PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selain Negara China dan India. Pertumbuhan ekonomi ini didukung dengan
peningkatan investasi domestik pada 158 proyek sektor industri Indonesia. Dari 158
proyek yang ada, 23 proyek berasal dari industri tekstil. Untuk terus meningkatkan
Batik merupakan kain khas Indonesia yang terdiri dari beberapa tahapan
proses pembuatan, mulai dari proses kain mori hingga memberi warna akhir pada
kain batik. Dalam proses pembuatannya, terutama proses pewarnaan, pekerja batik
akan terpapar bahan-bahan kimia yang dapat bersifat sebagai alergen atau iritan
kulit (Susanto, 1980). Bahan-bahan kimia yang ditemui di lingkungan kerja dapat
mengakibatkan terjadinya dermatitis kontak pada kulit yang terpapar dengan bahan
tersebut.
1
2
kulit yang penyebab utamanya adalah paparan bahan kimia, fisik, atau biologi
ketika berada di tempat kerja. Dermatitis kontak akibat kerja menjadi salah satu
Dua tipe dermatitis kontak akibat kerja yang paling banyak ditemukan adalah
dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan (Lau, Matheson, Burgess,
produktivitas saat bekerja karena gejala yang dikeluhkan (Lau, Matheson, Burgess,
Dharmage, & Nixon, 2011). Salah satu cara untuk mengurangi penurunan
kontak akibat kerja dan mengetahui faktor risiko yang dimiliki oleh pekerja, salah
satunya adalah riwayat atopik yang dimiliki oleh pekerja (Brown, 2004).
kehidupan sehari-hari. Manifestasi dari atopi disebut penyakit atopik yang biasa
dikenal sebagai penyakit alergi seperti asma, rhinitis alergi, konjungtivitis alergi,
dan dermatitis atopik (Gold & Kemp, 2005). Orang dengan riwayat atopik memiliki
barier kulit yang lebih tipis karena adanya peningkatan kehilangan air secara
transepidermal serta terjadi mutasi jaringan ikat penyusun kulit (Loofler & Effendy,
1999).
Pada sebuah studi prospektif dengan subjek 1564 pekerja baru pada industri
otomotif, 4.4% pekerja mengalami dermatitis pada tahun pertama bekerja. Risiko
3
atopik (14%), intoleransi wool (11%), dan hay fever (9%). Studi lain yang
sebesar 7,3 kali pada pekerja dengan kulit kering dibandingkan dengan pekerja
yang berkulit normal. Selain itu, risiko dermatitis juga meningkat sebesar 2,2 kali
pada pekerja yang memiliki riwayat atopik berupa mucosal atopy (Diepgen &
Coenraads, 1999).
pada pekerja dengan riwayat atopik tersebut, peneliti ingin meninjau prevalensi
dermatitis kontak akibat kerja, khususnya dermatitis kontak alergi dan dermatitis
kontak iritan pada pekerja dengan riwayat atopik di industri batik tradisional Daerah
Istimewa Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
riwayat atopik?
riwayat atopik?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Istimewa Yogyakarta
2. Tujuan Khusus
Istimewa Yogyakarta
Istimewa Yogyakarta
5
D. Keaslian Penelitian
5 Ahmad Pengaruh Atopi 355 pekerja Analitik 1. Subjek penelitian adalah pekerja
Firman, 2010 Terhadap Kejadian industri observasional bagian produksi di industri
Dermatitis Kontak penyamakan dengan pendekatan penyamakan kulit Magelang
Alergi Akibat Kerja kulit PT. cross sectional 2. Desain penelitian ini adalah
Pada Pekerja Pabrik Lembah Tidar analitik observasional
Penyamakan Kulit di Jaya
PT. Lembah Tidar
Magelang
7
E. Manfaat Penelitian
pekerja yang memiliki riwayat atopik dan berisiko terpapar bahan kimia
4. Bagi penulis