Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di indonesia.
Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut (Profil
kesehatan indonesia, 2007).
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem
pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa
upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan,
kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu dilaksanakan
melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan disertai dengan
upaya penunjang yang diperlukan. Ketersediaan sumber daya baik dari segi kualitas
maupun kuantitas, sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan (Profil kesehatan indonesia,
2009).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan
dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984 dengan
terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003.
Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal
yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang
diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan

1
pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada
kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan
pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan
program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu
perlu pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan
pelaksanaan program UKS ke depan.

B. Tujuan Penulisan Makalah


1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Program Puskesmas UKS.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat menejelaskan Pengertian Puskesmas
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Visi Misi Puskesmas
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Fungsi Puskesmas
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Stratifikasi Puskesmas
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Program Puskesmas
f. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Program Puskesmas UKS

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makaalah ini adalah dengan metode
deskriptif dengan mempelajari dan mengumpulkan referensi dan pustaka yang berhubungan
dengan judul makalah kami yaitu “Program Puskesmas UKS”, baik berupa buku maupun
informasi di internet.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah kelompok kami terdiri dari :
BAB I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Materi yang meliputi Pengertian Puskesmas, Visi Misi Puskesmas, Fungsi
Puskesmas, Stratifikasi Puskesmas, Program Puskesmas, Program Puskesmas UKS
BAB III Penutup yang meliputi Simpulan dan Saran.

BAB II
MATERI

A. Pengertian Puskesmas

2
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

B. Visi Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat”
menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah
(Mubarak, 2014) :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu

3
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

C. Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi dari puskesmas menurut Kepmenkes Nomor.128/MENKES/SK/II/2004 yaitu
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan
lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk embangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga
danmasyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta
ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat
setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertamasecara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

4
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(privategoods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatanperorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit.Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentuditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods)dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
Menurut Mubarak (2014) proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan
program puskesmas.

D. Stratifikasi Puskesmas
1. Definisi Stratifikasi Puskesmas
Stratifikasi Puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas,
dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas
dapat dilaksanakan lebih terarah.
Hal ini diharapkan dapat menimbulkan gairah kerja, rasa tanggung jawab dan kreatifitas
kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri.

2. Tujuan Stratifikasi Puskesmas


a. Umum
Mendapatkan gambaran tentang tingkat pengembangan fungsi puskesmas secara
berkala dalam rangka pembinaan dan pengembanganya.
b. Khusus
1) Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam
rangka mawas diri.
5
2) Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dalam waktu mendatang.
3) Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas
sebagai masukan untuk pembinaan lebih lanjut.
3. Pengelompokan Stratifikasi Puskesmas
Pengelompokan Strata dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Strata I Puskesmas dengan Prestasi kerja Baik (warna hijau).
b. Strata II Puskesmas dengan Prestasi kerja Cukup (warna kuning).
c. Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja Kurang (warna merah).
Sasaran dari stratifikasi puskesmas
a. Puskesmas tingkat kecamatan
b. Puskesmas tingkat ke;urahan ( puskesmas pembantu )
c. Unit-unit kesehatan lain
d. Pembinaan peran serta masyarakat

4. Ruang Lingkup Stratifikasi Puskesmas


Ruang lingkup stratifikasi puskesmas dikelompokan dalam empat aspek yaitu:
a. Hasil kegiatan puskesmas dalam bentuk cakupan dari masing-masing kegiatan.
b. Hasil dan cara pelaksanaan manajemen puskesmas.
c. Sumber daya yang tersedia di puskesmas.
d. Keadaan lingkungan yg mempengaruhi hasil kegiatan puskesmas.
Dalam jangka panjang, pola pembinaan melalui stratifikasi puskesmas akan terus
ditingkatkan ruang lingkupnya sehingga meliputi seluruh kegiatan yang menjadi
tanggung jawab puskesmas dalam wilayah kejanya termasuk kegiatan adalah rangka
membina usaha kesehatan swasta.

5. Area Pembinaan Stratifikasi Puskesmas


Berdasarkan hasil pelaksanaan hasil stratifikasi puskesmas ada 3 area yang perlu di bina,
yaitu:
a. Sebagai wadah pemberi pelayanan, pembinaan ini diarahkan terhadap fasilitas fisik,
pelaksanann manajemen dan kemampuan tenaga kerja.
b. Pelaksanaan program-program sektor kesehatan maupun lintas sektoral yang secara
langsung maupun tidak langung menjadi tanggung jawab puskesmas dalam
pelaksanaan maupun sarana penunjang.
c. Peran serta masyarakat untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan produktif.
Pembinaan kemampuan puskesmas dalam membina peran serta masyarakat di bidang
kesehatan perlu ditingkatkan.

6. Pelaksanaan Stratifikasi
a. Mencakup seluruh aspek puskesmas meliputi puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, hasil pembinaan peran serta masyarakat misal posyandu.
b. Kegiatan stratifikasi mencakup:
1) Pengumpulan data.
6
2) Pengolahan data.
3) Analisa masalah dan penentuan langkah penanggulangan.
c. Melaksanakan setahun sekali secara menyeluruh dan serentak di semua puskesmas
dan bertahap sesuai dengan jenjang administrasi sampai ke pusat.
1) Di tingkat Puskesmas
Dilaksanakan sendiri oleh masing-masing puskesmas dan merupakan kegiatan
mengukur kemampuan penampilan puskesmas dalam rangka mawas diri. Dengan
tujuan agar kepala puskesmas dan staf mengetahui kelemahan dan masalah yang
dihadapi untuk berusaha memperbaikinya.
2) Di tingkat Dinas Kesehatan Dati II / Kandep
Menghimpun laporan hasil stratifikasi puskesmas untuk diolah dan di analisa
sehingga mendapatkan gambaran keadaan dan fungsi masing-masing puskesmas
dalam wilayahnya dalam rangka pembinaan dan pengembangannya.
3) Di tingkat Dinas Kesehatan Dati I / Kanwil / Pusat
Menghimpun laporan hasil stratifikasi dari masing-masing dinas kesehatan dati II
untuk diolah dan dianalisa sehingga mendapatkan gambaran tingkat
perkembangan fungsi puskesmas di wilayah masing-masing kabupaten kodya
(propinsi) dalam rangka pembinaan dan pengembangannya tahun yang akan
datang.
d. Menentukan Strata puskesmas dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur
variabel.
e. Penetapan waktu kegiatan
1) Tingkat Puskesmas
a) Pengumpulan data (Desember – Januari).
b) Pengolahan data (awal Februari).
c) Peninjauan Dinkes DT II (Januari-Februari).
d) Konsultasi kabupaten (akhir Februari).
e) Analisa masalah, rencana penanggulangan, penyusunan laporan (awal Maret).
f) Laporan ke Dati II (Pertengahan Maret).
2) Dati II
a) Pengumpulan data/rekap (Maret-April).
b) Checking on the spot (Pertengahan April).
c) Analisa masalah, menyusun rencana penanggulangan (Akhir April).
d) Kirim ke propinsi dan kirim umpan balik ke puskesmas (permulaan Mei).
3) Dati I
a) Pengumpulan laporan / rekapitulasi (Mei).
b) Analisa masalah dan menyusun rencana (Mei-Juni).
c) Kirim ke pusat (Akhir Juni).
d) Kirim umpan balik ke dati II (Permulaan Juli).
4) Pusat
a) Penerimaan laporan/rekapitulasi dan rencana penanggulangan (Juli).
b) Pertemuan evaluasi pelaksanaan stratifikasi 27 propinsi di pusat (Agustus).
c) Pengelolaan data dan analisa masalah (Agustus).
d) Distribusi laporan yang bersangkutan (Akhir Agustus).
e) Menyusun rencana penanggulangan (September).
7
f) Kirim umpan balik ke hasil stratifikasi Nasional (September)

7. Tahap-Tahap Stratifikasi
Dilakukan dalam 3 tahap, sebagai berikut:
a. Tahap I
Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I, II, dan III.
b. Tahap II
Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor yang menghambat dan
menunjang.
c. Tahap III
Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana kerja atau rencana
pembinaan untuk meningkatkan kemampuan puskesmas berdasar hasil analisa dan
masalah yang dijumpai di semua tingkat.

2. Manfaat Stratifikasi
a. Bagi Puskesmas
Mendapat gambaran tingkat perkembangan prestasi kerja secara menyeluruh sehingga
dapat diambil berbagai upaya untuk memperbaikinya dalam rangka mawas diri.
b. Bagi Dinas Kesehatan Dati II
1) Mendapat gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah dati II yang
bersangkutan tiap tahun.
2) Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan puskesmas yang
disebabkan oleh sumber daya maupun lingkungan.
3) Menentukan langkah serta bantuan yg diperlukan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi puskesmas melalui penyusunan rencana tahunan.
4) Mendapat gambaran mengenai kemampuan managemen tiap puskesmas wilayah
Dati II.
c. Bagi Dinas Kesehatan Dati I / Kanwil Propinsi
Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yangg dialami oleh dinkes
dati I Kandep selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di
wilayah kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh Dinas dati
I/Kanwil propinsi melalui penyusunan rencana tahunan.
d. Depkes Pusat
Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yg dialami dinkes dati I/Kanwil
selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya
yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh pusat antara lain melalui
penyusunan rencana tahunan.

