Anda di halaman 1dari 19

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.

2 Januari 2016

HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PROMOSI DENGAN

KEPUTUSAN MEMILIH JASA LAYANAN KESEHATAN

(STUDI PADA RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG)

Sinta Petri Lestari


Dosen Hubungan Masyarakat
zahra.can70@gmail.com

ABSTRAKSI

Competition in the business world becomes more intense, confronts the uncertain
situation. not a few companies out of business because no longer able to maintain the
viability of their business. This phenomenon occurs as a result of the competitive business
world competition and each company would like to win the competition. The company's
core competition need to be explored in order to create competitive advantage by using
the right marketing communication strategy. Companies also need to use your strengths
and minimize kelemahana to seize market opportunities. the existence of many rivals in the
business world will be able to become a benchmark for the company. in a sense can be a
motivation in running the business. it also applies to those businesses in the health
services industry, whether it be hospitals, health centers and private practitioners, in
order to live and develop the necessary skills and knowledge in strategic marketing
communications. Health is one of the basic human needs. Healthy itself is a state of
optimal physical, mental and social, and not just limited to the state of being free of any
disease or infirmity. the hospital is one part of the health service.
Keywords: marketing communication, promotion, healthcare environment

PENDAHULUAN Kompetisi inti perusahaan perlu digali

Persaingan di dunia usaha semakin dalam rangka menciptakan keunggulan

ketat, menghadapkan pada situasi yang bersaing dengan cara menggunakan

tidak menentu. Tidak sedikit perusahaan kekuatan dan meminimalkan kelemahan

yang ulung tikar karena tidak mampu lagi untuk merebut peluang pasar. Perusahaan

mempertahankan kelangsungan hidup juga harus mempersiapkan diri untuk

usahanya. Fenomena ini terjadi sebagai menghadapi dan mengantisipasi ancaman-

akibat persaingan dunia usaha yang ancaman yang mungkin terjadi. Satu hal

kompetitif dan masing-masing perusahaan yang perlu diperhatikan dalam

ingin memenangkan persaingan. menjalankan suatu usaha adalah bisa


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

membaca peluang pasar yang ada. Adanya memberikan value yang unik dan berbeda

banyak persaingan dalam dunia usaha akan dari pesaing guna menghadapi persaingan

dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan dunia usaha bagi rumah sakit itu sendiri.

tersebut. Hal ini juga berlaku bagi mereka Komunikasi strategis dapat berfungsi

pelaku bisnis di dunia ondustri jasa sebagai sarana mengkomunikasikan tujuan

kesehatan agar bisa hidup dan berkembang yang ingin dicapai rumah sakit dan jalan

diperlukan komunikas strategis pemasaran yang hendak ditempuh untuk mencapai

yang baik. tujuan tersebut. Komunikasi strategis yang

Kesehatan merupakan salah satu baik akan membawa pengaruh yang positif

kebutuhan mendasar (primary needs) bagi kepada pihak manajemen rumah sakit.

manusia. Rumah sakit adalah salah satu Suatu strategi yang jelas dan tegas akan

bagian pelayanan dari kesehatan. dapat merumuskan perkiraan atau fore

Penerapan komunikasi dalam pemasaran cash terhadap perubahan lingkungan

untuk menciptakan keunggulan bersaing secara cepat dan tepat agar rumah sakit

dan gebrakan-gebrakan baru bagi dapat mengambil tindakan-tindakan

manajemen sangatlah diperlukan guna perbaikan dan pengantisipasian lebih dini.

tercapainya peningkatan efektifitas usaha. Rumah Sakit Islam Lumajang

Seperti yang diungkapkan oleh Kartajaya merupakan salah satu Rumah Sakit yang

(2003:149) bahwa: “Untuk memenangkan berdiri di kabupaten Lumajang. rumah

sebuah persaingan, service dan quality tak sakit ini berlokasi di jalan Kyai Mukhsin

lagi mencukupi. Kita tak cukup lagi hanya no. 19 Lumajang. dibandingkan pesaing-

mengandalkan kekuatan context”. Artinya pesaing yang lain seperti Rumah Sakit

diperlukan strategi-strategi lain yang tepat Wijaya Kusuma dan Rumah Sakit

dalam meberikan value yang unik dan Bhayangkara, memang Rumah Sakit Islam

berbeda dari pesaing lain yang tepat dalam ini merupakan pendatang baru. Dengan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

semakin banyaknya jumlah pesaing dalam Pada fase awal, awareness, berasal

bisnis kesehatan (dalam hal ini rumah dari ditangkapnya informasi tentang merek

sakit), tingkat persaingan antar rumah sakit dan produk oleh konsumen, baik oleh

pun semakin tinggi intensitasnya. usaha yang dilakukan oleh konsumen

sendiri dalam aktivitasnya (baik sengaja

KERANGKA TEORITIS maupun tidak sengaja mencari) ataupun

Hierarchy of Effect Theory oleh aktivitas proaktif pengelola produk

Hierarchy of effect model yang atau merek untuk mengkomunikasikan

diterangkan oleh Hackley ( 2005:113), dari produk.

