TINJAUAN TEORITIS
kebocoran plasma
Vaso aktif (CADP) yang bersifat trombosit faktor 3 dilepaskan
meningkat permebilitas kapiler volume plasma menurun
dilepaskan
Koagulasi intra vaskuler
dirangsang cairan keluar ekstrasel Hovopolemia
Kriteria :
TTV dalam batas normal
Tidak terdapat perdarahan, seperti : petekie, perdarahan
dihidung, gusi dan perdarahan gastro intestesial
Hasil laboratorium dalam batas normal
Intervensi :
1) Pantau tanda-tanda vital seperti Suhu, Nadi, TD, Pernafasan
Ras : Pengurangan dalam sirkulasi volume cairan dapat mengurangi
tekanan darah, nadi meningkat dan menyebabkan hipovolemia
2) Inspeksi kulit untuk petekie, perhatikan perdarahan gusi, epistaksis,
darah pada fesec dan urine
Ras : Produksi trombosit menempatkan pasien pada resiko
perdarahan spontan tak terkontrol
3) Catat laporan nyeri abdomen, khususnya nyeri ulu hati.
Ras : Nyeri disebabkan oleh ulkus gaster setelah perdarahan akut efek
buffer darah
4) Awasi / catat perdarahan baru setelah berhentinya perdarahan awal
Ras : Meningkatnya distensi abdomen, mual atau muntah baru dapat
menunjukkan perdarahan ulang
5) Kolaborasi
b. Awasi pemeriksaan labor seperti : trombosit, Hb, Ht, leokosit
Ras : Bila jumlah trombosit kurang, pasien cenderung perdarahan
spontan
c. Berikan cairan intravena sesuai indikasi
Ras : Penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemia
dan lamanya perdarahan
d. Berikan obat sesuai indikasi seperti ranitidin
Ras :Penghambat histomin H2 menurunkan produksi asam gasler,
meningkatkan iritasi pada mukosa gaster
Krioteria :
Ekstremitas hangat
Intervensi :
1. Awasi tanda-tanda vital kaji pengisian kapiler
Ras : Memberikan informasi tentang keadekuatan perfusi jaringan,
vasokontriksi adalah respon simpatis terhadap penurunan volume
sirkulasi
2. Awasi upaya pernafasan
Ras : Dispnea kerena peningkatan kompensasi curah jantung
sehubungan penurunan perfusi
3. Selidiki keluhan nyeri dada
Ras : Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial
4. Selidiki perubahan tingkat kesadaran / keluhan sakit kepala
Ras : Perubahan dapat menunjukkan ketidak adekuatan perfusi
serebra;
5. Awasi masukan dan haluaran cairan
Ras : Mengontrol sejauh mana individu kekurangan cairan, terjadi
penurunan jumlah urine
6. Kaji membran mukosa, turgor kulit
Ras : Untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi
7. Kolaborasi
Berikan cairan IV sesuai indikasi
Ras : Mempertahankan volume sirkulasi dan perfusi
13. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun, dengan melihat kondisi klien apakah bisa
diberikan tindakan sesuai dengan perencanaan.
14. Evaluasi
Evaluasi merupakan hasil penilaian perawat terhadap tindakan yang
telah diberikan. Evaluasi dikaji dari pernyataan klien dan yang dibuktikan
dengan penglihatan secara langsung dari implementasi yang telah dilakukan.
ANALISA DATA
Nama : An. F
MR : 604435
Ruangan : HCU Anak
NO. Hari/
NO DX. tgl IMPLEMENTASI TT EVALUASI TT
KEP
1 1 Rabu, 1. Mengukur suhu, Nadi, TD, dan pernafasan S:
-
13/08/08 2. Memperhatikan perdarahan kulit, perdarahan gusi, Ibu mengatakan An. F tidak
epitaksis, perdarahan gastrointestinal, perdarahan pada ada muntah darah lagi,
feses dan urin perdarahan lain juga tidak
3. Mengawasi perdarahan baru setelah berhentinya ada
-
perdarahan awal Anak mengatakan masih
4. Mencatat laporan keluhan nyeri abdomen merasa nyeri pada ulu hati
5. Melanjutkan terapi
-
Mengawasi pemeriksaan labor yaitu, Hb, Ht, O:
-
trombosit, leukosit, Suhu : 36 0C
- -
Memberikan cairan IVFD asering 5 22 tts/i Nadi : 86x/i
- -
Memberikan obat yaitu ranitidasi 2 x 30 mg P : 24x/i
-
TD : 100/80 mmHg
-
Leukosit : 3400 /mm3
-
Trombosit : 64.000/mm3
-
Ht : 44 %
-
Hb : 12,5 g %
-
Tidak ada timbul
perdarahan lain
-
Masih tampak petekie
-
Klien mengeluh nyeri ulu
hati
A:
-
Masalah belum teratasi
P:
-
Intervensi dilanjutkan
-
Pantau TTV
-
Perhatikan perdarahan
dikulit, hidung feses dan
urin
-
Awasi timbulnya
perdarahan baru
-
Catat keluhan nyeri
abdomen
-
Kolaborasi pemeriksaan
