Rujukan :
Arnold, Nicholas; Ovenden, Denys (2002). Reptiles and
Amphibians of Britain and Europe. Harper Collins Publishers.
Bufo melanostictus
Rujukan :
Eprilurahman, R. dan Kusuma, K.I.2011. Amfibi dan Reptil di
Lereng Selatan Gunung Api Merapi Sebelum Erupsi 2010.
Berkala Ilmiah Biologi, 10 (1): 1-18.
Sumber: www.biologyduscussion.com
Ordo Caudata
Bentuk tubuh memanjang
Mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki
tympanum
Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan
Mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-
paru
Pada bagian kepala terdapat mata yang kecil dan pada
Sumber: www. amfibidunia.wordpress.com beberapa jenis, mata mengalami reduksi
Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
Hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air
Melakukan fertilisasi secara internal
Rujukan :
Goin, C. J., Goin, O. B dan Zug. G. R. 1978. Introduction to
Herpetology. Buku.
W. H Freeman and Company. San Fransisco. 378p.
Sumber: www. amfibidunia.wordpress.com Pough, F. H. 1998. Herpetology. Prentice Hall, Inc. New Jersey.
134p.
Ordo Gymnophiona (Apoda)
Tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda
Biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan
akuatik.
Tubuh menyerupai cacing (gilig)
Bersegmen
Tidak bertungkai
Sumber: www.masih-dini.blogspot.com Ekor mereduksi
Mempunyai kulit yang kompak
Menggunakan kepalanya untuk menggali dalam tanah
untuk makan
Mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang
Sumber: www.aslam02.wordpress.com Retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai
fotoreseptor.
Anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ
sensoris.
Terdapat 2 bentuk dalam daur hidupnya.
Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan
insang.
Pada fase dewasa insang mengalami reduksi
Fertilisasi pada terjadi secara internal.
Rujukan :
Halliday, T dan Adler, K. 2000. The Encyclopedia of Reptiles
and Amphibians. Oxford University Press. New York 240p