Anda di halaman 1dari 8

Contoh 11.

Sebuah balok dengan penampang persegi memiliki 4 buah tulangan


memanjang D25. Beban dan bentang balok ditunjukkan dalam
Gambar C.11.7. Tentukan titik pemotongan dari dua buah tulangan,
dengan meninjau diagram momen lentur aktual dan panjang
penyaluran yang diperlukan. kuat momen rencana (ØMn) dari balok
ini telah dihitung yaitu sebesar 450 kN.m jika ada empat buah
tulangan , dan sebesar 232 kN.m jika hanya terpasang dua buah
tulangan. panjang penyaluran telah ditentukan menggunakan
persamaan 11.14.b yaitu sebesar 1.125 mm ( dengan menggunakan
ƒ’c = 27,5 MPa dan ƒy = 400 MPa )

Penyelesaian :
Penyelesaian Contoh 11.7 dijelaskan melalui Gambar C.11.7
Pada titik A, kuat momen rencana sama dengan nol, karena tidak ada
panjang penyaluran. Pada jarak Id ke arah kanan ( pada titik B ), kuat
momen rencana naik secara linier dari nol menjadi 232 kN.m
selanjutnya dari titik B ke titik C kuat momen rencana tetap konstan
sebesar 232 kN.m

Titik C merupakan titik pemotongan tulangan. Pada jarak Id di


sebelah kanan titik C ( yaitu Titik D), kuat momen rencana akan naik
secara linier dari 232 kN.m menjadi 450 kN.m pada setiap titik, kuat
momen rencana tidak boleh lebih kecil daripada kuat momen perlu.
Selanjutnya tentukan jarak titik B ke C. Pada titik C kuat momen perlu
adalah sebesar 232 kN.m, yang terletak sejarah x dari titik A. jarak x
dapat dihitung sebagai berikut :

180x-
40x(𝑥/2)=232

Diperoleh x = 1,5589 m, diambil x = 1,550 m

karena jarak AC adalah 1,550 mm, sedangkan jarak AB = Id = 1,125


mm, maka jarak BC adalah sebesar 425 mm

Pada titik D ( sejarak Id = 1,125 mm dari C, atau 2,675 mm dari A),


kuat momen yang diperlukan adalah :

�_𝜇=180 (2675)−40 (2675^2)/2=


1912620

pada titik E, kuat momen perlu maksimum terjadi, yaitu sebesar :

M𝜇=1/8 𝑞_𝜇 405 kN.m <∅�_𝑛 (=450 𝑘𝑁.�


𝐿^2=1/8×40×9^2=
M𝜇=1/8 𝑞_𝜇 <∅�_𝑛 (=450 𝑘𝑁.�
𝐿^2=1/8×40×9^2=

Gambar lokasi pemutusan tulangan ditunjukkan dalam gambar C.11.7


Tulangan pada kenyataan diletakkan satu baris saja. Penggambaran
dua garis tersebut , hanya untuk memberikan gambaran yang jelas
tempat/lokasi pemutusan tulangan
𝑘𝑁.�
𝑘𝑁.�
Contoh 12.1
Hitunglah kuat momen rencana dari sistem pelat satu arah yang
memiliki tebal , h = 150 mm dengan penulangan D19 dan jarak
antar tulangan, s = 175 mm. Gunakan ƒ'c = 20 Mpa dan ƒ'y = 400
MPa

Penyelesaian :
Tentukan tinggi efektif, d :

d = h - 20 mm ( selimut beton) - ½ diameter tulangan


�=150 −20 − 1⁄2 (19)= 35 mm

Tentukan luas tulangan, As, yang disediakan per m' lebar pelat.
Dengan luas tulangan D19 Ab = 283 mm2, maka :

�_𝑠=(1000�_𝑏)/𝑠=(1000(28
3))/175= 1617.143 mm2

Bandingkan rasio tulangan terhadap batasan 𝜌_(�𝑎𝑘𝑠 ) �𝑎𝑛 𝜌_�𝑖𝑛 �𝑎𝑛


𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 〖 ƒ′ 〗 _𝑐=20 �𝑃𝑎 �𝑎𝑛 𝑓_𝑦=400 �𝑃𝑎 , �𝑎𝑘𝑎 :

𝜌_�𝑎𝑘𝑠=0,01355 �𝑎𝑛 𝜌_�𝑖𝑛=0,004

𝜌=1617,143/ 𝜌_�𝑖𝑛<𝜌<𝜌_�𝑎𝑘𝑠 OK
0.134203
(100×120,5)=

Hitung ∅�_𝑛=∅�_𝑠 ƒ_𝑦 (�−𝑎⁄


(2)):

𝑎=(�_𝑠 ƒ_𝑦)/(0,85 〖 ƒ′ 〗 _𝑐 mm
38.05042
×𝑏)=(1617,143×400)/
(0,85×20×1000)=
𝑎=(�_𝑠 ƒ_𝑦)/(0,85 〖 ƒ′ 〗 _𝑐
×𝑏)=(1617,143×400)/
(0,85×20×1000)=

∅�_𝑛=0,9(1617,143)(400)(120,5−38,05⁄2= 59090405 N.mm

= 59075 kN.m
Contoh 12. 2
Tentukan besarnya beban hidup merata yang diperbolehkan
bekerja pada struktur pelat satu arah pada Contoh 12.1 apabila
panjang bentang pelat diantara dua tumpuan adalah sebesar
4,85 m, dan pelat memikul beban mati tambahan sebesar 4,8
kN/m2

Penyelesaian :
kuat momen rencana dari pelat adalah 59,075 kN.m per m' lebar
pelat

�_𝜇=∅�_𝑛=59,075=(𝑞_𝑢
𝐿^2)/8=(𝑞_𝜇 4,85^2)/8

Sehingga beban merata ultimit, qµ = 20,09 kN/m2

Beban mati merata yang bekerja :

karena
𝑞_�=4,8+𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑛�𝑖𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡=4,8+0,15(24)= 8.4 kN/m
𝑞_𝜇=1,2𝑞_�+1,6𝑞_� �𝑎𝑘𝑎
:

20,09=1,2(8,4)+1,6𝑞_𝐿 𝑞_(𝐿=6,26
𝑘𝑁/�^2 )

Anda mungkin juga menyukai