melihat iklan sampai dengan memutuskan, Karena itu, definisi loyalty pada teori

konsumen selalu mengikuti alur proses hierarchy of effects menurut Griffin

yang sangat teratur. Pengambilan (1995:89) tidak sebatas aware terhadap

keputusan konsumen dalam memutuskan produk, tetapi juga pelanggan perlu

dan mengkonsumsi produk atau merek mengetahui knowledge dari produk.

tertentu diawali oleh awareness atau Artinya, perusahaan perlu membuat

pengenalan terhadap produk tersebut. pelanggan mengetahui produk yang

kemudian dilanjutkan dengan pemahaman ditawarkan, mulai dari functional benefit

yang ditindak lanjuti dengan tingkat sampai dengan emotional benefit yang

kesukaan dan penilaian lebih baik akan diterimanya. Dengan mengetahui

dibandingkan dengan produk yang berasal semua informasi atau knowledge mengenai

dari kompetitor lain. Dan akhirnya produk, maka pelanggan akan merasa

konsumen memutuskan untuk mencoba. dihargai dan akan lebih menghargai

Model ini menyebutkan bahwa proses produk tersebut maupun perusahaannya.

selalu berurutan dan selalu berawal dari Setelah fase tersebut, maka preferensi

proses pengenalan. terhadap produk akan semakin kuat.


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Pelanggan akan cenderung memilih saluran komunikasi adalah bukan sesuatu

produk yang kita tawarkan dibandingkan yang mudah. (Prisgunanto, 2006:7)

produk lain. Disinilah peran komunikasi Definisi komunikasi menurut Hovland,

dan strategi diferensiasi maupun Janis dan Kelley berbunyi,

positioning diperlukan. Karena pelanggan ”Communication is the process by which

akan lebih mudah membedakan dan an individual transmits stimuly (usually

memahami kelebihan produk. verbal) to modify the behaviour of the

Pada fase berikutnya, perusahaan other individuals”. (Komunikasi adalah

perlu membuat pelanggan agar menjadi proses individu mengirim stimulus yang

interest terhadap produk. Tahapan ini biasanya dalam bentuk verbal untuk

bertujuan untuk membuat pelanggan mengubah tingkah laku orang lain).

merasa tertarik dan berkeinginan kuat Definisi tersebut mengimplikasikan bahwa

untuk menggunakan produk. Caranya tentu komunikasi adalah suatu proses sosial

dengan strategi komunikasi yang tepat, yang terjadi antara sedikitnya dua orang,

yang mampu merangsang rasa ingin tahu dimana individu mengirim stimulus

dan rasa ingin memiliki terhadap produk. kepada orang lain. Stimulus dapat disebut

sebagai pesan yang biasanya dalam bentuk

Komunikasi Pemasaran verbal, dimana proses penyampaian

Dasar dari pemasaran adalah dilakukan melalui saluran komunikasi, dan

komunikasi dan pemasaran bisa akan terjadi perubahan atau respons terhadap

begitu powerful jika dipadukan dengan pesan yang disampaikan.

komunikasi yang efektif dan efisien. Definisi pemasaran menurut Kotler

Bagaimana menarik konsumen atau dan Keller (2007:6), “Pemasaran adalah

khalayak menjadi aware, kenal dan mau suatu proses sosial yang di dalamnya

membeli suatu produk atau jasa melalui individu dan kelompok mendapatkan apa
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

yang mereka butuhkan dan inginkan Pemasaran terdiri dari strategi

dengan menciptakan, menawarkan, dan bauran pemasaran (marketing mix) dimana

secara bebas mempertukarkan produk yang organisasi atau perusahaan

bernilai dengan pihak lain”. Dari definisi mengembangkan untuk mentransfer nilai

tersebut terlihat bahwa pemasaran melalui pertukaran untuk pelanggannya.

mencakup keseluruhan sistem kegiatan Kotler dan Armstrong (2008:62)

bisnis mulai dari perencanaan, penentuan berpendapat bahwa, ”Bauran pemasaran

harga, promosi, dan pendistribusian barang (marketing mix) adalah kumpulan alat

dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan pemasaran taktis terkendali yang

keinginan konsumen dengan pelayanan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan

yang bermutu. Hubungan antara respons yang diinginkannya di pasar

pemasaran dengan komunikasi merupakan sasaran”. Marketing mix terdiri dari empat

hubungan yang erat. Komunikasi komponen biasanya disebut ”empat P

merupakan proses dimana pemikiran dan (4P)”, yaitu Product (Produk), Price

pemahaman disampaikan antar individu, (Harga), Place (Tempat), dan Promotion

atau antara perusahaan dan individu. (Promosi).

Komunikasi dalam kegiatan pemasaran Product (Produk) berarti kombinasi barang

bersifat kompleks, tidak sesederhana dan jasa yang ditawarkan perusahaan

seperti berbincang-bincang dengan teman kepada pasar sasaran. Price (Harga) adalah

atau keluarga. Bentuk komunikasi yang jumlah uang yang harus dibayakan

lebih rumit akan mendorong penyampaian pelanggan untuk memperoleh produk.

pesan oleh komunikator pada komunikan, Place (Tempat) meliputi kegiatan

melalui strategi komunikasi yang tepat perusahaan yang membuat produk tersedia

dengan proses perencanaan yang matang. bagi pelanggan sasaran. Promotion

(Promosi) berarti aktivitas yang


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

menyampaikan manfaat produk dan yang disebut marketing communication

membujuk pelanggan membelinya. (komunikasi pemasaran). Marketing

Jika digabungkan, komunikasi communications merupakan bentuk

pemasaran merepresentasikan gabungan komunikasi yang bertujuan untuk

semua elemen dalam bauran pemasaran, memperkuat strategi pemasaran, guna

yang memfasilitasi pertukaran dengan meraih segmen pasar yang lebih luas.

menargetkan merek untuk sekelompok Perusahaan menggunakan berbagai bentuk

pelanggan, posisi merek yang komunikasi pemasaran untuk

membedakan dengan merek pesaing mempromosikan apa yang mereka

dengan menciptakan suatu arti yang tawarkan dan mencapai tujuan finansial.

disebarluaskan kepada pelanggannya. Kegiatan pemasaran yang melibatkan

Kotler dan Keller (2012:498) menyatakan aktivitas komunikasi meliputi iklan, tenaga

bahwa, “Marketing communications are penjualan, papan nama toko, display

means by which firms attempt to inform, ditempat pembelian, kemasan produk,

persuade, and remind comsumers – direct-mail, sampel produk gratis, kupon,

directly or indirectly – about the products publisitas, dan alat-alat komunikasi

and brands they sell”. Artinya, lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas

Komunikasi pemasaran adalah sarana yang aktivitas yang disebutkan di atas

digunakan perusahaan dalam upaya untuk merupakan komponen promosi dalam

menginformasikan, membujuk, dan bauran pemasaran (marketing mix)

mengingatkan konsumen baik secara (Shimp, 2003:4).

langsung maupun tidak langsung tentang Aspek pemasaran adalah aspek yang

produk dan merek yang mereka jual. paling penting diantara aspek yang lain.

Penggabungan kajian pemasaran dan Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan

komunikasi akan menghasilkan kajian baru aspek yang bersifat produktif. Dan karena
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

bersifat produktif itulah, komunikasi terjadinya kesadaran (awareness),

pemasaran merupakan ujung tombak ketertarikan (interest), dan berakhir

perusahaan bukan hanya untuk sekedar dengan tindakan pembelian (puchase)

mempertahankan hidup, tetapi juga untuk yang dilakukan oleh pelanggan terhadap

mampu bersaing dengan kompetitor lain. produk atau jasa perusahaan. Perusahaan

Rumah sakit islam Lumajang dalam hal ini biasanya menggunakan iklan, promosi

sangat memperhatikan aspek ini penjualan, pengerahan tenaga-tenaga

dikarenakan hal ini merupakan hal yang penjualan, dan public relations sebagai alat

penting untuk dapat memperkenalkan penyampaian pesan-pesan tersebut dengan

produk pelayanan rumah sakit ini kepada tujuan untuk dapat menarik perhatian dan

konsumen sehingga mereka tertarik untuk minat masyarakat (Kotler, 2003:22).

datang. Tujuan promosi secara sederhana

(Kotler, 2003:29) terbagi menjadi tiga

Promosi jenis yaitu, memberikan informasi

Menurut Evans dan Berman (1992) pelanggan tentang produk atau fitur baru

yang dikutip oleh Simamora (2003:285), seperti menciptakan kebutuhan,

“Pomosi adalah segala bentuk komunikasi mempengaruhi pelanggan untuk membeli

yang digunakan untuk menginformasikan merek orang lain, dan mengingatkan

(to inform), membujuk (to persuade), atau pelanggan tentang merek yang termasuk

mengingatkan orang-orang tentang produk memperkuat penetapan ancangan merek.

yang dihasilkan organisasi, individu Pada dasarnya, tujuan promosi

maupun rumah tangga”. Promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan

merupakan salah satu cara perusahaan informasi, mempengaruhi dan

melakukan komunikasi melalui pesan- mengingatkan kepada pelanggannya

pesan yang didesain untuk menstimulasi


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

tentang perusahaan dan produk yang Keputusan dan Perilaku Pemilihan

ditawarkan. Konsumen

Dalam kajian pemasaran, kegiatan Menurut Kotler (2009:166) keputusan

promosi yang efektif dan efisien dapat konsumen adalah tentang bagaimana

dimasukkan sebagai bagian dari konsep individu, kelompok atau organisasi

bauran komunikasi pemasaran (marketing memilih, membeli, menggunakan, dan

communication mix). Bauran komunikasi bagaimana barang, jasa, ide atau

pemasaran merupakan penggabungan dari pengalaman untuk memuaskan kebutuhan

lima mode komunikasi pemasaran, yaitu dan keinginan mereka. Variabel keputusan

advertising, sales promotion, public penderita memilih RSI Lumajang sebagai

relations, personal selling, dan direct jasa layanan kesehatan dikembangkan oleh

selling (Kennedy dan Soemanagara, Kotler (2009) dengan pengukuran

2006:1). berdasarkan teori meliputi indikator (1)

Di dalam komunikasi terdapat unsur- kepuasan dan ajakan, (2) informasi, dan

unsur yang mendukung terjadinya (3) melanjutkan.

komunikasi. Proses komunikasi terjadi

kalau didukung oleh adanya sumber, Konsep AIDA

pesan, saluran komunikasi dan penerima. Untuk melakukan promosi,

Unsur tersebut disimpulkan dari beberapa perusahaan harus merancang atau

model komunikasi para ahli kemudian mendesain pesanpesan menjadi efektif.

yang menjadi unsur utama dalam proses Idealnya, pesan harus mendapat perhatian

komunikasi. (Attention), mempertahankan minat

(Interest), membangkitkan hasrat (Desire),

dan meraih tindakan (Action) (kerangka

kerja dikenal sebagai model AIDA).


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Banyak dari yang kita temukan bahwa pembeli tersebut akan mengambil

hanya sedikit pesan yang membawa keputusan membeli (Action to buy) barang

konsumen dari kesadaran sampai atau jasa yang di tawarkan. Jadi, tujuan

pembelian, tetapi kerangka kerja AIDA dilakukan promosi adalah untuk

menyarankan kualitas pesan baik yang menghasilkan respons pembelian.

diinginkan (Kotler dan Armstrong, Pembelian adalah hasil dari proses

2008:125). pengambilan keputusan konsumen yang

Model AIDA merupakan proses panjang. Perusahaan harus mengetahui di

pengambilan keputusan pembelian yaitu tahap mana konsumen berada dan ke tahap

suatu proses psikologis yang dilalui oleh mana mereka harus digerakkan. Mengacu

konsumen atau pembeli, prosesnya yang pada pendapat Kotler dan Armstrong

diawali dengan tahap menaruh perhatian (2008:124), konsumen mungkin berada di

(Attention) terhadap barang atau jasa, dalam satu dari enam tahap kesiapan

kemudian jika berkesan dia melangkah ke pembeli (buyer-readiness stage). Tahap-

tahap ketertarikan (Interest) untuk tahap yang biasa dilalui konsumen untuk

mengetahui lebih jauh tentang melakukan pembelian, meliputi kesadaran,

keistimewaan produk atau jasa tersebut, pengetahuan, rasa suka, preferensi,

jika intensitas ketertarikannya kuat maka keyakinan, dan pembelian. Dalam buku

berlanjut ke tahap memiliki hasrat atau Marketing Management, terdapat model

keinginan (Desire) karena barang atau jasa hierarki respons (hierarchy-of-effects

yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan- model) yang terdiri dari awareness,

kebutuhannya. Jika hasrat dan knowledge, liking, preference, conviction,

keinginannya begitu kuat baik karena dan purchase.