E. Program Puskesmas
1. Program wajib puskesmas
8
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di
laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan
kesehatan di Puskesmas yaitu :
a. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan
untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan
oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh
selama anamnesis dan pemeriksaan.
b. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan
untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan
penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
c. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan
Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan
bayi dan balita.
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program
pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
e. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,
f. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan
gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.

2. Program Pengembangan Puskesmas


Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya
kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.
Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program
spesifik lokal. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah

9
a. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan
petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja
Puskesmas.
b. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet
maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani
anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung.
c. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan kasus
tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat
tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan
keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia.
d. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan
yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara
berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas.
e. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang
dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung
(mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan salah satu
penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
f. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh
tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan
konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling
jiwa di Puskesmas.
g. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan
pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran
serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada
anak sekolah.
h. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya
kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia
10
lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif,
kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok
masyarakat usia lanjut.
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap pelayanan
pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat)
maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
j. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji
yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan
kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
k. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang
dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Setiap program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi dengan pelaksana
program yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya, peralatan kesehatan (alat
pelayanan dan bahan habis pakai kesehatan), dilengkapi juga dengan pedoman
pelaksanan program dan sasaran program (populasi sasaran dan target sasaran)
termasuk sistem pencatatan (register pencatatan pelayanan) dan pelaporannya serta
standar operasional prosedur pelayanan kesehatan programnya, dan beberapa
kelengkapan lainnya misalnya kendaran roda dua dan empat. Kelengkapan program
Puskesmas ini selalu mendapatkan pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/kotanya.

F. Program Puskesmas UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


1. Pengertian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah untuk
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.
Menurut Notoatmojo (2007), pendidikan kesehatan dapat menghasilkan perubahan atau
peningkatan dan akan berpengaruh pada sikap dan perilaku. Perubahan pengetahuan,
sikap dan perilaku kesehatan dapat meningkatkan ketrampilan dalam melaksanakan hidup
sehat. Sementara menurut Depkes RI (2006), Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana
belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal, agar menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan juga diarahkan untuk
membiasakan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap, ketrampilan untuk

11
melaksanakan prinsip hidup sehat, serta aktif berpartisipasi dalam usaha kesehatan baik
lingkungan sekolah, di lingkungan rumah tangga maupun lingkungan masyarakat.
Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin, selanjutnya di sebutkan
UKS harus sudah mendapat tempat dan perhatian yang baik di dalam lingkungan
pendidikan. Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalam tiga bidang atau di sebut
dengan 3 program UKS atau yang dikenal sebagai Trias UKS yaitu: a. pendidikan
kesehatan, b. pemeliharaan atau pelayanan kesehatan c. kehidupan lingkungan yang sehat.

Arti lambang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

a. Segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan


Kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
b. Lingkaran artinya dilakukan terus menerus.
c. Tulisan UKS adalah pelaksanaannya harus didukung secara vertikal dan
horizontal (pembina maupun pelaksana)

2. Sasaran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


Menurut Depkes, 2008 sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a. Sasaran Primer : Peserta didik
b. Sasaran Sekunder : Guru, Pamong/belajar/tutor, komite sekolah/orang tua,
pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS di setiap jenjang.
c. Sasaran Tersier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah
sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar sekolah
dan perguruan agama beserta lingkungannya.
Sekolah sebagai lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup sehat, agar
lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan dapat memberikan
pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat

12
yang lebih luas lagi. Anak didik dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan
kebiasaan hidup dangan norma-norma kesehatan.

3. Tujuan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


Menurut Suliha, 2002 tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang
berkualitas.
Menurut Suliha, 2002 tujuan UKS secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik
yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat
fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal
terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta
hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya
Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan hidup
sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, baik fisik,
mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

4. Sarana dan Prasarana UKS


Mengenai sarana dan prasarana UKS menurut Djonet Soetatmo, 1982 meliputi :
a. Ruang UKS atau klinik sekolah
b. alat-alat pemeriksaan yang diperlukan
c. alat- alat P3K
d. Obat-obatan sehari-hari yang diperlukan.
Berdasarkan kelengkapannya dapat dibagi menjadi :
a. Sarana dan Prasarana Sederhana meliputi :
1) Tempat tidur
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4) Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan.
5) Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 5% dari jumlah siswa.
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi :
1) Tempat tidur.
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4) Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,
tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
13
5) Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan pelayanan kesehatan.
6) Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.
c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi :
1) Tempat tidur
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4) Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,
tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5) Peralatan gigi dan unit gigi.
6) Contoh-contoh model organ tubuh.
7) Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan, pelayanan kesehatan,
dang pembinaan hidup lingkungan kehidupan sekolah.
8) Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 10% dari jumlah siswa.

