tingtur/ekstrak cair (sbg bahan obat)
• Tingtur/ekstrak dicampur dgn air → biarkan terpisah,
saring
• Filtrat diambil (cairan obat) → + kan sukrosa
Cont. sirup sennae

18
4. Perkolasi sumber bahan obat atau sukrosa
– sukrosa diperkolasi utk membuat sirup
– komponen obat diperkolasi mjd ekstrak → tambahkan sukrosa/sirup

Prosedur :
Sukrosa, air/cairan obat, dll → dilewatkan dlm kolom kristal utk
melarutkan
Perkolat ditampung, masukkan kembali sampai semua sukrosa tlh
dilarutkan (sesuai kebutuhan)
Stlh sukrosa larut → (+)kan air/cairan alin yg dibutuhkan (dilewatkan
pd perkolator menggunakan kapas)
Cairan tsb → utk mencuci kapas yg diresapi bekas sirup →
diperoleh produk akhir
cont. sirup tolu balsem, sirup ipeca

19
• Sirup korigens
• sirupus simplek
• sirupus aurantii (utk obat rasa pahit)
• sirupus rubi idaei (utk obat rasa asam)
• Sirup obat
a. Ekspektoran
ex : sirup Thymi, sir.thymi compositum, sir.Althae
b. Antitussive
ex : sir. codein, (2 mg codein/mL sirup)
c. Anthelmentik
ex : sir.piperazin (1 mg piperazin bentuk hexahydrat/citrat
dlm 5 mL sir.)
d. Antibiotika
sir.kanamycin (50 mg/mL), klorampfenikol (25mg/mL)
e. sirup kering (dry syrup)
dgn sakarosa yg hrs dilarutkan dlm sejuml.air tertentu sblm
digunakan

20
ELIKSIR
• Defenisi : sed.berupa larutan yg memiliki
rasa dan bau yg sedap, mengandung bhn
obat dan bhn tambahan (pemanis,
pewangi, pengawet) dan digunakan sbg
obat dalam
Pelarut utama : etanol&air, → utk meningkatkan kelarutan obat
Pelarut lain (ko solvens) : gliserin, propilenglikol, sorbitol
• Jenis
a. Eliksir obat ; memberikan efek terapi
b. Eliksir bukan obat → - pembawa
- menghilangkan rasa tdk enak
- pengencer

21
• Kriteria :
-mengandung alkohol 5%-10%
(perbandingan tergantrung kelarutan)
- rasa manis (tdk semanis sirup)
- warna sesuai aroma
• Pembuatan
- larutan sederhana dgn pengadukan/pencampuran dua atau lebih
bahan cair
- komponen larut air → dilarutkan dlm air
- komponen larut alkohol, → dilarutkan dlm alkohol
- komponen air ditambahkan kedalam kompponen alkohol,
atau sebaliknya
- cukupkap volume dgn pelarut/pembawa yg sesuai

22
NETRALISASI, SATURASI DAN
EFFERVESCENS

23
Netralisasi
• Obat minum yang dibuat dengan
mencampurkan bagian asam dan
bagian basa sampai reaksi selesai dan
larutan bersifat netral.
– Basa : berbentuk garam karbonat → gas CO2nya dihilangkan
Juml.Na. Bic dihitung dari
Tabel (10/10 x 12 = 12)
– Conth. R/ Acid citric 10
Bic.Nat qs
mf.potio netral 100
S t dd CI
Pembuatan :

• Asam sitrat digerus (+) air hingga


larut (M1)
• Na.Bic digerus (+) air hingga larut
(M2)
• tambahkan M1 ke dalam M2, gerus
hingga semua CO2 keluar
• tambahkan bahan lain
25
Saturasi
• obat minum yang diperoleh dgn mencampurkan
jenis asam dan garam karbonat, dan dijaga supaya
cairan tersebut mengandung gas CO2 jenuh
• Digunakan utk menghilangkan kembung perut
• Saturasi merupakan obat cair yang pada
prinsipnya larutan yang jenuh dengan CO2
• CO2 berfungsi sebagai corrigens. Saturasi tidak
dapat disimpan dalam waktu lama karena akan
memperlambat CO2 hilang, sehingga tidak
memenuhi syarat saturasi lagi

26
• Tujuan pemberian obat saturasi:
– Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak
– CO2 mempercepat absorbsi
– Merangsang keluarnya getah pencernaan
yang banyak
– Sebagai carminativum atau laxans
– Untuk antioxydant
– Memberi efek psikologi bahwa obat tersebut
kuat

27
• Pembuatan:
– Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang
tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk
botol.
– Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang
tersedia.
– 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa
asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup
dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi
tertahan.

28
Daftar tabel penjenuhan
Untuk 10 bag Ammonia K2CO3 Na2CO3 NaHCO3
As. amigdalat 11,2 - - 3,51
As. Asetat 1,7 0,7 1,43 0,84
As. Sitrat 24,0 9,9 20,4 12,0
As. Salisilat 12,3 5,0 10,4 6,1
As. Tartrat 22,7 9,2 19,1 11,2
As. Amigdalat As. Asetat As. Sitrat As. Salisilat As. Tartrat
Untuk 10 bag

Ammonia 8,9 58,8 4,1 8,1 4,41

Kal.Karbonat - 144,7 10,1 20,0 10,9

Na. Karbonat - 69,9 4,9 9,7 5,2

Na. Bikarbonat 18,1 119,0 8,3 16,4 8,9


29
Cont. Saturasi :
Potio Riveri (NP V) : R/ Acid citric 5
Air 50
Lar.asam
Sir.simplek 25
Sprit.Citrun 5
NaHCO3 6
Air Lar.basa
110
Pembuatan :
 As.sitrat dilarutkan dlm 50 mL air (asam)
 larutan sir.simpl. + sir.citrun ke dlm lar.asam
 NaHCO3 dilarutkan dlm 110 mL air (basa), masukkan dlm wadah
botol
 bagi lar.asam (1/3 bagian + 2/3 bag.)
 tambahkan 2/3 lar.asam kedlm wadah melalui dinding botol
perlahan-2 samp.tercampur
 terakhir tambahkan sisa 1/3 bag.asam kedlm botol dan
langsung tutup dgn tutup gabus (chmpagne prop)

30
Effervescent
• Potio effervescent merupakan
saturatio yang CO2-nya lewat jenuh
Pembuatan :
– Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia.
Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
– Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia
– Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa
dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.

– Gas CO2 umumnya digunakan untuk


pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan
kadang-kadang dimasudkan untuk
menyegarkan rasa minuman.
31
• Penambahan Bahan –bahan.
– Zat – zat yang dilarutkan dalam bagian asam
• Zat netral dalam jumlah kecil.
• Bila jumlahnya banyak, sebagian dilarutkan dalam asam
sebagian dilarutkan dalam basa, berdasarkan
perbandingan jumlah airnya.
• Zat-zat mudah menguap.
• Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid
• sirup
– Zat- zat yang dilarutkan dalam bagian basa.
• Garam dari asam yang sukar larut . misalnya natrii benzoas,
natrii salisilas.
• Bila saturasi mengandung asam tartrat maka garam-garam
kalium dan ammonium harus ditambahkan kedalam
bagian basanya, bila tidak, akan terbentuk endapan kalium
atau ammonium dari asam tartrat.

32
• Netralisasi → dapat dipanasi dan digojok
• Saturasi → lar.dibuat dingin dan tidak boleh
digojok
• Zat netral dilarutkan dlm lar.asam sitrat
• Tingtur, zat yg mudah menguap, garam alkaloid,
ekstrak (juml.kecil)→larutkan dlm bag.asam
• Seny.bereaksi alkalis (Na.benzoas, Na.salicylas,
aminophylin) →dilarutkan dlm bag.basa
• Tdk boleh mengandung zat yg tdk larut dlm
campuran.
• Ukuran/volume wadah (botol) 20% lebih besar dari
vol.larutan; utk saturasi
33
• Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan
saturatio dan potio effervescent adalah :
– diberikan dalam botol yang kuat , berisi kira-kira 9/10
bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau
karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne
knop.
– Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut ,
karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan
botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar
34
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

35
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

1
dispensing
Kasus : seorang apoteker atau asisten apoteker
memberikan obat kepada pasien. Obat tersebut seperti
antibiotik sirup kering sebanyak 60 ml. Setelah itu apoteker atau
asisten apoteker lupa memberikan informasi kepada pasien
kalau obat tersebut harus di tambahkan air.
Masalahnya : wali atau pasien tidak selalu tahu tentang
obat. Bisa saja obat antibiotik sirup kering itu langsung
ditambahkan aquadest sebanyak dia inginkan.
Solusinya : sebagai apoteker harus sigap
untuk memberikan informasi kepada pasien kalau obat tersebut
sudah ditambahkan aquadest. Atau juga si wali harus
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

2
dispensing
Kasus : Melepaskan etiket obat asli pada
botol syirup lalu diganti dengan etiket apotik
sendiri .
Masalah : Pasien tidak tahu dengan
jelas obat apa yang digunakannya, sehingga
pasien jadi kurang mandiri untuk melakukan
swamedikasi.
Solusi : Etiket tidak perlu diganti, atau
walaupun diganti dilengkapi dengan informasi
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

3
dispensing
Kasus : Ada beberapa jenis obat khususnya
sirup yang tidak menyediakan tutup takar. Seperti
amoxicillin dry syrup, zinkids syrup, dan lain-lain.
Masalah : Dikhawatirkan pasien tidak
memiliki tutup takar sendiri dirumah sehingga bisa
terjadi ketidaktepat terhadap dosis.
Solusi : Apotek menyiapkan tutup takar
sendiri untuk diberikan kepada pasien disertai edukasi
mengenai jumlah yang diminum
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

4
dispensing
Kasus : Seorang pasien datang ke apotek ingin
membeli obat batuk yang paten tetapi pada apotek tersebut
obat paten yang paisen tersebut maksudkan sedang restock
dan kemudian Apoteker pada apotek tersebut menawarkan
obat generic yang memiliki komposisi dan khasiat yang
sama tetapi pasien tidak mau karena menurutnya obat paten
lebih mahal sehingga memiliki khasiat yang lebih baik.
Masalah : cara pemikiran pasien yang
menyebutkan obat paten lebuih baik dari pada obat generik
Solusi : sebagai apoteker memberikan penjelasan
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

5
dispensing
Kasus : Pada sebuah apotek yang memiliki praktek
dokter anak setiap harinya mengencerkan/melarutkan 20 botol
Amoxicillin dry syrup. Setiap syrup yang di encerkan terkadang
tidak selalu habis diberikan kepada pasien dalam sehari
sehingga ada syrup yang telah diencerkan tersisa di apotek
Masalah : Syrup amoxicillin hanya tahan 7
hari setelah tutup botol dibuka dan syrup diencerkan, sehingga
bisa saja syrup amoxicillin terkontaminasi selama penyimpanan
diapotek yang dapat menyebabkan menurun atau hilangnya
khasiat dari obat.
Solusi : Syrup amoxicillin diencerkan seperlunya
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

6
dispensing
Kasus : R/ Amoxicillin dry syr I
S.3dd.5cc

Pro : Ana (5th)

Masalah : Diperlukan ketepatan


penambahan pelarut
Solusi : diukur 60ml air dengan menggunakan
gelas ukur kemudian dimasukkan ¾ kedalam botol lalu
kocok hingga terlarut dan homogen setelah itu tambahkan
Sediaan Cair

Masalah
compunding &

7
dispensing
Kasus : Kebiasaaan meminum obat
sesudah makan ex: gol antasida
Masalah : pasien kurangnya mengerti
bahwa tidak smua obat syr diminum langsung
sesudah makan.
Solusi : seharusnya diberikan edukasi yang
jeks tentang aturan makan obat maag

Anda mungkin juga menyukai