KOTA PADANG
Abstrak
Pada tahun 2012 terjadi banjir galodo di area Limau Manis kota Padang yang berakibat
rusaknya bendung dan memperparah sektor pertanian di daerah irigasi tersebut. Tinjauan
ulang perencanaan bendung Limau Manis ini direncanakan dengan menggunakan mercu tipe
Bulat dengan kondisi Geografis sungai Danau Limau Manis yang terjal dan banyak
mengangkut bongkahan batu-batu besar. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan
perhitungan-perhitungan seperti analisa hidrologi, perhitungan hidrolis bendung, perhitungan
dimensi bendung dan perhitungan stabilitas bendung. Data-data pendukung adalah peta
topografi berskala 1:50.000 dan data curah hujan berdasarkan 15 tahun pengamatan. Bendung
ini direncanakan untuk umur rencana 100 tahun. Dari hasil perhitungan didapat : luas
catchment area seluas 34 km2, debit 100 tahunan (Q100) = 364,2897 m3/dt. Lebar bendung 23
m, tinggi mercu bendung 1,27 m dan tinggi energi (H1) = 3,813 m, sehingga dapat mengairi
areal pertanian seluas 555,00 Ha. Pada perhitungan Stabilitas Bendung dalam keadaan air
normal didapat angka keamanan terhadap guling 2,87 dan geser 2,85. Pada saat air keadaan
banjir didapat angka keamanan terhadap guling 1,53 dan geser 1,69. Maka didapat kontruksi
bendung stabil.
Kata Kunci : bendung, tinggi energi, tipe mercu, catchment area, debit.
REVIEW OF WEIR PLANNING LIMAU MANIS, PADANG CITY
Abstract
In 2012 there was Galodo flood at Limau Manis area Padang city resulting weir become
defective and damage the agricultural sector in Irrigation area. Review of Limau manis
planning weir is planned to use beacon-type Spherical with Danau Limau Manis river
Geographical conditions steep and many carrying cobblestone. In making this final project
carried out calculations such as hydrological analysis, hydraulic calculations weir, weir
dimensional calculations and stability calculations weir. Supporting data is a topographic map
scale of 1: 50.000 and rainfall data is based on 15 years of observation. This weir is planned
for the 100-year design life. The research result shows: wide catchment area of 34 km2, 100
annual discharge (Q100) = 364.2897 m3 / sec. Weir width 23 m, 1.27 m tall lighthouse weir
and high energy (H1) = 3.813 m, which can irrigate an area of 555.00 ha of agricultural area.
In the calculation of weir stability in a state of normal water obtained to bolster safety factor
of 2.87 and 2.85 slide. At the current state of flood water to bolster safety factor obtained 1.53
and 1.69 slide. The importance of the construction of the weir is stable.
Seiring dengan kebutuhan air, longsor, banjir dan galodo baik di area
seoptimal mungkin. Adanya sumber air permukaan tanah serta daya tampung aliran
sehari-hari. Siklus hidrologi yang terjadi dan menampung intensitas air yang tinggi
menyebabkan jumlah volume air yang ada dari hulu sungai. Maka saat curah hujan
di dunia ini adalah tetap. Akan tetapi, yang tinggi terjadilah aliran yang cukup
dipandang dari aspek ruang dan waktu besar sehingga rentan terjadinya bencana
distribusi air secara alamiah tidaklah ideal. banjir, galodo dan kerusakan pada aliran
Sebagai contoh, dalam usaha sumber air sungai. Pasca Bencana banjir galodo yang
baku. Jika tidak ada usaha pengendalian air terjadi pada tahun 2012 di Kota Padang
menyebabkan terjadinya erosi dan banjir, yang sudah mempunyai potensi kerusakan
sedangkan pada musim kemarau akan sungai, bahkan sebagian bangunan sungai
kekeringan dan kesulitan mendapatkan yang ada di daerah bencana tersebut turut
sumber air baku. Hal tersebut diatas rusak akibat gempa tersebut. Tidak
merupakan salah satu permasalahan yang terkecuali terjadi pula pada aliran sungai
timbul dalam usaha pengembangan dan Danau Limau Manis Kota Padang.
seperti longsor, galodo dan bencana banjir. Penulis melakukan studi literatur dan
Luapan sungai akibat banjir dapat merusak pegumpulan data. Kegiatan yang akan
areal lahan usaha pertanian, permukiman, dilakukan secara garis besar dibedakan atas:
sehingga akan berakibat pada turunnya Dalam studi literatur didapatkan teori-
b. Pengumpulan data
Perbaikan dan Pengembangan suatu
Data yang dibutuhkan adalah peta
areal pertanian Khusus nya Daerah Irigasi
DAS, data curah hujan 15 tahun (tahun
Limau Manis Kota Padang menjadi suatu
1999 sampai tahun 2013) yang berasal
daerah irigasi teknis lengkap dengan
dari Stasiun Batu Busuk.
fasilitas-fasilitas pendukungnya adalah
c. Analisa dan perhitungan.
cerminan bagi pemerintah untuk
1) Curah hujan maksimum
pemerataan pembangunan yang dapat
Pada analisa ini, data curah hujan yang
dirasakan dan dinikmati semua lapisan
akan digunakan adalah data curah
masyarakat.
hujan rata – rata maksimum yang
Untuk itu penulis mengangkat
diperoleh dengan menghitung data
masalah ini sebagai bahan untuk pembuatan
curah hujan 15 tahun dari 1 stasiun
Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN
dengan menggunakan Metode Aljabar (
ULANG PERENCANAAN BENDUNG
Arithmetic mean ).
LIMAU MANIS KOTA PADANG”.
2) Curah hujan rencana menunjukkan apakah diperlukan dimensi
Untuk menghitung curah hujan rencana baru untuk bendung atau tidak.
dengan Uji Chi-Kuadrat dan Uji hujan rata – rata menggunakan Metode
diterima dan mempunyai nilai terkecil. Tabel 1. Perhitungan curah hujan rata-rata
Curah Hujan
3) Analisa Debit Banjir Rencana
Tahun Maksimum
No
Untuk perhitungan Debit Banjir Pengamatan Stasiun Batu
Busuk (mm)
Rencana dilakukan dengan metode 1 1999 100
2 2000 221
Hasper. Data untuk metode tersebut di
3 2001 258
ambil dari nilai curah hujan rencana. 4 2002 145
5 2003 155
Perhitungan debit rencana dengan
6 2004 155
metode ini, tinggi hujan yang 7 2005 193
8 2006 135
diperhitungkan adalah tinggi hujan
9 2007 175
pada titik pengamatan. 10 2008 155
11 2009 87
427.0
Dan dilakukan Uji Kecocokan Chi- 2 Wedwen
268.3 344.6 384.524
54239
454. 479.2
3241 335 81 8513 394
2
Kuadrat dan Smirnov Kolmogorov
(Sumber data: hasil perhitungan)
Dari kedua metode tersebut diambil
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Nilai uji
Chi-Kuadrat dan Smirnov Kolmogorof Q100 yang mendekati Q100 rata-rata yaitu
DISTRIBUSI
N
METODE hasil perhitungan Metode Hasper. Jadi
PENGUJIA LOG LOG
O NORMA GUMBE
N NORMA PEARSO
L L
L N III besarnya debit rencana (design flood)
8 > 5,991
4,667 <
Chi-Kuadrat 2 < 5,991 4 < 5,991 (tidak
1 5,991
(X²) (diterima) (diterima)
(diterima)
dapat diambil harga Q100 hasil perhitungan.
diterima)
Smirnov
0,0931< 0,0285 < 0,055 < 0,090 < (Q100) = 364,2897 m3/dt
2 0,34 0,34 0,34 0,34
Kolmogorov
(diterima) (diterima (diterima) (diterima)
d. Perhitungan Bendung
sehingga endapan dikantong lumpur bagian yang stabil (bagian yang lurus).
dapat dibilas dengan lancar. Biasanya lebar bendung diambil antara 1,0
Perencanaan puncak mercu : – 1,2 dari lebar rata-rata sungai pada ruas
- Eksplotasi = 0,20 m 1 1,4 2856 22,96 1,24 0,1030 0,030 12,35 352,716
Elevasi puncak mercu = + 238,5 m 2 1,415 28,887 23 1,256 0,1030 0,030 12,45 359,643
Di dapat : 3 1,42 28,99 23,02 1,26 0,1030 0,030 12,48 361,87
- Elevasi puncak mercu bendung = 4 1,425 29,11 23,031 1,264 0,1030 0,030 12,51 364,116
+ 238,5 m (Sumber : Data perhitungan)
- Elevasi dasar bendung = + 237,23 m Tinggi Muka Air Banjir di atas
Maka, tinggi bendung (P) = 1,27 m Bendung
Lebar Efektif Mercu Bendung elevasi muka air diatas bendung :
Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal = Elevasi puncak mercu + hd
(abutment). Sebaiknya lebar bendung ini
= (+ 238,5) + 2.873 = 241,373 m ,
Sehingga : = ,
= 1,327 > 1
= 238,573 m = 11,6 m
Rmin = 1,57 x 3
Lrencana = Lperlu – Lw
Rmin = 4,74 → diambil R
= 23,45 – 16 = 7,4 m ~ 7 m 2. Terhadap geser
∑
Sf = f . ∑
≥ 1,5
b. Disain lantai muka
,
Sf = 0,75 . ,
≥ 1,5
Lv = 1,4 + 1 +1 + 1 +1 +1 +1 = 7,4 m
= 2.85 ≥ 1,5…. (Aman)
LH = 0,6 +1,6 +0,6 +1,6 +0,6 +1,6 = 3. Terhadap eksentrisitas
e = B/2 – d ≤ b/6
6,6 m
∑ ∑
d = ∑
Nγ = 23,78
Kontrol Stabilitas Pada Saat Air Normal
1. Terhadap guling qult = C . Nc + γ . D . Nq + 0,5 . γ . B . Nγ
∑
Sf = ≥ 1,5 Tegangan tanah yang di izinkan
∑
,
= ,
≥ 1,5 τ=
= 2,87 ≥ 1,5......(Aman)
5. Terhadap tekanan dibawah bendung 4. Terhadap tekanan tanah dibawah
∑ bendung
τ= (1 ± )
∑
τ=
,
(1 ±
,
)
τ= (1 ± )
b. Pada Saat Air Banjir KESIMPULAN
Tabel 8. Resume Gaya Yang Bekerja Pada Dari pembahasan analisa perencanaan
Bendung (Saat Air Banjir)
ulang Bendung Limau Manis yang
Gaya-Gaya Gaya (ton) Momen (tm)
No
yang bekerja V H Mv Mh dilakukan pada, didapat kesimpulan
Berat sendiri -76,571 - 582,69
1
bendung
10,873 82,742
sebagai berikut :
2 Gaya gempa
3
Tekanan - 0,1 0,16 -1,25 1,28 1. Dari peta topografi didapat luas
lumpur
Tekanan - 6,06 - 17,65 catchment area yang mempengaruhi
4
tanah
Tekanan - 31,84 - 6,085 - 116,26 - 33,493
5
hidrostatis
debit Sungai Danau Limau Manis
Tekanan 22,329 39,314 90,804 367,811
6
uplift pressure sekitar 34 km2.
Jumlah - 86,182 38,202 - 609,4 400,69
2. Dalam perhitungan debit banjir
Kontrol Stabilitas Pada Saat Air Banjir rencana periode ulang 100 tahun
1. Terhadap guling pada perencanaan Bendung Limau
∑
Sf = ∑
≥ 1,5 Manis ini didapat Q100 = 364,2897
mercu 0,9 m.
3. Terhadap eksentrisitas
4. Bendung Limau Manis ini berguna
e = B/2 – d ≤ b/6
∑ ∑ untuk meninggikan muka air sungai
d =
∑
agar bisa disadap untuk mengairi
= 1,07 ≤ 2,167 …. (Aman)
areal persawahan seluas 555 Ha.
5. Tipe kolam olak yang digunakan 8. Pada perhitungan Stabilitas bendung
mengangkut bongkahan-bongkahan
didapat angka keamanan terhadap
atau batu-batu besar.
guling 1,53 dan terhadap geser 1,69.
6. Hasil dari perhitungan elevasi dan
Dari hasil perhitungan yang didapat
kedalaman air adalah sebagai
ketersediaan air yang ada di sungai rencana dan dalam menentukan debit
Bandung, 1986.
Bandung, 1986.