Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS

DIARE
PAPER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2
Yang dibina oleh Ns. Ns. Luh Titi Handayani S.Kep., M.Kes.

Oleh :
Firda
Faik
Balqis Rahmania Surya (1611011009)
Kanza alqorina

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
April, 2018
BAB I
TINJAUAN KONSEP

1.1 Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan


a. Mulut
Mulut merupakan rongga tempat masuknya makanan pada manusia.
Bagian depan dari gigi disebut ruang depan, sementara bagian belakang adalah
mulut itu sendiri. Dasar mulut yang terbentuk dari lembaran jaringan otot yang
melekat pada permukaan bagian dalam tulang rahang, atau mandibula. Dinding
samping yang dibentuk oleh pipi, yang cukup fleksibel untuk memungkinkan
mulut untuk membuka dan menutup.
Bagian atas mulut yang dibentuk oleh langit-langit, lembaran tipis jaringan
yang memisahkan mulut dari rongga hidung di atas. Di bagian belakang,
rongga mulut bergabung dengan faring, sementara di depan berkomunikasi
dengan luar melalui bibir.
Kecuali untuk gigi, seluruh permukaan bagian dalam mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Di bagian belakang, membran melanjutkan dengan melapisi
saluran pencernaan, dan di depan itu dilipat untuk membentuk bibir.
1. Bibir dan Pipi
Bibir dan pipi membantu memegang makanan di mulut dan
menyimpannya di tempat untuk dikunyah. Mereka juga digunakan dalam
pembentukan kata-kata untuk berbicara. Bibir mengandung banyak
reseptor sensorik yang berguna untuk menilai suhu dan tekstur makanan.
2. Langit-langit Mulut
Langit-langit membentuk langit-langit mulut dan memisahkan mulut
dari rongga hidung. Langit-langit terdiri dari dua bagian yang sangat
berbeda. Bagian anterior (depan), langit-langit keras, didukung oleh
tulang. Bagian posterior (belakang), langit-langit lunak, adalah otot rangka
dan jaringan ikat. Posterior, langit-langit lunak berakhir dalam proyeksi
yang disebut uvula. Selama menelan, langit-langit lunak dan uvula
bergerak ke atas agar makanan tidak langsung masuk ke rongga hidung
dan ke orofaring.
3. Lidah
Lidah, yang terdiri dari serat otot, melekat pada bagian belakang lantai
mulut. Ketika tidak digunakan, itu terletak di antara gigi dan rahang
bawah. Tugas yang paling penting adalah untuk memindahkan makanan
di mulut selama mengunyah dan untuk membantu dalam pembuatan suara
saat berbicara. Pada permukaan atas lidah terdapat sejumlah besar papila
yang memberikan gesekan dan mengandung pengacap rasa.
4. Gigi
Pada manusia, satu set lengkap gugur (primer) gigi mengandung 20
gigi. Ada 32 gigi secara lengkap permanen (sekunder) set. Bentuk masing-
masing jenis gigi sesuai dengan cara menangani makanan. Di bagian depan
delapan gigi berbentuk pahat berfungsi sebagai pemotongan, atau gigi seri.
Di balik ini adalah empat gigi taring, dan di belakang ini adalah delapan
premolar dan 12 gigi geraham.
5. Amandel
Di bagian belakang mulut adalah dua lipatan tipis jaringan di setiap
sisi yang berjalan dari langit-langit lunak atas ke akar lidah bawah. Lipatan
ini disebut pilar fauces. Ada pilar anterior (depan) dan posterior (belakang)
di setiap sisi, dan antara pilar-pilar ini terletak amandel. Amandel adalah
dua kelenjar kecil yang terbuat dari jaringan limfatik.
6. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah adalah kelenjar kecil, ditemukan di banyak bagian
mulut, yang menghasilkan air liur. Semuanya terletak di bawah selaput
lendir. Kelenjar ludah terbesar adalah kelenjar parotid yang terletak pada
setiap sisi, hanya di depan telinga. Yang besar lainnya adalah kelenjar
submandibula, di dasar mulut, dan kelenjar sublingual, di bawah lidah. Air
liur membasahi makanan yang kita makan, yang membuat menelan lebih
mudah; juga membantu dalam proses pencernaan, serta mengandung
enzim amilase, yang memecah pati dalam makanan.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar penghasil ludah atau air liur
(saliva) yang terdiri dari tiga pasang.
a. Kelenjar parotis berada di bawah telinga, yang berfungsi
menghasilkan ludah berbentuk cair.
b. Kelenjar submandibularis berada di rahang bagian bawah,
berfungsi menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
c. Kelenjar sublingualis berada di bawah lidah, berperan
menghasilkan getah yang mengandung air dan lender.
Ludah dalam pencernaan makanan berperan untuk memudahkan
dalam menelan makanan dengan cara membasahi dan melumasi
makanan. Ludah mengandung enzim ptyalin (amylase) yang berperan
mengubah zat karbohidrat (amilum) menjadi maltose (gula sederhana).
Enzim ptyalin akan berfungsi maksimal jika berada pada pH 6,8-7 dan
pada suhu 37°C.
7. Otot Mulut
Berbagai bagian mulut harus membuat banyak gerakan halus
dikendalikan agar kita dapat makan dan berbicara. Gerakan-gerakan ini
semua disebabkan oleh banyak otot yang terletak di bawah selaput lendir,
dan yang melekat pada kerangka, sering agak jauh dari mulut.

