NIM : C011181403
Kelas: B
PARADIGMA BARU
KESEHATAN
Kesehatan bukanlah “statis’, bukan sesuatu yang dikotomi
sehat dan sakit, tetapi dinamis, progesif dan kontinum. Hal ini
telah disadari oleh WHO, yang akhirnya pada tahun 1988
merumuskan kembali definisi kesehatan. Kemudian rumusan
WHO tersebut diangkat dalam UU.No.23/1992
yakni:”Kesehatan atau sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif baik secara ekonomi maupun sosial ”. Hal ini berarti
bahwa kesehatan tidak hanya mempunyai dimensi fisik, mental,
dan sosial saja, tetapi juga mencakup dimensi ekonomi.
Artinya, meskipun seseorang secara fisik, mental dan sosial
sehat, tetapi tidak produktif secara ekonomi atau sosial maka
orang tersebut tidak sehat. Produktif secara ekonomi dapat
diukur dari pekerjaan, sedangkan produktif secara sosial diukur
dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan peningkatan kualitas
hidup pribadinya sendiri atau orang lain atau masyarakat
melalui aktivitas atau kegiatan-kegiatan positif.
Oleh sebab itu agar pelayanan kesehatan relevan dengan
peningkatan derajat kesehatan bangsa perlu kebijakan-
kebijakan baru dalam pelayanan kesehatan. Dengan perkataan
lain paradigma pelayanan kesehatan harus diubah.
Orientasi pelayanan kesehatan harus digeser dari pelayanan
kesehatan yang konvensional (paradigma sakit) ke pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan paradigma baru (paradigma
sehat). Pelayanan Kesehatan Konvensional yang mempunyai
karakteristik :
(Konsursium Ilmu Kesehatan Indonesia, 2003)
1) Sehat dan sakit dipandang sebagai dua hal seperti “hitam”
dan “putih”
2) Pelayanan kesehatan diasosiasikan dengan pengobatan
dan penyembuhan
3) Pelayanan kesehatan diidentikkan dengan rumah sakit
dan poliklinik
4) Tujuan pelayanan kesehatan untuk meringankan
penderitaan dan menghidarkan dari kesakitan dan kematian
5) Tenaga pelayanan kesehatan utamanya dokter
6) Sasaran utama pelayanan kesehatan adalah individu yang
sakit
Oleh sebab itu program-program pelayanan kesehatan hanya
untuk kelangsungan hidup saja ( Health Programs for Survival),
dan harus digeser ke Pelayanan Kesehatan Paradigma Baru atau
Paradigma Sehat, yang mempunyai karakteristik :
a. Sehat dan sakit bukan sesuatu yang hitam dan putih, sehat
bukan berarti tidak sakit, dan sakit tidak berarti tidak sehat
b. Pelayanan kesehatan tidak hanya penyembuhan dan
pemulihan, tetapi mencakup preventif dan promotif
c. Pelayanan kesehatan bukan hanya Rumah Sakit, dan
Poliklinik
d. Tujuan pelayanan kesehatan utamanya peningkatan
kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif)
e. Tenaga pelayanan kesehatan utamanya : untuk kesehatan
masyarakat
f. Sasaran utama pelayanan adalah kelompok atau masyarakat
yang sehat.