dorongan dari dalam atau rangsangan

persuasif dari luar maka konsumen atau


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan Dalam penelitian data primer

pendekatan kuantitatif eksplanotori yang diperoleh langsung dari responden dengan

bertujuan untuk menjelaskan ada tidaknya menggunakan alat kuesioner, yang berisi

pengaruh atau hubungan antara dua gejala tentang pertanyaan tentang komunikasi

atau lebih. Metode yang digunakakn pemasaran, promosi dan keputusan

adalah survei, yaitu meneliti populasi yang konsumen untuk memilih RSI Lumajang.

relatif luas dengan cara menentukan sedangkan data sekunder diperoleh dari

sampel yang mewakili dari populasi yang studi kepustakaan, yaitu mempelajari,

diteliti, dan menyebarkan kuesioner. mendalami, dan mengutip teori-teori atau

konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik

Lokasi Penelitian, Populasi Dan buku-buku atau penelitian terdahulu yang

Pengambilan Sampel menunjang proses penelitian.

Penelitian ini dilakukan di kota

Lumajang, dengan populasi dalam Instrumen Penelitian

penelitian ini adalah para pengunjung, Dalam penelitian ini metode pencarian

pasien yang berobat di Rumah Sakit Islam data dilakukan dengan menggunakan

Lumajang dan para karyawan dan para kuesioner sebagai instrumen pengumpulan

medis di Rumah Sakit Islam Lumajang. datanya, yang berisis daftar pertanyaan

Jumlah populasi 5489 orang, sedangkan yang harus diisi oleh responden. Tujuan

jumlah sampel yang diteliti dari rumus penyebaran kuesioner adalah mencari

slovin diperoleh jumlah 100 responden. informasi yang lengkap mengenai suatu

masalah dari rsponden tanpa merasa

khawatir bila responden memberikan

jawaban yang tidak sesuai dengan


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

kenyataan dalam pengisian daftar rumus koefisien korelasi product moment.

pertanyaan. Pengukuran dilakukan dengan Sedangkan reabilitas digunakan untuk

skala Likert yang terdiri dari lima pilihan menunjukan sejauh mana pengukuran

jawaban, sangat setuju diberi skor 5, setuju dapat memberikan hasil yang relatif tidak

diberi skor 4, ragu-ragu diberi skor 3, tidak berbeda pada variabel-variabel pada

setuju diberi skor 2, sangat tidak setuju kuesioner bila dilakukan pengukuran dapat

diberi skor 1. memberikan hasil yang relatif tidak

berbeda pada variabel-variabel pada

Identifikasi Dan Pengukuran Variabel kuesioner bila dilakukan pengukuran

Penelitian kembali pada subjek yang sama.

Sesuai dengan landasan yang telah Sedangkan uji reabilitas ditetapkan dengan

dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka rumus Cronbach’s Alpha.

variabel-variabel penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut: variabel Metode Analisis Data

bebas X1 yakni komunikasi pemasaran, Pengujian hipotesis dilakukan dengan

X2 yakni Promosi dan variabel terikat Y menggunakan teknik analisa Koefisien

yakni keputusan memilih konsumen. Korelasi Rank Kendall, yakni untuk

Untuk mengurangi munculnya masalah mengukur korelasi antara satu variabel

dalam pengisian kuesioner, maka bebas (X1 dan X2) dengan variabel terikat

dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji (Y); koefisien konkordasi Kendall untuk

validitas digunakan untuk menguji apakah menyatakan derajad asosiasi atau tingkatan

tiap butir pernyataan dalam pertanyaan pengaruh antara beberapa hubungan

kuesioner benar-benar dapat tepat variabel, atau tingkat pengaruh antara

mengungkap variabel-variabel yang seluruh variabel bebas dengan variabel

diteliti. Uji validitas ditetapkan dengan terikat. Dalam penelitian ini adalah
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

hubungan antara Komunikasi Pemasaran yang diajukan kepada responden,

dan Promosi dengan Keputusan maka distribusi responden untuk

Konsumen. Semua penghitungan dan variabel komunikasi pemasaran adalah

analisa data dilakukan dengan sebagai berikut:

menggunakan perangkat lunak komputer Tabel. 1


Rekapitulasi Variabel Komunikasi
program SPSS versi 20 for Windows. Pemasaran (X1)
Tanggapan Frekuensi Presentase
Sangat 2 2
Buruk 14 14
PEMBAHASAN Buruk 58 58
Baik 26 26
Karakteristik Responden Sangat
Baik
Dari karakteristik responden dapat Jumlah 100 100

