Anda di halaman 1dari 14

JURNAL TUGAS AKHIR

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN KAPASITAS PARKIR


KENDARAAN BERMOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN
GIANT EKSTRA GOWA

Oleh:

NUNUK TRY REZKA


D111 14 019

DEPARTEMEN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN KAPASITAS PARKIR KENDARAAN
BERMOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN GIANT EKSTRA GOWA

Nunuk Try Rezka


D111 14 019
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km. 7
Kampus Gowa, Gowa 92171, Sul-Sel
Email: nunuktr20@gmail.com

Dr. Ir. H. Mubassirang Pasra, M.T. Dr.Eng. Muralia Hustim, S.T., M.T.
Pembimbing I Pembimbing II
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km. 7 Jl. Poros Malino Km. 7
Kampus Gowa Kampus Gowa
Gowa 92171, Sul-Sel Gowa 92171, Sul-Sel

ABSTRAK

Giant Ekstra Gowa merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar dan mudah
dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi di jalan Tun Abdul Razak.
Giant Ekstra telah menyediakan sebanyak 1093 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk lahan
yang terdiri atas 250 SRP mobil dan 843 SRP sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik parkir, tingkat keterkaitan kebutuhan parkir dan variabel yang
menentukan dalam pembentukan model penyediaan fasilitas parkir yang optimal, model
kebutuhan parkir yang sesuai dan standar kebutuhan parkir. Pada hari kerja, akumulasi
parkir kendaraan mobil yang terbesar yaitu 117 unit pada periode pukul 18:00 – 19:00
dan kendaraan motor yaitu 121 unit pada periode pukul 12:00 – 13:00. Pada hari libur,
akumulasi parkir kendaraan mobil yang terbesar yaitu 229 unit pada periode pukul 16:00
– 17:00 dan kendaraan motor 280 unit motor pada periode pukul 15:00 – 16:00. Volume
parkir Giant Ekstra pada hari kerja adalah sebesar 1275 kendaraan dan pada hari libur
sebanyak 2338 kendaraan. Durasi parkir rata-rata kendaraan parkir pada hari kerja untuk
mobil dan motor masing-masing sebesar 1.17 jam dan 1.23 jam, pada hari libur untuk
mobil dan motor masing-masing sebesar 2.87 jam dan 2.20 jam. Indeks parkir untuk hari
kerja dan hari libur baik parkir mobil dan motor seluruhnya dibawah 100%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan ruang parkir telah tercukupi oleh ruang parkir
eksisting yang tersedia. Ditinjau dari karakteristik parkir, parkir kendaraan pada Giant
Ekstra Gowa masih dapat menampung permintaan. Ukuran dan Pola pada kendaraan telah
memenuhi standar yang telah ditentukan berdasarkan Keputusan Direktur Jendral
Perhubungan Darat No.272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir.

