FAKULTAS FARMASI
“SISTEM KARDIOVASKULAR”
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi dalam proses transpor zat baik dalam sel ataupun
sebaliknya, dimana sistem ini terdiri atas jantung sebagai pemompa
darah dan pembuluh darah. Sepanjang rentang usia manusia rata-
rata, jantung berkontraksi sekitar tiga miliar kali, tidak pernah
beristirahat, kecuali sepersekian detik di antara denyutan. Diyakini
bahwa jantung merupakan organ pertama yang berfungsi.
Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah
antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra
(tulang punggung) di sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal
yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang
disebut apeks di dasar. Kenyataan bahwa jantung terletak antara
dua struktur tulang, sternum dan vertebra, memungkinkan kita
secara, manual mendorong darah keluar jantung apabila jantung
tidak memompa secara efektif dengan menekan sternum secara
beriram.
Darah berjalan secara kontinu melalui sistem sirkulasi ke dan
dari jantung melalui dua lengkung vaskuler (pembuluh darah)
terpisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung. Sirkulasi paru
terdiri dari lengkung tertutup pembuluh-pembuluh yang mengankut
darah antara jantung dan paru, sedangkan sirkulasi sistemik terdiri
dari pembuluh-pembuluh yang mengankut darah antara jantung dan
sistem organ.
(Sherwood, edisi 2, 2001)
B. Maksud Dan Tujuan Praktikum
1. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk memahami
anatomi jantung dan fisiologi pada jantung serta fungsi atau
peran jantung terhadap peredaran darah, dan mengetahui cara
menentukan golongan darah seseorang.
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui cara penentuan tekanan darah.
b. Untuk mengetahui proses sirkulasi darah (sirkulasi sistemik
dan sirkulasi paru).
c. Untuk memahami tentang tekanan darah sistolik dan diastolik.
d. Untuk mengetahui tentang faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi peningkatan dan penurunan tekanan darah
pada manusia.
e. Untuk memahami penggolongan darah pada manusia.
f. Untuk menjelaskan tentang sistem ABO.
BAB II
DASAR TEORI
A. Landasan Teori
Anatomi jantung :
Ruang jantung
Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh setrum
intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum
interventrikular. (Ethel Sloane, 2004)
1. Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang
membawa darah kembali ke jantung.
a. Atrium kanan, terletak dalam bagian superior kanan jantung
menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
b. Atrium kiri, di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil
dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri
menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah
teroksigenasi dari paru-paru. (Ethel Sloane, 2004)
2. Ventrikel berdinding tebal, bagian ini mendorong darah ke luar
jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
a. Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks
jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-
paru. (Ethel Sloane, 2004)
b. Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung.
Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh
bagian tubuh kecuali paru-paru. (Ethel Sloane, 2004)
Katup jantung
Fisiologi Jantung
Siklus jantung
Siklus atrium
Siklus ventrikel
1. Serabut perkunje
Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar implus dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan
hantaran serabut otot jantung.
2. Nodus sinoatrial (nodus S-A)
a. Lokasi nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot jantung
khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di
bawah pembukaan vena kava superior.
b. Nodus S-A melepaskan implus sebanyak 72 kali per menit
frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40
sampai 60 kali per menit), dan ventrikel (20 kali per menit).
c. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut
pemacu jantung
3. Nodus atrioventrikular (nodus A-V)
a. Lokasi implus menjalar di sepanjang pita serabut perkunje pada
atrium menuju nodus A-V yang terletak di bawah dinding
posterior atrium kanan.
b. Nodus A-V menunda implus seperatusan detik sampai ejeksi
darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
4. Berkas A-V (berkas His)
a. Lokasi berkas A-V adalah sekelompok berkas serabut perkunje
yang berasal dari nodus A-V dan membawa implus di sepanjang
septum interventrikular menuju ventrikular.
b. Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel
kanan.
c. Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel kiri
dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
(Ethel Sloane, 2004)
Tekanan Darah
Definisi. Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua
arah pada seluruh permukaan yang tertutup yaitu, pada dinding
bagian dalam jantung dan pembuluh darah. (Ethel Sloane, 2004)
METODE PRAKTIKUM
B. Prosedur Kerja
1. Penentuan Tekanan Darah
a. Disiapkan probandus dan alat pengukur tekanan darah.
b. OP duduk dengan tenang, sandarkan lengan di meja.
c. Pasangkan manset pada lengan atas, jangan terlallu kencang
atau terlalu longgar.
d. Letakkan stetoskop di atas arteri brancialis.
e. Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan
tangan kanan.
f. Secara berangsur – angsur, kembangkan manset hingga
arteriradialis terhambat, turunkan tekanan secara perlahan–
lahan.
g. Catat tekanan dimana bunyi terdenar pertama kalinya. Ini
merupakan tekanan sistoik.
h. Turunkan terus tekanan sampai pada suatu bunyi yang tidak
terdengar lagi, tekanan yang terbaca pada saat bunyi hilang ini
adalah tekanan diastolic.
i. Ulangi prosedur di atas dengan posisi berbaring, berdiri, dan
setelah beraktivitas.
2. Penetuan Golongan Darah
a. Siapkan alat dan bahan
b. Ujung jari manis diusap dengan cotton swab.
c. Jari manis ditusuk dengan lanset.
d. Tetes darah yang pertama dihapus, kemudian teteskan darah
pada object glass di dua tempat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Probandus
Perlakuan
REAKSI TERHADAP
TIPE
SERUM
NO PROBANDUS GOLONGAN
DARAH
ANTI A ANTI B
1. Bunga + + AB
2. Hikma + + AB
3. Humairah _ _ O
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah
sebagai berikut.
1. Cara penentuan tekanan darah seseorang dapat dilakukan
dengan menggunakan alat medis yang disebut tensimeter.
Adapun penggunaan stetoskop juga diperlukan untuk mengetahui
pada tekanan berapa sistol dan diastole terjadi.
2. Proses sirkulasi darah terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar (sistemik; jantung – seluruh
tubuh – jantung) dan peredaran kecil (pulmonal; jantung – paru-
paru – jantung).
3. Faktor – faktor yang memengaruhi tekanan darah selain suhu,
emosi, usia, dan jenis kelamin, posisi tubuh dan aktivitas fisik juga
berpengaruh dalam perubahan tekanan darah. Hal ini dipengaruhi
oleh energi atau O2 yang digunakan tubuh dalam beraktivitas.
4. Karl Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu
darah golongan A, B, AB, dan O berdasarkan jenis aglutinogen
yang dimiliki. Aglutinogen adalah zat yang dapat merangsang
respon kekebalan di dalam plasma darah manusia. Ada dua jenis
aglutinogen, yaitu A dan B. Golongan darah yang memiliki dua
jenis aglutinogen adalah golongan darah AB. Golongan darah A
hanya memiliki jenis aglutinogen A. Golongan darah B hanya
memiliki jenis aglutinogen B.
B. Saran
Saran saya untuk kakak asisten. Apabila menjelaskan mohon
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti
misalnya, dengan menyampaikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
: Jakarta. EGC
Golongan darah A