Rinitis Alergi
Oleh:
Nugra Daary Razsky 1840312246
Ikmah Fauzan 1840312269
Pembimbing :
dr. Ferdy Azman
Rinitis Alergi
Nugra Daary R G1, Ikmah Fauzan1
meningkat pada infeksi parasit, penyakit kulit dan Antihistamin merupakan pilihan pertama
menurun pada imunodefisiensi. Pemeriksaan ini untuk pengobatan rinitis alergi.
masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring Antihistamin yang dipakai adalah antagonis
tetapi tidak untuk diagnostik. histamin H-1, yang bekerja secara inhibitor
Foto polos sinus paranasal/CT Scan/MRi. kompetitif dengan reseptor H-1 sel target.
Dilakukan bila ada indikasi keterlibatan sinus Antihistamnin dapat mengotrol rinorea,
paranasal, seperti adakah komplikasi rinosinusitis, bersin, dan gatal pada hidung.
menilai respon terhadap terapi dan jika Preparat simpatometik
direncanakan tindakan operasi. Preparat simpatometik golongan agonis
adrenergik alfa yang digunakan sebagai
2.9 Tatalaksana dekongestan hidung. Phenylephrine,
oxymetazoline dan xylo-metazoline adalah
yang sering digunakan untuk mengurangi
gejala sumbatan hidung. Mekanisme kerjanya
sebagai vasokonstriktor sehingga edema yang
terjadi di konka dapat teratasi dan gejala
hidung tersumbat hilang. Penggunaan
dekongestan topikal hanya untuk beberapa
hari saja untuk menghindari rhinitis
medikamentosa.
Kortikosteroid
Kortikosteroid oral sangat efektiv untuk
mengontrol gejala rinitis alergi, namun hanya
digunakan pada serangan akut karena
memiliki banyak efek samping sistemik.
Kortikosteroid topikal seperti beclomethasone
dipropionate, budesonide, unisolide acetate,
uticasone and mometasone menghambat
reaksi inflamasi pada mukosa hidung dan
menekan reaksi alergi fase lambat.
Penggunaan yang terus menerus dapat
menyebabkan atrofi mukosa hidung dan
perforasi septum. Penggunaan kortikosteroid
intranasal sebaiknya 1-2 minggu tiap 2-3
bulan.
2.10 Komplikasi
Komplikasi rinitis alergi yang tersering adalah1:
Gambar Diagram tatalaksana RA (ARIA-WHO)11
Tujuan pengobatan rinitis alergi adalah: 10 Polip hidung
Otitis media efusi
Mengurangi gejala akibat paparan alergen,
Rinosinusitis
hiperreaktifitas nonspesifik dan inflamasi.
Perbaikan kualitas hidup penderita sehingga Faringitis kronik
dapat menjalankan aktifitas sehari-hari.
Mengurangi efek samping pengobatan.
Edukasi penderita untuk meningkatkan
ketaatan berobat dan kewaspadaan terhadap
penyakitnya. Termasuk dalam hal ini
mengubah gaya hidup seperti pola makanan
yang bergizi, olahraga dan menghindari stres.
Mengubah jalannya penyakit atau pengobatan
kausal.
Pengobatan rhinitis alergi dapat berupa1, 4, 10,12:
Antihistamin
Membran timpani
Riwayat penyakit keluarga : Warna normal normal
Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan Utuh Refleks Ada arah Ada arah
dengan keluhan pasien tidak ada. cahaya posterior posterior
Riwayat keluarga DM ada, kakek. lateral lateteral
Bulging Tidak ada Tidak ada
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan Kebiasaan Retraksi Tidak ada Tidak ada
Pasien seorang, pelajar. Tidak merokok
Atrofi Tidak Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
perforasi
Pemeriksaan Fisik Perforasi Jenis Tidak ada Tidak ada
Tanda Vital Kwadran Tidak ada Tidak ada
Keadaan Umum : Baik Pinggir Tidak ada Tidak ada
Kesadaran : Komposmentis kooperatif Mastoid Tanda Tidak ada Tidak ada
radang
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Fistel Tidak ada Tidak ada
Frekuensi nadi : 84 x/menit Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Frekuensi nafas :17 x/menit Nyeritekan Tidak ada Tidak ada
Suhu : afebris Nyeriketok Tidak ada Tidak ada
Rinne Positif Positif
Tesgarpu tala
Status Generalis
, Bersin-bersin dirasakan selalu berulang setiap pagi Dari pemeriksaan fisik terdapat allergic shiner
hari, Bersin juga dirasakan saat terkena debu disertai dan allergic salute yang merupakan ciri khas dari
dengan gatal dan mata berair , Bersin dengan keluar penderita rinitis alergi akibat suka menggosok hidung
cairan bening encer dari hidung saat terjadinya bersin atau mampet dan akibat statis
vena sekunder.