Kata kunci: Karakteristik Parkir, Mikro-Simulasi Parkir, Pusat Perbelanjaan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Giant Ekstra Gowa. Bila hal ini tidak diidentifikasi,
Selatan merupakan pintu sentra perekonomian maka aktifitas pada tiap kegiatan akan terganggu.
sehingga memiliki perkembangan ekonomi yang
1.2 Rumusan Masalah
pesat. Makassar merupakan wilayah pusat ini
Berdasarkan latar belakang yang telah
ditandai dengan semakin banyaknya pertumbuhan
dikemukakan sebelumnya, dapat dirumuskan
industri, kompleks perkantoran, perdagangan, dan
permasalahan sebagai berikut:
permukiman baru. Kabupaten Gowa adalah salah
1. Bagaimana karakteristik parkir kendaraan pada
satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan.
areal parkir di Giant Ekstra Gowa?
Kota di Kabupaten ini terletak di Kota
2. Apakah kapasitas ruang parkir pada Giant
Sungguminasa. Hal ini memicu bertambahnya
Ekstra Gowa masih mencukupi untuk
kebutuhan akan penyediaan barang dan jasa yang
menampung kendaraan yang parkir jika
ditandai dengan berdirinya pusat-pusat perbelanjaan
ditinjau dari karakteristik parkir?
termasuk menjadi pemicu berdirinya satu pusat
3. Bagaimana cara membangun model simulasi
perbelanjaan pertama yang dibangun di Kabupaten
parkir di Giant Ekstra Gowa?
Gowa yaitu di jalan Tun Abdul Razak. Jalan Tun
1.3 Tujuan Penelitian
Abdul Razak merupakan jalan penghubung utama
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
yang baru dirintis dalam mewujudkan kota
tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut:
Metropolitan Mamminasata Sul-Sel, yang
1. Menganalisa karakteristik parkir kendaraan di
bersambung dengan Jl. Hertasning – Jl. Aroepala.
Giant Ekstra Gowa.
Salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Gowa
2. Meninjau karakteristik parkir untuk
yaitu Giant Ekstra Hertasning Gowa. Giant Ekstra
mengetahui kapasitas ruang parkir apakah
kini hadir di Jl. Tun Abdul Razak, Kelurahan
masih dapat menampung kendaraan.
Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten
3. Membangun model simulasi kondisi parkir di
Gowa. PT. Hero Supermarket Tbk mengembangkan
Giant Ekstra Gowa menggunakan aplikasi
jaringan bisnisnya di Kabupaten Gowa, dengan
berbasis simulator vissim.
membuka Giant Extra Gowa, ritel dengan konsep
1.4 Batasan Masalah
Community Mall. Dengan hadirnya Giant Ekstra
Dalam melakukan penelitian ini, ditetapkan
Gowa ini diharapkan mampu memberikan pilihan
beberapa batasan terhadap tinjauan yang dilakukan
utama bagi keluarga, karena semua kebutuhan akan
agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan
terpenuhi, termasuk kebutuhan anak-anak.
dicapai. Adapun batasan masalah sebagai berikut:
Giant Ekstra Gowa menghadirkan tenant-tenant
1. Penelitian dilakukan di Giant Ekstra Gowa Jl.
restoran, kafe, fashion, serta permainan anak.
Tun Abdul Razak.
Menghadirkan barang-barang berkualitas dengan
2. Analisis data menggunakan data primer yaitu
harga bersaing. Giant Ekstra Gowa yang berformat
berupa data yang diperoleh saat survei plat
hypermarket ini sangat istimewa. Dengan luas tanah
nomor kendaraan pada Giant Ekstra Gowa.
19.500 meter persegi dan bangunan 17.200 meter
3. Jenis kendaraan yang dianalisis pada penelitian
persegi,
ini yaitu kendaraan bermotor.
Giant Ekstra Gowa merupakan outlet terbesar di
4. Kinerja parkir disimulasikan dengan
Indonesia Tengah dan Timur. Giant Ekstra Gowa
menggunakan Program PTV Vissim.
menjadi yang terbesar di Sulawesi dan Kalimantan.
1.5 Manfaat Penelitian
Kapasitas parkir hingga 1000 kendaraan roda dua
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dan roda empat dengan estimasi 6000 pengunjung
diharapkan manfaat yang akan diperoleh sebagai
untuk hari kerja hingga 14000 pengunjung untuk
berikut:
hari libur.
1. Mengetahui kinerja parkir setelah melakukan
Dengan kehadiran Giant Extra Gowa akan memberi
survei.
kontribusi positif bagi perekonomian di daerah
2. Mengetahui masalah karakteristik kendaraan di
Gowa. Hadirnya Giant Extra menandakan adanya
Giant Ekstra Gowa.
kerjasama pemerintah dan swasta untuk memajukan
3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
masyarakat Gowa.
menjadi referensi dalam hal pengaturan dan
Salah satu masalah yang sering dijumpai pada
penataan parkir dan bisa digunakan sebagai
aktifitas di Giant Ekstra Gowa adalah tentang parkir
acuan dalam perbaikan fasilitas parkir.
kendaraan. Pada setiap aktifitas yang berbeda, maka
karakteristik parkir akan berbeda pula. Berdasarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA
permasalahan yang ditemukan di lapangan, perlu 2.1 Pengertian Parkir
dilakukan analisa karakteristik parkir guna Parkir merupakan salah satu bagian dari sistem
mengetahui kelayakan penyediaan ruang parkir di transportasi dan juga merupakan suatu kebutuhan.
Oleh karena itu perlu suatu penataan dan pemenuhan Parkir di badan jalan adalah fasilitas parkir
fasilitas pakir yang baik, agar area parkir dapat yang menggunakan tepi jalan sebagai ruang
digunakan secara efisien dan tidak menimbulkan parkir. Walaupun parkir di tepi jalan
masalah bagi kegiatan lain. Parkir adalah keadaan mempunyai banyak kerugian seperti
tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat menghambat arus lalu lintas karena terjadi
sementara. Parkir adalah memangkalkan atau perlambatan atau kemacetan pada sejumlah
menempatkan dengan memberhentikan kendaraan kendaraan yang melintas, tetapi parkir di
angkutan orang/barang (bermotor/tidak bermotor) badan jalan masih sangat diperlukan
pada suatu tempat parkir dalam jangka waktu mengingat banyak tempat (sekolah,
tertentu (Dayana, 2012). pertokoan, tempat ibadah, dll) yang tidak
Parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti memiliki ruang parkir yang memadai.
pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan b. Parkir di luar badan jalan (Off street
dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak parking)
semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau Parkir di luar badan jalan adalah
menurunkan orang (Rolan, 2015). tersedianya lahan khusus sebagai pelataran
Pengaturan parkir sangat mempengaruhi kinerja parkir. Fasilitas ini dilengkapi dengan pintu
suatu jaringan, terutama jaringan jalan raya. Hal pelayanan masuk dan pintu pelayanan
tersebut dikarenakan parkir merupakan salah satu keluar yang berfungsi sebagai tempat
unsur prasarana transportasi yang tidak dapat mengambil atau menyerahkan karcis
dipisahkan dari sistem jaringan transportasi (Sherly, sehingga dapat diketahui jumlah kendaraan
2014). Perparkiran merupakan masalah yang sering dan durasi parkir kendaraan.
dijumpai dalam system transportasi perkotaan, baik 2. Berdasarkan Status
di kota-kota besar maupun kota-kota yang sedang a. Parkir umum adalah area parkir yang
berkembang. Masalah perparkiran tersebut akhir- lahannya dikuasai dan dikelola oleh
akhir ini terasa sangat mempengaruhi pergerakan Pemerintah Daerah.
kendaraan, di mana kendaraan yang melewati
tempat-tempat yang mempunyai aktivitas tinggi, laju
b. Parkir khusus adalah perparkiran
menggunakan lahan yang
pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang
pengelolaannya diselenggaarakan oleh
parkir di badan jalan. Pada umumnya kendaraan
pihak ketiga.
yang parkir di pinggir jalan berada sekitar tempat
atau pusat kegiatan seperti: Perkantoran, sekolah, c. Parkir darurat adalah perparkiran di
pusat kegiatan ekonomi (pasar swalayan, bioskop, tempat-tempat umum yang
rumah makan), dan lain-lain. menggunakan lahan milik pemerintah
Dalam rangka mengatasi permasalah tersebut, atau swasta karena kegiatan insidentil.
maka diperlukan, pengadaan lahan parkir yang d. Gedung parkir adalah suatu bangunan
cukup. Kebutuhan lahan parkir (demand) dan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir
prasarana yang akan dibutuhkan (supply) harus kendaraan yang penyelenggaranya oleh
seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik pemerintah daaerah atau pihak ketiga
perparkiran. Masalah parkir inisangat berhubungan yang mendapatkan ijin dari pemerintah
dengan pola pergerakan arus lalu lintas kota dan daerah.
apabila pengoperasian parkir tidak efektif akan e. Area parkir adalah lahan parkir lengkap
mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena dengan fasilitas sarana perparkiran yang
itu fasilitas parkir harus cukup memadai sehingga diperlukan dan pengelolaannya
semua pengoperasian lalu lintas dapat berjalan diselenggarakan oleh pemerintah.
dengan lancar. 3. Berdasarkan Jenis Kendaraannya
a. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak
2.2 Fasilitas Parkir bermesin (sepeda)
Fasilitas parkir untuk umum diluar badan b. Parkir untuk kendaraan beroda dua
jalan dapat berupa taman parkir dana tau gedung bermesin (sepeda motor)
parkir. Di luar badan jalan antara lain pada kawasan- c. Parkir untuk kendaraan beroda tiga,
kawasan tertentu seperti pusat-pusat perbelanjaan, beroda empat atau lebih (bajaj, mobil,
bisnis, maupun perkantoran yang menyediakan taksi dan lain-lain).
fasilitas parkir untuk umum (Pedoman Perencanaan 4. Menurut Jenis Tujuan Parkir
dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat a. Parkir peenumpang yaitu parkir untuk
Jenderal Perhubungan Darat, 1998). Fasilitas parkir menaik-turunkan penumpang
bertujuan memberikan tempat istirahat kendaraan b. Parkir barang yaitu parkir untuk
dan menunjang kelancaran arus lalu lintas. Fasilitas bongkar muat barang
parkir dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Penempatannya
a. Parkir di badan jalan (On street parking)
c. Keduanya sengaja dipisahkan agar satu 2.4 Permasalahan Parkir
sama lain kegiatan tidak saling Perparkiran sering menimbulkan
mengganggu. permasalahan yang sering terjadi di banyak kota
5. Menurut Jenis Pemilikan dan besar karena keterbatasan ruang kota.
Pengoperasian Ketidaktersediaan fasilitas parkir (pelataran atau
a. Parkir milik dan pengoperasiannya gedung) di kawasan tertentu di dalam kota menjadi
adalah milik swasta tanggung jawab pemerintah atau pihak swasta untuk
memenuhi kebutuhan akan permintaan parkir di
b. Parkir milik pemerintah daerah dan pusat kota. Jumlah aktifitas atau kegiatan pada suatu
pengelolaannya adalah pihak swasta
pusat kota juga mempengaruhi meningkatnya
c. Parkir milik dan pengoperasiannya aktifitas kendaraan yang akan berpotensi
adalah pihak peemerintah. menimbulkan masalah antara lain:
a. Bangkitan tidak tertampung oleh fasilitas
2.3 Karakeristik Parkir
parkir diluar badan jalan yang tersedia,
Karakteristik parkir adalah parameter yang
sehingga meluap ke badan jalan. Luapan
mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir. Melalui
parkir di badan jalan akan mengakibatkan
karakteristik parkir dapat diketahui kondisi
gangguan kelancaran arus lalu lintas.
perparkiran yang terjadi pada lokasi studi. Untuk
mengetahui karakteristik parkir yang harus diketahui b. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar
terlebih dahulu adalah: badan jalan sehingga bangkitan parkir
a. Volume Parkir secara otomatis memanfaatkan badan jalan
Volume parkir adalah jumlah kendaraan untuk parkir.
dengan selang waktu tertentu.
b. Akumulasi Parkir 2.5 Satuan Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan Dalam merencanakan sebuah lahan
parkir dalam periode waktu tertentu. Satuan perparkiran yang nyaman maka perlu mengetahui
akumulasi adalah kendaraan. kebutuhan akan ruang parkir. Kebutuhan ruang
c. Durasi Parkir parkir ditentukan berdasarkan Satuan Ruang Parkir
Durasi parkir adalah informasi yang sangat (SRP). Berdasarkan Pedoman Perencanaan dan
dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu Pengoperasian Fasilitas Parkir terdapat hal-hal yang
kendaraan parkir. Informasi ini diketahui menjadi pertimbangan dalam menentukan satuan
dengan cara mengamati waktu kendaraan ruang parkir adalah sebagai berikut:
tersebut masuk dan keluar.
d. Tingkat Pergantian Parkir 1. Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil
Tingkat pergantian parkir adalah jumlah Penumpang
penggunaan ruang parkir dan diperoleh
dengan membagi volume parkir dengan
jumlah ruang parkir untuk satu periode
tertentu. Besarnya turnover parking ini
diperoleh dari persamaan:
e. Indeks Parkir
Indeks Parkir adalah persentasi dari
akumulasi jumlah kendaraan pada selang
waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir Sumber: Pedoman Teknis Dirjen Perhubungan
yang tersedia kemudian dikalikan 100%. Darat, 1998
f. Indeks Parkir
Kapasitas ruang parkir merupakan Gambar 2.1 Dimensi Kendaraan Standar untuk
kemampuan maksimum ruang tersebut Mobil Penumpang
dalam menampung kendaraan, dalam hal
ini adalah volume kendaraan pemakai Keterangan :
fasilitas parkir tersebut. Kendaraan a = Jarak gandar h = Tinggi total
pemakai fasilitas Tinjauan dari kejadian- b = Depan tergantung B = Lebar total
kejadian diatas akan memberikan besaran c = Belakang tergantung L = Panjang
kapasitas dari fasilitas parkir. Hal ini total d = Lebar
disebabkan karena dari masing-masing 2. Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada
proses mempunyai karakteristik yang arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang
berbeda sehingga proses-proses tersebut bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi
tidak memberikan suatu besaran kapasitas pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung
yang sama. terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada
di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar
tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan
kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat Sumber: Pedoman Teknis Dirjen Perhubungan
penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas Darat, 1998
arah memanjang diberikan di depan kendaraan
untuk menghindari benturan dengan dinding atau
kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Jarak
bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak
bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
3. Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi
karakteristik pemakai kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh,
lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor
akan berbeda dengan lebar bukaan pintu
kendaraan pengunjung pusat kegiatan Gambar 2.2 Satuan Ruang Parkir untuk Mobil
perbelanjaan. Dalam hal ini, karakteristik Penumpang
pengguna kendaraan yang memanfaatkan
fasilitas parkir dipilih menjadi tiga seperti pada
2. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor
tabel 2.1.
Satuan ruang parkir (SRP) sepeda motor
Tabel 2.1 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan
digunakan ukuran satuan ruang parkir motor
Pengguna dan/atau
Jenis Bukaan sesuai dengan tata letak yang ditunjukkan pada
Peruntukan Fasilitas Gol
Pintu
Parkir
1. Karyawan/pekerja kantor
Pintu
2.Tamu/pengunjung pusat
depan/belakang
kegiatan perkantoran, I
terbuka
perdagangan, pemerintahan,
tahap awal 55 cm.
universitas
Pengunjung tempat olahraga,
Pintu pusat hiburan,
depan/belakang rekreasi, hotel, pusat
II
terbuka perdagangan,
penuh 75 cm eceran/swalayan, rumah
sakit, bioskop
gambar 2.3 berikut:
Pintu depan terbuka
penuh dan ditambah Sumber: Direktur Jenderal Perhubungan Darat,
Orang cacat III 1998
untuk pergerakan
kursi roda Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir untuk Motor
Sumber: Pedoman Teknis Dirjen Perhubungan
Darat, 1998 2.7 Jenis Parkir
Lalu-lintas baik yang bergerak pada suatu
2.6 Penentuan Satuan Ruang Parkir saat akan berhenti. Setiap perjalanan akan sampai
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pada tujuan sehingga kendaraan harus diparkir.
di atas maka penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) Sarana perparkiran merupakan bagian dari sistem
dibagi menjadi tiga jenis kendaraan dan berdasarkan transportasi dalam perjalanan mencapai tujuan
penentuan SRP untuk mobil penumpang karena kendaraan yang digunakan memerlukan
diklasifikasikan menjadi tiga golongan, seperti pada parkir. Sarana parkir ini pada dasarnya dapat
Tabel 2.2. diklasifikasikan menjadi:
Tabel 2.2 Penentuan Satuan Ruang Parkir 2.8 Metode Menentukan Permintaan Parkir
(Parking Demand)
No Jenis Kendaraan SRP dalam m2
Untuk menganalisis kebutuhan parkir, sebelumnya
a. Mobil Penumpang harus diketahui pengertian Satuan Ruang Parkir
1 2,30 x 5,00
Gol I (SRP). Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas
b. Mobil Penumpang efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil
2,50 x 5,00
Gol II penumpang, truk, atau sepeda motor), termasuk
c. Mobil Penumpang ruang bebas dan lebar buka pintu. Untuk hal-hal
3,00 x 5,00
Gol III
tertentu bila tanpa penjelasan SRP adalah SRP untuk
2 Bus / Truk 3,40 x 12,50
mobil penumpang yaitu 2.30 cm x 5.00 cm. Adapun
3 Sepeda Motor 0,75 x 2,00
metode untuk penentuan kebutuhan jumlah petak
Sumber: Pedoman Teknis Dirjen Perhubungan
parkir (Tamin, 2008) dapat diketahui berdasarkan:
Darat, 1998
1. Metode berdasarkan kepemilikan kendaraan
Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan Metode ini mengasumsikan adanya hubungan
adalah sebagai berikut. antara luas lahan parkir dengan jumlah
1. Satuan Ruang Parkir untuk Mobil kendaraan yang tercatat dipusat kota. Semakin
Penumpang meningkat jumlah penduduk, maka kebutuhan
lahan parkir akan semakin meningkat karena micro-simulasi lalu lintas yang digunakan untuk
kepemilikan kendaraan meningkat. perencanaan dan pemodelan lalu lintas untuk
2. Metode berdasarkan luas lantai bangunan perkotaan mau pun pada pedesaan baik untuk
Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan analisis arus kendaraan atau pun arus pejalan kaki.
lantai parkir sangat terkait dengan jumlah
kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas
lantai bangunan dimana kegiatan tersebut
dilakukan, misalnya perbelanjaan, perkantoran,
kampus, dan lain-lain.
3. Metode berdasarkan selisih terbesar antara
kedatangan dan keberangkatan kendaraan.
Kebutuhan lahan parkir didapatkan dengan
menghitung akumulasi terbesar pada suatu
selang waktu pengamatan. Akumulasi parkir
adalah jumlah kendaraan parkir pada suatu Sumber: PTV Vissim Guide First Steps
tempat pada selang waktu tertentu, dimana Gambar 2.4 Mikro - Simulasi Bundaran
jumlah kendaraan tidak akan pernah sama pada
suatu tempat lainnya dari waktu ke waktu.
Persyaratan permintaan ruang parkir menurut
Pedoman Teknis Dirjen Perhubungan Darat
No.272/HK.105/96 kebutuhan ruang parkir untuk
Bandara (Pusat perkantoran, Pelayanan Umum)
adalah 1,5-3,5 SRP/100 m2 luas lantai efektif.

2.9 Kebutuhan Ruang Parkir


Kebutuhan ruang parkir adalah jumlah Sumber: PTV Vissim Guide First Steps
tempat yang dibutuhkan untuk menampung
kendaraan yang membutuhkan parkir berdasarkan Gambar 2.5 Mikro-Simulasi Transportasi Massal
fasilitas dan fungsi dari sebuah tata guna lahan.
Rumus yang dipakai untuk menghitung kebutuhan
ruang parkir adalah sebagai berikut:

Nt x D
S=
Txf
2.10 Survei Perparkiran
Survei parkir adalah cara untuk
menganalisa perkiraan masalah parkir yang ada pada
suatu daerah studi. Survei parkir bertujuan agar
didapatkan data-data yang akurat yang nantinya Sumber: PTV Vissim Guide First Steps
dapat digunakan dalam analisa perhitungan parkir. Gambar 2.6 Mikro-Simulasi Parkir
Beberapa data yang mungkin diperlukan
untuk menganalisa parkir adalah: Vissim dapat digunakan untuk
1. Pola fluktuasi arus lalu lintas kendaraan yang beberapa kasus antara lain:
keluar masuk area perparkiran. 1) Membangun jaringan jalan dan persimpangan
2. Kapasitas, lokasi dan karakteristik dari fasilitas a. Dapat membuat jaringan jalan yang
yang ada. fleksibel sesuai dengan kondisi geometri
3. Pemakai dari fasilitas parkir, karakteristik dari jalan yang sesungguhnya sehingga
pemarkir, pelanggaran yang terjadi, memungkinkan kita untuk menduplikasi
pemberlakuan peraturan serta permintaan kondisi geometrik jalan yang
maksimum (jam puncak) sesungguhnya.
b. Membuat berbagai macam model
2.10 PTV Vissim persimpangan dannbeberapa variasi
PTV Vissim adalah perangkat lunak yang simpul baik jenis simpang sebidang, tak
digunakan untuk simulasi arus lalu lintas secara sebidang, simpang dengan kanalisasi
mikroskopis terkemuka yang dikembangkan oleh maupun simpang tiga dan bundaran
PTV Planing Transportasi Verkehr AG di Karlsruhe, (roundabout).
Jerman. Vissim pertama kali dikembangkan di c. Dapat menganalisis berbagai varian
Jerman pada tahun 1992 yang saat ini menjadi perencanaan pada jaringan jalan dan
perangkat lunak transportasi yang paling sekarang persimpangan seperti tingkat pelayanan,
sedang digunakan di seluruh dunia oleh 24 ector tundaan, panjang antrian, keterlambatan,
public, perusahaan dan universitas. Vissim alat waktu perjalanan dan jumlah emisi
secara bersamaan artinya perangkat Distribusi kecepatan yang diinginkan digunakan
lunak ini berfungsi sebagai kalkulator. untuk semua kendaraan di mana jenis yang bukan
2) Perencanaan pengembangan lalu lintas milik kelas kendaraan ditampilkan. Parkir harus
a. Mampu menganalisis dampak lalu lintas selalu ditempatkan pada tepi antara dua simpul atau
yang terjadi akibat adanya pembangunan dalam sebuah simpul. Giliran hubungan mungkin
fasilitas baru pada rona transportasi dijalankan melalui link dengan ruang parkir yang
disekitar wilayah pembangunan fasilitas berdekatan pada beberapa jalur. Dalam sebuah
tersebut. simpul, parkir mungkin terletak pada beberapa
b. Mampu merencanakan sistem lalu giliran hubungan. Dalam kasus ini, Vissim tidak
lintas untuk jangka pendek maupun dapat menghitung jalan berdasarkan tepi berikut:
jangka panjang. 1. jika pada link, ada beberapa konektor atau
c. Mampu mensimulasikan manajemen abstrak parkir
lalu lintas dan transportasi cerdas 2. jika link jalur tunggal
d. Mampu mensimulasikan pejalan kaki 3. jika pada link ada konektor dan setidaknya
baik di dalam mau pun pada kondisi di satu abstrak
luar bangunan. 4. jika parkir hanya ditempatkan pada link
3) Perencanaan transportasi massal untuk lalu lintas tujuan yang mengarah
a. Mampu membuat model jenis-jenis keluar dari jaringan sehingga dari link ini
moda transportasi massal seperti bus, ada parkir lainnya dapat dicapai
komuter kereta ringan komuter kereta 5. volume relatif untuk parkir ini harus
api, komuter monorail. ditetapkan ke 0. Bahkan parkir harus
b. Mampu menciptakan alternative untuk berada di antara dua simpul
operasional angkutan umum.
c. Mampu melakukan perencanaan 2.11 Konsep Kalibrasi dan Validitas Model
jaringan jalan yang dilalui oleh angkutan Simulasi
umum. Kalibrasi pada Vissim merupakan proses
4) Perencanaan Parkir dalam membentuk nilai-nilai parameter yang sesuai
a. Mampu membuat model simulasi parkir sehingga model dapat mereplikasi lalu lintas hingga
seperti parkir di pusat perbelanjaan, bahu kondisi yang semirip mungkin. Proses kalibrasi
jalan, kantor, sekolah, pasar, dll. dapat dilakukan berdasarkan perilaku pengemudi
b. Dapat mensimulasikan perencanaan dengan mengacu pada penelitian-penelitian
jumlah ruang parkir pada suatu sebelumnya mengenai kalibrasi dan validasi
perencanaan perparkiran. menggunakan Vissim. Validasi pada Vissim
c. Mampu mendefinisikan parkir untuk merupakan proses pengujian kebenaran dari
penugasan dinamis. kalibrasi dengan membandingkan hasil observasi
d. Mampu mengatur pola parkir dan rute dan hasil simulasi. Proses kalibrasi dan validasi
parkir kendaraan. dilakukan berdasarkan jumlah volume parkir
e. Mampu mensimuasikan parkir baik kendaraan (Putri, 2015).
untuk mobil maupun motor secara Metode yang digunakan adalah dengan
bersamaan. menggunakan rumus dasar GEH dengan
f. Dapat menganalisis jumlah kendaraan menggabungkan perbedaan antara nilai relatif dan
yang parkir mutlak. Rumus GEH sendiri dapat dilihat pada
persamaan 2.4 dan memiliki ketentuan khusus dari
Tempat parkir dialokasikan untuk semua nilai error yang dihasilkan seperti pada Tabel 2.4.
parkir keputusan kelompok parkir. Tanpa nomor,
parkir tidak termasuk ke grup. Dengan demikian, (𝑞𝑠𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑒𝑑 −𝑞𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑 )2
memutuskan tempat parkir tidak terletak lebih jauh 𝐺𝐸𝐻 = √ ................. (2.6)
0,5×(𝑞𝑠𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑒𝑑 +𝑞𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑 )
dari tempat parkir yang dialokasikan dari total jarak
ke keputusan parkir dan jarak maksimum yang dimana:
diperbolehkan untuk pengelompokan keputusan
𝑞= Data volune arus lalu lintas (kendaraan/jam)
ruang parkir (dengan default 50 m + 50 m). Untuk
parkir grup, keputusan otomatis ruang parkir
otomatis digabungkan, jika mereka menjauhkan
kurang dari 50 m dari satu sama lain. Jika tujuan
kendaraan parkir kelompok, itu dapat memilih
setiap parkir dalam kelompok. Dengan demikian,
kriteria yang keputusan rute dari tipe dinamis yang
dipilih juga berlaku untuk semua parkir dari
gambaran elemen dengan kecepatan yang
diinginkan (DesSpeedDistrDef). Kecepatan
distribusi dialokasikan per kelas kendaraan.
Tabel 2.4 Rumus Statistik GEH (Geoffrey E.
Havers)
3.3 Kondisi Eksisting Parkir
Nilai Keterangan
GEH < 5,0 Diterima
5,0 ≤ GEH ≤ Peringatan: kemungkinan model error
10,0 atau data buruk
GEH > 10,0 Ditolak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Kerangka Penelitian
Skema penelitian yang akan dilakukan
dapat dilihat pada bagan alir metode penelitian
sebagaimana yang dijelaskan pada Gambar 3.2
Sumber: Survei, 2018
Gambar 3.3 Denah lokasi Parkir

