Anda di halaman 1dari 12

KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR :
TENTANG

PANDUAN PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT) HAK DAN KEWAJIBAN


PASIEN DAN KELUARGA
DI RUMAH SAKIT ISLAM AR RASYID

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM AR RASYID PALEMBANG

Menimbang : a. Bahwa untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal tentang hak
dan kewajiban pasien saat melakukan pendaftaran perlu ditetapkan
panduan persetujuan umum hak dan kewajiban pasien dan keluarga
b. bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (a), perlu ditetapkan
melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
Palembang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun2009 tentang


kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 012 tahun 2012 tanggal 15 maret
tentang Akreditasi Rumah Sakit Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 413
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid memutuskan tentang


Panduan Persetujuan Umum Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga di
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang
KEDUA : Penjelasan tentang Persetujuan Umum ini didokumentasikan didalam rekam
medis pasien
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila kemudian hari
ditemukan kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Palembang,
Pada tanggal : 2018
Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid

KOL.CKM (P) dr. Toni Siguntang, Sp.THT-KL,MARS


NBP: 17508396
PANDUAN PERSETUJUAN UMUM

(GENERAL CONSENT)

RUMAH SAKIT ISLAM AR RASYID

PALEMBANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Pelayanan medis modern memberikan kesempatan melalui persetujuan umum sebagai prinsip-
prinsip dasar yang benar kepada pasien untuk menerima atau menolak bermacam tindakan medis
tertentu. Para profesional dalam pelayanan kesehatan meningkatkan perhatian tentang pentingnya
informasi yang cukup sebagai isi pernyataan general consent dari pasien. Dengan sederhana General
consent diklasifikasikan lebih rinci atau dikhususkan sebagai aturan pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Tujuannya adalah untuk regulasi/memberikan kesempatan peran aktif pasien dalam
pengambilan keputusan medis.

Pendekatan dalam pelaksanaan General consent yang legal dan benar itu sendiri tidak hanya
berisi keputusan medis. Legalitasnya sangat dibutuhkan, hal ini bukan hanya dianggap sebagai
kewajiban melainkan sebagai dasar dalam komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. Jika
dilaksanakan ketika pasien tidak tahu atau memahami, maka mereka dianggap sudah paham padahal
tidak. Secara empiris penelitian menghasilkan kesimpulan dari berbagai kasus, pasien cenderung
merasa harus melakukan apa saja yang disampaikan oleh dokter, menjadi kurang agresif untuk
mencari alternatif dan menjadi lemah tidak mempunyai kekuatan dari berbagai macam informasi
yang disampaikan. Komunikasi yang efektif bukan berarti informasi yang terlalu banyak, penelitian
menunjukkan bahwa informasi yang berlebihan dari pernyataan-pernyataan memungkinkan
dilupakan oleh si sakit, menjadi cemas dan kadang-kadang bertentangan oleh pasien.

b. Definisi
1. Persetujuan Umum adalah Suatu proses pemberian kewenangan pada pasien dan keluarganya
untuk mengetahui dan mengerti tentang ruang lingkup dari persetujuan umum yang telah
dibuat oleh pihak rumah sakit
2. Persetujuan pelepasan informasi adalah pasien mengijinkan untuk memberikan informasi
tentang diagnosanya kepada rumah sakit untuk kepentingan asuransi, dan pasien juga
mengijinkan kepada 3 orang keluarga untuk mengetahui diagnosanya, dan pasien menulis
data atau nama keluarganya.
3. Barang – barang milik pasien adalah barang – barang yang dibawa ke rumah sakit menjadi
tanggung jawab pasien atau keluarga, rumah sakit tidak bertanggung jawab atas kehilangan
barang – barang tersebut.
4. Hak dan tanggung jawab adalah pasien memiliki hak tentang pengambilan keputusan dalam
hal perawatan medis dan rencana pengobatan.
5. Informasi rawat inap adalah informasi tentang perhitungan kamar rawat inap, jam
berkunjung, dan tentang tata tertib rumah sakit
6. Privasi adalah persetujuan pasien untuk siapa saja yang boleh tahu tentang penyakitnya
selama dirawat.
7. Informasi biaya adalah informasi tentang cara pembayaran selama dirawat di rumah sakit,
baik sebagai pasien umum maupun sebagai pasien asuransi atau jaminan perusahaan.

c. Tujuan
1. Agar pasien mengerti dan memahami masalah kesehatan yang ada
2. Meningkatkan pengetahuan atau keterampilan pasien dan keluarga tentang masalah
kesehatan yang dialami
3. Membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal
4. Membantu pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan tentang perawatan yang harus
dijalani
5. Agar pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan yang di berikan.

Ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam menyusun dan memberikan Generalconsent
agar hukum perikatan ini tidak cacat hukum, diantaranya adalah:
1. Tidak bersifat memperdaya (Fraud).
2. Tidak berupaya menekan (Force).
3. Tidak menciptakan ketakutan (Fear).

d. Hak Pasien dan Keluarga


Hak-hak pasien dan keluarga di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang yaitu:
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang benar,
jelas dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien.
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi, memberi pelayanan
Kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminsi, dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional, membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
e) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit.
h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai
SIP baik di dalam maupun diluar rumah sakit.
i) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data- data
medisnya.
j) Mendapat informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l) Didampingi keluarga dalam keadaan kritis.
m) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak
mengganggu pasien Iainnya.
n) Memperoleh keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
o) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
p) Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
q) Menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
r) Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Kewajiban Pasien dan Keluarga
Kewajiban pasien tertuang dalam persetujuan umum atau disebut juga general consent adalah
persetujuan yang bersifat umum yang diberikan pasien pada scat masuk ruang rawat inap atau
didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, yaitu :
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
e. Mematuhi hal-hal yang disepakati/perjanjian yang telah dibuat
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup persetujuan umum terdiri dari :


1. Staf Admisi
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Ruang IGD
BAB III
TATA LAKSANA

Adapun tatalaksana yang dilakukan saat memberikan penjelasan persetujuan umum adalah :

a. Semua Pasien harus mengisi Formulir General Consent saat pertama berobat di Rumah
Sakit Islam Ar Rasyid
b. General Consent dibuat saat pasien mendaftar di loket pendaftaran Rekam Medik,
c. Pertugas harus memberikan kesempatan kepada pasien / keluarga untuk membaca dan
mempelajari isi General Consent.
d. Petugas menjelaskan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga pasien dan keluarga
mampu memahaminya.
e. Pembuatan General Consent untuk pasien dengan indikasi Gawat Darurat dapat
dilaksanakan setelah kegawat daruratannya teratasi.
f. Petugas harus membacakan isi General Consent kepada pasien yang tidak bisa baca / tulis,
setelah pasien / keluarga mengerti bisa membubuhkan cap jempol pengganti tanda tangan.
Adapun penjelasan lain tentang pelaksanaan persetujuan umum yang dapat diinformasikan
kepasien atau keluarga yang bersangkutan :

1. Pada Saat Pendaftaran.


Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, Petugas admisi akan memberi
penjelasankepada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai 18 butir hak pasien
berdasarkan Undang - Undang no 44tahun 2009 tentang Rumah Sakit selama pasien dirawat di
Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang Pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya
adalah penentu keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada Undang-
Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dimana Undang - Undang ini bertujuan untuk
"memberikan perlindungan kepada pasien", "mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan medis", dan "memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter". Adanya hak
pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan bahwa sistem
pelayanan di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang bersifat cukup adil dan responsif
terhadap kebutuhan mereka, memberitahukan kepada pasien mekanisme untuk memenuhi
keinginan mereka, dan mendorong pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam
meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga dibuat untuk menegaskan
pola hubungan yang kuat antara pasien dengan dokter.

2. Pada Saat Pengobatan.


Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di ruang perawatan, akan
berlangsung tanya jawab antara pasien dan dokter (anamnesis), pasien harus bertanya (berusaha
mendapatkan hak pasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang tidak mau
membantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya pasien mencari dokter lain atau mencari second
opinion ditempat lain. Pasien menjadilkan dirinya sebagai "partner" diskusi yang sejajar bagi
dokter. Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya
sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi
memiliki prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian
tindakan tersebut dengan standar prosedur yang seharusnya. Pihak dokter atau RS seharusnya
memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya
menyatakan penolakan. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tulisan. Selanjutnya, UU no.
29/2004 pada pasal 46 menyatakan dokter wajib mengisi rekam medis untuk mencatat tindakan
medis yang dilakukan terhadap pasien secara clear, correct dan complete. Dalam pasal 47,
dinyatakan rekam medis merupakan milik rumah sakityang wajib dijaga kerahasiannya,
tetapilSl-nya merupakan milik pasien. Artinya, pasien berhak mendapatkan salinan rekam medis
dan pasien berhak atas kerahasiaan dari isi rekam medis miliknya tersebut, sehingga rumah sakit
tidak bisa memberi informasi terkaitdata - data medis pasien kepada orang pribadi/perusahaan
asuransi atau ke media cetak / elektronik tanpa seizin dari pasiennya.

3. Pada Saat Perawatan.


Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik saat wawancara klinis,
saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjunginya. Begitu pula
untuk pelayanan rohani, pasein berhak mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutin maupun
secara insidensial manakala dibutuhkan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Persetujuan umum ini didokumentasikan di dalam rekam medik pasien.


Rumah Sakit Islam Ar PROSEDUR PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)
Rasyid Palembang

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

Jalan H.M Saleh


No.2 Sukarami,
Palembang
Tlp (0711) 5610503

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
KOL.CKM(P) dr.Toni Siguntang, Sp.THT-KL, MARS
NBP : 17580396

Persetujuan umum (general consent) adalah pernyataan kesepakatan


yang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat
umum. Yang dilakukan pada saat pasien diterima untuk rawat jalan dan
Pengertian rawat inap

1. Agar pasien mengerti dan memahami masalah kesehatan yang ada


2. Meningkatkan pengetahuan atau keterampilan pasien dan keluarga
tentang masalah kesehatan yang dialami
Tujuan 3. Membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan
untuk mencapai kesehatan secara optimal
4. Membantu pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan tentang
perawatan yang harus dijalani
5. Agar pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan yang
di berikan

Kebijakan Surat keputusan Direktur Rumah Sakit Islam AR Rasyid Palembang


nomor tentang kebijakan General Concent
Rumah Sakit Islam Ar PROSEDUR PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)
Rasyid Palembang

No Dokumen No.Revisi Halaman


2/2
Jalan H.M Saleh No.2
Sukarami, Palembang Tlp
(0711) 5610503
A. Semua Pasien harus mengisi Formulir General Consent saat pertama
berobat di Rumah Sakit Islam Ar Rasyid
B. General Consent dibuat saat pasien mendaftar di loket pendaftaran
Rekam Medik,
C. Petugas harus memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk
membaca dan mempelajari isiGeneral Consent.
Prosedur D. Petugas menjelaskan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
pasien dan keluarga mampu memahaminya.
E. Pembuatan General Consent untuk pasien dengan indikasi Gawat
Darurat dapat dilaksanakan setelah kegawatdaruratan nya teratasi.
F. Petugas harus membacakan isi General Consent kepada pasien yang
tidak bisa baca / tulis, setelah pasien/keluarga mengerti bisa
membubuhkan cap jempol pengganti tandatangan.

1. Staf Admisi
Unit Terkait
2. Rawat inap
3. Rawat jalan/IGD

Anda mungkin juga menyukai