Kalapi Bu Anti Et Al
Kalapi Bu Anti Et Al
1, April 2018
Halaman 53 – 62
ISSN 2407 - 9049
ABSTRACT
Kalapi (K.celebica Kosterm.) is an endemic and endangered plant species in Sulawesi and
categorize as monotypic species in the Fabaceae family. Kalapi, since 1998, listed as endangered.
However, researches about kalapi still limited, such research that related to the handling of the seeds,
the dimensions of fruits and seeds, as well as testing of physical quality of seeds has not been done. So
that, the purpose of this study was to determine handling of seeds, measuring the dimensions of
fruits and seeds as well as testing of physical quality of seeds. Seed was collected from natural forest
of Abuki, Village of Anggoro, District of Abuki, Konawe. Testing of physical quality of Kalapi was
conducted at the Laboratory of Forestry, Faculty of Forestry and Environmental Sciences, Halu Oleo
University, Kendari. Research was carried out for 4 months. Related to seed handling, technique to
collect seed was by climbing and taking under trees. Physiologically, mature fruit has been colored
brownish. Fruits that have been collected were stored in sacks and plastic. Fruits were extracted by
using dry extraction. Based on, the dimensions of fruits and seeds observation, the length of the fruit
averaged 7.081 cm (with ranged about 2.6-12.8 cm). While, the width of fruits has averaged 2.97 cm
(with ranged about 1.7-4.6 cm). The mean length, width and thickness of each seed sized 11.33 mm
(7.31-19.93 mm), 9.4 mm (5.99-11.90 mm) and 1.39 mm (0.7-2.02 mm), respectively. The number of
seeds per fruit is 1-4 seeds. The average of purity of seeds that has been extracted is 99.51% with a
range of 99.22-99.77%. Weight of 1000 of seeds grain is 99.1 g with a range of 91-103.6 g. Prediction
of the number of seeds/kg is 10,113 grains of seeds / kg. Seeds moisture content is 13.12% with
range of 11.3-13.12%. This research will support and provide important data about kalapi related to
their seeds.
Keywords: K. celebica Kosterm, character of seed physical, dimension of fruit and seed, Abuki.
perbanyakan jenis secara generatif adalah Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian
pengadaan benih (Schmidt, 2002). Pengadaan dilakukan selama 4 bulan (Juni-September).
benih umumnya diawali dengan penanganan
benih dan disertai dengan pengujian benih. Eksplorasi, ekstraksi dan penyimpanan buah
Penanganan benih meliputi pengunduhan kalapi
benih, ekstraksi benih, Pembersihan, seleksi Buah kalapi dikoleksi dari pohon induk di
dan sortasi benih, pengeringan, pengemasan hutan Alam Abuki, Desa Anggoro, Kecamatan
dan penyimpanan benih. Pengujian benih Abuki, Kabupaten Konawe. Pengumpulan buah
meliputi pengujian uji mutu fisik dan fisiologis kalapi dilakukan dengan cara mengumpulkan
(Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2002). benih dari lantai hutan dan dengan cara
Pengujian uji mutu fisik benih meliputi berat dipanjat. Buah dikoleksi dari 10 pohon induk
benih, kemurnian benih dan kadar air benih yang sedang berbuah. Ekstraksi benih kalapi
(Schmidt, 2002). dilakukan dengan cara ekstraksi kering seperti
Pengujian mutu fisik benih sudah benih legum pada umumnya. Benih dikemas
dilakukan pada beberapa jenis legum pada kantong plastik dan disimpan di refrigator
diantaranya akasia, kaliandra, merbau, lamtoro, kulkas.
kayu kuku, angsana dan johar (Sudrajat, 2010).
Selain legum, beberapa jenis tanaman seperti Penentuan Kadar Air
kranji (Aminah, 2010), pulai (Suita dan Kadar air benih diukur di laboratorium
Nurhasybi, 2009) dan mindi (Suita et al. 2008) benih dengan cara pengovenan benih. Adapun
juga telah diteliti. Di Sulawesi Tenggara, studi prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:
perbenihan juga telah dilakukan pada benih contoh kerja ditimbang terlebih dahulu untuk
tanaman kayu kuku (Limi, 2010), benatan mengetahui berat awalnya, dan setelah
(Hamrina, 2011), eha (Sukmawati, 2014), pengovenan ditimbang untuk mengetahui berat
Ormosia bancana (Satriana, 2016) dan lonkida akhirnya sehingga dapat diketahui kadar air
(Tuheteru, 2015). benih.
Penelitian penanganan dan pengujian a. Contoh kerja
benih penting dilakukan untuk mengetahui Penentuan harus dilakukan pada dua
kualitas benih dalam penyediaan benih untuk contoh kerja (ulangan). Contoh kerja harus
kebutuhan budidaya jenis, menyediakan benih diambil secara acak dengan cepat (tidak lebih
yang bermutu baik (fisik, fisiologis dan genetik) dari 30 detik). Berat masing-masing contoh
serta menyiapkan kebutuhan benih pada kerja harus berkisar antara 5-10 gram.
kegiatan penanaman (Nurhasybi et al. 2007). (Direktorat Perbenihahan Tanaman Hutan,
Namun, informasi penanganan benih dan 2002).
pengujian fisik benih kalapi belum pernah ada. b. Penggilingan dan pemotongan
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk Benih berukuran besar atau benih
mengetahui teknik penanganan dan pengujian berkulit keras harus digiling atau dipotong
mutu benih kalapi. Sehingga tujuan penelitian lebih kecil sebelum penimbangan (dan
ini adalah untuk mengetahui teknik pengeringan). Kalau tidak, kulit benih akan
penanganan benih meliputi pengumpulan buah menahan penguapan air dari benih. Air akan
dan benih, pengemasan, pengolahan benih, tetap berada di dalam benih setelah
pengukuran dimensi buah dan biji serta pengeringan sehingga kadar air benih hasil
pengujian mutu fisik benih kalapi. pengujian menjadi terlau rendah. Berat contoh
kerja setelah digiling atau dipotong sekurang-
BAHAN DAN METODE kurangnya perulangan 5-10 gram. (Direktorat
Lokasi dan Waktu Penelitian Perbenihahan Tanaman Hutan, 2002).
Buah/benih diunduh di hutan alam Abuki c. Penimbangan
Desa Aggoro, Kecamatan Abuki, Kabupaten Semua penimbangan harus dalam gram
Konawe. Pengujian mutu fisik benih kalapi dengan tiga angka desimal. Pertama, wadah dan
dilaksanakan di Laboratorium Kehutanan tutup ditimbang. Kedua, benih ditambahkan
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, dan ditimbang lagi. Ketiga, benih, wadah dan
54
Ecogreen Vol. 4(1) April 2018, Hal 53 - 62
55
Penanganan dan Pengujian Mutu Fisik Benih Kalapi – Asrianti Arif et al.
dilakukan dengan cara memanjat dan Buah kalapi yang dikoleksi memiliki
mengumpulkan benih yang ada di bawah pohon panjang buah dengan rata-rata 7,08 cm,
kalapi. Buah yang masak fisiologis berwarna panjang minimal 2,6 cm dan panjang maksimal
coklat kemerah-merahan. Buah yang telah 12,8 cm. Sedangkan untuk lebar buah kalapi
diunduh kemudian disimpan di dalam karung memiliki rata-rata 2,97 cm, lebar minimal 1,7
dan kantong plastik setelah dikeringanginkan. cm dan lebar maksimal 4,6 cm. (Tabel 1). Buah
Selanjutnya, proses ekstraksi benih kalapi berbentuk polong dan berwarna coklat
dilakukan dengan cara ekstraksi kering yaitu kemerah-merahan (Gambar 1a).
mengeluarkan benih dari buah/polong dengan Tabel 2 menunjukkan bahwa rataan
cara biji dikupas dan dikeluarkan dari buah panjang, lebar dan tebal biji kalapi masing-
secara manual. Kegiatan selanjutnya adalah masing berukuran 11,33 mm (7,31-19,93 mm),
pembersihan dan sortasi benih. 9,44 mm (5,99-11,90 mm) dan 1,39 mm (0,7-
Dimensi Buah dan Biji 2,02 mm). Biji kalapi berbentuk lonjong seperti
cakram. (Gambar 1b).
a b
Gambar 1. Dimensi buah dan benih kalapi yang dikoleksi dari desa Anggoro
56
Ecogreen Vol. 4(1) April 2018, Hal 53 - 62
Jumlah biji per buah adalah 1-4 biji, dengan jumlah biji yang paling banyak adalah 1 biji per buah
(71 %) dan jumlah biji paling sedikit adalah 4 biji per buah (1 %) (Gambar 2).
Biji 0
21% Biji 1
Biji 2
Biji 3
71%
Biji 4
Pengujian Mutu Fisik Benih kalapi Tabel 4. Berat 1000 butir dan jumlah biji kalapi
1. Kemurnian benih per kg
Rata-rata kemurnian benih kalapi setelah Ulangan Berat 1000 (gr) Jumlah benih/kg
diekstraksi adalah 99,51 % dengan kisaran 99,11-
1 91,0 10992,3
99,77 %. (Tabel 3).
2 103,6 9649,5
3 98,2 10185,6
Tabel 3. Kemurnian benih kalapi
4 101,5 9847,7
Ulanga Rata
1 2 3 4 5 5 101,1 9891,3
n an
Rataan 99,1 10,113
Kemurn 99,5
ian 99, 99, 99, 99, 99, 1
3. Kadar air
Benih 71 73 11 77 22
Hasil pengujian kadar air benih disajikan
(%)
pada gambar 3, yang menunjukkan bahwa kadar
air tertinggi terdapat pada perlakuan benih yang
2. Berat 1000 butir benih
ditumbuk dan terendah pada benih yang dibelah
Rata-rata berat 1000 butir benih kalapi
menjadi 4 bagian.
adalah 99,1 g dengan kisazxran 91-103,6 g.
Jumlah benih/kg yang dihitung berdasarkan berat
1000 butir adalah rata-rata 10,113 butir
benih/kg. (Tabel 4).
14,00
Kadar air (%)
13,00
12,00
11,00
10,00
A B C D
Perlakuan
Gambar 3. Kadar air penyimpanan (A: dibelah 4, B: dibelah 6, C: dibelah 8 dan D: ditumbuk)
57
Penanganan dan Pengujian Mutu Fisik Benih Kalapi – Asrianti Arif et al.
58
Ecogreen Vol. 4(1) April 2018, Hal 53 - 62
Pterocarpus indicus, Cassia siamea dan Arif, A dan F.D. Tuheteru. 2015. Respon spesies
Tamarindus indica. (Direktorat Perbenihan tanaman terancam punah kalapi
Tanaman Hutan, 2014). Berdasarkan data kadar (Kalappia celebica Kosterm.) terhadap
air benih, diduga bahwa benih kalapi termasuk inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan
dalam benih ortodoks. Benih ortodoks aplikasi vermikompos. Laporan Tahunan
merupakan jenis benih yang dapat dikeringkan Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian dan
sampai kadar air rendah dan dapat disimpan Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas
lama, biasanya ukurannya kecil dan dibungkus Halu Oleo.
kulit yang keras atau yang sulit ditembus air Arif, A., F.D. Tuheteru dan Husna. 2015. The
(Mulawarman et al. 2002). conservation of endemic and endangered
species Kalappia celebica kosterm
KESIMPULAN through cuttings propagation and AMF
Kesimpulan pada penelitian ini adalah potential assessment. Dalam : I.M.
buah kalapi diunduh dengan cara dipanjat dan Sukamerta., I.G.N.A. Wiswasta, S.N.
dipungut dilantai hutan. Buah dikemas di dalam Soewandhi, A.B. Darussalam, I.K.
karung dan kantung plastik. Buah diangkut Widnyana, I.M. Tamba dan I.K. Sumantra,
menggunakan mobil. Pengolahan buah dilakukan (editor). 2ndInternational Conference on
dengan cara buah diekstraksi kering. Buah kalapi Sustainable Development (ICSD) “Global
memiliki panjang dengan rata-rata 7.018 cm (2.6- Sustainable Development”; 2015, 28
12.8 cm). Sedangkan untuk lebar buah kalapi Februari – 1 Maret, Bali, Indonesia.
memiliki rata-rata 2.97 cm (1.7-4.6 cm). Biji Universitas Maharasaswati Press.
kalapi mempunyai rata-rata panjang, lebar dan Arif, A., F.D. Tuheteru, Husna., A.M. Kandari, I.S.
tebal masing-masing berukuran 11.33 mm (7.31- Mekuo dan Masnun. 2016. Status and
19.93 mm), 9.44 mm (5.99-11.90 mm) dan 1.39 culture of arbuscular mycorrhizal fungi
mm (0.71-2.02 mm). Jumlah biji per buah kalapi isolated from rhizosphere of endemic and
yaitu 1-4 biji. Kemurnian, berat 1000 butir dan endangered species of kalapi(Kalappia
kadar air masing-masing adalah 99.51 %, 99.1 g celebica Kosterm.). European Journal of
dan 11.3- Sustainable Development. 5/4: 395-402.
Arif, A. 2017. Pembangunan kebun pangkas dan
SARAN teknik perbanyakan pupuk hayati fungi
mikoriza dalam mendukung konservasi
Hasil penelitian ini terbatas pada tegakan
jenis terancam punah kalapi (Kalappia
kayu kalapi desa Anggoro. Oleh karena itu, untuk
celebica kosterm). Laporan Tahunan
mendapatkan data dimensi buah dan benih secara
Produk Terapan. Lembaga Penelitian dan
komprehensif maka perlu penelitian yang sama di
Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas
tempat sebaran alami lainnya di Sulawesi
Halu Oleo.
Tenggara.
Bakosurtanal. 2001. Atlas flora dan fauna
Indonesia. Grasindo. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Bintary, M.P dan jumani. 2014. Laporan penelitian
Aminah, A. 2010. Pengujian mutu fisik dan uji mutu fisik dan fisiologi benih pohon
fisiologis benih kranji (Pongamiapinnata penghasil gaharu (Aquilaria microcarpa
Merril) asal Desa Batukaras Jawa Barat. Baill) berdasarkan fenotif pohon di
Info Benih. 14 (2):57-62. KHDTK Samboja Kabupaten Kutai
Arif, A. 2013. Konservasi jenis terancam punah Kartanegara. Lembaga Penelitian dan
kalapi (Kalappia celebica Kosterm) di Pengabdian Pada Masyarakat Universitas
Kecamatan Tanggetada kabupaten 17 Agustus 1945 Samarinda. Samarinda.
Kolaka. Laporan Tahunan Produk Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2002.
Terapan. Lembaga Penelitian dan Petunjuk teknis pengujian mutu fisik-
Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas fisiologis benih. Departemen Kehutanan
Halu Oleo. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan Sosial. Jakarta.
59
Penanganan dan Pengujian Mutu Fisik Benih Kalapi – Asrianti Arif et al.
60
Ecogreen Vol. 4(1) April 2018, Hal 53 - 62
Manajemen Hutan. Jurusan Kehutanan Sudrajat, D.J dan Nurhasybi. 2014. Buku pedoman
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan pengujian mutu benih tanaman hutan.
Universitas Halu Oleo. Kendari. Dierktorat Bina Perbenihan Tanaman
Schmidt, L. 2002. Pedoman penanganan benih Hutan. Jakarta.
tanaman hutan tropis dan sub Sudrajat, D.J. 2010. Kajian standar mutu fisik dan
tropis2000. Moch Naim, penerjemah; fisiologis benih tanaman hutan. Info
Harum F, editor.. Penerbit PT Gramedia. Benih. 14 (2): 81-87.
Jakarta. Terjemahan dari: Guide to Sudrajat, D.J., Nurhasybi dan Y. Bramasto. 2015.
Handling of Tropical and Subtropical Standar pengujian dan mutu benih
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Forest tanaman hutan. Forda Press. Bogor.
Seed. Sudrajat, D.J., Nurhasybi dan Y. Bramasto. 2015.
Setiadi, D. 2012. Eksplorasi benih Caliandra Teknologi penanganan benih dan bibit
callothyrsus di Wamena-Papua. Wana untuk memenuhi standar benih dan bibit
Benih. 13 (2): 59-66. bersertifikat. Dalam: Mindawati, N., Y.
Siregar, N dan A. Astho. 2011. Pengadaan bibit Bramasto, A. Astho, M. Rahmat dan D.J.
jabon (Anthocepallus cadamba) Secara Sudrajat (editor). Teknologi perbenihan,
Generatif dan Vegetatif: Wilarso, S., Budi, silvikultur dan kelembagaan dalam
T. Rosnawati dan Danu (editor). peningkatan produktivitas hutan dan
Teknologi perbenihan untuk lahan; 2015, 11 Agustus, Bandar
meningkatkan produktifitas hutan rakyat Lampung, Indonesia. Pusat Penelitian dan
di Propinsi Jawa Tengah; 2011, 20 Juli, Pengembangan Hutan Badan Penelitian,
Semarang, Indonesia. Pusat Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian
dan Pengembangan Peningkatan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Produktivitas Hutan Badan Penelitian Suita, E. 2012. Seri teknologi perbenihan tanaman
dan Pengembangan Kehutanan hutan: kesambi (Scheichera oleosa
Kementrian Kehutanan. MERR.). Balai Penelitian Teknologi
Sosef, M.S.M., L.T. Hong dan S. Prawirohatmojo. Perbenihan Tanaman Hutan. Bogor.
1998. Plant resources of south-east Asia. Suita, E., Nurhasiby dan N, Yuniarti. 2008.
[Editorial]. Bogor. Indonesia. Penentuan kriteria masak fisiologis buah
Sudrajat, D.J dan E.R. Kartiana. 2008. Metode mindi (Melia azedarach). Berdasarkan
pengujian kadar air dan perkecambahan sifat-sifat fisik, fisiologis dan kimia. Jurnal
benih kihiyang di laboratorium: Gintings, Penelitian Tanaman Hutan. 5 (2):75-82.
N., T. Rostiwati., B. Laksono., R. Effendi Sukmati. 2014. Pematahan dormansi benih
dan A. Wibowo (editor). Sintesa hasil tanaman eha (Castanopsis buruana Miq)
litbang hutan tanaman; 2008, 19 dengan menggunakan perlakuan
Desember, Bogor, Indonesia. Departemen Giberilin (GA3) dan lama perendaman
Kehutanan, Badan Penelitian Dan [skripsi]. Jurusan Kehutanan Fakultas
Pengembangan Kehutanan, Pusat Kehutanan dan Ilmu Lingkungan.
Penelitian Dan Pengembangan Hutan Universitas Halu Oleo.
Tanaman. Tuheteru, F.D. 2015. Potensi lonkida (Nauclea
Sudrajat, D.J dan Nurhasybi. 2007. Produksi dan orintalis L.) untuk fitoremidiasi lahan
pengujian mutu benih tanaman hutan: basah air asam tambang [disertasi].
Syamsuwida, D., Nurhasybi, M. Zanzibar Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
dan Danu (editor). Teknologi perbenihan Bogor. Bogor.
untuk peningkatan produktifitas hutan Wulandari, W., A. Bintoro dan Duryat. 2015.
tanaman rakyat di Sumatra Barat; 2007, Pengaruh ukuran berat benih terhadap
7 November, Solok, Indonesia. Pusat perkecambahan benih merbau darat
Penelitian dan Pengembangan Hutan (Intsia palembanica). Jurnal Sylva Lestari.
Tanaman Badan Penelitian dan 3 (2):79-88.
Pengembangan Kehutanan Departemen Yuniarti, N., E. Suita, M. Zanzibar, dan Nurhasybi.
Kehutanan. 2011. Teknik penanganan benih tanaman
61
Penanganan dan Pengujian Mutu Fisik Benih Kalapi – Asrianti Arif et al.
62