disimpulkan bahwa pasien RSI Lumajang


Sebagian besar responden
terutama adalah Laki-laki, berusia 31 – 40
berpendapat Komunikasi Pemasaran
tahun, memiliki pekerjaan sebagai pekerja
RSI Lumajang Baik. Pendapat ini
swasta, dan dengan mayoritas tingkat
didukung oleh 58 persen responden
pendidikan terakhir SLTP atau sederajat.
penelitian. Pengunjung RSI
Disamping itu, cara penderita
Lumajang merasa konsep
mendapatkan informasi tentang RSI
Komunikasi Pemasaran yang
Lumajang berasal dari flyer dan informasi
diberikan sangat jelas dan tepat
dari mulut ke mulut (word of mouth).
sasaran dan dapat diterima oleh

berbagai kalangan masyarakat, dari


Analisis Data Deskriptif
masyarakat kelas bawah sampai
1. Variabel Komunikasi Pemasaran
atas. Hal ini didukung pula oleh
(X1)
SDM RSI Lumajang yang
Dari 10 pertanyaan tentang
berkompeten, sehingga membuat
komunikasi pemasaran RSI Lumajang
para pasien merasa puas akan jasa
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

yang mereka berikan. Selain Sebagian besar responden menilai

ditunjang oleh para karyawan yang Promosi yang dilakukan oleh RSI

ramah, RSI juga ditunjang oleh Lumajang sangat baik. pendapat ini

tempat (place) yang sangat bersih didukung oleh 64 persen responden

dan rapi serta harga yang penelitian. Hal tersebut menunjukan

terjangkau. RSI Lumajang juga bahwa komitmen RSI Lumajang

memiliki fasilitas operasional yang untuk menarik pasien sudah dapat

lengkap, mulai dari Instalasi Rawat diterima oleh masyarakat. RSI

Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Lumajang juga sangat

Instalasi Rawat Inap, medical memperhatikan Kode Etik Rumah

Check-Up, laboratorium serta jasa- Sakit Indonesia (KORERSI) Ban VI

jasa lainnya. Pasal 23 yang mengatakan bahwa

“Rumah Sakit dalam melakukan

2. Variabel Promosi (X2) promosi pemasaran harus bersifat

Dari 10 pertanyaan tentang Promosi interaktif tidak komparatif, berpijak

yang diajukan oleh Responden, maka pada dasar yang nyata, tidak

distribusi responden untuk variabel berlebihan dan berdasarkan Kode

Promosi adalah sebagai berikut: Etik Rumah Sakit Indonesia”. Jadi

Tabel. 2 menurut RSI Lumajang bahwa


Rekapitulasi Variabel Promosi (X2)
Tanggapan Frekuensi Persentase Rumah Sakit tidak dilarang dalam
Sangat 0 0
Buruk 3 3 melakukan promosi, sepanjang
Buruk 33 33
Baik 64 64 promosi itu bersifat komunikatif
Sangat
Baik dan edukatif tidak komparatif
Jumlah 100 100
sebagai fatwa KODERASI diatas.
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

3. Keputusan Penderita memilih RSI Pengujian Hipotesis

Lumajang 1. Hubungan Komunikasi Pemasaran

Dari 10 pertanyaan tentang Keputusan dengan Keputusan Memilih

penderita memilih RSI Lumajang Penderita.

sebagai jasa pelayanan kesehatan yang Untuk menguji hipotesis

diajukan pada responden, maka pertama, maka pengujian statistik yang

distribusi responden untuk variabel dilakukan adalah menggunakan ujikorelasi

keputusan penderita adalah sebagai Rank Kendall. Berdasarkan hasil

berikut: penelitian yang menggunakan perhitungan

Tabel. 3 statistik korelasi Rank Kendall, diperoleh


Rekapitulasi Variabel Keputusan
Penderita Memilih(Y) hasil bahwa koefisien korelasi komunikasi
Tanggapan Frekuensi Persentase
Rendah 0 0 pemasaran (X1) dengan Keputusan
Kurang Tinggi 7 7
Tinggi 27 27 Memilih Penderita (Y) sebesar 0,0206
Sangat Tinggi 66 66
Total 100 100 dengan nilai signifikansi sebesar 0.007.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai


Sebagian besar responden memiliki
signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari
keputusan yang tinggi dalam memilih
0,05 yang berarti bahwa kedua variabel
RSI Lumajang sebagai jasa pelayanan
tersebut terdapat hubungan yang
kesehatan. Adanya keputusan yang
signifikan, hipotesis alternatif (Ha)
tinggi ini merupakan keuntungan bagi
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
RSI Lumajang. keputusan yang tinggi
Dengan demikian, secara statistik hipotesis
ini merupakan tujuan akhir dari
yang menyatakan “terdapat hubungan yang
komunikasi pemasaran yang
positif dan signifikan antara Komunikasi
dilakukan oleh RSI Lumajang agar
Pemasaran (X1) dengan Keputusan
dapat meningkatkan pendapatan

