2. Tujuan Wawancara
a. Untuk memperoleh ilmu dan informasi dalam bidang kewirausahaan
b. Untuk memperoleh motivasi sukses
c. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
1. Narasumber
a. Nama
b. Tempat Tanggal Lahir
c. Alamat
d. Pekerjaan
2. Pewawancara
a. Pewawancara
b. Pencatat
c. Dokumentasi
3. Hasil Wawancara
Bapak Suryadi (narasumber) adalah seorang guru yang lebih dikenal sebagai seorang pebisnis
yang cukup sukses, terbukti dengan banyak aset berharga yang beratas namakan dirinya. Pencapaian ini
tentunya tidak dapat diraih dengan mudah. Menurut Beliau pencapaian tersebut diraih dengan penuh
kerja keras, keuletan, dan kesabaran.
Pada tahun 1997 Bapak Suryadi telah menyelesaikan pendidikan strata 1 Pendidikan Fisika di
Universitas Jember dan setelah itu melamar pekerjaan menjadi seorang guru di sekolah negeri di daerah
Jember. Gaji seorang guru pada tahun tersebut dikiranya sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan
Beliau dan keluarga. Untuk mengatasi hal tersebut Beliau berusaha mencari pekerjaan sampingan. Pada
tahun 1998 beliau menemukan pekerjaan sampingan sebagai penjual jamu. Beliau menjual Jamu Super
Madura yang dibelinya langsung dari pabriknya di Madura. Dalam perjalanan membeli jamu tersebut
Beliau sering mengalami berbagai kejadian, dari berada satu kapal bersama hewan ternak hingga jamu
yang dibelinya pernah dimuntahi penumpang lain di dalam kapal. Pada waktu itu Beliau berfikir hasil
penjualan jamu sangat besar dan sepadan dengan perjuangan Beliau di saat pengambilan jamu, sampai
membuatnya ingin berhenti menjadi seorang guru. Tetapi setelah mendiskusikan keinginan tersebut
dengan Istrinya, Bu Sri Soesilowati, keinginan tersebut tidak dapat terlaksana karena istrinya tidak
menyetujui keputusan tersebut. Pekerjaan sampingan berjualan jamu akhirnya harus gulung tikar
setelah 6 bulan berjalan.
Pada penghujung tahun 1998 setelah gagal dengan berjualan jamu Bapak Suryadi membuka
jasa les privat di rumahnya. Beliau mengajar les privat dengan 18 sesi pertemuan setiap minggunya,
mulai dari pukul 14.30 sampai 20.00 setiap harinya. Pekerjaan sampingan tersebut dirasanya sangat
sukses, karena mampu menghasilkan 5 sampai 7 juta per bulannya. Pekerjaan tersebut membuat Bapak
Suryadi menderita asma cukup akut. Selain itu Istrinya juga mempunyai masalah akut pada wajahnya.
Akhirnya pekerjaan sampingan les privat hanya bertahan selama 4 bulan saja.
Setelah berbagai pekerjaan sampingan yang dilakukan mengalami kegagalan, Bapak Suryadi
tidak kenal putus asa, selalu mengupayakan usaha apapun. Beliau tetap mengajar di sekolah hingga
pernah mengajar di tiga sekolah sekaligus. Menurutnya bekerja di tiga sekolah sekaligus belum mampu
memenuhi kebutuhan Beliau dan Keluarga, hanya bisa memperparah asmanya saja. Sekian lama juga
Beliau mencari cara untuk menyembuhkan masalah akut di wajah sang istri. Berbagai cara pengobatan
dilakukan, tetapi tidak berhasil juga. Akhirnya setelah sekian lama, Istri dari Bapak Suryadi
menemukan obat penyembuh masalah pada wajahnya. Obat tersebut mampu menyembuhkan masalah
pada wajah sang istri hanya 2 sampai 3 bulan pemakaian. Obat tersebut merupakan obat keluaran
perusahaan produk kesehatan PT Kangzen Kenko Indonesia.
Sembuhnya masalah akut di wajah Ibu Sri Soesilowati membuat Bapak Suryadi percaya
dengan produk keluaran PT Kangzen Kenko Indonesia, hingga Beliau membeli obat asma keluaran
perusahaan tersebut. Hasil dari meminum obat tersebut sangat sukses, asmanya berangsur-angsur
membaik. Dari kejadian tersebut Bapak Suryadi dapat melihat peluang bisnisnya. Peluang bisnis
tersebut adalah bisnis pendistribusian produk kesehatan keluaran PT Kangzen Kenko Indonesia. Bisnis
usaha yang bersistem tanpa mengganggu pekerjaan sebagai seorang Guru. Buktinya pada tahun 2011
Bapak Suryadi mendapatkan pengukuhan guru berprestasi nomer 1 di Jember, pada 2013 mendapatka
beasiswa double degree di Thailand. Peluang Bisnis tersebut dijalankan Beliau dengan sangat baik
hingga sekarang, hingga dapat menjadikan Bapak Suryadi sebagai CSD (Crown Star Directur) di PT
Kangzen Kenko Indonesia. Serta dapat menjadikan Bapak Suryadi sebagai Investor di dua perumahan
besar yang berada di Green Hill Tegal Gede dan di Bernadi, bisnis kos-kos an di Perum Mastrip, dan
pemilik kebun sengon di Madiun.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari kisah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jika ingin memulai usaha harus memiliki
niat dan tekat yang kuat, kerja keras, dan ulet.
2. Saran
Jika dalam berwirausaha mendapatkan hasil yang sangat memuaskan jangan terburu
senang, karena jika Anda sakit maka keuntungan Anda akan berkurang, harus pandai membaca
peluang, memiliki keunikan tersendiri dalam memulai bisnis, serta bermanfaat bagi orang laing.