Sumber: Survei, 2018


Gambar 3.4 Denah Sirkulasi Masuk Keluar

3.4 Metode Survei


Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.4.1 Jenis – Jenis Survei
Survei pada penelitian ini bertujuan untuk
3.2 Lokasi Penelitian mengambil data olahan berupa data primer dan data
Penelitian berlokasi di salah satu pusat sekunder yang digunakan untuk menganalisis data
perbelanjaan di Gowa, Giant Ekstra seperti garis tersebut, metode survei yang dilaksanakan yaitu
merah yang terlihat pada Gambar 3.1 dalam survei lapangan atau observasi, adapun jenis –
pelaksanaan survei dapat dilakukan secara jenis survei untuk penelitian ini sebagai berikut:
terkoordinasi dan terencana dengan baik serta data a) Survei Inventarisasi Fasilitas Parkir
yang dijajaki diperoleh lengkap dan akurat Tujuan dari survei inventarisasi fasilitas
parkir adalah untuk mengetahui pola parkir
yang diterapkan pada lokasi studi.
Pelaksanaan survai ini adalah mengamati
dan mencatat jumlah petak parkir serta
sudut dan ukuran petak parkir yang
digunakan pada masing-masing lokasi
studi.
b) Survei Kordon Parkir
Survei kordon parkir dipakai untuk
mengukur akumulasi kendaraan pada
lokasi studi pada off street parking
sehingga dapat menentukan persentase
dari tempat parkir tersedia yang sedang
digunakan, disamping itu juga dapat
diketahui informasi tentang volume parkir
Sumber: Google Earth, 2018 (jumlah kendaraan yang parkir) dan waktu
parkir kendaraan.
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian
3.4.2 Lokasi Surveyor 3.5 Metode Analisa Data
3.5.1 Kompilasi Data
Kompilasi data merupakan data dari
formulir survei kemudian direkap dan
ditabulasi menggunakan perangkat lunak excel
berupa data seperti data plat nomor kendaraan,
data volume kendaraan, jenis kendaraan, data
waktu masuk dan keluar kendaraan.
3.5.2 Metode Mikro – Simulasi Menggunakan
Vissim
Metode penelitian ini menggunakan
perangkat lunak mikro – simulasi PTV Vissim
9 yang berfungsi untuk mensimulasikan model
Parkir. Adapun langkah – langkah kerja
Gambar 3.6 Lokasi Surveyor program PTV Vissim dapat dilihat pada
3.4.3 Teknik Pelaksanaan Survei Gambar 3.5 sebagai berikut:
Teknis pelaksanaan survei ataupun tata cara
pelaksanaan survei dan waktu pelaksanaan
survei pada penelitian ini yang melingkupi
teknik pengambilan dan pengumpulan data
pada penelitian kali ini.
- Melakukan survei pendahuluan yaitu
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
data dan alat apa yang akan digunakan
pada survei ini
- Menyiapkan alat berupa rol meter
serta bahan seperti formulir survei dan
alat tulis untuk mencatat
- Melakukan perhitungan kapasitas lahan
parkir tersedia dengan melakukan
pengukuran luas lahan parkir Gambar 3.7 Diagram Alir Micro-Simulasi
- Setelah melakukan survei rekap semua PTV Vissim
data tersebut dengan menggunakan
laptop BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
- Menyiapkan alat tulis survei 4.1 Analisis Parkir
- Menempatkan tim surveyor pada titik- Berdasarkan data-data yang diperoleh, selanjutnya
titik strategis sebagai pos surveyor agar diolah dan dilakukan analisis terhadap karakteristik
dapat mencatat nomor kendaraan yang parkir serta kebutuhan lahan parkir di Giant Ekstra
lewat secara langsung Tun Abdul Razak, Gowa. Karakteristik yang
- Setelah tim surveyor berada pada pos dianalisis meliputi luas areal parkir (jumlah lot
masing-masing, kita dapat mencatat plat parkir), akumulasi parkir, volume parkir, durasi
nomor kendaraan mulai pukul 09.00 – parkir, tingkat pergantian parkir (parking turn over),
22.00 WITA dan indeks parkir. Berdasarkan indeks parkir akan
- Melakukan pencatatan nomor kendaraan diketahui jika kebutuhan lahan parkir telah terpenuhi
yang masuk dan keluar lewat pintu oleh lahan parkir yang tersedia pada kondisi
- Setelah melewati waktu survei, surveyor eksisting.
melakukan pencatatan jumlah kendaraan
yang masih ada di tempat parkir sebagai Tabel 4.1 Ketersediaan Ruang Parkir
pencatatan jumlah kendaraan akhir.
No. Jenis Ukuran Ketersediaan
- Menginput semua data plat nomor Kendaraan SRP Ruang Parkir
kendaraan pada Microsoft Excel (m²) SRP m²
Setelah penjelasan diatas mengenai langkah 1 Mobil 12 250 3000
pelaksanaan survei selanjutnya akan dirincikan (Gol I + II)
waktu dan tempat pengambilan data, proses 2 Sepeda Motor 1.5 843 1265
pelaksanakan dua hari yaitu hari pertama untuk hari Total 1093 4265
kerja dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2018
dan hari kedua untuk hari libur dilaksanakan
tanggal 11 Februari 2018.
Giant Ekstra Tun Aabdul Razak telah menyediakan
sebanyak 1093 SRP untuk lahan parkir yang terdiri
atas 250 SRP mobil dan 843 SRP sepeda motor.
4.2 Akumulasi Parkir

