Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL SYARAT MASUK PRAKTIKUM

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNVERSITAS JEMBER

PENGOLAHAN PRODUK DERIVAT


Nama : Ivanda Lutfi J M
Nim : 161710101108
Kelompok/Kelas : 4/THP-C
Acara : Praktikum derivat pakan ternak
Hari/Tgl. Praktikum : Senin, 26 November 2018
Asisten :
1. Rina Kartika Wati (082340144468)
2. Lutfi Putri Yusviani (082346057858)
3. Dwi Cahya Putra (081217280695)
4. Seno Dwi Pratama P (082233842560)
Pakan memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup ternak. Pakan
ternak merupakan bahan yang dapat dimakan oleh ternak yang digunakan untuk
pertumbuhan dan reproduksi. Menurut Setiawan dan Arsa (2005), pakan ternak
merupakan bahan makanan ternak yang terdiri dari bahan kering dan air yang
harus diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan
produksinya. Pakan yang diberikan untuk ternak harus berkualitas, yaitu
mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam hidupnya seperti
air, karbohidrat, lemak, protein. Pakan ternak dibagi menjadi 2, yaitu pakan ternak
konvensional dan pakan ternak inkonvensional. Pakan ternak konvensional
merupakan bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum yang berasal
dari nabati maupun hewani. Pakan ternak inkonvensional merupakan bahan pakan
yang tidak digunakan untuk menyusun ransum yang berasal dari industri kimia
ataupun hasil fermentasi. Pakan ternak juga dapat dibuat dari berbagai macam
bahan salah satunya ampas kelapa.
Ampas kelapa merupakan limbah dari proses pembuatan santan. Oleh
karena itu, minyak kelapa menduduki tempat pertama dalam memenuhi
kebutuhan manusia akan minyak goreng, maka ampas kelapa sangat mudah
didapatkan. Ampas kelapa yang merupakan bahan pakan nabati cukup potensi
secara kuantitas karena jumlahnya cukup besar , mudah diperoleh dan tersedia
secara kontinyu. Ampas kelapa merupakan sumber protein yang baik. Sebagai
pakan ternak, ampas kelapa terbukti menghasilkan susu yang lebih kental dan rasa
yang enak. Kandungan proteinnya, sekitar 23%, lebih besar dibandingkan dengan
gandum, tetapi tanpa jenis protein spesifik yang ada pada tepung gandum, yaitu
gluten. Menurut Puri (2011), menyatakan bahwa kandungan ampas kelapa terdiri
dari air 13,35 %, protein kasar 5,09 %, lemak kasar 19,44 %, abu 3,92 % dan serat
kasar 30,4 %.
Pembuatan pakan ternak menggunkan prinsip fermentasi. Sebelum
dilakukan proses fermentasi, ampas kelapa terlebih dahulu dilakukan pengukusan.
Ampas kelapa segar yang telah diangin-anginkan semalam kemudian dilakukan
pengukusan menggunakan panci kukus. Pengukusan ampas kelapa dilakukan
selama 15 menit setelah air yang terdapat pada dasar panci kukus mendidih.
Setelah itu ampas yang telah dikukus dilakukan fermentasi. Ampas kelapa yang
dikukus maupun yang tidak dikukus sebanyak 1 kg dicampur dengan inokulum
Aspegillus niger 3,248 ml (Falony et al., 2006). Inkubasi ditempatkan di dalam
kantong plastik dengan ketebalan ampas kelapa 2 cm dan diinkubasikan pada
suhu ruangan selama 4 hari. Ampas kelapa fermentasi dikeringkan dengan
menggunakan oven 55°C. Setelah kering, ampas kelapa kemudian dilakukan
penggilingan agar dihasilkan pakan yang halus, sehingga mudah dicerna oleh
hewan ternak.
Prinsip fermentasi yang dilakukan dapat meningkatkan kualitas pakan bagi
ternak. Proses fermentasi dan pengukusan ampas kelapa akan menyebabkan
perubahan bau dan tekstur pada ampas kelapa. Perubahan bau disebabkan karena
perombakan senyawa komplek dari karbohidrat menjadi senyawa sederhana yang
mudah larut. Tekstur dan warna ampas kelapa sebelum dan sesudah dikukus
mengalami perubahan karena pengkukusan menyebabkan pelebaran pori-pori
ampas kelapa sehingga kadar air meningkat dan tekstur menjadi lembut. Selain
mengubah tekstur dan bau, proses fermentasi dapat menyebabkan kehilangan
berat kering, hal tersebut disebabkan oleh adanya perubahan senyawa komplek
menjadi senyawa yang lebih sederhana selama proses fermentasi, dimana pada
saat itu juga terjadi pelepasan molekul air. Fermentasi juga dapat meningkatkan
kadar protein kasar, perombakan karbohidrat, proein, dan lemak, hal ini dapat
terjadi karena adanya proses perombakan enzimatis yang terjadi akibat enzim dari
mikroorganisme yang digunakan pada proses fermentasi.
Adapun fermentasi ampas kelapa juga mampu meningkatkan kecernaan
bahan kering dan bahan organik, dimana komponen ini diperlukan untuk
mengetahui sejauh mana pakan tersebut dapat dipergunakan dan dicerna oleh
ternak. . Hasil analisa menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering (KCBK) dan
bahan organik (KCBO) secara in vitro ampas kelapa sebelum dan setelah
difermentasi cukup tinggi. Peningkatan kecernaan bahan kering ampas setelah
difermentasi menunjukkan adanya proses pemecahan bahan yang tidak dapat
dicerna. Penggunaan suhu ruang pada proses enzimatis juga mendukung
diperolehnya nilai kecernaan yang tinggi (Supriyati et al., 1998).
DAFTAR PUSTAKA

Falony, G., J. C. Armas, J. C. D. Mendoza and J. L. M. Hernandez. 2006.


Production of Extracellular Lipase from Aspergillus niger by Solid-State
Fermentation. Food Technol. Biotechnol, Mexico. 44: 235-240.

Puri, E. 2011. Pengaruh Penambahan Ampas Kelapa Hasil Fermentasi Aspergillus


oryzae Dalam Pakan KomersilTerhadap Pertumbuhan Ikan Nila
(Oriochromius niloticus) .Skripsi. Surakarta Jurusan Biologi. Fmipa
Universitas Sebelas Maret.

Setiawan, T. dan Arsa, T. 2005. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa.


Penebar Swadaya. Jakarta.

Supriyati, T, H. Hamid Pasaribu dan A.P Sinurat. 1998. Fermentasi Bungkil Inti
Sawit Secara Substrat Padat dengan Mengunakan Aspergillus niger. J. Ilmu
Ternak dan Vetenirer. 3(3): 165-170

Anda mungkin juga menyukai

  • Tepung Jali
    Tepung Jali
    Dokumen10 halaman
    Tepung Jali
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Artikel Abon Telur
    Artikel Abon Telur
    Dokumen4 halaman
    Artikel Abon Telur
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cilok
    Cilok
    Dokumen2 halaman
    Cilok
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Skrip PPT Mki
    Skrip PPT Mki
    Dokumen2 halaman
    Skrip PPT Mki
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Kencur Revisi 1 Vio Masih 50%
    Kencur Revisi 1 Vio Masih 50%
    Dokumen10 halaman
    Kencur Revisi 1 Vio Masih 50%
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Skrip PPT Mki
    Skrip PPT Mki
    Dokumen2 halaman
    Skrip PPT Mki
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • 5.9 Pastry Shortening
    5.9 Pastry Shortening
    Dokumen1 halaman
    5.9 Pastry Shortening
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Surat Ijin Rapat
    Surat Ijin Rapat
    Dokumen1 halaman
    Surat Ijin Rapat
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • 5.9 Pastry Shortening
    5.9 Pastry Shortening
    Dokumen1 halaman
    5.9 Pastry Shortening
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • DHDJF
    DHDJF
    Dokumen8 halaman
    DHDJF
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cover Artikel Kakao Warna Pink
    Cover Artikel Kakao Warna Pink
    Dokumen1 halaman
    Cover Artikel Kakao Warna Pink
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cover 4
    Cover 4
    Dokumen1 halaman
    Cover 4
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cilok
    Cilok
    Dokumen2 halaman
    Cilok
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cover Vio (Kuning)
    Cover Vio (Kuning)
    Dokumen1 halaman
    Cover Vio (Kuning)
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Cover Derivat
    Cover Derivat
    Dokumen1 halaman
    Cover Derivat
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Modul
    Modul
    Dokumen4 halaman
    Modul
    Dwi Yuliawati
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Hantu Kikir
    Latar Belakang Hantu Kikir
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang Hantu Kikir
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok
    Tugas Kelompok
    Dokumen3 halaman
    Tugas Kelompok
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Utm
    Utm
    Dokumen2 halaman
    Utm
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • COVER SM
    COVER SM
    Dokumen1 halaman
    COVER SM
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Sabun
    Sabun
    Dokumen4 halaman
    Sabun
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Riska Rahma Vionita 16-025 Biodiesel
    Riska Rahma Vionita 16-025 Biodiesel
    Dokumen15 halaman
    Riska Rahma Vionita 16-025 Biodiesel
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Modul
    Modul
    Dokumen4 halaman
    Modul
    Dwi Yuliawati
    Belum ada peringkat
  • Paper 2 B
    Paper 2 B
    Dokumen39 halaman
    Paper 2 B
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Teh 1
    Teh 1
    Dokumen8 halaman
    Teh 1
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Lemak Nabati Roti
    Lemak Nabati Roti
    Dokumen4 halaman
    Lemak Nabati Roti
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Coklat Bab 4 THP C
    Coklat Bab 4 THP C
    Dokumen5 halaman
    Coklat Bab 4 THP C
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • PCLLLL
    PCLLLL
    Dokumen1 halaman
    PCLLLL
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat
  • Sponge Cake Tepung Gadung
    Sponge Cake Tepung Gadung
    Dokumen9 halaman
    Sponge Cake Tepung Gadung
    Riska Rahma Vionita
    Belum ada peringkat