5. Program UKS
Menurut Tim Pembina UKS, 2008 ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan
UKS disini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk
dalam program kegiatan UKS sebagai berikut:
a. Pengelolaan UKS
1) Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2) Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3) Penyusunan program kerja UKS
4) Pengawasan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kenyamanan, Kebersihan, Keindahan,
Keteriban, Kekeluargaan, Kerindangan)
5) Laporan pembinaan dari Puskesmas
6) Penyuluhan tentang UKS
7) Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja.
8) Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9) Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10) Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
1) Pendidikan kesehatan
a) Pelaksanaan pemeriksaan berkala
b) Pelaksanaan pemeriksaan rutin
c) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
d) Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
e) Pengadaan alat peraga
f) Pelaksanaan dokter kecil
g) Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
h) Pengadaan alat peraga UKS
i) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
j) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
2) Pelayanan kesehatan
a) Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
b) Pelaksanaan imunisasi
14
c) Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
d) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
e) Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
f) Pengadaan rujukan ke puskesmas
3) Lingkungan sekolah sehat
a) Pengadaan ruang/sudut UKS
b) Pembinaan kantin sekolah
c) Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
d) Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
e) Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan
melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan lain
yang dilakukan dalam masyarakat umum. Menurut Soenaryo, 2002 program UKS
sangat efektif karena:
a. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas peserta
didik yang sangat besar.
b. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas seluruh pelosok
tanah air.
c. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan, bahkan
anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia terima dan
diperoleh dari orang lain.
d. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan
pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.

6. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS


a. Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok
Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yangmeliputi aspek:
a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat;
b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk
dari luar;
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk:
a) pelayanan kesehatan;
b) pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
c) pengobatan ringan dan P3K maupun P3P
d) pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS);
e) penyuluhan kesehatan;
f) pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;
g) pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal

15
lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan;
h) rujukan kesehatan ke Puskesmas;
i) UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah);
j) Pemeriksaan berkala.
3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial
maupun lingkungan yang meliputi:
a) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerinda-ngan, kekeluargaan );
b) pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
c) pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai
sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS


1) Pendidikan kesehatan;
2) Pelayanan kesehatan;
3) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat;
4) Ketenagaan;
5) Sarana prasarana;
6) Penelitian dan pengembangan;
7) Manajemen/organisasi;
8) Monitoring dan evaluasi.

7. Landasan Hukum
Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral, landasan
hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
e. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2011 tentang Peran Gubernur selaku Wakil
Pemerintah Pusat.
g. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/ SKB/VII/2003,
Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang
Pembinaan dan Pengembangan UKS.
h. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 2/P/SKB/2003; Nomor : 1068/Menkes/ SKB/VII/2003;
i. Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
16
tentang Tim Pembina UKS Pusat.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB III
PENUTUP

17
A. Simpulan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatau wilayah kerja (Depkes, 2011). Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan
kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan
SMP) diwilayah kerja Puskesmas. Mengenai sarana dan prasarana UKS menurut Djonet
Soetatmo, 1982 meliputi ruang UKS atau klinik sekolah, alat-alat pemeriksaan yang
diperlukan, alat- alat P3K, obat-obatan sehari-hari yang diperlukan. UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS,
dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan
sekolah yang sehat. Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam
bentuk pelayanan kesehatan, pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik, pengobatan
ringan dan P3K maupun P3P, pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS),
penyuluhan kesehatan, pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi, pencatatan dan
pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan, rujukan kesehatan ke Puskesmas, UKGS (Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah), Pemeriksaan berkala. Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui
kerjasama lintas sektoral, landasan hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, undang-undang No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan kami harus memahami tentang program-program yang
dikembangkan oleh puskesmas salah satu programnya yaitu UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan program UKS yang telah
ditetapkan untuk menaikkan derajat kesehatan anak sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
.

18
Azwar, dr. Azrul., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta:


EGC.

Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmojo, Soekijo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni. Rineka Cipta

Ryadi, dr. A.L Slamet. 1992. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Surabaya: Usaha Nasional.

19

Anda mungkin juga menyukai