HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
V. Media penyuluhan
a. Lembar bolak balik
b. Leaflet
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
c. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiataan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiataan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiataan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjelaskan :
a. Pengertian hipertensi
b. Klasifikasi hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Cara pencegahan hipertensi
e. Pengobatan hipertensi
f. Komplikasi hipertensi
4. Butir Pertanyaan
a. Apa yang dimaksud hipertensi ?
b. Sebutkan klasifikasi hipertensi ?
c. Sebukan penyebab hipertensi ?
d. Sebutkan pencegahan hipertensi ?
e. Sebutkan pengobatan tradisional yang bisa dilakukan untuk pasien
hipertensi ?
f. Sebutkan komplikasi hipertensi ?
B. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Garnadi (2012), klasifikasi hipertensi terbagi beberapa klasifikasi:
N TekananSistolik TekananDiastoli
Klasifikasi
o (mmHg) k (mmHg)
1. Normal < 130 < 80
2. Normal Tinggi 130-139 85-89
3. Stadium 1 (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
4. Stadium 2 (Hipertensi 160-179 100-109
Sedang)
5. Stadium 3 (Hipertensi 180-209 110-119
Berat)
6. Stadium 4 (Hipertensi >210 >120
Maligna)
C. Penyebab hipertensi
1. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan
hipertensi,berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit hipertensi. Hal ini
terjadi karena pewarisan sifat melalui gen (Triyanto, 2014).
2. Obesitas: curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi
yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak mengalami
obesitas. Obesitas menyebabkan produksi hormon-hormon tubuh kurang
normal. Daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita
hipertensi yang berat badannya normal (Rudianto, 2013).
3. Stres: stres dapat menimbulkan respon sel-sel saraf yang mengakibatkan
kelainan pengeluaran atau pengangkutan natrium. Hubungan stres dengan
hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja
ketika anda beraktivitas) yang dapat meningkatkan tekanan darah secara
bertahap. Stres yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah
menjadi tinggi (Triyanto, 2014).
4. Usia: dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan seseorang
mengalami hipertensi juga semakin besar. Hilangnya elastisitas jaringan
dan arterosklerosis serta pelebaran pembuluh darah adalah faktor
penyebab hipertensi pada usia lanjut (Shadine, 2010).
5. Asupan garam: pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui
peningkatan volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah. Natrium
dan klorida adalah ion utama cairan ekstraseluler. Konsumsi natrium yang
berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler
meningkat. Untuk menormalkan kembali, cairan intraseluler harus ditarik
keluar sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya
volume cairan ekstraseluler menyebabkan meningkatnya volume darah,
sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi (Wolf, 2008).
6. Merokok: nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin.
Peningkatan katekolamin menyebabkan iritabilitas miokardial,
peningkatan denyut jantung, dan menyebabkan vasokontriksi, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah (Udjianti, 2010).
7. Konsumsi alkohol: mengkonsumsi alkohol juga membahayakan kesehatan
karena dapat meningkatkan sintesis katekolamin. Adanya katekolamin
dalam jumlah besar akan memicu kenaikan tekanan darah (Purwati,
Salimar & Rahayu, 2010).
8. Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen)
Oral kontrasepsi yang berisi estrogen dapat menyebabkan hipertensi
melalui mekanisme renin-aldosteron-mediated volume expansion. Dengan
penghentian oral kontrasepsi, tekanan darah normal kembali setelah
beberapa bulan (Udjianti, 2010).
9. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal
Penyebab utama hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskular
berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar yang secara
langsung membawa darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada
klien dengan hipertensi disebabkan oleh arterosklerosis atau fibrosus
dysplasia (pertumbuhan abnormal jaringan fibrosus). Penyakit parenkim
ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, dan perubahan struktur, serta
fungsi ginjal (Udjianti, 2010).
10. Gangguan endokrin
Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat menyebabkan
hipertensi sekunder. Adrenal-mediated hypertension disebabkan kelebihan
primer aldosteron, kortisol, dan katekolamin. Pada aldosteronisme primer,
kelebihan aldosteron menyebabkan hipertensi dan hipokalemia (Udjianti,
2010).
G. Komplikasi Hipertensi
Menurut Sutanto (2011) ada beberapa komplikasi hipertensi meliputi:
a. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
b. Penyakit jantung
c. Serangan otak /stroke
d. Pengelihatan menurun
e. Gangguan gerak dan keseimbangan
f. Kerusakan ginjal
DAFTAR PUSTAKA