perusahaan.
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

memilih penderita (Y)” terbukti dan dapat diterapkan untuk tugas-tugas komunikasi

diterima. lainnya. Jika konsumen memiliki tingkat

Berdasarkan hasil analisis data kesadaran yang cukup, mereka akan

disimpulkan bahwa terdapat hubungan dengan cepat mendorong ke pembelian

positif dan signifikan antara komunikasi dengan sedikit bantuan dari unsurunsur

pemasaran dengan keputusan memilih lain. Pengenalan dan citra merek dapat

penderita. Hal ini menandakan bahwa dirasakan oleh beberapa pemicu yang

adanya ketertarikan minat dan pemenuhan cukup untuk merangsang respons.

kebutuhan informasi kesehatan yang Persyaratan dalam situasi seperti ini akan

diinginkan penderita yang mendorong memperbaiki dan memperkuat tingkat

penderita untuk memilih RSI Lumajang kesadaran sehingga membangkitkan

sebagai jasa pelayanan kesehatan. ketertarikan dan merangsang keterlibatan

Hasil analisis ini diperkuat oleh selama mengingat kembali atau

konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, pengenalan. Terdapat tiga respons

Action), yang dikemukakan oleh Kotler konsumen sebagai penerima (komunikan),

dan Armstrong. Pada model ini, konsumen berupa cognitive (tahap kesadaran) yaitu

dianggap memiliki keterlibatan yang tinggi membentuk kesadaran informasi tertentu,

dengan kategori produk dan diferensiasi affective (tahap pengaruh) yaitu

tinggi dirasakan di dalamnya. Keterlibatan memberikan pengaruh untuk melakukan

dan diferensiasi terdiri dari tiga urutan, sesuatu (reaksi pembelian), behavioral

yakni learn-feel-do, jika konsumen atau conative (tahap tindakan pembelian)

mengalami keterlibatan tinggi maka yaitu membentuk pola khalayak menjadi

sepenuhnya menyadari tingkat keberadaan perilaku selanjutnya (pembelian ulang).

suatu produk, perhatian dan kesadaran (Kotler dan Keller, 2012:502-503)

hanya perlu dipertahankan dan upaya perlu


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

2. Hubungan Promosi dengan menandakan bahwa adanya promosi yang

Keputusan Memilih Penderita. baik dan tepat sasaran yang

Untuk menguji hipotesis kedua maka mengakibatkan penderita memutuskan

akan dilakukan pengujian statistik. Adapun untuk memilih RSI Lumajang sebagai jasa

uji statistik yang digunakan adalah pelayanan kesehatan mereka. Promosi dan

Korelasi Rank Kendall. Berdasarkan hasil layanan yang baik akan berpengaruh

penelitian maka diperoleh hasil bahwa terhadap kepuasan pelanggan. Tujuan

koefisien promosi (X2) dengan keputusan promosi secara sederhana (Kotler,

memilih penderita (Y) sebesar 0.180 2003:29) terbagi menjadi tiga jenis yaitu,

dengan nilai signifikansi sebesar 0,013. memberikan informasi pelanggan tentang

Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai produk atau fitur baru seperti menciptakan

signifikansi sebesar 0,013 lebih kecil dari kebutuhan, mempengaruhi pelanggan

0,05; yang berarti bahwa kedua variabel untuk membeli merek orang lain, dan

tersebut terdapat hubungan yang mengingatkan pelanggan tentang merek

signifikan, hipotesis alternatif (Ha) yang termasuk memperkuat penetapan

diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan

Dengan demikian, secara statistik hipotesis promosi mengandung tiga unsur yakni

yang menyatakan “terdapat hubungan yang memberikan informasi, mempengaruhi dan

positif dan signifikan antara promosi (X2) mengingatkan kepada pelanggannya

dengan keputusan memilih penderita (Y)” tentang perusahaan dan produk yang

terbukti dan dapat diterima. ditawarkan.

Berdasarkan hasil analisis data Promosi yang dilakukan RSI

disimpulkan bahwa terdapat hubungan Lumajang sangat komunikatif dan

positif dan signifikan antara promosi informatif dan edukatif, artinya mereka

dengan keputusan memilih. Hal ini menciptakan hubungan positif yang saling
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

menguntungkan diantara RSI Lumajang lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa

dengan pengguna jasa, sedangkan yang ketiga variabel tersebut terdapat hubungan

dimaksud dengan informatif dan edukatif yang signifikan, hipotesis alternatif (Ha)

adalah promosi mereka memuat penjelasan diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.

mengenai fasilitas yang tersedia. Selain itu Dengan demikian, secara statistik hipotesis

RSI Lumajang juga mengemas promosi yang menyatakan “terdapat hubungan yang

mereka dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif dan signifikan antara komunikasi

seperti bakti sosial dan pemberian pemasaran (X2) dan promosi (X1) dengan

informasi seputar kesehatan kepada keputusan memilih penderita (Y)” terbukti

masyarakat luas. dan dapat diterima.

3. Hubungan Komunikasi Pemasaran PENUTUP

dan Promosi dengan Keputusan Simpulan

Penderita Memilih. Setelah melakukan penelitian tentang

Untuk menguji hubungan komunikasi hubungan antara komunikasi pemasaran

pemasaran dan promosi dengan keputusan dan promosi dengan keputusan memilih

memilih RSI Lumajang sebagai jasa penderita, maka kesimpulan yang dapat

pelayanan kesehatan, digunakan uji diperoleh adalah sebagai berikut:

konkordasi kendall. Korelasi antara 1. Terdapat hubungan yang signifikan

komunikasi pemasaran (X1) dan promosi dan positif antara komunikasi

(X2) dengan keputusan memilih (Y) pemasaran dengan keputusan memilih

berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil penderita. Semakin baik komunikasi

sebesar 0,978; dengan nilai signifikansi pemasaran yang dilakukan semakin

sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan banyak penderita yang akan memilih

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000


Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

RSI Lumajang sebagai jasa pelayanan 1. RSI Lumajang disarankan untuk

kesehatan mereka. menambah jumlah karyawan yang

2. Terdapat hubungan yang positif dan ditugaskan untuk front liner

signifikan antara promosi dengan (receptionist) guna memberikan

keputusan memilih penderita. informasi secara maksimal kepada

Semakin baik promosi yang dilakukan para pengunjung tentang segala

semakin banyak pula penderita yang fasilitas, sarana dan prasarana yang

memutuskan memilih RSI Lumajang dimiliki oleh RSI Lumajang.

sebagai jasa pelayanan kesehatan 2. Untuk meningkatkan promosi:

mereka. Memperbanyak jumlah flyer dan

3. Terdapat hubungan yang positif dan pamflet yang dapat mempermudah

signifikan anatara komunikasi pengunjung untuk mandapatkan

pemasaran dan promosi dengan informasi tentang berbagai fasilitas,

keputusan memilih penderita. Kondisi sarana dan pra-sarana yang dimiliki

ini menandakan bahwa komunikasi oleh RSI Lumajang.

pemasaran dan promosi merupakan 3. Lebih sering mengadakan acara sosial

dua faktor yang diperhatikan oleh untuk mempererat hubungan RSI

penderita dalam memilih jasa layanan Lumajang dengan masyarakat dan

kesehatan dalam keputusan mereka supaya masyarakat dari berbagai

memilih RSI Lumajang. kalangan semakin mengenal RSI

Lumajang.

Rekomendasi

Setelah melakukan penelitian ini, maka

saran yang dapat disampaikan adalah

sebagai berikut:
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

DAFTAR PUSTAKA
Shimp. Terence A. 2003. Periklanan,
Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi
Hackley, C. 2005. Advertising and Pemasaran Terpadu,Jilid I. Jakarta.
Promotion: Communicating Brands. Erlangga
London: SAGE
Simamora, Bilson. 2004. Memenangkan
Kennedy, John.E; R, Dermawan pasar dengan pemasaran efektif dan
Soemanagara. 2006. Marketing profitabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Communication, Taktik dan Strategi. Utama
Jakarta: PT Buana Ilmu Populer

Kertajaya, Hermawan. 2003. Marketing


Mix. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kotler dan Armstrong. 2008. dasar – dasar


pemasaran. Alih bahasa oleh Alexander
Sindoro dan Tim Mark Plus. Jakarta: PT.
Indeks Gramedia

Kotler dan Keller. 2007. Marketing


Management. Global Edition. New Jersey:
Pearson Education

Kotler, Philip. 2000. Managemen


Pemasaran Analisis,Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 5.
Jilid 2. Jakarta. Prehalindo

Kotler, Philip. 2003. Managemen


Pemasaran Analisis,Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 5.
Jilid 2. Jakarta. Prehalindo

Kotler, Philip. 2009. Marketing


Mangement,11st Edition. Upper Saddle
River, New Jersey: Pearson Education
international

Kotler dan Keller. 2012. Marketing


Management Edisi 14. Global Edition.
New Jersey: Pearson Education

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi


Pemasaran Modern. Yogyakarta. Cakra
Ilmu

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi


Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor.
Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai