Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ima Rahmawati

Nim : 1810104298

Kelas : 7C5

TUGAS 2 KESPRO

ANALISIS KASUS HIV DAN AIDS PADA IBU NIFAS

Penyebaran virus HIV sudah masuk dalam tahap feminisasi (perempuan


yang terinfeksi makin tinggi). Hal ini dapat dibuktikan dari penelitian, bahwa di
Asia tahun 2008 diperkirakan ada 50 juta perempuan berisiko terinfeksi HIV dari
pasangan intimnya. Penyebab terjadinya feminisasi AIDS salah satunya faktor
ketidakadilan gender yang masih kuat di masyarakat (KPAN, 2010). AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang ditimbulkan
sebagai dampak berkembang biaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4)
sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau
berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit
berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun. Infeksi dapat terjadi
kapan saja. Meminum air susu dari ibu yang terinfeksi dapat juga mengakibatkan
infeksi pada si bayi.

Faktor penyebab adalah meningkatnya jumlah laki-laki yang melakukan


hubungan seksual tidak aman, yang akan menularkan HIV pada pasangan
seksualnya, tidak semua layanan kesehatan yang berada di kabupaten/kota dapat
memberikan layanan HIV/AIDS termasuk layanan PPIA. Sebagian besar layanan
kesehatan yang berada di kabupaten/kota yang tidak mampu menangani pasien
perempuan HIV sampai pada tindakan besar seperti persalinan ibu HIV segera
dirujuk ke Rumah sakit rujukan terdekat.

Situasi epidemiologi HIV tercermin dari hasil estimasi populasi rawan


tertular HIV tahun 2012, diperkirakan ada 13,8 juta orang rawan tertular HIV
dengan jumlah terbesar pada sub-populasi pelanggan pekerja seks yang
jumlahnya lebih dari 6 juta orang dan pasangannya sebanyak hampir 5 juta orang.
Pasangan pelanggan WPS yang jumlahnya hampir 5 juta (35%) ini, sebagian
besarnya adalah ibu rumah tangga yang berisiko juga tertular HIV tanpa
disadarinya (Kemenkes, 2012). Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko
penularan HIV sebenarnya tidak hanya terbatas pada sub populasi yang
berperilaku risiko tinggi, tetapi juga pada pasangan atau istrinya, bahkan anaknya.
Tanpa upaya khusus, diperkirakan pada akhir tahun 2016 akan terjadi penularan
HIV secara kumulatif pada lebih dari 26.977 anak yang dilahirkan dari ibu yang
terinfeksi HIV. Para ibu ini sebagian besar tertular dari suaminya (Kemenkes,
2013).

Dampak dari kasus HIV ini adalah meningkatkan angka kematian pada
wanita usia reproduktif, selain itu infeksi HIV yang terjadi pada ibu hamil dapat
mengancam kehidupan ibu serta ibu dapat menularkan virus kepada bayinya.
Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan
dari ibu ke anak atau Mother-To Child HIV Transmission (MTCT). Tahun 2012,
sekitar 260.000 anak diseluruh dunia terinfeksi HIV (CDC, 2013).

Upaya pemerintah dalam penanggulangan kasus ini adalah terdapat dalam


PERMENKES No. 87 tahun 2014 yaitu tentang bahwa untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 34 ayat (5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013
tentang Penanggulangan HIV dan AIDS perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral; Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 978).
hal tersebut sesuai dengan rekomendasi baru yang dirilis WHO tentang
pemberian ASI oleh ibu yang positif HIV. Untuk pertama kalinya, WHO
merekomendasikan bahwa ibu yang positif HIV atau anaknya dapat diberi obat
antiretroviral selama periode menyusui dan sampai bayinya berusia 12 bulan. Ini
artinya bayi masih bisa diberi ASI sehingga mereka bisa mendapatkan
keuntungan dari ASI dengan risiko yang sangat kecil terinfeksi HIV.
Peran bidan dalam kasus ini adalah menyukseskan program pemerintah.
Bidan merupakan tingkat pelayanan kesehatan dasar, dengan ini bidan akan
melakukan skreening ibu hamil dengan HIV, dan perencanaan penatalaksanaan
selanjutnya pada persalinan dan masa nifasnya. Bidan memberikan dukungan
kepada ibu serta memberikan konseling terkait pemberian ASI Eksklusif saja atau
susu formula saja, tidak bergantian. Sesuai dengan hasil penelitian Oladokun,
Brown, dan Osinusi di Nigeria pada 241 wanita positif HIV tentang pilihan
pemberian makan pada bayi dari ibu positf HIV yaitu terdapat 9 (3,7%) ibu
memilih menyusui dan memberi susu formula secara bergantian (Oladokun, et al,
2010). status HIV ibu yang diketaui sebelum kelahiran anak dan telah mengikuti
ART serta PMTCT, memungkikan jika status HIV bayi tersebut HIV negatif.
Dalam hal tersebut peran bidan sangat diperlukan. Peran bidan atau petugas
kesehatan dalam memberi dukungan kepada ibu nifas dengan HIV sangat
penting.

DAFTAR PUSTAKA

Isni, Khoiriyah. 2016. DUKUNGAN KELUARGA, DUKUNGAN PETUGAS


KESEHATAN, DAN PERILAKU IBU HIV DALAM PENCEGAHAN
PENULARAN HIV/AIDS KE BAYI. Jurnal kesehatan masyarakat
Universitas Ahmad Dahlan; KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx. Diakses dari
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/viewFile/4014/4682
pada tanggal 5 November 2018.
Ariningtyas, Nuru. 2015. Problem of Program Services Prevention of HIV
Transmission from Mother to Child Based on Antenatal Care at Primary
Health Care in Yogyakarta City 2015. Jurnal akbid Nyai Ahmad Dahlan
Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2015. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan dan Penularan HIV dan
Sifilis dari Ibu ke Anak bagi Tenaga Kesehatan.
Swain C-A, Smith LC, Nash D, Pulver WP, LazariuV, Anderson BJ, et al. 2016.
Postpartum Loss to HIV Careand HIV Viral Suppressi on among
Previously Diagnosed HIV- Infected Women with a Live Birth in New York
State. PLoS ONE 11 8: e 0160775. doi: 10.1371/ journal. pone. 0160775
Atukunda, Esther C, et al. 2018. Factors Associated with Pregnancy Intentions
Amongst Postpartum Women Living with HIV in Rural Southwestern
Uganda. AIDS and Behavior https://doi.org/10.1007/s10461-018-2317-9
Junnisa, Silva Dwinta. 2015. LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA
IBU BERSALIN DENGAN INFEKSI HIV (ANALISIS FAKTOR JUMLAH
SEL CD4. Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015
Zahro, Abidah Sholihatuz. 2017. GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU
PENDERITA HIV/AIDS YANG MELAHIRKAN BAYI DI RSUD ABDUL
WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA. Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam
Vol. 1 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai