Pasien dimasukan ke ruang tindakan, atur posisi supine
2. Lakukan perekaman EKG 12 lead 3. Dokter operator dan nurse scrub memakai apron, lalu melakukan surgical hand washing kemidian mengenakan baju operasi dan menggunakan sarung tangan steril 4. Letakkan doek steril pelindung kontaminasi scrub nurse dengan pasien dibawah terdekat (kanan) antara pasien dengan scrub nurse 5. Lakukan desinfeksi pada radialis dengan bethadin solution 10 % lalu bilas dengan alkohol 70 % 6. Tutup bagian yang di desinfeksi dengan duk lubang, lalu tutup bagian atas badan pasien dengan doek sedang dan badan bagian bawah dengan doek besar lalu di klem dengan doek klem 7. Flush semua alat kemudian dekatkan dengan pasien 8. Lakukan balance di mesin monitor (zeroing) dekatkan semua alat ke pasien, sambungkan ekstention tube panjang ke tranducer dan manifold, infus set ke cairan flusing, blood set ke zat kontras, kemudian rangkai menjadi satu dengan manifold, lalu ekstention pendek disambungkan dengan Y konektor, kemudian lakukan flushing 9. Lakukan anastesi lokal dengan lidokain 2 % di daerah radialis kanan 10. Lakukan insisi kulit dengan bisturi no. 11 11. Lakukan punktie pada arteri femoralis kanan dengan menggunakan jarum punktie 12. Bila darah keluar, masukan guide wire pendek lalu cabut jarum punktie dan pertahankan guide wire tetap berada di arteri femoralis kemudian masukan introducer sheath 7 F dorong hingga kulit pasien, perhatikan ujung wire agar tetap terlihat 13. Cabut dilator dan guide wire, pertahankan sheath agar tidak tercabut, lakukan aspirasi lalu di flush 14. Masukan kateter guiding yang telah di flushing dengan guide wire kedalam sheath melalui arteri femoralis sampai aorta 15. Guide wire di keluarkan lalu aspirasi pada kateter 16. Masukan heparin bolus IV 17. Lakukan angiografi RCA/LCA, bila stenosis sudah terlihat, masukan wire 0,014 mm dengan bantuan insertion tool kedalam Y konektor dan pasang torker 18. Bila wire PTCA sudah masuk kedalam arteri koroner yang terdapat stenosis, lepaskan torker dan insertion tool dari wire 19. Masukan ballon melalui wire kedalam arteri koroner yang terdapat stenosis, pangkal kateter ballon diisi dengan kontras campur, sambungkan dengan indeflator lalu lakukan deflate (negatif) 20. Inflate atau kembangkan ballon setelah yakin ballol tepat berada pada posisi stenosis. Inflate dengan intruksi dokter kemudian deflate sesuai instruksi dokter 21. Tarik ballon ke dalam guiding, kemudian lakukan evaluasi dengan melakukan angiografi 22. Bila masih belum maksimal lakukan kembali dilatasi atau pelebaran pada daerah yang mengalami stenosis dengan cara seperti diatas 23. Bila masih ada stenosis, perlu dipasang stent atau ring, maka lanjutkan pemasangan stent sesuai ukuran pembukuh darah dan panjang stenisis 24. Tarik ballon stent kedalam ujung guiding dan lakukan evaluasi dengan angiografi dan dokumentasi setelah pemasangan stent 25. Keluarkan ballon dan wire PTCA setelah tindakan selesai 26. Keluarkan kateter guiding dari ostium koroner, aspirasi kateter lalu di flush 27. Lakukan pencatatan terakhir tekanan di aorta 28. Lakukan perekaman EKG 12 lead 29. Keluarkan guiding kateter melalui sheath dengan bantuan guide wire 30. Sheath di flush dengan cairan 31. Bersihkan daerah penusukan, sheath di pertahankan, area penusukan sheath diberi kasa bethadin lalu fiksasi dengan elastikon 32. Bila tindakan dilakukan melalui arteri radialis, maka sheath di cabut dan luka insersi di tekan dengan nichiban 33. Catat intake dan output cairan 34. Bersihkan alat, rapikan dan pisahkan alat dari benda tajam, infeksius atau bukan infeksius 35. Petugas monitor mencatat total cairan infus dan zat kontras yang digunnakan pasien 36. Prosedur selesai. 37. Pasien di pinahkan ke ruang RR (Recovery Room).