Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua
belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen
kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah
atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang


digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, ketrampilan suatu keputusan yang
berfokus pada klien.

1.2 Rumusan Makalah


1. Apa yang dimaksud pengertian SOAP?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen dengan model SOAP neonatus?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen dengan model SOAP bayi?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen dengan model SOAP balita?
5. Apa yang dimaksud dengan 7 Langkah varney?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari SOAP


2. Untuk mengetahui tentang manajemen dengan model SOAP neonatus
3. Untuk mengetahui tentang manajemen dengan model SOAP bayi
4. Untuk mengetahui tentang manajemen dengan model SOAP balita
5. Untuk mengetahui 7 Langkah varney

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SOAP

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini didasarkan dari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumentasikan
asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model
SOAP sering digunakan dalam catatan perkembangan pasien. Seorang bidan
hendaknya menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan pasiennya.
Selama antepartum, seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP untuk
setiap kunjungan, sementara dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh
menulis lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari.
(Mufdhilah,2009).

Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses


pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumentasikan
asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Bentuk
SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan cara
penulisannya sebagai berikut.

S (subjektif) : data subjektif. Berisi data dari pasien melalui


anamesis(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung.

O (objektif) : data objektif. Data berasal dari hasil observasi melalui


pemeriksaan fisik.

A (assesment) : analisis dan interpretasi. Berdasarkan data yang


terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi
diagnosis atau masalah potensia., serta perlu tidaknya dilakukan tindakan
segera.

2
P (plan) : perencanaan. Merupakan rencana dari tindakan yang akan
diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau laboratorium,
serta konseling untuk tindak lanjut.

2.2 Manajemen dengan model SOAP Neonatus

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan 2500-4000 gram.

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi pada jam pertama setelah kelahiran, dilanjutkan sampai 24 jam setelah
lahir. (PPKC,2004).

Contoh format SOAP Neonatus :

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

PADA BAYI NY.

DI BPM ......

Bayi Baru lahir 1 jam

Tanggal/Waktu Pengkajian :

Tempat :

Pengkaji :

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata Bayi
Nama :
Tanggal lahir :
Jam :
Jenis kelamin :
Anak ke :
2. Biodata Orang Tua

3
Klien Suami
Nama : Ny. Tn.
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
3. Alasan Masuk/Kunjungan :
4. Keluhan Utama :
5. Riwayat Antenatal :
a. Kehamilan ke :
b. Riwayat ANC :
Frekuensi :
Tempat :
Keluhan :
Komplikasi :
Terapi :
c. Kenaikan BB selama :
d. Kebiasaan merugikan :
6. Riwayat Intranatal
a. Usia gestasi :
b. Tanggal/Pukul :
c. Jenis persalinan :
d. Penolong :
e. Komplikasi :
f. Keadaan bayi baru lahir :
7. Riwayat Kesehatan
a. Faktor Genetik (kelainan bawaan/sindrom genetik)
b. Faktor Maternal (Penyakit Jantung, DM, Hipertensi, Asma,
Penyakit kelamin, RH/iso imunisasi)

4
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Kusus
Keadaan umum :

2. Tanda vital
Nadi :
Pernapasan :
Suhu :
Berat Badan (BB) :
Panjang Badan :
3. Eliminasi
Miksi :
Mekonium :
4. Pemeriksaan fisik
Kepala :
Lingkar kepala :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher :
Dada :
Payudara :
Paru-paru :
Jantung :
Lingkar dada :
Abdomen :
Tali pusat :
Ekstremitas atas :
LILA :
Ekstremitas bawah :

5
Genetalia :
Anus :
Punggung :
Kulit :

5. Sistem saraf
Moro :
Rooting :
Sucking :
Tonic neck :
Graphs :
6. Pemeriksaan Penunjang :
7. Data Penunjang :

C. ASSESMENT

D. PLANNING

2.3 Manajemen dengan Model SOAP Bayi

Perkembangan bayi sangat cepat, tetapi tetap saja pada usia 2-6
minggu memorinya masih virtual atau belum nyata. Di saat terjaga, ia belum
bisa menangkap secara jelas apa-apa saja yang dialaminya. Situasi ini kurang
lebih sama dengan seseorang yang mengalami kejadian misterius, dimana ia
masih merasa asing dengan keadaan sekelilingnya, atau antara ada dan tiada.

Format SOAP bayi 2-6 minggu :

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU

Tempat :
Tanggal / Waktu :
Pengkaji :

6
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Anak :
Usia :
Jenis Kelamin :
Anak ke :
Status :

Nama Ibu :
Umur :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

Nama Ayah :
Umur :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan Utama

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

7
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

6. Data Riwayat Prenatal


a. ANC
1. TM I
Keluhan :
Pemeriksaan :
Terapi :
2. TM II
Keluhan :
Pemeriksaan :
Terapi :
3. TM III
Keluhan :
Pemeriksaan :
Terapi :
b. Imunisasi
1. Imunisasi TT
Sebelum menikah :
Saat hamil :
2. Riwayat Natal
3. Riwayat Imunisasi Bayi
4. Pola Kegiatan Sehari – hari

B. Objekif
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran :
3. BB / PB :
4. N :

8
5. Rr :
6. S :

Pemeriksaan Fisik
1. Lingkar kepala :
2. Kepala :
3. Mata :
4. Alis :
5. Hidung :
6. Telinga :
7. Mulut :
8. Leher :
9. Dada :
10. Abdomen :
11. Ekstrimitas
Atas :
Bawah :
12. Punggung :
13. Genetalia :
14. Anus :

II. INTEPRETASI DATA DASAR


Dx :
Ds :
Do : Keadaan umum :
Kesadaran :
BB :
TB :
TTV : Suhu : Nadi :
Rr :
Genetalia :

9
Anus : (+)
Mulut : kotor

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

V. INTERVENSI

VI. IMPLEMENTASI

VII. EVALUASI
Hari / Tanggal :
Pukul :
S :
O :
A :
P :

2.4 Manajemen dengan model SOAP Balita

Bawah lima tahun (balita) atau sering disingkat sebagai balita


merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia
dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasanya digunakan
perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode ini disebut juga sebagai
usia prasekolah.

Contoh format SOAP balita sebagai berikut

Hari/tanggal :
Tempat :
Jam :

10
Dikaji oleh :

SUBJEKTIF DATA

Biodata

Nama anak : Nama orang tua :

Umur : Umur :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

Alamat :

No Telp/HP :

1. Alasan kunjungan :
2. Riwayat Prenatal
a. Kehamilan ke :
b. Tempat ANC :
c. Imunisasi TT :
d. Obat-Obatan yang pernah diminum selama hamil :
e. Penerimaan Ibu/Keluarga Terhadap kehamilan :
f. Masalah yang pernah dialami ibu saat hamil :
3. Riwayat IntraNatal
a. Persalinan ke :
b. Tempat dan penolong persalinan :
c. Masalah saat persalinan :
d. Cara Persalinan :
e. Keadaan bayi saat lahir :
f. Segera menangis/tidak :
g. BB lahir/PB Lahir :
4. Riwayat Kesehatan Anak
5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Kebutuhan Nutrisi Jenis Makanan dan Minuman :

11
Frekuensi :
Banyaknya :

b. Kebutuhan Eliminasi BAB Frekuensi :


Warna :
Masalah :
BAK Frekuensi :
Warna :
Masalah :
c. Kebutuhan Personal Hygiene Frekuensi Mandi :
Frekuensi Ganti pakaian :
Penggunaan popok anti tembus :

6. Data Psikososial dan Spiritual Orang Tua/Keluarga

a. Tanggapan keluarga terhadap keadaan anak :


b. Pengambil keputusan dalam keluarga :
c. Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak:
7. Riwayat Tumbuh Kembang anak :

OBJECTIVE DATA

1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
c. Tanda Vital : N : R: S:
2. Pemeriksaan Antropometri
a. BB :
b. PB/TB :
c. Lingkar kepala :
d. Lingkar dada :

3. Pemeriksaan Fisik

12
a. Kepala :
b. Muka :
c. Mata :
d. Hidung :
e. Mulut :
f. Leher :
g. Dada :
h. Perut :
i. Ekstermitas :
j. Genetalia :
k. Anus :
4. Data Penunjang
a. pemeriksaan Laboratorium :
b. pemeriksaan penunjang :
c. catatan medic lainnya :
5. Pemeriksaan Perkembangan Anak
a. Kemampuan personal social : No Kemampuan Pencapaian
1. Minum dengan cangkir Anak sudah mampu minum dengan baik
menggunakan cangkir (L)
2. Membantu dirumah Anak sudah mampu untuk melakukan
pekerjaan rumah seperti ikut menyapu ketika melihat ibunya
menyapu dan membereskan mainannya sesudah bermain (L)
3. Menggunakan sendok garpu Anak sudah bisa menggunakan dan
mampu memegang sendok garpu. (L)
4. Membuka pakaian Anak sudah mampu membuka pakaian sendiri.
(L)
5. Menyuapi boneka Anak sudah mampu bermain boneka dan
berpura-pura menyuapi boneka. (L)
6. Memakai baju Anak belum mampu menggunakan baju
sendiri,anak masih butuh bantuan orang lain jika akan memakai
baju. (G)

13
7. Gosok gigi dengan bantuan Anak belum mampu memegang sikat
gigi dan belum mampu menyikat gigi. (G)
8. Cuci dan mengeringkan tangan Anak belum mampu mencuci
tangan sendiri dan masih butuh bantuan untuk mengeringkan
tangannya.(G)
b. Kemampuan Motorik Halus : No Kemampuan Pencapaian
1. Mencoret-coret Anak sudah mampu mencoret-coret. (G)
2. Ambil manic-manik ditunjukkan Anak sudah mampu mengambil
manic-manik. (G)
3. Menara 2,4,6 kubus Anak sudah mampu membuat menara dari 2,4
dan 6 kubus. (G)
4. Meniru garis Vertikal Anak belum mampu meniru garis vertical.
(G)
5. Menara dari 8 kubus Anak belum mampu membuat menara.(G)
6. Menggoyangkan ibu jari Anak belum mampu menggoyangkan ibu
jari. (G)
c. Kemampuan Bahasa : No Kemampuan Pencapaian
1. 3,6 kata Anak sudah mampu mengucapkan 3,6 kata. (L)
2. Menunjukkan 2,4 gambar Anak sudah mampu menunjukkan 2,4
gambar. (L)
3. Kombinasi kata Anak sudah mampu menbuat kombinasi kata. (L)
4. Menyebut 1 gambar Anak sudah mampu menyebut 1 gambar. (L)
5. Bagian badan 6 Anak sudah mampu menyebut 6 bagian badan. (L)
6. Bicara sebagian dimengerti Bicara anak sebagian sudah dimengerti.
(L)
7. Menyebut 4 gambar Anak belum mampu menyebut 4 gambar.(L)
8. Mengetahui 2 kegiatan Anak belum mengetahui 2 kegiatan. (L)
d. Kemampuan motorik kasar No Kemampuan Pencapaian
1. Lari Anak sudah mampu berlari. (L)
2. Berjalan naik tangga Anak sudah bisa naik turun tangga. (L)
3. Menendang bola ke depan Anak dapat menendang bola kedepan.
(L)

14
4. Melompat Anak dapat melompat.(L)
5. Melempar bola tangan ke atas Anak dapat melempar bola tangan ke
atas. (L)
6. Loncat jauh Anak tidak dapat loncat jauh. (G)
7. Berdiri 1 kaki 1,2 detik Anak belum mampu berdiri 1 kaki 1,2 detik.
(G)

Hasil pengkajian empat sector diatas : Normal ( tidak ada delay dan
tidak ada caution)

Assesment :

Planning :

2.5 7 Langkah Varney

Langkah-langkah Manajemen Kebidanan (Varney, 1997) :

15
1. Langkah I: Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar
untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi
keadaan klien secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data
objektif. Data subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung,
maupun meninjau catatan dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data
objektif didapatkan dari pemeriksaan langsung pada pasien. Pada
langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

2. Langkah II: Interpretasi Data Dasar


Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai
dengan “nomenklatur standar diagnosa”) dan atau masalah yang
menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Masalah
dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan penanganan yang
dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah
sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang diidentifikasi oleh
bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh diperoleh
diagnosa “kemungkinan wanita hamil”, dan masalah yang berhubungan
dengan diagnosa ini adalah bahwa wanita tersebut.
3. Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial lain berdasarkan ragkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Sambil mengamati klien, bidan
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini
benar-benar terjadi.

16
Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
Contoh: seorang wanita yang hamil pertama kali, tetapi letak janinnya
tidak normal (misalnya: bayi letak sungsang), yang harus diantisipasi
adalah terhadap kemungkinan kelahiran bayi tersebut apabila ingin
dilahirkan pervaginam, maka bidan harus dipertimbangkan besarnya
janin dan ukuran panggul ibu, juga harus dapat mengantisipasi terjadinya
persalinan macet (aftercoming head) pada waktu melahirkan kepala.

4. Langkah IV: Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang


Memerlukan Penanganan Segera
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan
segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi
tertentu seorang wanita mungkin akan memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya seperti pekerja
sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir.
Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien
untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling
tepat dalam manajemen asuhan kebidanan.

5. Langkah V: Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh


Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh,
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah
diidentifikasi atau diantisipasi, dan pada langkah ini reformasi / data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari
kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah
yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah
psikologis.

17
Dengan perkataan lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah
mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan.
Setiap rencana haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh
bidan dan klien, agar dapat dilaksankan dengan efektif karena klien
merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu,
pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan
sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian
membuat kesepakatan bersama sebelum melaksankannya.

6. Langkah VI: Melaksanakan Perencanaan


Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diurakan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang
lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya : memastikan
agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi
dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama
yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan mengurangi
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

7. Langkah VII: Evaluasi


Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang sesuai dengan
masalah dan diagnosis klien, juga benar dalam pelaksanaannya.
Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah
diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan
yang telah diberikan. Dengan harapan, hasil evaluasi proes sama
dengan hasil evaluasi secara keseluruhan.

18
Contoh kasus dengan 7 langkah varney :

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Hari / Tanggal :

Pukul :

I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS
Nama ibu :
Umur :
Suku / Bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Pekarjaan :
Alamat :

Nama suami :
Umur :
Suku / Bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Pekarjaan :
Alamat :
B. Anamnesa
Pada tanggal :
Pukul :
1. Kunjungan ke :
2. Alasan kunjungan :
Keluhan utama :

19
3. Riwayat Psikososial
a. Kehamilan ini : ( ) Direncanakan

( ) Tidak di rencanakan

( ) Diterima

( ) Tidak di terima

b. Perasaan tentang kehamilan ini :


c. Emosi saat pengkajian :
d. Jenis kelamin :
e. Status perkawinan :
f. Kesehatan :
g. Pengambilan keputusan dlm keluarga: ( ) Suami
( ) Keluarga
4. Riwayat Obstetri :
a. Riwayat haid
Menarche : Teratur / tidak
Siklus :
Lamanya :
Banyaknya : Sifat darah :
b. Riwayat kehamilan
HPHT :
TP :
Trimester I
Keluhan :
Trimester II
Keluhan :
Trimester III
Keluhan :

Gerakan dalam 24 jam ( ) <10 kali

( ) 10 sd 20 kali

20
( ) > 20 kali

Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam, dg frekuensi

( ) < 15 detik

( ) > 15 detik

Bila ada keluhan yang dirasakan:

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Sekarang


6. Riwayat KB :
Jenis kontrasepsi : tidak menggunakan alat kontrasepsi
Kapan :
Lama penggunaan:
Keluhan :
Alasan dilepas :
7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit kronis yang pernah diderita atau keturunan :
b. Keturunan kembar :
8. Riwayat kebiasaan
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
c. Pola tidur dan istirahat
d. Personal hygiene
e. Pola latihan dan aktifitas sehari-hari
f. Pola seksual
g. Imunisasi TT: ( ) Belum ( V)

C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
TD :
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :

21
2. Lingkar Lengan atas :
3. Tinggi badan :
4. BB sebelum hamil :
5. BB sekarang :
6. Kepala dan rambut
Warna rambut :
Distribusi :
Kekuatan :
Kebersihan :
Kondisi kulit kepala :
7. Muka
Oedem :
Pucat :
Closma gravidarum :
8. Mata
Conjungtiva :
Skelera :
Penglihatan :
9. Mulut
Gigi :
Gusi :
Mukosa bibir :
10. Telinga
Produksi :
Pendengaran :
11. Hidung
Produksi :
Penciuman :
12. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid :
Pembesaran kelejar limfe :
Pembesaran vena jugularis :

22
13. Dada
Simetris :
Gerakan dada :
14. Mammae
Simetris :
Benjolan :
Hiperpigmentasi areola :
Bentuk payudara :
Putting susu :
Produksi :
15. Perut
Pembesaran :
Warna :
Bekas luka :
Linea :
Sriae :
Palpasi :
TFU :
Leopod I :
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
TBBJ :
DJJ :
16. Genetalia
a. Vagina
Oedema :
Varises :
Pembesaran kelenjar :
Produksi cairan :
Bekas episiotomy :
Kemerahan :

23
Nyeri :
Chadwick :
b. Anus
Hemoroid :
17. Ekstremitas
a. Tangan
Kuku :
Oedema :
b. Kaki
Varises :
Oedema :
Reflek patella: kanan / kiri
18. Punggung
Lordosis :
Kiposis :
Skoliosis :
Ketuk costovertebra :

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal :
Darah : HB:
Golongan darah :
Rhesus :
Urine: Protein :
Reduksi :
DLL :
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa :
Data Subjek :
Data Tujuan :

24
III. DIAGNOSA POTENSIAL

IV. IV. TINDAKAN SEGERA

V. INTERVENSI

VI. EVALUASI

VII. IMPLEMENTASI

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua
belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen
kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah
atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Tentunya managemen kebidanan meliputi manajemen dengan model SOAP
neonatus, manajemen dengan model SOAP bayi, manajemen dengan model
SOAP balita dan dengan 7 langkah varney.

3.2 Saran
Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita mengenai
manajemen kebidanan. Khususnya dalam memberikan arah atau kerangka
dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya

26
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : Tradasi


Printer

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika

Purwoastuti dan Walyani. 2015. Konsep Kebidanan. Klaten : Pustaka Baru Press

27

Anda mungkin juga menyukai