Pemeriksaan Fisik Terdapat kelainan pada hidung yaitu edema pada
Hidung: konka inferior dan media, disertai obstruksi jalan nafas
Liang Nasal Sinistra sempit, konka inferior dan media di hidung oleh deviasi septum sehingga timbulnya
udem pada kedua nasal, sekret serous banyak, terdapat sinekia. Meningkatkan terjadinya hidung tersumbat.
deviasi septum krista. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
Tenggorok mengarah ke rinitis alergi oleh karena itu diperlukan
Uvula ditengah, arkus faring simetris,tonsil T1/T1 pemeriksaan penunjang seperti cek darah, cek IgE
dinding posterior faring bergranul sedikit merah spesifik atau prick skin test untuk melihat jenis alergi
apda pasien. Sehingga dapat kita ketahui allergen nya,
Diagnosis Kerja sehingga bisa dihindari.
Rinitis Alergi persistent ringan
Diagnosis Tambahan DAFTAR PUSTAKA
Faringitis 1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti
RD (eds). Buku ajar ilmu kesehatan telinga,
Pemeriksaan Anjuran : hidung, tenggorok, kepala & leher. Jakarta: Balai
- Cek Darah penerbit FK UI. 2014
- Pemeriksaan IgE spesifik 2. Efendi H, Santoso RAK (ed). BOIES buku aja
- Prick Skin Test penyakit THT. Jakarta: EGC.
3. Maqbool M, Maqbool S. Textbook of ear, nose,
Tatalaksana : and throat disease 11 edition. New delhi: Jaypee
Operatif: - brothers medical publisher ltd. 2007
Medikamentosa: - 4. Dhingra PL, Dhingra S. Disease of ear, nose, and
Non-medikamentosa : Cuci Hidung throat & head and neck surgery. India: Elsevier.
Edukasi: 2014
- Istirahat cukup 5. Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW, Schor NF,
- Hindari alergen Behrman RE (eds). Nelson textbook of pediatrics.
United states: Elsevier. 2011
Prognosis : 6.Abong JM, Kwon SL, Alava HDA, Castor MAR,
Quo ad vitam : Dubia Leon JCD. Prevalence of allergic rhinitis in filipino
Quo ad functionam : Dubia adults based on national nutrition and health survey
Quo ad sanationam : Dubia 2008. Asia pacific allergy. 2012: 129-135
7. ISAAC steering committe. ISAAC phase three
data. 2002 (diunduh Mei 2017). Tersedia dari:
DISKUSI URL:http://isaac.auckland.ac.nz/phases/phasethr
Pasien seorang laki-laki berusia 19 tahun di ee/results/result.php
Padang ditegakkan diagnosis kerja dengan rinitis alergi 8. Sheikh J. Allergic rhinitis. 2015 (diunduh Mei
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada anamnesis 2017). Tersedia dari URL:
didapatkan rasa bersin dan hidung tersumbat sejak http://emedicine.medscape.com/article/134825-
kecil. Gejala khas pada rinitis alergi adalahbersin – overview#a6
bersin berulang yang dialami setiap pagi atau terpapar 9. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Alergi dasar. Edisi
sesuatu pencetusnya. ke-1. Jakarta: Interna Publishing. 2009
Pasien mengaku memiliki alergi terhadap debu, 10.Huriyati E, Hafiz A. Diagnosis dan
dingin. Ini menjadi penyebab terjadinya rinitis alergi Penatalaksanaan Rinitis Alergi yang Disertai Asma
karena timbulnya reaksi hipersensitifitas tipe 1 pada Bronkial. Jurnal Kesehatan Andalas.
pasien. Gejala lainnya adalah keluarnya ingus yang 11.ARIA. Allergic rhinitis and its impact on asthma.
encer dan banyak, hidung tersumbat, kadang kadang 1st edition. 2007
disertai air mata yang berlebihan pada pasien. 12.Akib AAP, Munasir Z, Kurniati N (eds). Buku ajar
alergi imunologi anak edisi 2. Jakarta: Badan
penerbit IDAI, pp: 245-251. 2010