b. Faring
Faring adalah suatu kantung fibromuskuler yang bentuknya seperti
corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Ke atas,
faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke depan
berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus faucium, sedangkan
dengan laring di bawah berhubungan melalui aditus pharyngeus, dan ke
bawah berhubungan esofagus. Faring terdiri atas:
1. Nasofaring
Relatif kecil, mengandung serta berhubungan dengan erat dengan
beberapa struktur penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding
lateral faring, torus tubarius, kantong Rathke, choanae, foramen jugulare,
dan muara tuba Eustachius. Batas antara cavum nasi dan nasopharynx
adalah choana.
2. Orofaring
Struktur yang terdapat di sini adalah dinding posterior faring, tonsil
palatina, fossa tonsilaris, arcus faring, uvula, tonsil lingual, dan foramen
caecum.
a. Dinding posterior faring, penting karena ikut terlibat pada radang
akut atau radang kronik faring, abses retrofaring, serta gangguan
otot-otot di bagian tersebut.
b. Fossa tonsilaris, berisi jaringan ikat jarang dan biasanya
merupakan tempat nanah memecah ke luar bila terjadi abses.
c. Tonsil, adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan
ditunjang oleh jaringan ikat dan ditunjang kriptus di dalamnya.
Ada 3 macam tonsil, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil
palatina, dan tonsil lingual, yang ketiganya membentuk lingkaran
yang disebut cincin Waldeyer. Epitel yang melapisi tonsil adalah
epitel skuamosa yang juga meliputi kriptus. Di dalam kriptus
biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bakteri,
dan sisa makanan.
3. Laringofaring
Struktur yang terdapat di sini adalah vallecula epiglotica, epiglotis,
serta fossa piriformis. Fungsi faring yang terutama adalah untuk
respirasi, pada waktu menelan, resonansi suara, dan untuk artikulasi.
c. Esophagus
Esophagus berasal dari bahasa Yunani yaitu : oeso = membawa,
phagus = memakan. Esophagus atau Kerongkongan merupakan tabung
otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga
mulut hingga lambung. Gerakan dua macam otot ini secara bergantian
menyebabkan terjadinya gerakan peristaltik. Gerakan inilah yang
membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke lambung, lebih
kurang 6 detik.
Esophagus bertemu dengan faring (yang menghubungkan esophagus
dengan rongga mulut) pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut
histologi, esophagus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
b. bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
c. bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Pangkal esophagus terletak pada linea mediana, ketika masuk kedalam
kavum thoraks tergeser sedikit ke sebelah kiri linea mediana. Disebelah
ventral esophagus terdapat : trakea, bronkus kiri, pericardium, dan
diafragma.
Disebelah dorsalesophagus terdapat : dataran ventral columna
vertebralis, arteri intercostale desktra, duktus torakikus, dan vena hemiazigos.
Esophagus seringkali disamakan dengan kerongkongan. Sebenarnya
esophagus dan kerongkongan adalah organ yang sama, yang menjadi
perbedaan ialah jika kerongkongan berada di depan, maka esophagus berada
di depan.

d. Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang dapat melebar/mengembang dan
terletak diantara bagian akhir dari esofagus dan awal dari usus halus.
Lambung merupakan ruang berbentuk kantung mirip hufuf J, berada di bawah
diafragma teletak pada regio epigastrik, umbilikal, dan hipokondria kiri pada
regio abdomen.
a. Bagian - Bagian Lambung.
Secara anatomi lambung dibagi menjadi lima bagian utama yaitu ;
1. Kardia ; merupakan daerah kecil yang berada pada hubungan
gastroesofageal dan terletak sebagai pintu masuk kelambung.
2. Fundus ; merupakan daerah berbentuk kubah yang menonjol kebagian
kiri atas kardia.
3. Badan atau body merupakan rongga longitudinal yang berdampingan
dengan fundus dan merupakan bagian terbesar lambung.
4. Antrum merupakan bagian lambung yang menghubungkan badan atau
body ke pilorik dan terdiri dari otot yang kuat.
5. Pilorik adalah suatu struktur tubular yang menghubungkan lambung
dengan duodenum dan terdapat spinkter pilorik.
b. Lapisan Lambung.
Dinding lambung tersusun dari empat lapisan dasar utama, sama halnya
dengan lapisan saluran cerna secara umum dengan modifikasi tertentu.
Berikut lapisan - lapisan lambung ;
1. Lapisan mukosa terdiri atas epitel permukaan, lamina propia, dan
muskularis mukosa. Epitel permukaan yang berlekuk ke dalam lamina
propia dengan kedalaman yang berfariasi dan membentuk sumur -
sumur lambung disebut foveola gastrika. Epitel yang menutupi
permukaan dan melapisi lekukan - lekukan tersebut adalah epitel selapis
silindris dan semua selnya mengeluarkan mukus alkalis. Lamina propia
lambung terdiri atas jaringan ikat longgar yang disusupi oleh sel otot
polos dan sel limfoid. Mukularis mukosa yang memisahkan mukosa
dari submukosa dan mengandung otot polos.
2. Lapisan submukosa mengandung jaringan ikat, pembuluh darah, sistem
limfatik, limfosit dan sel plasma. Sebagai tambahan yaitu terdapat
pleksus submukosa.
3. Lapisan muskularis propia terdiri dari tiga lapisan otot yaitu ; (1). inner
oblique, (2) Middle circular, (3) Outer longitudinal. Pada muskularis
propia terdapat pleksus myenterik (auerbach). Lapisan oblik terbatas
pada bagian badan dari lambung.
4. Lapisan serosa adalah lapisan yang tersusun atas epitel selapis skuamos
dan jaringan ikat areolar. Lapisan serosa merupakan lapisan paling luar
dan merupakan bagian dari viseral peritoneum.
c. Sekresi Getah Lambung.
Setiap hari lambung megeluarkan 2 liter getah lambung. Sel - sel yang
bertanggung jawab untuk fungsi sekresi terletak dilapisan mukosa
lambung. Secara umum mukosa lambung dapat dibagi menjadi dua
bagian;
1. Mukosa oksintik yaitu yang dilapisi fundus dan badan (body) .
2. Daerah kelenjar pilorik yang melapisi bagian antrum.
Sel - sel kelenjar mukosa terdapat di kantong lambung (gastric pits)
yaitu suatu invaginasi atau kantung pada permukaan luminal lambung.
Variasi sel sekretori yang melapisi invaginasi ini beberapa diantaranya
adalah eksokrin, endokrin, dan parakrin.
Ada tiga jenis sel tipe eksokrin yang ditemukan di dinding kantung dan
kelenjar oksintik mukosa lambung yaitu :
1. Sel mukus yang melapisi kantung lambung, yang mensekresikan
mukus yang encer.
2. Bagian yang paling dalam dilapisi oleh sel utama (chief cell) dan sel
parietal. Sel utama menskresikan prekursor enzim.
3. Sel parietal mengeluarkan HCL dan faktor intrinsik. Oksintik artinya
tajam, yang mengacu kepada kemampuan sel ini untuk menghasilkan
keadaan yang sangat asam.
Semua sekresi eksokrin ini dikeluarkan ke lumen lambung dan mereka
berperan dalam bentuk getah lambung.

e. Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Disamping saluran pencernaan,
usus halus juga bagian dari organ organ sistem eliminasi alvi. Dinding usus
kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa (
sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot
memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Panjang
usus halus lebih kurang 8.25 meter.Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
a. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari
yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum,
yang berarti dua belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam
usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari
usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
b. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat
jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti
“lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa
Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
c. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m
dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Usus halus Mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi Pergerakan, yaitu: gerakan segmentasi dan gerakan
peristaltic.
2. Sekresi, yaitu pengeluaran/pelepasan lendir untuk membantu proses
pencernaan, seperti pelepasan enzim.
3. Digesti, yaitu proses penguraian makanan menjadi makanan yang
molekul yang lebh kecil agar mudah untuk diserap /absorbsi
4. Absorbsi, yaitu proses penyerapan sari sari makanan oleh usus halus.

f. Usus Besar
Usus besar merupakan saluran pencernaan yang penting dan
merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Usus besar juga termasuk organ terpenting dalam sistem eliminasi
alvi. Tanpa usus besar, saluran pencernaan tidak bisa bekerja dengan
sempurna. Sayangnya di bagian usus besar inilah yang sering mengalami
masalah. Salah satu masalah yang diakibatkan oleh toksin atau racun yang
melekat pada usus besar adalah kanker kolon atau kanker usus besar. Usus
besar adalah bagian akhir dari saluran pencernaan. Usus besar itu akan
terhubung pada bagian usus kecil manusia yang ada di sekum.
Usus besar terdiri dari beberapa bagian dan bagian tersebut memiliki
fungsinya masing-masing. Usus besar ini ukuranya lebih besar
dibandingkan dengan usus kecil, karena bagiannya yang besar, usus besar
tersebut dibagi menjadi enam bagian yang berbeda.
Berikut ini adalah bagian-bagian usus besar dan beserta fungsinya yang
harus diketahui :
1) Sekum
Sekum merupakan bagian usus besar yang menghubungkan antara
usus besar dan juga bagian kolon usus besar. Sekum bentuknya seperti
kantung kecil. Sekum tersambung ke bagian usus kecil dan
disambungkan oleh katup. Fungsi katup itu adalah sebagai pengontrol
bahan yang menuju ke usus besar. Saat bahan tersebut masuk ke dalam
sekum, kantung sekum akan mengembang kemudian melakukan
pemindahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus, vitamin dan
juga air masuk ke dalam usus besar.
Fungsi sekum pada usus besar adalah berfungsi untuk melakukan
penyerapan air dan juga garam yang tersisa di dalam usus ketika
pencernaan selesai dan juga penyerapan selesai. Sekum juga berfungsi
untuk mencampur cairan dan garam tersebut bersamaan dengan zat
pelumas dan juga lendir.
Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan sekum :
a. Sekum terletak di bagian kanan bawah perut.
b. Sekum disebut juga dengan dieja caecum dimana nama tersebut
berasal dari kata Latin artinya caecus adalah buta sedangkan dieja
adalah kantung sehingga jika disambungkan bernama kantung buta.
c. Feses yang berasal dari ileum akan masuk ke dalam sekum melalui
katup bernama ileosekal dan feses akan keluar usus melalui
persimpan cecocolic.
d. Sekum akan dilekati oleh usus buntu.
e. Dinding pada lapisan internal sekum akan terdapat selaput lendir
yang tebal dan berfungsi sebagai penyerapan air dan juga garam
