Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dari segi geografis Indonesia merupakan negara yang sangat subur, mempunyai

hasil alam yang sangat melimpah ruah, dan dibawahnya terdapat hasil-hasil

pertambangan yang sangat banyak seperti aluminium, timah, emas dan lain

sebagainya. Tetapi jangan terlena dengan hal itu, disisi lain Indonesia adalah negara

yang rawan dengan bencana khususnya bencana yang diakibatkan oleh pergerakan

tektonik didalam tanah atau yang lazim disebut dengan gempa.

Disisi lain peningkatan jumlah penduduk yang sangat drastis mengakibatkan

dibutuhkannya teknologi yang lebih baik khususnya dalam dunia konstruksi dalam

rangka mempermudah interaksi antara dua daerah dan keamanan serta kenyamanan

bagi masyarakat

Kondisi countur tanah di Indonesia pada dasarnya sangat keras sehingga sangat

diperkaya dengan banyaknya bukit dan lembah, banyaknya sungai yang

memisahkan 2 perbukitan. Hal ini menyebabkan diperlukannya penghubung antara

2 sisi pada sungai tersebut supaya interaksi antar 2 daerah bisa berjalan dengan baik.

Penghubung yang dimaksud adalah jembatan, sebagai infrastruktur yang

mempunyai peranan yang sangat penting didalam pergerakan perekonomian

masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


Melihat perkembangan dunia konstruksi Indonesia secara kuantitas sangat

banyak, hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya jembatan penghubung yang sudah

didirikan di berbagai daerah di Indonesia baik jembatan sederhana dengan

perletakan sederhana atau jembatan layang dengan perletakan yang super canggih.

Tetapi dengan melihat kejadian-kejadian yang terjadi dinegara ini, hancurnya

jembatan-jembatan yang diakibatkan oleh gempa baik kerusakan akibat lemahnya

penyokong, lemahnya bagian struktur bawah jembatan dan kurang mendukungnya

tanah disekeliling jembatan tersebut telah membuktikan bahwa betapa jauhnya

kualitas standar jembatan tahan gempa yang sebelumnya, maka untuk mengurangi

tingkat kerusakan pada jembatan, para engineer-engineer yang ada di Indonesia

melakukan penelitian lebih lanjut tentang kerusakan-kerusakan jembatan yang ada

d inegara ini, hal inilah yang mendasari dikeluarkannya Standar Nasional

Indonesia 2833-2008 yang mengatur tentang perencanaan ketahanan gempa untuk

jembatan.

Standard ini merupakan modifikasi dan peninjauan ulang peraturan gempa dari

yang sebelumnya yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga bisa

menjawab kebutuhan didalam negeri, standard ini juga mempertimbangkan dan

mengikuti perkembangan spesifikasi 3 negara yaitu Jepang dan New Zealand serta

California. Hal ini disebabkan karena negara tersebut juga memiliki tingkat

kerawanaan terhadap gempa yang sangat tinggi dan kesuksesan negara tersebut

Universitas Sumatera Utara


didalam mengembangkan konstruksi khususnya jembatan mengalami pertumbuhan

yang sangat pesat.

Dengan melihat hal ini, penulis mencoba untuk merencanakan sebuah jembatan

precast bentang 20 meter sesuai dengan SNI 2833-2008 baik bagian atas struktur

(superstructure) dan bagian bawah struktur(substructure) jembatan tersebut.

I.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembahasan Tugas Akhir ini adalah:

 Dari segi akademis

Menyelesaikan kurikulum Teknik Sipil dimana setiap mahasiswa yang ingin

menyelesaikan studi Sarjana Strata 1( S1) di Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik,

Universitasa Sumatera Utara harus membuat sebuah tulisan baik berupa studi kasus,

studi literatur, perencanaan/designing, penelitian. Dalam tugas akhir ini yang dibahas

adalah perencanaan jembatan.

 Dari segi pembahasan masalah

Saat ini ada 88 ribu jembatan di Indonesia dan sebagian besar melintasi sungai

kecil. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Untuk ruas jalan nasional dan

provinsi saja memiliki sekitar 32 ribu jembatan dengan panjang total sekitar 54 ribu

meter. Jumlah jembatan yang melintasi sungai-sungai dengan lebar lebih dari 100

meter kurang dari 2%. Ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan penggunaan bangunan

atas dengan tipe dan panjang standar harus lebih diprioritaskan untuk mempercepat

program penanganan jaringan jalan secara nasional. Namun demikian,

Universitas Sumatera Utara


perkembangan teknologi pembangunan jembatan di Indonesia bukan berarti tidak

mengalami peningkatan. Dari tahun ke tahun teknologi jembatan di Indonesia

sebenarnya mengalami peningkatan yang cukup pesat sejalan dengan kebutuhan

prasarana infrastuktur darat dan air yang kian berkembang.

Tetapi perlu dipahami dengan baik bahwa kondisi teknis jembatan yang ada di

Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Berikut beberapa permasalahan teknis

jembatan di Indonesia adalah:

• Kemampuan perencanaan teknis jembatan di daerah kurang mengikuti

kemajuan teknologi perencanaan baik untuk jembatan standar apalagi

jembatan-jembtan khusus.

• Kegagalan bangunan jembatan, mulai dari penurunan & kerusakan oprit,

pergeseran & keruntuhan abutmen dan pilar, retak dan runtuhnya lantai

jembatan, rusaknya bangunan pelengkap jembatan, sampai dengan

keruntuhan waktu, gerusan air, gempa, longsoran, karat, dan lain-lain,

maupun disebabkan oleh manusia seperti : beban berlebih, tabrakan, dan

lain-lain.

• Pelaksanaan yang belum menguasai metode konstruksi sesuai dengan

perkembangan teknologi peralatan dan material.

• Perbaikan/rehabilitasi terhadap kerusakan pada jembatan kurang mengikuti

perkembangan teknologi material yang tepat untuk perbaikan.

Universitas Sumatera Utara


• Penguasaan teknologi perencanaan, metode pelaksanaan, peralatan, material/

bahan yang terbatas unluk pembangunan jembatan panjang, yang makin

banyak dibutuhkan saat ini.

Itulah segelintir masalah besar yang ada di Indonesia. yang sebagian besar

permasalahan tersebut ditimbulkan oleh goncangan gempa seperti yang telah dijelaskan

didalam latar belakang. Pengaruh buruk dari permasalahan ini menyangkut keselamatan

masyarakat dan kurang berkembangnya ekonomi masyarakat antar daerah.

Melihat indikasi ini, penulis mencoba merencanakan sebuah jembatan bentang 20

meter berdasarkan SNI 2833-2008 yang mengatur tentang standard ketahanan gempa

pada jembatan.

Besar harapan penulis, tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya kepada

para engineer-engineer sipil, kontraktor-kontraktor, konsultan-konsultan yang menjadi

agen utama didalam perencanaan jembatan berstandar SNI.

Untuk keperluan ini dan juga untuk tugas akhir ini dibutuhkan beberapa referensi

yang mendukung antara lain: SNI 2833-2008, Earthquake Resistant Design for Civil

Engineering in Japan, Earthquake Resistant Desigen in New Zealand,Bridge

Management System (BMS ‘92), Peraturan Muatan untuk Jembatan Jalan Raya,

Perencanaan beban gempa untuk jembatan Pd T-04-2004-B.

Universitas Sumatera Utara


I.3 Pembatasan Masalah

Karena pertimbangan keterbatasan penulis, maka untuk memperoleh hasil yang

lebih baik dalam perencanaan maka penulis melakukan pembatasan pembahasan dalam

perencanaan.

Adapun pembatasan ruang lingkup perencanaan ini adalah:

a. Jembatan yang direncanakan adalah jembatan beton prategang

dengan bentangan 20 m

b. Jembatan yang direncanakan berdasarkan SNI 2833-2008

c. Data tanah dan data perencanaan merupakan asumsi penulis

d. Ikatan angin dan pengaku disesuaikan dengan asumsi data

e. Faktor estetika jembatan tidak diperhitungkan

f. Dalam perhitungtan tugas akhir ini tidak memperhitungkan

biaya total pemasangan yang mencakup biaya tenaga kerja,

biaya bahan.

g. Pengaruh aliran sungai di bawah jembatan tidak diperhitungkan

h. Gelagar utama menggunakan profil I Girder

i. Penyelesaian gaya-gaya dalam struktur diselesaikan dengan

menghitung dengan statika manual

I.4 Sistematika Penyusunan Laporan

Sistematika laporan yang akan penulis susun adalah:

III. Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara


I.2 Maksud dan Tujuan

I.3 Pembatasan Masalah

I.4 Sistematika Penyusunan Laporan

IV. Bab II Tinjauan Pustaka

II.1 Defenisi Jembatan

II.2 Jembatan Tahan Gempa17

II.3 Pembebanan Pada Jembatan

II.4 Pondasi Tiang Pancang

III METODOLOGI

III.1 Umum III.2 Metodologi Analisis

III.3 Metode Penyusunan

III.4 Diagram Alir

IV Perencanaan Lantai Kendaraan Dan Trotoar

IV.1 Perencanaan Tebal Pelat Lantai Kendaraan

IV.2 Perencanaan Trotoar dan SandaranV Perencanaan Gelagar Jembatan

V. Perencanaan Gelagar Memanjang

V.1 Kehilangan Tegangan pada Kabel

V.2 Tegangan yang Tejadi pada Penampang Balok

V.3 Tegangan yang Terjadi Pada Balok Komposit

V.4 Perhitungan Sengkang Untuk Bursting Force

V.5 Tinjauan Geser

V.6 PerhitunganPenghubung Geser ( Shear Connector

Universitas Sumatera Utara


V.7 Kontrol Lendutan

V.8 Tinjauan Ultimit Balok Prestress

VI Perencanaan Abutment

VI.1 Data Struktur Bangunan

VI.2 Analisis Beban Kerja

VI.3 Kombinasi Beban Kerja

VI.4 Stabilitas Guling

VII Fondasi Abutment

VII.1 Data Pondasi

VII.2 Daya Dukung Aksial Ijin Tiang

VII.3 Daya Dukung Lateral Ijin Bor

VII.4 Gaya Yang Diterima Tiang

VII.5 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang

VIII. Penutup

VIII.1 Kesimpulan

VIII.2 Saran

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai