Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA

Penentuan Biaya Perunit : Alokasi Joint Cost


Kasus Unitron Corporation

Nama Anggota Kelompok 3

Andre Pratama 1710246053

Khairul Amin 1510248218

Mhd. Rahman 1710246062

Rizki Afrika 1710246074

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2017
1.1. TINJAUAN TEORI
A. Apa itu Joint Cost?
Biaya Gabungan (joint cost) dapat didefinisikan sebagai biaya yang muncul dari
produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama atau biaya-biaya yang
dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagaimacam produk dapat
dipisahkan identitasnya.
Mursyidi (2010) menjelaskan biaya bersama (joint cost) atau dikenal juga biaya
produksi bersama (joint production cost) adalah biaya produksi yang terdiri dari bahan baku,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang sama dalam satu kali proses produksi
menghasilkan berbagai jenis produk utama. Jenis-jenis produk yang dihasilkan tersebut dapat
dibedakan berdasarkan kualitas, bentuk fisik, sifat dan lain sebagainya. Biaya bersama terjadi
karena satu fasilitas atau proses terpaksa digunakan untuk mengelolah beberapa produk
sekaligus karena secara teknis atau ilmiah beberapa produk tersebut tidak dapat dipisahkan
pengelolahannya sampai titikpisah tertentu. Sedangkan menurut Mulyadi (2012), biaya
bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead cost) yang harus
dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya
berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya dilakukan secara massa.
Produk gabungan (joint product) dihasilkan secara simultan melalui suatu proses atau
serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki
lebih dari sekedar nilai nominal. Proses produksi tersebut bersifat simultan karena proses itu
menghasilkan seluruh produk tersebut tanpa kecuali.
B. Metode Alokasi Biaya Bersama
Menurut Mulyadi (2012), biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk
bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode, di bawah ini:
1. Metode nilai jual relatif
Metode ini menetapan biaya untuk unit berdasarkan pembagian sama rata per unitnya
dari total semua unit yang diproduksi. Metode ini banyak digunakan untuk
mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar pemikiran metode ini
adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih tinggi
daripada produk yang lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan untuk produik tersebut
lebih banyak bila dibandingkan dengan produk yang lain. Oleh karena itu menurut
metode ini, cara yang logis untuk mengalokasikan biaya bersama berdasarkan pada nilai
jual relatif masing-masing produk bersama yang dihasilkan. Pemakaian metode nilaijual
relatif dalam mengalokasikan biaya bersama ini akan menghasilkan persentase laba bruto
dari hasil penjualan yang besarnya sama untuk tiap jenis produk bersama tersebut.
2. Metode satuan fisik
Metode ini membagi biaya bersama dengan total unit produksi yang dijual selama proses
produksi. Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai
dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode ini
biaya bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik yaitu kuantitas
bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk. Koefisien fisik ini dinyatakan
dalam satuan berat, volume, atau ukuran yang lain. Dengan demikian metode ini
menghendaki bahwa produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan
ukuran pokok yang sama. Jika produk bersama mempunyai satuan ukuran yang berbeda,
harus ditentukan koefisien ekuivalensi yang digunakan untuk mengubah berbagai satuan
tersebut menjadi satuan ukuran yang sama.
3. Metode rata-rata
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam
satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama tetapi
mutunya berlainan. Dalam metode ini harga pokok masing-masing produk dihitung
sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.jalan pikiran yang mendasari
pemakaian metode ini adalah karena semua produk dihasilkan dari proses yang sama,
maka tidak mungkin biaya untuk memproduksi satu satuan produk berbeda satu sama
lain.
4. Metode Rata-rata Tertimbang
Metode rata-rata tertimbang ini dipakai untuk produksi bersama yang memuliki nilai
yang berbeda dari masing-masing jenis produksinya. Faktor penimbang dapat ditetapkan
atas dasar jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu pembuatan
produk, dan tenaga kerja yang diperlukan. Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan
dasar yang dipakai dalam mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produksi,
maka dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi ini dikalikan dulu dengan
angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi. Penentuan angka
penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkaan pada jumlah bahan yang dipakai, sulitnya
pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang
dipakai untuk tiap jenis produk yang dihasilkan. Jika yang dipakai sebagai angka
penimbang adalah harga jual pokok produk maka metode alokasinya disebut metode nilai
jual relative

1.2. KASUS

Unitron Corporation adalah sebuah perusahaan yang memproduksi komponen elektronik


berkualitas tinggi yang berbasis di Boston. UnitronCorporation didirikan pada tahun 1954, pada
saat Unitron Corporation berusia20 tahun telah sukses sebagai produser komponen elektronik
termasuk produk seperti

1. Rectifiers
2. Thyristors
3. Zeners
4. Diodes dan produk lainnya.

Produk ini pada umumnya akan dijadikan dasar komponen elektronik seperti minikomputer,
proses kontrol, sistem keamanan, dan peralatan komunikasi. Unitron Corporation dipimpin oleh
Jim Jacoby sebagai manajer sales. Dalam perkembangannya perusahaan Unitron Corporation
lebih kecil dibandingkan industry ‘Big Three’ seperti Texas Instruments, Motorola, dan Fairchild
yang merupakan industri yang besar dalam memproduksi komponen elektronik, namun dengan
memusatkan pemilihan segmen pasar yang baik. Unitron Corporation berhasil menjadi Market
leader di banyak komponen elektronik.

Permasalahan Unitron Corporation

1. Unitron mendapat pesanan sebesar 6,000 unit untuk seri 401rectifiers, tetapi tidak
tersedia persediaan yang memadai.
2. Pelanggan mau menerima rectifiers yang kualitasnya lebih baik, tetapi tidak mau untuk
membayar harga lebih untuk kualitas yang diberikan.
3. Jim Jacoby menanyakan kepada Helen apa yang paling baik untuk Unitron:
Untuk memenuhi permintaan dengan rectifiers 402.
Untuk melakukan produksi agar mampu untuk memenuhi permintaan produk 401.
Untuk tidak menerima permintaan karena stock yangkosong

Performa Jacoby dinilai dari keuntungan yang diberikan olehline rectifiers setelah
mengurangkan biaya untuk inventory carrying cost. Jacoby ditagih dengan Carrying cost
sebesar 2% sebulan untuk penyimpanan. Nilai persediaan tidak disimpan lebih dari penjualan
satu bulan, sehinggamenghasilkan turnover ratio sebesar 12 kali.

4. Terdapat penawaran dari perusahaan mainan lokal yangmembeli sebesar 4000 unit dari
seri 400 seconds, denganharga per unit tiap bulan dengan harga $15 per unit.Perusahaan
mainan itu juga mau untuk menandatanganikontrak untuk 48,000 unit untuk tahun depan.
5. Problem lainnya, Jacoby mempertimbangkan untuk ikutmenawarkan 100,000 unit untuk
rectifiers seri 404 nyakepada departemen pertahanan. Terdapat untuk permintaan cost
plus”tetapi Jim tidak yakin apakah ”cost” itu. Diamerasa yakin, pemerintah
menginginkan tawaran kurang dariharga $0,80 per unit nya. Kemungkinan $0,75
mendekati dariapa yang pemerintah inginkan untuk dibayarkan per unitnya.Pesanan di
jadwalkan untuk delapan belas bulan, untuk 5500unit per bulannya.

1.3. PEMBAHASAN
1) Pada periode yang dimulai dengan zero inventory, bagaimana Unitron seharusnya
menerapkan output produksi (400.000 unit) dari 20 batch untuk pesanan penjualan
(400.000 unit)?
• Kekurangan 10,000 unit 401 dapat ditutupi dengan 404.

• Kekurangan 10,000 unit 402 dapat ditutupi dengan 404.

• Kekurangan 10,000 unit 402 dapat ditutupi dengan 405.

• Kekurangan 10,000 unit 403 dapat ditutupi dengan 405.

Dengan melakukan hal tersebut di atas, perusahaan masih memperoleh profit margin
sebesar 18,7%.

2) Hitunglah biaya per unit untuk rectifiers seri 400 dengan menggunakan system
biaya rata-rata dan system nilai penjualan relative.

Average costing system:

Manufacturing cost = $ 200,000


Annual sales production = 400,000 unit

Cost/unit = $0.50

Sehingga, biaya/unit produk untuk produk 401, 402, 403, 404,405 adalah $0.50

Sehingga, biaya produksinya adalah :

a. Produk 401 adalah $0.31

b. Produk 402 adalah $0.46

c. Produk 403 adalah $ 0.54

d. Produk 404 adalah $0.62

e. Produk 405 adalah $0.77


3) a. Berapakah pendapatan, biaya, dan laba jika pesanan untuk 6000 unit untuk seri
401 diterima untuk pengiriman secepatnya:
1. Metode sistem biaya unit fisik
2. Metode sistem biaya nilai penjualan relatif

Jika menerima order untuk produk 401 sebanyak 6000, maka perusahaan akan
mengambil 3000 unit dari current inventory dan 3000 unit sisanya diambil dari inventory
produk 402. Konsekuensinya pemesan produk tidak mau membayar lebih untuk kualitas
ekstra.
b. Apa yang harus direkomendasikan oleh Helen Barnes kepada Jim Jacoby
sehubungan dengan pesanan ini? Mengapa?

Jika menggunakan Physical unit costing system, maka akan mengalami kerugian
sebesar $600 ditambah dengan $600 (selisih antara profit actual dan standar)
kesempatan yang hilang karena menjual produk 402 dengan harga yang lebih
rendah dari harga yang sebenarnya.
Jika menggunakan relative sales value costing system, maka perusahaa masih
menerima laba sebesar $90 dan ditambah dengan $600 (selisih antara profit actual
dan standar) kesempatan yang hilang karena menjual produk 402 dengan harga
yang lebih rendah dari harga yang sebenarnya.
Karena pesanan produk bersifat mendesak (immediateshipment), maka
perusahaan lebih baik menggunakan persediaan 402 untuk memenuhi pesanan
produk 401.
4) Apa yang harus direkomendasikannya sehubungan dengan tawaran dari
perusahaan mainan?

Perusahaan sebaiknya mengambil penawaran Toy company tersebut, karena:

 Permintaan barang second beberapa tahun belakangan ini sangat rendah.


 Inventory akan barang second telah terakumulasi sebanyak 65.000unit (Exhibit 4)

 Barang ‘second’ tersebut sulit untuk keluar. Merupakan hal yang baik jika perusahaan
memilih untuk menjual barang tersebut daripada menumpuk di gudang, membuat
perputaran persediaan menjadi terganggu, serta agar uang yang telah berubah menjadi
“barang” bisa kembali menjadi uang (tidak mengganggu cashflow perusahaan).

 Jika perusahaan tidak menerima penawaran Toy company tersebut, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan dari by product sebesar:

$0.15 x 48,000 unit = $7,200

 Dengan adanya kontrak, Penjualan produk sampingan akan menambah profit


perusahaan tahun depan karena jumlah penjualannya dapat ditentukan dari kontrak
tersebut.

5) Metode alokasi joint costs apa yang seharusnya digunakan oleh Unitron? Metode
apa yang memiliki data lebih baik untuk pembuatan keputusan? Pertimbangkan
implikasi perilaku kedua pendekatan tersebut.

Metode yang lebih tepat digunakan oleh Unitron adalah Relative SalesValue Costing,
alasannya karena pada pendekatan tsb, Joint Cost dialokasikan menurut Sales Value masing-
masing produk. Sehingga lebih mencerminkan cost masing-masing produk yang akan dijual dan
pembebanan join cost lebih adil dibanding dengan metode fisik..

6) Seorang agen pembelian pemerintah baru saja meminta (lagi) kontrak pembelian
“cost plus untuk 100.000 unit seri 404. pihak kontrak telah menyatakan bahwa
margin profit 10% bisa saja dibolehkan, jika harganya benar ($75).berapa
banyak”biaya”nya? Bagaimana menurut anda mengenai harga dan strategi
manufaktur untuk kontrak ini? Anggaplah kelebihan kapasitas manufaktur
tersedia, apakah anda akan merekomendasikan penawaran terhadap kontrak ini?
Jika iya, pada harga berapa ?
Pendapat mengenai strategi ‘cost plus’:

 Dapat meningkatkan daya saing atau menjadi ajang promosi perusahaan (karena
dikatakan proyek ini akan meningkatkan reputasi perusahaan)

 Untuk harga, memungkinkan untuk harga $ 0.75, tetapi pada intinya, harus lebih tinggi
dari biaya produksinya.

 Rekomendasi: Proyek tersebut sebaiknya diambil dengan penawaran lebih besar dari
biaya produksinya dan maksimal untuk harga penawaran adalah $0.8
1.4. KESIMPULAN

Dari kasus unitron corporation diatas maka kami menyimpulkan bahwa :

1) Sebaiknya manager menggunakan metode alokasi Relative Sales Value Costing,


alasannya karena pada pendekatan tsb, Joint Cost dialokasikan menurut Sales Value
masing-masing produk. Sehingga lebih mencerminkan cost masing-masing produk yang
akan dijual dan pembebanan joint cost lebih adil dibandingkan dengan metode unit fisik.
2) Untuk produk sampingan sebaiknya dijual kepada toko mainan dengan alasan untuk
mengurangi penumpukan persedian produk sampingan yang nantinya akan menjadi
beban bagi gudang karena sudah terlalu banyak.

1.5. REFERENSI

Carter, William K. Tahun. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi. 2012. “Akuntansi Biaya”. Edisi Kelima. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Mursyidi. 2010. “Akuntansi Biaya”. Cetakan Kedua. Bandung: Refika Aditama

Pitriani Intan.2014.“Analisis Alokasi Biaya Bersama Untuk Produk Bersama Dalam Menentukan
Harga Pokok Produksi Tempat Aqua Gelas Pada UD. SURADI”. Jurnal.
Semarang:Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Anda mungkin juga menyukai