mineral.
f. Di bawah lapisan lendir sekum terdapat lapisan jaringan otot yang
bisa menghasilkan gerakan berputar dan juga gerakan meremas.
2) Usus Buntu
Meski namanya usus buntu, usus buntu ini juga melekat pada sekum
dan merupakan bagian dari usus besar. Usus buntu merupakan tonjolan
kecil di dalam usus besar dan dijadikan sebagai anti body di dalam tubuh
manusia. Sayangnya perkembangan jaman yang semakin maju membuat
usus buntu dipandang sebagai sumber penyakit terlihat banyak penyakit
usus buntu yang diderita oleh manusia.
Penyakit usus buntu merupakan penyakit yang disebabkan oleh
peradangan sehingga usus buntu itu akan terlihat bengkak dan akan juga
mengganggusistem ekskresi pada manusia. Orang yang mengalami
penyakit usus buntu ini akan mengalami sakit yang luar biasa. Sehingga
orang yang mengalami penyakit usus buntu terpaksa harus mengalami
tindakan pembedahan untuk memotong usus buntu tersebut.
Berikut ini adalah fungsi usus buntu yang harus kita ketahui :
a. Sebagai sistem kekebalan tubuh, sehingga dipercaya jika usus buntu
diambil sistem kekebalan tubuh manusia akan menurun. Sistem
kekebalan tubuh manuslia yang lainnya ada pada amandel.
b. Berperan sebagai sekresi imunoglobin.
3) Kolon
Kolon merupakan bagian terbesar pada bagian usus besar. Kolon
terhubung pada bagian sekum yang terletak pada perut kanan bagian
bawah. Kolon terdiri dari beberapa macam, berikut ini adalah berbagai
jenis kolon yang ada di bagian usus besar:
a. Kolon asenden – Kolon yang ada di bagian usus besar dimulai dari kolon
asenden. Permulaan usus besar dimulai dari kolon asenden sebab kolon
itu terletak di dasar perut kanan bagian bawah, kemudian bergerak ke
hati. Kolon asenden berakhir di samping hati. Fungsi dari kolon asenden
adalah sebagai penyerap air dan juga penyerap nutrisi yang beum
sepenuhnya diserap oleh bagian usus halus. (baca : fungsi hati)
b. Kolon transversum – Kolon ini berhubungan dengan kolon asenden
sebab kolon asenden akan mengarah ke bagian kolon transversum. Kolon
transversum terletak di bagian kanan perut kemudian ke kiri bagian perut.
Kolon transversum juga melekat pada bagian perut. Pelekatan usus besar
transversum dilakukan oleh sekelompok jaringan yang disebut dengan
omentum. Kolon transversum menuju ke bagian bawah limpa dan
berakhir pada kolon bernama desenden.
c. Kolon desenden – Kolon ini adalah bagian kolon transversum bagian
bawah dan berubah menjadi kolon desenden. Kolon ini letaknya ada di
sisi perut bagian kiri. Pergerakan dari kolon desenden berakhir pada
kolon sigmoid.
d. Kolon sigmoid – Kolon sigmoid merupakan kolon terakhir yang ada di
bagian usus besar. Kolon ini letaknya di sisi kiri bagian bawah perut. Jika
dilihat, kolon sigmoid ini akan membentuk huruf S dan tersambung
dengan kolon desenden dan juga bagian rektum. Bagian kolon ini dilapisi
dengan jaringan masa otot yang kuat sehingga usus memiliki kekuatan
untuk mendorong limbah menuju ke bagian rektum.
4. Rektum
Bagian usus besar yang terakhir adalah rektum. Di rektum inilah sisa
hasil pencernaan manusia dibentuk dalam feses. Rektum juga akan
menyimpan feses tersebut sampai feses tersebut dikeluarkan melalui anus.
Rektum ini dilapisi oleh lapisan mukosa yang tebal dan juga terdapat
pembuluh darah di dalamnya.
Fungsi rektum adalah berfungsi sebagai penyimpanan sementara limbah
pencernaan sebelum dikeluarkan melalui anus. Saat manusia memakan
makanan dan berada di sistem pencernaan, makanan itu akan dipecah
kemudian nutrisinya akan terserap oleh bagian lambung, usus kecil dan juga
usus besar. Feses yang dikeluarkan oleh rektum mengandung cairan yang
berasal dari pencernaan, mengandung bakteri dan juga serat. Saat manusia
belum melakukan buang air besar, feses akan tetap berada di bagian rektum
sampai pada akhirnya manusia melakukan buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai