The learning through teaching (LTT) atau belajar melalui pembelajaran merupakan
fenomena yang sering dibahas dalam penelitian. LTT telah terbukti menjadi komponen
penting dari guru dalam belajar sepanjang usia (Day, 2001), dan dalam keadaan reformasi
pendidikan yang memiliki arti penting khusus untuk guru baru dan berpengalaman. Ma (1999)
mencatat yang bermakna Cobb dan McClain (2001) "Kami terkejut pada sejauh mana kelas
merupakan sebuah lingkungan belajar untuk guru". (hal.208) selama percobaan beberapa tahun.
Dalam analisis matematika guru kesadaran, melaporkan bahwa banyak orang telah
menemukan bahwa, Mason (1998) bahwa "Itu hanya ketika anda datang untuk mengajarkan
sesuatu yang anda benar-benar untuk memahami itu"(hal.260). Lampert dan bola (1999)
menyatakan bahwa guru-guru di tahun pertama mereka mengajar umumnya percaya bahwa
mereka belajar mengajar dari pengalaman. Untuk Franke, Carpenter, Levi, dan Fennema (2001),
mengajar adalah proses 'generatif' untuk guru mengumpulkan pengetahuan.
Meskipun pengalaman dan keahlian yang tidak sesuai dengan persyaratan, guru : keahlian
biasanya dianggap sebagai fungsi dari pengalaman mereka (Darling-Hammond & Youngs, 2002).
Penelitian yang membandingkan dan menyesuaikan pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman dari guru pemula (misalnya, Berliner, 1987; Leinhardt, 1993; Roth, 1998) mendukung
hubungan ini dan menyediakan bukti tambahan LTT. Dari pengamatan siklik model
pembelajaran (misalnya, Artzt & Armour-Thomas, 2002;Simon, 1995; Steinbring, 1998), guru
menyempurnakan antisipasi mekanisme dan penempatan reflektif untuk peningkatan seperti
ini. Kemampuan guru untuk belajar dari refleksi banyak didokumentasikan dalam tindakan
penelitian Studi (Edwards & Hensien, 1999; Jaworski, 1994; 1998; Roth, Masciotra, & Boyd, 1999; Terdiri
dari, 1996; Wood, 2005).
Studi kasus merupakan bagian dari rangkaian studi berorientasi praktisi. Itu
menggambarkan pada pembelajaran dari penulis pada karya kedua ini. Kita mulai dengan
pemahaman pengetahuan guru, intuisi, keyakinan, dan keterampilan utama prasyarat untuk
kemampuan mengajar dan fokus perhatian kita pada manajemen guru dari diskusi suatu kelas
matematika. Kami bertujuan pada Nelson (2001) keprihatinan tentang "Perlu mengembangkan
lebih rinci dan halus pada deskripsi pedagogi"(hal 267). Secara khusus, kami yang tertarik
dalam memperluas pemahaman kita tentang pedagogi guru dalam kelas diskusi. Dalam respon
untuk mengklaim oleh Lampert dan bola (1999) bahwa dalam pendidikan matematika kurang
praktis dan bahasa teori untuk berkomunikasi tentang guru aktivitas, studi ini mengusulkan
kosakata untuk menghubungkan teori dan praktek dalam pembelajaran Matematika
Kami fokus menyelidiki pada LTT pada metode Inquiry berbasis kelas. Dalam hal ini konteks
guru matematika diharapkan fleksibel, siap, dan.