2 2 Rabu, 1. Mengukur suhu, TD, Nadi dan labor, pemberian cairan IV
13/08/08 pernafasan, mengkaji pengisian kapiler dan pemberian obat
2. Mengawasi upaya pernafasan
3. Menyelidiki keluhan nyeri dada
4. Menyelidiki perubahan tingkat
kesadaran/ keluhan sakit kepala S:
5. Mengawasi masukan dan haluaran - Anak mengatakan nafasnya
cairan masih terasa sesak
-
6. Mengkaji membrane mukosa mulut Anak mengatakan masih
dan turgor kulit terasa nyeri
7. Melanjutkan terapi dada
- -
Memberikan cairan IVFD asering 5 22 tts/ menit Anak mengatakan kepalanya
-
Mengawasi pemeriksaan labor : Hb, Ht, trombosit, masih sakit
-
leukosit Anak mengatakan hanya
minum satu
gelas susu dan belum ada
BAK sejak pagi
-
Anak mengatakan ujung jari
tangan dan
kaki terasa hangat
O:
-
S : 360C
-
TD : 100/80 mmHg
-
P : 24 x/i
-
N : 86 x/i
-
Leukosit : 3400 /mm3
-
Trombosit : 64.000/mm3
-
Ht : 44 %
-
Hb : 12,5 g %
-
Tidak ada upaya pernafasan
/penggunaan obat bantu
-
Kulit terasa hangat
-
Masukan cairan
Parenteral : 616 ml urine
tidak ada
Oral : 200 ml
-
Urine dan muntah tidak ada
-
Mukosa kulit kering
-
Kapilari refill > 2 detik
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. Hari/
NO DX. tgl IMPLEMENTASI TT EVALUASI TT
KEP
1 1 Kamis, 1. Mengukur suhu, Nadi, TD, dan pernafasan S:
-
14/08/08 2. Memperhatikan perdarahan kulit, perdarahan gusi, Ibu mengatakan An. F tidak
epitaksis, perdarahan gastrointestinal, perdarahan pada ada muntah darah lagi,
feses dan urin perdarahan lain juga tidak
3. Mengawasi perdarahan baru setelah berhentinya ada
-
perdarahan awal Anak mengatakan masih
4. Mencatat laporan keluhan nyeri abdomen merasa nyeri pada ulu hati
5. Melanjutkan terapi
-
Mengawasi pemeriksaan labor yaitu, Hb, Ht, O:
-
trombosit, leukosit, Suhu : 36,8 0C
- -
Memberikan cairan IVFD asering 5 22 tts/i Nadi : 80x/i
- -
Memberikan obat yaitu ranitidasi 2 x 30 mg P : 26x/i
-
TD : 100/70 mmHg
-
Trombosit : 94.000/mm3
-
Ht : 38 %
-
Hb : 11,8 g %
-
Tidak ada timbul
perdarahan lain
-
Masih tampak petekie
-
Klien mengeluh nyeri ulu
hati
A:
-
Masalah belum teratasi
P:
-
Intervensi dilanjutkan
-
Pantau TTV
-
Perhatikan perdarahan
dikulit, hidung feses dan
urin
-
Awasi timbulnya
perdarahan baru
-
Catat keluhan nyeri
abdomen
-
Kolaborasi pemeriksaan
labor, pemberian cairan IV
dan pemberian obat
S:
2 2 Kamis, 1. Mengukur suhu, TD, Nadi dan -Anak mengatakan nafasnya
14/08/08 pernafasan, mengkaji pengisian kapiler masih terasa sesak
-
2. Menyelidiki keluhan nyeri dada Anak mengatakan masih
3. Menyelidiki perubahan tingkat terasa nyeri dada
-
kesadaran/ keluhan sakit kepala Anak mengatakan kepalanya
4. Mengawasi masukan dan haluaran masih sakit
-
cairan Anak mengatakan ujung jari
5. Mengkaji membrane mukosa mulut tangan dan kaki terasa hangat
dan turgor kulit O:
6. Melanjutkan terapi -
S : 36,80C
-
Memberikan cairan IVFD asering 5 22 tts/ menit -
TD : 100/70 mmHg
- -
Pemeriksaan labor ; Hb, Ht, trombosit P : 26 x/i
-
N : 80x/i
-
Trombosit : 94.000/mm3
-
Ht : 38 %
-
Hb : 11,8 g %
-
Kulit terasa hangat
-
Masukan cairan
Parenteral : 616 ml
Oral : 400 ml
-
Urine : 200 cc dan muntah
tidak ada
-
Mukosa kulit kering
-
Kapilari refill > 2 detik
NO. Hari/
NO DX. tgl IMPLEMENTASI TT EVALUASI TT
KEP
1 1 Jumat, 1. Mengukur suhu, Nadi, TD, dan pernafasan S:
-
15/08/08 2. Memperhatikan perdarahan kulit, perdarahan gusi, Ibu mengatakan An. F tidak
epitaksis, perdarahan gastrointestinal, perdarahan pada ada muntah darah lagi,
feses dan urin perdarahan lain juga tidak
3. Mengawasi perdarahan baru setelah berhentinya ada
-
perdarahan awal Anak mengatakan nyeri
4. Mencatat laporan keluhan nyeri abdomen pada ulu hati sudah hilang
5. Melanjutkan terapi
-
Mengawasi pemeriksaan labor yaitu, Hb, Ht, O:
-
trombosit, leukosit, Suhu : 37 0C
- -
Memberikan cairan IVFD asering 5 22 tts/i Nadi : 76 x/i
- -
Memberikan obat yaitu ranitidasi 2 x 30 mg P : 24x/i
-
TD : 100/80 mmHg
-
Trombosit : 198.000/mm3
-
Ht : 37 %
-
Hb : 11,8 g %
-
Tidak ada timbul
perdarahan lain
A:
-
Masalah teratasi
P:
-
Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan