Anda di halaman 1dari 5

ICRA RENOVASI

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RS …….. - 00 1/5

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR -
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.
NIP. …………..
Penilaian resiko dampak renovasi atau kontruksi yang dikenal sebagai
Infection Control Risk Assesment (ICRA) adalah suatu proses
terdokumentasi yang dilakukan sebelum memulai kegiatan
PENGERTIAN
pemeliharaan, perbaikan pembongkaran, kontruksi maupun renovasi
untuk mengetahui risiko dan dampaknya terhadap kualitas udara
dengan mempertimbangkan potensi pjanan pasien.
Menjadi pedoman dalam menilai resiko infeksi yang dapat
TUJUAN terjadi akibat debu pembangunan baru atau perbaikan gedung di
rumah sakit
Keputusan Direktur Rumah Sakit ….. Nomor : /SK/DIR/RS/VI-18
KEBIJAKAN tentang pemberlakuan Panduan Infection Control Risk Assesment
(ICRA) Renovasi di Rumah Sakit.
1. Indentifikasi Tipe Proyek Kontruksi
a. Tipe A
Pemeriksaan dan kegiatan pemeliharaan umum
b. Tipe B
Skala kecil, kegiatan jangka pendek yang menghasilkan debu
PROSEDUR
sedikit
c. Tipe C
Kerja apapun yang menghasilkan debu sedang atau tingkat
tinggi.
d. Tipe D
Penghancuran besar dan proyek kontruksi
ICRA RENOVASI

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


- 00 2/5
RS PMC
2. Identifikasi Kelompok Pasien Berisiko
a. Kelompok 1 : Rendah
 Area kantor
 Tanpa pasien/area risiko rendah yang tidak terdaftar
dimanapun
b. Kelompok 2 : Sedang
 Perawatan pasien dan tidak tercakup dalam grup 3 atau 4
 Loundry, cafetaria
 Laboratorium tidak spesifik seperti grup 3
 Koridor umum (yang dilewati pasien, suplai dan linen)
c. Kelompok 3 : Sedang – Tinggi
 UGD, Radiologi
 Recovery Room, Ruang maternitas / VK
 Kamar bayi, pediatric, farmasi
d. Kelompok 4 : Tinggi
PROSEDUR
 Kamar operasi
 Area klinis
 Unit onkologi
3. Identifikasi Kelas Kewaspadaan san Intervensi PPI
Level risiko
aktifitas Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
konstruksi
Kelas
Grup 1 Kelas I Kelas II Kelas II
III/IV
Grup 2 Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV
Grup 3 Kelas I Kelas II Kelas III/Iv Kelas IV
Grup 4 Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV
4. Menentukan intervensi berdasarkan kelas kewaspadaan
Kelas I : Selama proyek kontruksi
 Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang
meminimalkan debu dari lokasi kontruksi
ICRA RENOVASI

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


- 00 3/5
RS PMC
Setelah proyek kontuksi
 Pembersihan lingkungan kerja
Kelas II : Selama proyek kontruksi
 Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu
terbang kedalam atmosfer
 Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dipindahkan
Setelah proyek kontruksi
 Bersihkan permukaaan kerja dengan pembersih
/desinfektan
 Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dibuang
Kelas III : Selama proyek kontruksi
 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat
PROSEDUR berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
 Lengkapi semua barier kontruksi sebelum
kontruksi dimulai.
 Jangan menghilangkan barier dari area kerja
sampai proyek selesai dibersihkan
 Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dibuang
Setelah proyek kontruksi
 Pembatas area kerja tetap dipasang sampai proyek
selesai diperiksa oleh komite K3,TPPI dan
dilakukan pembersihan oleh petugaskebersihan
 Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembata area
kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan puing-puing kontruksi.
 Vakum area kerja dengan penyaringan HEPA
ICRA RENOVASI

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


- 00 4/5
RS PMC
Kelas IV : Selama proyek kontruksi
 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
 Lengkapi semua barier kontruksi sebelum kontruksi
dimulai.
 Segel lubang, pipa, saluran atau tusukan untuk
mencegah migrasi debu
 Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai
proyek selesai dibersihkan
 Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dibuang
 Buang material dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan
kontruksi
PROSEDUR
 Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada
penyelesaian proyek
Setelah proyek kontruksi
 Pembatas area kerja tetap dipasang sampai proyek
selesai diperiksa oleh komite K3,TPPI dan dilakukan
pembersihan oleh petugaskebersihan
 Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembata area
kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan puing-puing kontruksi.
 Vakum area kerja dengan penyaringan HEPA
 Lakukan pengepelan basah dengan
pembersih/desinfektan
 Setelah pekerjaa selesai, rapikan kembali sistem
HVAC
ICRA RENOVASI

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


- 00 5/5
RS PMC
5. Identifikasi area di sekitar kerja dan menilai dampak potensial
 Melakukan indentifikasi area dengan aktifitas khusus, misalnya
kamar pasien, ruang obat-obatan, dll
 Melakukan identifkasi masalah yang berkaitan dengan ventilasi ,
pipa air dan kemungkinan pemadaman listrik akibat kontruksi
 Melakukan indefikasi tindakan pembatas, menggunakan
penilaian sebelumnya, jenis pembatas yang digunakan misalnya
dinding pembatas solid.
 Apakah HEPA filter diperlukan ?
 Pertimbangkan potensi risiko kerusakan air. Apakah ada risiko
perubahan struktur ? (misalnya dinding, plafon, atap)
PROSEDUR
 Apakah pekerjaan dapat dilakukan di luar jam perawatan
pasien?
 Apakah perencanaan memungkinkan jumlah dan jenis wastafel
untuk cuci tangan ?
 Apakah PPI menyutujui jumlah minimal wastapel untuk
 proyek ini ?
 Apakah PPI setuju dengan rencana relative terhadap bersih dan
kotor kamar utilitas ?
 Lakukan perncanaan untuk membahas masalah pembatsan
dengan tim proyek. ( misalnya arus lalu lintas, rumah tangga,
pembuangan puing (bagaimana dan kapan)
Tim PPI
UNIT TERKAIT K3 RS
Tim Kontruksi dan renovasi

Anda mungkin juga menyukai