H. Bancong*, Subaer
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui profil penalaran logis peserta didik yang memiliki
gaya berpikir sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret, acak abstrak dan perbedaannya dalam me-
mecahkan masalah Fisika di MAN Baraka. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara dan pekerjaan tertulis
dianalisis dengan menggunakan analisis data Model Miles dan Huberman. Hasil penelitian mendeskripsikan
penalaran logis peserta didik yang memiliki gaya berpikir berbeda. Deskripsi utuh yang memuat seluruh kom-
ponen penalaran logis dan konektivitas setiap unsur dari profil dijabarkan dengan mind mapping. Kesimpulan
yang diperoleh berupa profil penalaran logis peserta didik yang memiliki gaya berpikir berdampak pada kemam-
puan memecahkan masalah Fisika.
ABSTRACT
A researchthat aims to determine the profile of logical reasoning of student who have a concrete suquential think-
ing style, sequential abstract, concrete random, abstract random and differences in solving physics promlems at
MAN Baraka. Data obtained through interviews and written work were analyzed using data analysis Miles and
Huberman model. The results describe the logical reasoning of student who have different thinking styles. Full
description that contains all the components of logical reasoning and the connectivity of each element of the
profile described by mind mapping. Conclusions obtained in the form of logical reasoning profile of student who
have thinking styles impact to solving physics problems’ ability.
• Menarik kesimpulan • Menarik kir. Peserta didik merasa senang dengan hadirnya
berdasarkan hasil kesimpulan lingkungan gaya berpikirnya dan mencoba be-
pekerjaan tertulisnya berdasarkan radaptasi dengan lingkungan gaya berpikir yang
hasil pekerjaan lain.
• Tidak mempunyai tertulisnya Selain metode pengajaran, pendidik juga
argumen yang harus memperhatikan penilaian atau mengevalu-
mendukung dalam • Mempunyai asi kemampuan peserta didik. Pendidik hendak-
menarik kesimpulan argumen yang nya tidak membuat sistem penilaian yang teror-
mendukung ganisir atau yang bersifat algoritmik. Misalnya,
• Meyakini hasil dalam menarik pada soal essai, ketika peserta didik tidak menu-
pekerjaannya benar kesimpulan liskan fakta yang diketahui maka pendidik mem-
tanpa melakukan berikan penilaian yang rendah. Perlu dipahami
pengecekan langkah • Meyakini hasil bahwa peserta didik memiliki cara tertentu dalam
demi langkah pekerjaannya benar mengelolah dan mengatur informasi yang dipe-
atau memiliki karena mempunyai rolehnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah ba-
alternatif jawaban jawaban gaimana cara peserta didik memahami masalah
yang sama dengan sama dengan yang diberikan dan bagaimana langkah-langkah
menggunakan cara menggunakan menyelesaikannya. Carson (2007) menyatakan
berbeda cara berbeda bahwa boleh saja menggunakan heuristik di da-
dan melakukan lam memecahkan masalah tetapi yang terpenting
pengecekan adalah bagaimana mengajarkan atau mengem-
pekerjaannya bangkan kemampuan berpikir peserta didik.
langkah demi Hasil penelitian ini juga memberikan in-
langkah secara formasi bahwa peserta didik yang memiliki gaya
detail berpikir SA dan AA lebih kreatif di dalam meren-
canakan dan menyelesaikan permasalahan. Hal
ini dapat dilihat dari kemampuan mereka mene-
Penalaran merupakan kemampuan yang mukan ide-ide yang baru atau alternatif jawaban
perlu dikembangkan melalui pembelajaran untuk lain dalam merencanakan dan menyelesaikan
membantu peserta didik dalam memecahkan per- permasalahan. Oleh karena itu, ketika pendidik
masalahan (Fah, 2009; Mannamaa, et.al, 2012). hendaknya mengembangkan kemampuan krea-
Penelitan ini memberikan kesempatan kepada tivitas pemecahan masalah peserta didik maka
subjek penelitian untuk memahami, merenca- dekatilah dengan gaya berpikir tersebut.
nakan, menyelesaikan dan mengevaluasi sendiri Terdapat juga peserta didik yang memili-
masalah yang diberikan berdasarkan pemecahan ki gaya berpikir lebih dari satu. Hasil penelitian
masalah Polya. Hal ini didasarkan dari hasil pen- menunjukkan bahwa peserta didik yang memi-
elitian Marusic & Slisko (2012) yang menyatakan liki gaya berpikir lebih dari satu dan memiliki
bahwa penalaran peserta didik akan meningkat kemampuan yang sama dalam hal mengelola
jika mereka langsung mengamati dan merasakan informasi akan memperoleh prestasi yang baik
sendiri suatu permasalahan yang diberikan. di dalam pembelajaran. Sebaliknya, bagi peserta
Kita dapat����������������������������
merancang������������������
���������������������������
desain
�����������������
pembelaja- didik yang memiliki kemampuan yang sama da-
ran dengan diketahuinya profil penalaran logis lam hal mengatur informasi, kurang memperoleh
peserta didik. Esensi desain pembelajaran meng- prestasi yang baik dalam pembelajaran. Berdasar-
acu kepada empat komponen yaitu peserta didik, kan hal tersebut, guru hendaknya berusaha men-
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan ciptakan lingkungan belajar yang mampu mem-
penilaian. Berdasarkan hasil penelitian, dipero- buat peserta didik menyeimbangkan kemampuan
leh gambaran umum peserta didik yang berbeda mengelolah informasi dengan satu cara.
dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu,
pendidik seharusnya menggunakan metode men- PENUTUP
gajar dengan mempertimbangkan gaya berpikir
peserta didik. Pendidik hendaknya tidak men- Simpulan dari penelitian ini adalah: 1)
ciptakan lingkungan pengajaran yang dominan Profil penalaran logis peserta didik yang memi-
pada satu gaya berpikir saja. Tetapi, pendidik liki gaya berpikir SK, SA, AK dan AA dalam
hendaknya menciptakan lingkungan pengajaran memecahkan masalah Fisika di MAN Baraka
dengan menyediakan dukungan untuk berbagai digambarkan menurut pola mind mapping den-
cara mengakses informasi pada setiap gaya berpi- gan indikator utama penalaran logis terdiri atas :
Gambar 6. Mind Mapping untuk Profil Penalaran Logis Peserta Didik dengan Gambar 7. Mind Mapping untuk Profil Penalaran Logis Peserta Didik dengan
Gaya Berpikir SK dalam Memecahkan Masalah Fisika (Hasil Temuan Peneliti) Gaya Berpikir SA dalam Memecahkan Masalah Fisika (Hasil Temuan Peneliti)
H. Bancong, Subaer / JPII 2 (2) (2013) 195-202
201
Gambar 8. Mind Mapping untuk Profil Penalaran Logis Peserta Didik Gambar 9. Mind Mapping untuk Profil Penalaran Logis Peserta Didik dengan
dengan Gaya Berpikir AK dalam Memecahkan Masalah Fisika (Hasil Temuan Gaya Berpikir AA dalam Memecahkan Masalah Fisika (Hasil Temuan Peneliti)
Peneliti)
202 H. Bancong, Subaer / JPII 2 (2) (2013) 195-202
mengumpulkan fakta, membangun dan menetap- Teachers College Record, 106 (1): 96-111.
kan asumsi, menilai atau menguji asumsi, mene- Fah, L.Y. 2009. LogicalThinking Abilities among
tapkan generalisasi, membangun argumen yang Form 4 Students in the Interior Division of Sa-
bah, Malaysia. Journal of Science and Mathemat-
mendukung, memeriksa atau menguji kebenaran
ics, Education in Southeast Asia, 32(2): 161-187.
argumen dan menetapkan kesimpulan; 2) Perbe- Gregorc, A.F. 1982. An Adult’s Guide to Style. Maynard,
daan profil penalaran logis peserta didik dengan MA: Gabriel Systems.
gaya berpikir yang berbeda dalam memecahkan Hensberry, K.K.R. 2012. The effects of Polya’s heu-
masalah Fisika meliputi komponen mengumpul- ristic and diary writing on children’s problem
kan fakta, membangun dan menetapkan asumsi, solving. Mathematics Education Research Journal,
menilai atau menguji asumsi, menetapkan gen- 24: 59-85.
eralisasi, membangun argumen yang mendu- Lehman, M.E. 2011. Relationships of Learning Styles,
kung, memeriksa atau menguji kebenaran argu- Grades, an Instructional Preferences. NACTA
Journal, 9: 40-45.
men dan menetapkan generalisasi. Perbedaan
Mannamaa, M, et al. 2012. Cognitive Correlates of
ini merupakan karakteristik utama peserta didik Math Skills in Third-grade Students. Education-
di MAN Baraka Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran al Psychology, 32 (1): 21-44.
2012/2013. Marusic, Mirko& Slisko, Josip. 2012. Influence of
Three Different Methods of Teaching Physics
DAFTAR PUSTAKA on the Gain in Students’ Development of Rea-
soning. International Journal of Science Educa-
Bas, G., & Beyhan, O. 2010. Effects of Multiple Intel- tion, 34 (2): 301-326.
ligences Supported Project-Based Learning on Nurdin. 2010. Profil Alur Berpikir Mahasiswa dalam Mem-
Students’ Achievement Levels and Attitudes ecahkan Masalah Limit Berdasarkan Langkah-
Towards English Lesson. International Electronic langkah Polya. (Disertasi). Surabaya: Program
Journal of Elementary Education, 2 (3): 365 – 385. Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Pintrich, P.R. 2002. The Role of Metacognitive Knowl-
Teaching Thinking Without Teaching Knowl- edge in Learning, Teaching, and Assessing. Col-
edge. The Mathematics Educator, 17 (2): 7–14. lege of Education, The Ohio State University, 41(4):
Chase, M.W, et.al. 2007. Exploring the Relationship 219–225.
of First-year, Firstsemester College Students’ Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendeka-
Mind Styles and their Consumer Decision- tan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
making Styles. Journal of Family and Consumer Penerbit Alfabeta.
Sciences Education, 25 (1): 10-23. Watson, S.A & Thompson, C. 2001. Learning Styles
Chatif, M. 2012. Gurunya Manusia. Bandung: Penerbit of Interior Design Students as Assessed by the
Kaifa. Gregorc Style Delineator. Journal of Interior De-
Denig, S.J. 2004. Multiple Intelligences and Learn- sign, 27(1): 12-19
ing Styles: Two Complementary Dimensions.