Anda di halaman 1dari 1

Nilai-Nilai Seni Sastra Masyarakat Mandailing Masa Lalu

Dalam tradisi masyarakat Mandailing dulu terdapat seni sastra yang popular, yaitu :

1. Sastra Turi-Turian.

2. Sastra Hobarna.

Masyarakat Mandailing memiliki seni sastra tradisional yang terdiri dari prosa dan puisi.
Puisi dalam sastra Mandailing dinamakan Ende-Ende, umumnya berbentuk pantun atau syair
yang popular tahun awal-awal tahun 1900 berupa sastra lisan dan ada juga seni sastra yang
tertulis seperti Andung (Ratapan) atau kisah penderitaan yang dituliskan pada ruas-ruas bambu.
Dimana saudara perempuan Patuan Dolok III bernama Siti Bumi mahir berende-ende dalam
bentuk pantun lisan tetapi yang disayangkan hasil karyanya tidak didokumentasikan.

Ada pendapat mengatakan bahwa budaya tersebut dilihat dari sisi nilai-nilai adat istiadat
merupakan sebentuk fosil tua yang dikagumi, namun tidak digunakan karena bersifat statis dan
dangkal. Menurut pendapat penulis seluruh potensi budaya daerah Mandailing hendaknya terus
digali, dibina dandipacu pengembangannya seiring dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan
perkembangan zamantanpa harus mencabut akar dasarnya, tujuannya agar kesenian-kesenian
yang mempunyai nilai tinggi tidak lenyap begitu saja dimakan oleh zaman yang serba canggih
dan sangat modern seperti saat ini, maka perlu dibangkitkan kembali budaya Mandailing yang
dapat menyentuh wawasan budaya nasional. Pelestarian budaya Mandailing untuk memperkokoh
kehidupan sosial budaya masyarakat yang tengah bergelutmenghadapi arus arus modernisasi

Anda mungkin juga menyukai