KANKER VULVA
Oleh
AULANNISA HANDAYANI
H1A013010
PEMBIMBING :
dr. Gede Made Punarbawa, Sp.OG (K)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada
waktunya. Laporan kasus yang berjudul “Kanker Vulva” ini disusun dalam rangka
mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1. dr. Edi Prasetyo Wibowo, Sp.OG, selaku Kepala Bagian/ SMF Obstetri
dan Ginekologi RSUP NTB.
2. dr. H. Doddy Aryo Kumboyo, Sp.OG(K), selaku supervisor.
3. dr. Gede Made Punarbawa, Sp.OG(K), selaku supervisor dan pembimbing.
4. dr. I Made Putra Juliawan, Sp.OG selaku supervisor
5. dr. I Md W. Mahayasa, SpOG(K) selaku supervisor
6. dr. Ario Danianto, Sp.OG, selaku supervisor
7. dr. Windiana Rambu, Sp.OG, selaku supervisor
8. dr. Ratih Barirah, Sp.OG, selaku supervisor
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
Penulisan laporan kasus ini mungkin masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
vulva merupakan penyakit jarang yang hanya meliputi 5% dari penyakit tumor
ganas dari organ genitalia wanita. Pada tahun 1998 karsinoma vulva
800 orang.1,2
semua neoplasma ganas saluran genitalia wanita dan kurang dari 1% kanker
pada wanita. Insiden bervariasi dari 1 hingga 3,6 kasus per 100.000 wanita,
hubungan yang siginifikan secara statistik antara pasien usia kurang dari 45
tahun dengan infeksi HPV (Risk Ratio 11,34), dan riwayat merokok (RR
2,83). Faktor pencetus lain seperti jumlah pasangan seksual lebih dari dua,
hubungan seksual pada usia muda dan status ekonomi rendah tidak
utnuk melakuka deteksi dini pada kelainan ini. Diagnosis ditegakkan berdasar
Prognosis penyakit ini berkaitan dengan status kelenjar getah bening dan
stadium penyakit. Sekitar 90% pasien dapat bertahan hidup jika terdeteksi
Sampai saat ini karsinoma pada vulva dibagi menjadi 2 tipe. Tipe
pertama vulvar intraepithelial neoplasia (VIN) yang disebabkan oleh
infeksi Human papilloma virus (HPV) dan banyak ditemui pada wanita
muda. Tipe kedua banyak menyerang wanita yang lebih tua
dikarenakan kelainan epitel non neoplasma yang disebabkan karena
peradangan kronik.1
2.2.2 Epidemiologi
Secara epidemiologi karsinoma vulva sering terjadi pada usia 65–
75 tahun, namun dapat terjadi pada usia yang lebih muda berkisar 15%
kasus. Pada pasien usia muda terjadi peningkatan hampir 20% dalam 20
tahun terakhir dengan karsinoma vulva pada kelompok usia muda
berasal dari VIN yang berbentuk verukosa dan dapat bersifat invasif.
Prevalensi VIN pada wanita muda dikaitkan dengan infeksi HPV
terutama tipe 16 dan 18, hal ini dibuktikan pada 48 pasien dengan
tumor ganas vulva yang dilakukan pemeriksaan PCR untuk mencari
DNA virus HPV ditemukan sebanyak 48%, terutama tipe 16 dan 18.1
2.2.3 Etiologi
2.2.5 Diagnosis
2.2.6 Tatalaksana
2.2.7 Prognosis
Lebih dari 80% pasien dapat bertahan hidup 5 tahun dalam kasus
tanpa keterlibatan kelenjar getah bening. Akan tetapi persentase
tersebut akan turun menjadi kurang dari 50% jika nodus inguinal
terlibat dan 10–15% jika nodus pelvis iliaka atau pelvis lainnya
terlibat.6
BAB III
REFLEKSI KASUS
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Awalnya pasien mengeluhkan terdapat luka pada bagian vagina sebelah kiri
(labia mayor kiri) disertai rasa nyeri sejak 1 tahun yamg lalu. Setelah itu,
lama kelamaan muncul benjolan seperti jerawat disertai rasa gatal dan bercak
putih (seperti panu). Benjolan yang semula seukuran jerawat membesar
seperti kacang tanah. Riwayat keluar cairan atau nanah dari benjolan
disangkal. Riwayat penurunan berat badan yang signifikan disangkal. Pasien
mengatakan baru mulai berobat ke RS KLU sejak ± 1 bulan sebelum MRS di
RSUP NTB. Di RSUD KLU, pasien dibiopsi dengan hasil : Papillary
Carcinoma. Karena hasil dari biopsy merupakan keganasan, akhirnya pasien
dirujuk ke RSUP NTB untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, riwayat HT, DM,
asma disangkal.
Riwayat Sosial
Pasien merupakan ibu rumah tangga, menikah 1x. Suami berprofesi sebagai
petani dan merupakan perokok aktif.
Riwayat Alergi
Riwayat KB
Riwayat Obstetri
STATUS GINEKOLOGI
Abdomen :
Genitalia :
Pemeriksaan luar :
HCT : 39 %
WBC : 6050/uL
PLT : 265000/uL
Ureum : 25 mg/dl
SGOT : 17 mg/dl
SGPT : 16 mg/dl
3.5 Tatalaksana
Diagnostik :
- Pemeriksaan laboratorium (DL, Fungsi ginjal, funsgi hati, GDS)
- Ro Thorax
Terapi
- Pro Operasi hemivulvektomy radikal
- MRS
- IVFD RL 20 tpm
S/ Keluhan: nyeri luka operasi (+), perdarahan aktif (-), mual (-) muntah (-)
O/ KU : Baik
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
bilateral
Follow Up
DC: 500 cc
Drain : ± 3cc
Akral : hangat
BAB IV
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
-
Pada kasus ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Diagnosa yang tepat pada kasus ini adalah kanker vulva grade IA
2. Tatalaksana yang diberikan pada kasus ini sudah tepat yaitu dengan
tindakan operatif berupa hemivulvektomy radikal dan limfadenektomy
bilateral.
DAFTAR PUSTAKA
71.
2. Vair B, Altman AD, Nelson G. Time to Surgery and the Risk of Cancer
2015;305–13.
Prawirohardjo ; 2010.
2014;(May).
7. Platt SL, Manley KM, Murdoch JB, Platt SL, Manley KM, Murdoch JB.
2016;131(December):76–83.