FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
SISTEM PENCERNAAN
OLEH
NAMA : DWI RAMADANI PUTRI KASIM
STAMBUK : 15020180195
KELAS : C9/C10
KELOMPOk : 1
ASISTEN : HALDI NUGRAHA HS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan sumber energi bagi manusia. Agar makanan dapat
menjadi sumber energi, makanan harus melalui suatu proses yang dinamakan
proses pencernaan. Makanan yang masuk melalui mulut diolah oleh beberapa
organ di dalam tubuh hingga sari-sari makanan dapat diserap tubuh. Organ-
organ tersebut mengubah makanan menjadi sumber energi melalui proses
mekanik dan kimiawi. Kumpulan organ-organ tersebut membentuk sistem
pencernaan.
Sistem pencernaan merupakan sistem dalam tubuh yang bekerja untuk
memproses dan mengubah makanan serta menyerap sari makanan yang berupa
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sistem pencernaan juga
bekerja untuk memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul-
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh
tubuh.
Organ-organ pencernaan dibagi menjadi 2 yaitu,
Saluran pencernaan adalah bagian saluran yang berbentuk serupa dengan
tabung yang dikelilingi oleh otot yang membentang. Saluran pencernaan
meliputi Mulut-Faring dan Esofagus-Lambung-Usus Halus-Usus Besar-Anus.
Organ pencernaan merupakan tambahan untuk mendukung dan membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Adapun beberapa jenis organ
ini diantaranya adalah gigi dan lidah yang terdapat dalam rongga mulut,
kantung empedu serta dibagian kelenjar pecernaan yang akan dihubungkan
secara langsung ke bagian saluran pencernaan melalui sebuah saluran. B.
Maksud dan Tujuan Praktikum
B. maksud dan Tujuan praktikum
Maksud dari praktikum adalah agar kita mengetahui bagaimana proses
masuknya makanan pada tubuh hingga dikeluarkan dalam bentuk feses.
Adapun tujuan dari praktikum adalah :
1. Memberikan gambaran umum tentang sistem saluran pencernaan pada
manusia.
2. Mengetahui perbedaan sistem pencernaan pada manusia dan hewan coba.
3. Menjelaskan fungsi dari stiap organ dan saluran pencernaan.
4. Menjelaskan enzim-enzim apa saja yang berperan dala sistem pencernaan.
5. Menjelaskan tentang proses pembusukkan pada usus besar.
BAB II
DASAR TEORI
1. Landasan Teori
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan saluran
pencernaan, terdiri dari; oris (mulut), faring (tekak), esofagus (kerongkongan),
ventrikulus (lambung), intestinum minor (usus halus), intestinum mayor (usus
besar), rectum, dan anus (Syaifuddin, 2006).
Di dalam sistem pencernaan makanan di olah oleh tubuh dari makanan yang
bermolekul kompleks hingga menjadi molekul yang lebih sederhana dan di serap
oleh tubuh melalui pembuluh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
menggunakan sel darah merah. Proses pengolahan makanan tersebut melalui
saluran pencernaan seperti berikut :
1) Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Proses pencernaan dibagi menjad dua yaitu :
Pencernaan mekanis yaitu proses pengubahan molekul kompleks menjadi
molekul sederhana secara mekanis, misalnya penghancuran makanan dengan
gigi atau oleh otot lambung.
Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan senyawa organic yang
ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim
2) Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan adalah tabung berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga
disebut esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον,
phagus - "memakan") (Irianto, 2004 ).
3) Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti
kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus,
antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan (Sloane, 2003 : 98).
4) Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum) (Tambayong,2001).
5) Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
(Gibson,2003)
6) Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar -
BAB), yang merupakan fungsi utama anus (Sloane, 2003 : 98).
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti :pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi :proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi :proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti :pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung
5. Absorpsi :proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi :pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
Proses pengolahan makanan melalui organ-organ pencernaan seperti berikut :
a. Gigi, alat bantu pencernaan yang berfungsi mengunyah makanan.
b. Lidah, berfungsi untuk membolak-balik dan mencampur makanan, serta
membantu proses penelanan makanan.
c. Kelenjar saliva, Air liur memiliki dua fungsi, yaitu secara mekanis dan secara
kemis. Secara mekanis, air liur berfungsi membasahi, melumasi makanan
menjadi lunak dam berbentuk pasta sehingga mudah di telan. Sedangkan,
secara kemis, air liur berfungsi melarutkan makanan yang kering sehingga bisa
dirasakan, menjaga pH mulut, membunuh bakteri dan mencegah agar mulut
tidak kering.
d. Hati, Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam
darah dan sebagai pensekresi empedu. Empedu mengandung garam-garam
empedu, pigmen empedu, air, dan kolesterol.
e. Kelenjar Pankreas, Selain menghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan glukagon, yaitu hormon yang dapat merangsang hati untuk
mengubah glikogen hati menjadi glukosa dan mengeluarkan glukosa jika kadar
glukosa dalam darah rendah.
B. Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 1979 : 65, 1995 : 63)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : alkohol/etanol
Rumus molekul : C2H6O
Bobot Molekul : 46,07 gr/mol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
eter P
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya;ditempat sejuk, jauh dari nyala api
Kegunaan : Zat tambahan
2. Eter ( Depkes RI 1979, Hal 66)
Nama resmi : AETHER ANASTETICUS
Nama lain : Eter Anastesi
Rumus moleku : C4H10O
Berat molekul : 711,12
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas, rasa manis,
dan membakar, sangat muda menguap dan membakar.
Kelarutan :Larut dalam air, dapat campur dengan etanol,kloroform,
minyak lemak dan minyak atsiri.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Anastesi umum.
C. Klasifikasi Hewan Coba
1. Mencit ( Mus Musculus )
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub Class : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus Musculus
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Adapun Alat at yang digunakan adalah Gelas kimia,Gunting
bedah,Penggaris, Sarung tangan, Jarum pentul, Lap kasar, Lap Halus, Masker,
Stereofoam, Pinset, Pisau bedah dan Timbangan analitik.
Adapun bahan yang digunakan adalah Alkohol,Eter, Kapas,NaCl Fisiologis
dan mencit jantan (Mus musculus )
B. Prosedur Kerja
1. Alat dan Bahan disiapkan
2. Hewan coba mencit jantan dibius dengan cara dimasukkan kedalam gelas
kimia (toples) yang didalamnya terdapat kapas yang telah dibasahi dengan
eter.
3. Setelah mencit dalam keadaan tidak sadar, diletakkan secara terlentang
diatas stereofoam dengan cara keempat kakinya ditusuk dengan pentul.
4. Mencit kemudian dibedah dari tubuh bagian bawah hingga keatas leher
sampai terlihat sistem saluran pencernaannya.
5. Pengamatan dilakukan dengan seksama.
6. Semua organ pencernaan ditimbang satu persatu, dihitung ukurannya dan
digambar.
7. Bandingkan sistem pencernaan pada manusia dan pada hewan coba
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel data pengamatan
Mencit Usus Usus Limfa hati ginjal Lambung pankreas
halus besar
I 44,5 cm 11,5 cm 2 cm 3cm 1,2cm 1,7cm 0,7cm
II 43,5cm 11,5cm 2cm 3cm 1,2cm 1,7cm 0,7cm
Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta :
EGC
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung :
Yrama Widya
Pearce, E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC
Tambayong Jan. 2001. Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Lampiran