Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI

• Kekeruhan pada lensa tanpa nyeri berangsur-angsur


penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima
cahaya (Barbara C long)
ETIOLOGI
1. Ketuaan  biasanya pada katarak senilis
2. Trauma terjadi karena pukulan benda tumpul/
tajam, terpapar oleh sinar X atau benda-benda
radio aktif
3. Penyakit mata seperti uveitis
4. Penyakit sistemik  DM
5. Defek Konginental
TANDA DAN GEJALA
1. Penglihatan seperti melihat kabut / asap
2. Penglihatan menurun perlahan-lahan
3. Pada pupil terdapat bercak putih
KLASIFIKASI
1. KATARAK CONGINENTAL  bilateral, banyak disebabkan  virus
rubella  tri mester I kehamilan  ibu positif rubella

2. KATARAK JEVENIL  anak-anak sesudah lahir. katarak


development  katarak yg terjadi pada saat perkembangan serat-
serat lensa konsistensinya lembek seperti bubur  SAFT
CATARACT. merupakan bagian dari penyakit keturunan lain.

3. KATARAK SENIL  pertambahan umur  proses ketuaan yang


terjadi didalam lensa bertambah tebalnya nukleus dengan
berkembangnya lapisan kortek lensa. Secara klinis ketuaan lensa
sudah tampak pada pengurangan kekuatan akomodasi lensa .
KLASIFIKASI
4. KATARAK INSIPIEN  Kekeruhan lensa  kortek anterior atau
posterior. Kekeruhan  pupil dilebarkan. Pada stadium ini terdapat
keluhan polisiopia oleh karena indeks refraksi yg tidak sama pada
semua bagian lensa. Bila dilakukan tes bayangan iris (shadow test )
akan negatif

5. KATARAK IMATUR  masih terdapat bagian-bagian yang jernih


pada lensa.  hidrasi korteks  lensa cembung myopia dan akan
terjadi peradangan iris kedepan  bilik mata depan dan sudut bilik
mata depan  lebih sempit.

6. KATARAK MATUR  bila proses degenerasi berjalan terus maka


seluruh lensa menjadi putih keabu-abuan
PATOFISIOLOGI
Penambahan usia
Degenerasi sel-sel tubuh
Gangguan metabolisme tubuh
Perubahan kimia  nucleus dan korteks kornea
Penurunan oksigen up take dan peningkatan penyerapan air Dehidrasi kornea
Penimbunan ion-2 Ca, Na penurunan calcium, asam karbonat dan protein lensa
Lensa keruh  massa kornea seluruhnya
Katarak matur
Tajam penglihatan menurun, Resiko cedera, Kurang pengetahuan tentang kondisi,
prognosis dan pengobatan
Operasi

Cemas nyeri resiko infeksi


PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Koreksi dgn kacamata  cepat berubah


2. Operasi  indikasi
a. Visus menurun tak dapat dikoreksi dgn kacamata dan mengganggu
aktifitas
b. Visus 1/300 s/d tak terhingga (LP+)

MACAM OPERASI :
1. ICCE= Intra Capsuler Catarax Extraction mengeluarkan lensa
secara utuh.
2. ECCE= Ekstra Capsuler Catarax Extraction mengeluarkan
lensa dgn merobek kapsul bag anterior  sisakan kapsul bagian
posterior  lebih disukai  lensa implant (IOL)
EVALUASI POST OPERASI
Hari I post operasi hrs sdh dievaluasi

1. Perdarahan bilik mata dpn (Hypema)

2. Kamera okuli anterior jernih / keruh

3. Perhatikan pupil miosis / midriasis / normal

4. Perhatikan pupil bulat atau lonjong

5. Ada tanda-tanda infeksi apa tidak

6. Penyuluhan mengenai kebersihan kepada klien dan keluarga


setelah pulang dari rumah sakit.
PENGKAJIAN
PRE OPERASI
• DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan penglihatan kabur
2. Kabur total
3. Hanya bisa melihat baik pada tempat yang redup
4. Hanya melihat rangsangan cahaya saja
5. Indikator verbal dan non verbal ansietas
6. Pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit yang kurang

• DATA OBYEKTIF
Tidak terdapat peradangan  kecuali komplikasi
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN PRE OPERASI

Gangguan persepsi sensori penglihatan yang berhubungan dengan penurunan


ketajaman penglihatan
TUJUAN : Gangguan persepsi sensori dapat diatasi

KRITERIA HASIL :
1. Dengan penglihatan yang terbatas klien mampu melihat lingkungan semaksimal mungkin
2. Mengenal perubahan stimulus yang negative dan positif
3. Dapat mengidentifikasi perubahan atau kebiasaan lingkungan

INTERVENSI :
1. Orientasikan klien terhadap lingkungan dan aktifitas
2. Bedakan kemampuan lapang pandang antara kedua mata
3. Kaji pengetahuan klien tentang lingkungan sekitar dengan tetap berada disisi klien
4. Dorong klien untuk melakukan aktifitas sederhana seperti melihat TV mendengarkan radio
5. Anjurkan klien menggunakan kacamata katarak
6. Jauhkan rintangan atau yang dapat membahayakan klien
Resiko terjadi cidera yang berhubungan dengan belum efektifnya
ketajaman penglihatan

TUJUAN : Cidera tidak terjadi

KRITERIA HASIL :
1. Klien mengatakan atau bias menjelaskan factor penyebab cidera
2. Klien bias mendemontrasikan perilaku yang bisa mengurangi cidera
3. Lingkungan tertata aman
INTERVENSI :
1. Beri penjelasan pada klien tentang proses penyakitnya
2. Orientasikan lingkungan kamar / ruangan / kamar mandi
3. Anjurkan klien untuk mempelajari kembali aktifitas sehari-harinya
4. Jauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan cidera
5. Letakkan bel disamping pasien
6. Tempatkan klien pada tempat yang mudah dilihat
7. Dekatkan semua peralatan yang dibutuhkan klien dan jauhkan yang tidak
dibutuhkan.
Cemas yang berhubungan dengan dilakukannya
operasi katarak
TUJUAN : Cemas berkurang / hilang

KRITERIA HASIL :
1. Klien lebih tenang
2. Klien mengetahui ttg proses penyakitnya, prosedur operasi dan prognosa
penyakitnya
3. Klien mengekpresikan kecemasan dan ketakutan tentang jalannya operasi

INTERVENSI :
1. Bina hubungan saling percaya dan hadirkan perawat untuk menemani klien
2. Kaji tingkat cemas klien
3. Jelaskan prosedur operasi serta prognosa dan perawatan
4. Yakinkan pd klien  operasi dilakukan oleh dr ahli mata dan professional
5. Tingkatkan relaksasi dan distraksi
6. Terangkan tujuan pemberian tetes mata pre dan post operasi.
7. Observasi tanda-tanda vital
8. Berikan penyuluhan ttg pentingnya follow up
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN POST OPERASI

Potensial infeksi b/d terdapatnya luka insisi pada daerah operasi


TUJUAN : Infeksi tidak terjadi

KRITERIA HASIL :
1. Luka operasi membaik
2. Tidak diketemukannya tanda-tanda infeksi

INTERVENSI :
1. Jelaskan tentang luka operasi dan kemungkinan terjadi infeksi
2. Cuci tangan sebelum menyentuh mata
3. Membersihkan mata dari dalam keluar  menjaga kebersihan terutama pd bgn dlm
4. Anjurkan pada klien / keluarga untuk tetap menjaga kebersihan  mata
5. Observasi tanda-tanda terjadinya infeksi
6. Gunakan tehnik steril dlm perawatan mata, dlm mengganti balutan/ verban
7. Observasi tanda-tanda vital
8. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic tetes
Nyeri b/d luka post operasi

TUJUAN : Nyeri berkurang / hilang

KRITERIA HASIL :
1. Klien mengatakan nyeri hilang / berkurang
2. Ekspresi wajah tenang
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal

INTERVENSI :
1. Jelaskan  penyebab nyeri dan tindakan keperawatan yg dilakuakan
2. Kaji tingkat nyeri klien
3. Jelaskan  tidakmenggosok mata
4. Jelaskan untuk menghindari pergerakan kepala yang terlalu cepat, bersin dan batuk
5. Ajarkan klien tehnik destraksi dan relaksasi
6. Observasi tanda-tanda vital
7. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
8. Periksa kembali 2 jam setelah pemberian analgetik
Kurang pengetahuan tentang kondisi post operasi,
rehabilitasi dan perawatan dirumah

TUJUAN :
Pengetahuan klien meningkat tentang kondisi post operasi rehabilitasi dan
perawatannya di rumah

KRITERIA HASIL :
1. Klien dapat menerangkan atau menjelaskan secara verbal rencana
keperawatan, rehabilitasi
2. KLien dapat merawat matanya sendiri

INTERVENSI :
1. Jelaskan tentang cara perawatan mata
2. Jelaskan tentang aktifitas sehari-hari
3. Jelaskan tanda dan keluhan dari infeksi dan bagaimana tindakannya
4. Motivasi dan anjurkan  menggunakan bantal yang lunak dan atur posisinya

Anda mungkin juga menyukai