Gambar 4.4 Akumulasi Parkir Hari Libur

Gambar 4.1 Jumlah Kendaraan Masuk Hari Kerja

Gambar 4.5 Akumulasi Parkir Hari Libur


Akumulasi parkir kendaraan mobil pada hari libur
terbesar yaitu 229 unit mobil pada periode pukul
16:00 – 17:00. Untuk akumulasi parkir kendaraan
sepeda motor pada hari libur terbesar yaitu 280 unit
Gambar 4.2 Jumlah Kendaraan Keluar Hari Kerja sepeda motor pada periode pukul 15:00 – 16:00. Dari
grafik di atas, diketahui akumulasi parkir paling
tinggi pada periode sore hari.

4.3 Volume Parkir

Gambar 4.3 Akumulasi Parkir Hari Kerja


Akumulasi parkir kendaraan mobil pada hari kerja
terbesar yaitu 117 unit mobil pada periode pukul
18:00 – 19:00. Untuk akumulasi parkir kendaraan
motor pada hari kerja terbesar yaitu 121 unit motor Gambar 4.6 Volume Parkir Hari Kerja
pada periode pukul 12:00 – 13:00. Dari grafik di
atas, diketahui akumulasi parkir paling tinggi pada
periode malam hari untuk mobil dan siang hari untuk
sepeda motor.

Gambar 4.7 Volume Parkir Hari Libur

Volume parkir Giant Ekstra Tun Abdul Razak pada


hari kerja adalah 1275 kendaraan yang terdiri dari
Gambar 4.4 Akumulasi Parkir Hari Libur 698 mobil dan 577 sepeda motor. Sedangkan volume
parkir Giant Ekstra Tun Abdul Razak pada hari libur
adalah 2338 kendaraan yang terdiri dari 1551 mobil 4.6 Indeks Parkir
dan 787 sepeda motor.

4.4 Durasi Parkir

Gambar 4.10 Indeks Parkir Hari Kerja

Gambar 4.8 Durasi Parkir Hari Kerja

Gambar 4.11 Indeks Parkir Hari Libur

Nilai indeks parkir Giant Ekstra Tun Abdul Razak


Gambar 4.9 Durasi Parkir Hari Libur untuk hari kerja dan hari libur baik parkir mobil dan
Jumlah persentase kendaraan parkir yaitu 33% mobil sepeda motor seluruhnya dibawah 100%, sehingga
dan 46% sepeda motor menggunakan area parkir di dapat disimpulkan bahwa kebutuhan ruang parkir
Giant Ekstra Tun Abdul Razak pada hari kerja telah tercukupi oleh ruang parkir eksisting yang
dengan durasi parkir antara 1 hingga 2 jam. jumlah tersedia.
persentase kendaraan parkir yaitu 20% mobil dan 4.7 Kapasitas Parkir
29% sepeda motor menggunakan area parkir di
Giant Ekstra Tun Abdul Razak pada hari libur
dengan durasi parkir antara 1 hingga 2 jam.

4.5 Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn


Over)
Tabel 4.2 Tingkat Pergantian Parkir

Jumlah Petak TPP


Volume Parkir
Parkir (kend/srp/hari)
Hari
Gambar 4.12 Kapasitas Parkir Hari Kerja
Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor

Kerja 698 577 2.8 0.7


250 843
Libur 1551 787 6.2 0.9

Tingkat pergantian parkir (TPP) pada hari kerja


untuk mobil sebesar 2.8 kendaraan/srp/hari dan
untuk sepeda motor sebesar 0.7 kendaraan/srp/hari.
Sedangkan pada hari libur untuk mobil sebesar 6.2
kendaraan/srp/hari dan untuk sepeda motor sebesar Gambar 4.12 Kapasitas Parkir Hari Libur
0.9 kendaraan/srp/hari.
4.2. Validasi Model Mikro – Simulasi sebesar 1.17 jam dan 1.23 jam. Sedangkan pada
hari libur untuk mobil dan motor masing-
Hasil model mikro-simulasi selanjutnya masing sebesar 2.87 jam dan 2.20 jam.
harus divalidasi untuk mengukur ketepatan model  Nilai tingkat pergantian parkir terbesar yaitu
dan parameter yang sudah dibentuk sebelumnnya. untuk parkir mobil pada hari kerja yaitu 6.2
Pada proses validasi hasil model mikro-simulasi kendaraan/srp/hari artinya selama satu hari,
digunakan dua uji statistik, yaitu uji Geoffrey E. satu ruang parkir mobil telah digunakan oleh 6
Havers. Hasil validasi model mikro – simulasi kendaraan.
terhadap volume lalu lintas dengan uji GEH  Nilai indeks parkir terbesar Giant Ekstra Tun
ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut ini. Abdul Razak pada hari kerja untuk kendaraan
Tabel 4.8 Hasil Validasi Volume mobil dan motor berurut-turut sebesar 47% dan
Kendaraan dengan Uji Geoffrey E. Havers 14%. Sedangkan pada hari libur untuk
kendaraan mobil dan motor berturut-turut
sebesar 92% dan 33%. Nilai indeks parkir yang
diperoleh lebih kecil dari 100% (IP < 100%)
sehingga kebutuhan ruang parkir telah
tercukupi oleh ruang parkir yang tersedia.
 Model mikro - simulasi kondisi dan pola parkir
di Giant Ekstra Gowa dapat tersimulasi dengan
baik sesuai dengan parameter, jumlah
kendaraan dan pola parkir kendaraan.

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil SARAN


Uji Geoffrey E. Havers dengan syarat model Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik
kategori baik adalah lebih kecil dari 5. Diperoleh berbagai saran yang terkait pada penelitian skripsi
hasil uji GEH untuk semua pendekat telah ini adalah sebagai berikut:
memenuhi syarat uji GEH < 5 sehingga model
mikro-simulasi untuk volume lalu lintas dinyatakan  Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan
valid. menambah jam dan jumlah hari survei
KESIMPULAN sehingga hasil yang didapat untuk menentukan
Setelah dilakukan analisis pada Bab IV, berdasarkan kebutuhan parkir kendaraan lebih akurat.
hasil analisis tersebut, maka penulis dapat  Perlu adanya penelitian selanjutnya untuk
merumuskan beberapa kesimpulan yang merujuk pembenahan terhadap sistem manajemen
dan terkait langsung dari penulisan skripsi sebagai parkir, dan penelitian lebih lanjut mengenai
berikut: perilaku pengemudi di saat akan parkir secara
 Akumulasi parkir kendaraan mobil pada hari lebih detail, mengenai jarak dan cara parkir.
kerja terbesar yaitu 117 unit mobil pada
periode pukul 18:00 – 19:00. Untuk akumulasi DAFTAR PUSTAKA
parkir kendaraan motor pada hari kerja terbesar
yaitu 121 unit motor pada periode pukul 12:00 Abu bakar, I. 1998. Pedoman Perencanaan dan
– 13:00. Sedangkan akumulasi parkir Pengoperasian Fasilitas Parkir.
kendaraan mobil pada hari libur terbesar yaitu Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan
229 unit mobil pada periode pukul 16:00 – Angkutan Kota Direktorat Jenderal
17:00. Untuk akumulasi parkir kendaraan Perhubungan Darat, Jakarta.
motor pada hari libur terbesar yaitu 280 unit Ali, Win dan Zainal Arifin. (2015). Evaluasi
motor pada periode pukul 15:00 – 16:00. Kapasitas Kebutuhan Gedung Parkir
 Volume parkir Giant Ekstra Tun Abdul Razak Sepeda Motor dan Mobil Studi Kasus di
pada hari kerja adalah 1275 kendaraan yang Mall Grand Metropolitan, Bekasi
terdiri dari 698 mobil dan 577 motor. Danang. A, 2001. “Kajian Kebutuhan Ruang Parkir
Sedangkan volume parkir Giant Ekstra Tun di Citraland Semarang”, Tesis Magister
Abdul Razak pada hari libur adalah 2338 Teknik Sipil, Magister Teknik Sipil
kendaraan yang terdiri dari 1551 mobil dan 787 Universitas Diponegoro, Semarang.
motor. Departemen Perhubungan, Direktur Jenderal
 Durasi maksimum kendaraan parkir pada hari Perhubungan Darat, 1998. Pedoman
kerja untuk mobil dan motor masing-masing Perencanaan dan Pengoperasian Parkir,
sebesar 9.56 jam dan 10.92 jam. Sedangkan Jakarta.
pada hari libur untuk mobil dan motor masing- Direktur Jendral Perhubungan Darat, 1996.
masing sebesar 9.58 jam dan 9.02 jam. Durasi Pedoman Teknis Penyelenggaraan
parkir rata-rata kendaraan parkir pada hari Fasilitas Parkir, Jakarta.
kerja untuk mobil dan motor masing-masing Ikawati, R. R. 2007. Analisis Kebutuhan Parkir
Swalayan Tiara Dewata, Tugas Akhir, S1,
Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana,
Bali.
Kusumah, C.N., 2009, Kajian Investasi Gedung
Parkir Metro Indah Mall Bandung, Forum
Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi,
Bandung.
Palayukan, R.O. 2015. Analisis Karakteristik Parkir
Kendaraan pada Area Parkir di Bandara
Sultan Hasanuddin di Kota Makassar.
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Park, B. & Schneeberger, J. 2003. Microscopic
Simulation Model Calibration and
Validation: Case Study of VISSIM
Simulation Model for a Coordinated
Actuated Signal System. Transportation
Research Record, 1856(1), 185–192.
http://doi.org/10.3141/1856-20
PTV AG, 2015, PTV Vissim 8 User Manual,
Karlsruhe, Germany.
Tamin, Ofyar Z, 2008. Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi, Bandung.
T.Yulianto, B. (2013). Kalibrasi dan validasi mixed
traffic vissim model, 1–10.
Zakawaly, Ghifary, 2017. Analisis Karakteristik dan
Pola Parkir Kendaraan di
Pusat Perbelanjaan Kota Makassar (Studi
Kasus: Makassaar Town Square). Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai