Anda di halaman 1dari 37

SEDIAAN CAIR

(SEDIAAN LARUTAN ORAL)


TIM DOSEN FARMASETIKA DASAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN

CPMK SUB-CPMK Indikator Capaian


• Mampu melakukan pelayanan sediaan farmasi • Mampu menjelaskan mengenai sediaan larutan 1. Ketepatan dalam menjelaskan macam-macam
dan alat kesehatan sesuai prosedur (CPMK 3) oral (Sub-CPMK 8) bentuk sediaan larutan,
• Mampu menghitung dosis dan jumlah obat 2. Kemampuan dalam menyelesaikan resep
yang disediakan sesuai permintaan resep sediaan sirup dan elixir
(CPMK 4) 3. Ketepatan dalam menjelaskan perbedaan
• Mampu menyiapkan sediaan farmasi yang sediaan saturasi, netralisasi dan effervescent
aman, efektif, stabil dan bermutu berdasarkan
permintaan resep (CPMK 5)
INTEGRASI DENGAN NILAI AIK
(QS. AN-NAHL: 69)

• Madu merupakan salah satu contoh larutan yang di dalamnya mengandung


obat. (QS. An-Nahl: 69). Selain itu, madu dapat digunakan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan sediaan obat
BENTUK SEDIAAN CAIR

• Larutan : sirup, eliksir, gargarisma, saturasi/netralisasi, obat tetes


• Sediaan disperse cair: suspensi dan emulsi
Berdasarkan pemakaian
Oral:
sirup, eliksir, mixtura, tetesan (drop)

Pemakaian luar:
- dalam mulut; gargarisma, collutaria, nebula
- dalam rongga tubuh; douche, enema, otoguttae, rhinoguttae
- topikal; linimenta, lotion
- pengobatan mata; oculoguttae, collyrium

Injeksi, infus

5
KEUNTUNGAN SEDIAAN CAIR

• Lebih mudah ditelan; pasien tertentu yg sulit menelan


• Absorbsi cepat
• Terdistribusi homogen dlm seluruh sediaan
• Mengurangi iritasi (dinetralkan oleh cairan lambung)
• Dosis; bisa diberikan lebih tepat (tetes, ml)
KERUGIAN SEDIAAN CAIR

• Bersifat voluminius
• susah dalam pengangkutan dan penyimpanan
• sangat tergantung kemasan/wadah
• kurang praktis

• Stabilitas < sediaan padat


• Media ideal utk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme → perlu
pengawet
• Masalah Utama
- kestabilan : fisik, kimia dan mikrobiologi
- kelarutan : jumlah pelarut, proses melarutkan
- kecepatan melarut: jumlah zat yang dapat larut per satuan
waktu → mempengaruhi proses pencampuran

8
KOMPONEN PENYUSUN SEDIAAN CAIR

• Bahan aktif
• Belarut/pembawa
• Eksipien
LARUTAN/SOLUTIO

• Merupakan sediaan cair yg mengandung bhn kimia terlarut dan sbg pelarut
digunakan air suling, kecuali dinyatakan lain

• Mekanisme : zat padat bersinggungan dgn cairan

• Kelarutan : menunjukkan kelarutan zat dlm bagian tertentu pelarut (suhu 20ºC,
kec.dinyatakan lain → 1 bag. bobot zat padat atau 1 bag. vol.zat cair dlm
vol.tertentu pelarut ≈ 1 g zat padat/1 ml zat cair dlm sejumlah ml pelarut
• Istilah kelarutan
Istilah kelarutan Juml.bag.pelarut utk
melarutkan
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1-10
Larut 10-30
Agak sukar larut 10-100
Sukar larut 100-1000
Sangat sukar larut 1000-10000
Praktis tidak larut Lebih dari 10000

11
• Faktor yg mempengaruhi kecepatan melarut

- ukuran partikel
- kelarutan
- suhu

- pengadukan

• Istilah :

- solid : zat padat


- solut : zat padat terlarut
- solvent : pelarut

- solution : larutan
- soluble : larut
12
• Daya larut solut dalam solvent dipengaruhi oleh:
- solute
- solvent
- perbandingan antara solut dgn solvens (FI)
ex:
• daya larut zat X dlm air 1:10 (1 g zat X dgn 10 mL air sudah membentuk larutan yg
jenuh), jd jika perbandingannya lebih maka kemungkinan tdk larut)
- suhu

Solutio : larutan jernih, bila perlu dgn penyaringan menggunakan kertas saring

13
• Kemasan
Botol gelas/plastik
Botol kaca gelap : utk zat tertentu yg mudah rusak akibat
cahaya,
mis:
Sol.Adrenalini HCl/bitartrat
lar.mengandung I2/KI (sol.Iodii Sprituosa, sol. Lugoli)
lar. yg mengandung Ag (sol. Nitratis Argenti)
Botol putih : utk lart. mengandung garam Fe (cahaya dpt
menghambat oksidasi Ferro mjd Ferri)

14
SIRUP

• Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan kadar tinggi
• Larutan sukrosa hamper jenuh dalam air → sirup simpleks (sukrosa 64 – 66%)
→ larutan kental, manis dan jernih
• Terbagi menjadi:
• Sirup obat
• Sirup bukan obat
a. Sirup bukan obat

mengandung bahan pemberi rasa, tp tdk mengandung zat obat

mis. Sirup akasia, sirup cerri, dll.

kegunaan : sebagai pembawa; memberi rasa dan aroma enak pada bahan obat

b. Sirup obat
mengandung bahan obat/terapetik
komponen : bhn obat, sukrosa, air murni, pemberi rasa/bau/warna, eksipien lain
(peningkat kelarutan, pengental, stabilisator)

16
• Sirup korigens
• sirupus simplek
• sirupus aurantii (utk obat rasa pahit)
• sirupus rubi idaei (utk obat rasa asam)
• Sirup obat
a. Ekspektoran
ex : sirup Thymi, sir.thymi compositum, sir.Althae
a. Antitussive
ex : sir. codein, (2 mg codein/mL sirup)
a. Anthelmentik
ex : sir.piperazin (1 mg piperazin bentuk hexahydrat/citrat dlm
5 mL sir.)
a. Antibiotika
sir.kanamycin (50 mg/mL), klorampfenikol (25mg/mL)
a. sirup kering (dry syrup)
dgn sakarosa yg hrs dilarutkan dlm sejuml.air tertentu sblm digunakan
17
KOMPONEN PENYUSUN SIRUP

Pengawet / Antimikroba
Gula → pemanis, Pemberi warna : berkaitan
→ menjaga sirup thdp Pemberi Rasa dgn pemberi rasa
pengental
pertumbuhan mikroba
• yg sering digunakan : • cont. as.benzoat/Na • buatan (serbuk/larutan) • hijau → permen
sukrosa (60-80%) jenis Benzoat • alami (minyak jeruk, • Coklat
lain : dekstrosa, sorbitol, • nipagin, nipasol vanili, dll) • kuning → jeruk
gliserin, propilenglikol • Jumlah pengawet yg • syarat : larut dlm air, tdk
ditambahkan bereaksi dgn zat lain,
tergantung: warna stabil pada
• Jumlah air yg tersedia kisaran pH tertentu
sifat/aktivitas zat
Pembuatan Sirup

1. Kecuali dinyatakan lain, sirup dibuat sbb:


• Buat cairan utk sirup, panaskan dan kmdn ditambah gula (jika perlu
dididihkan hingga larut)
• Tambahkan air mendidih secukupnya (sampai bobot dikehendaki)

19
2. Tergantung sifat fisika/kimia bahan obat, maka pembuatan
sirup ada 4 cara :
a. Larutan/Sirup dgn bantuan pemanasan
komponen sirup tdk rusak akibat pemanasan
Gula + air → panaskan → terbentk larutan
Komponen lain yg tdk tahan panas, di+kan dlm sirup panas → dinginkan,
→ cukupkan dgn air murni
Utk senyawa mudah menguap (alkohol, miny.atsiri) → di+ kan terakhir
Penyimpanan dlm wadah tertutup rapat, berwarna coklat

b. Larutan/sirup dgn pengadukan tanpa pemanasan


utk menghindari panas yg dpt merangsang inversi sukrosa
waktunya lama
kestabilan produk maksimal
cont. sirup Ferro sulfas 20
3. Penambahan sukrosa dlm cairan obat/cairan yg
diberi rasa
utk cairan obat spt tingtur/ekstrak cair (sbg bahan obat)
• Tingtur/ekstrak dicampur dgn air → biarkan terpisah, saring
• Filtrat diambil (cairan obat) → + kan sukrosa
Cont. sirup sennae

21
4. Perkolasi sumber bahan obat atau sukrosa
• sukrosa diperkolasi utk membuat sirup
• komponen obat diperkolasi mjd ekstrak → tambahkan sukrosa/sirup

Prosedur :
Sukrosa, air/cairan obat, dll → dilewatkan dlm kolom kristal utk
melarutkan
Perkolat ditampung, masukkan kembali samp.semua sukrosa tlh
dilarutkan (sesuai kebutuhan)
Stlh sukrosa larut → (+)kan air/cairan alin yg dibutuhkan
(dilewatkan pd perkolator menggunakan kapas)
Cairan tsb → utk mencuci kapas yg diresapi bekas sirup →
diperoleh produk akhir
cont. sirup tolu balsem, sirup ipeca 22
ELIKSIR
• berupa larutan yg memiliki rasa dan bau yg sedap, mengandung bhn obat dan bhn
tambahan (pemanis, pewangi, pengawet) dan digunakan sbg obat dalam

• Pelarut utama : etanol dan air → untuk meningkatkan kelarutan obat, etanol berfungsi sebagai
kosolven
Pelarut lain: gliserin, propilenglikol, sorbitol

• Jenis
a. Eliksir obat ; memberikan efek terapi

b. Eliksir bukan obat → pembawa, menghilangkan rasa tdk enak, pengencer


• Kriteria :
-mengandung alkohol 5%-10% (perbandingan tergantrung
kelarutan)
- rasa manis (tdk semanis sirup)
- warna sesuai aroma
• Pembuatan:
− larutan sederhana dgn pengadukan/pencampuran dua atau lebih
bahan cair
− komponen larut air → dilarutkan dlm air
− komponen larut alkohol, → dilarutkan dlm alcohol
− komponen air ditambahkan kedalam kompponen alkohol,
atau sebaliknya
− cukupkan volume dgn pelarut/pembawa yg sesuai

24
• Contoh Eliksir obat :
- Eliksir Phenobarbital - Eliksir Theopylline
R/ Phenobarbital 4 R/ Theophylline 5,3
Ol.Citrii 0,25 mL Acid Citric 10
Propilenglikol 100 mL Glucosi Liq (NF) 44
Ethanol 200 mL Sirupi 132 mL
Sorbitol Sol.USP 600 mL Glycerini 50 mL
Corr.coloris qs Sorbitol sol.USP 324 mL
Aquadest ad 1L Ol.Citrii 0,5
Corr.Coloris 0,1
Aquadest ad 1000
25
NETRALISASI, SATURASI DAN
EFFERVESCENS

26
NETRALISASI

• Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan


bagian asam dan bagian basa sampai reaksi
selesai dan larutan bersifat netral.
• Basa : berbentuk garam karbonat → gas CO2nya dihilangkan

• Contoh. R/ Acid citric 10


Juml.Na.Bic dihitung dari
Bic.Nat qs Tabel (10/10 x 12 = 12)
mf.potio netral 100
S t dd CI
Pembuatan :

• Asam sitrat digerus (+) air hingga larut (M1)


• Na.Bic digerus (+) air hingga larut (M2)
• tambahkan M1 ke dalam M2, gerus hingga semua CO2
keluar
• tambahkan bahan lain

28
SATURASI

• obatminum yang diperoleh dgn mencampurkan jenis asam dan


garam karbonat, dan dijaga supaya cairan tersebut mengandung
gas CO2 jenuh
•Digunakan utk menghilangkan kembung perut
• Saturasi merupakan obat cair yang pada prinsipnya larutan yang
jenuh dengan CO2
• CO2 berfungsi sebagai corrigens. Saturasi tidak dapat disimpan
dalam waktu lama karena akan memperlambat CO2 hilang,
sehingga tidak memenuhi syarat saturasi lagi

29
Tujuan pemberian obat saturasi:
• Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak
• CO2 mempercepat absorbsi
• Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak
• Sebagai carminativum atau laxans
• Untuk antioxydant
• Memberi efek psikologi bahwa obat tersebut kuat

Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Mis
NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.
• 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang
hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas
yang terjadi tertahan.
30
DAFTAR TABEL PENJENUHAN
Untuk 10 bag
Ammonia K2CO3 Na2CO3 NaHCO3
As. amigdalat 11,2 - - 3,51
As. Asetat 1,7 0,7 1,43 0,84
As. Sitrat 24,0 9,9 20,4 12,0
As. Salisilat 12,3 5,0 10,4 6,1
As. Tartrat 22,7 9,2 19,1 11,2

As. Amigdalat As. Asetat As. Sitrat As. Salisilat As. Tartrat
Untuk 10 bag
Ammonia 8,9 58,8 4,1 8,1 4,41

Kal.Karbonat - 144,7 10,1 20,0 10,9

Na. Karbonat - 69,9 4,9 9,7 5,2

Na. Bikarbonat 18,1 119,0 8,3 16,4 8,9


31
Cont. Saturasi :
Potio Riveri (NP V) : R/ Acid citric 5
Air 50 Lar.asam
Sir.simplek 25
Sprit.Citrun 5
NaHCO3 6 Lar.basa
Air 110
Pembuatan :
❖As.sitrat dilarutkan dlm 50 mL air (asam)
❖larutan sir.simpl. + sir.citrun ke dlm lar.asam
❖NaHCO3 dilarutkan dlm 110 mL air (basa), masukkan dlm wadah botol
❖bagi lar.asam (1/3 bagian + 2/3 bag.)
❖tambahkan 2/3 lar.asam kedlm wadah melalui dinding botol perlahan-
2 samp.tercampur
❖terakhir tambahkan sisa 1/3 bag.asam kedlm botol dan
langsung tutup dgn tutup gabus (chmpagne prop)
32
EFFERVESCENT
• Potio effervescent merupakan saturatio yang CO2-nya lewat
jenuh

Pembuatan :
• Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Mis
NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia
• Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan
hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.

• Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat,


dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa minuman.
33
• Penambahan Bahan –bahan.
• Zat – zat yang dilarutkan dalam bagian asam
• Zat netral dalam jumlah kecil.
• Bila jumlahnya banyak, sebagian dilarutkan dalam asam sebagian dilarutkan dalam
basa, berdasarkan perbandingan jumlah airnya.
• Zat-zat mudah menguap.
• Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid
• sirup
• Zat- zat yang dilarutkan dalam bagian basa.
• Garam dari asam yang sukar larut . misalnya natrii benzoas, natrii salisilas.
• Bila saturasi mengandung asam tartrat maka garam-garam kalium dan ammonium
harus ditambahkan kedalam bagian basanya, bila tidak, akan terbentuk endapan
kalium atau ammonium dari asam tartrat.

34
• Netralisasi → dapat dipanasi dan digojok
• Saturasi → lar.dibuat dingin dan tidak boleh digojok
• Zat netral dilarutkan dlm lar.asam sitrat
• Tingtur, zat yg mudah menguap, garam alkaloid, ekstrak
(juml.kecil)→larutkan dlm bag.asam
• Senyawa bereaksi alkalis (Na.benzoas, Na.salicylas,
aminophylin) → dilarutkan dlm bag.basa
• Tdk boleh mengandung zat yg tdk larut dlm campuran.
• Ukuran/volume wadah (botol) 20% lebih besar dari vol.larutan;
utk saturasi

35
• Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent
adalah :
• diberikan dalam botol yang kuat , berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap
dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
• Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut , karena tidak boleh dikocok.
Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar

36
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN…??

37

Anda mungkin juga menyukai