Riwayat Penyakit:
ANC: Ny. D mengatakan pada saat kehamilannya menginjak usia 5 bulan baru memeriksakan
kehamilannya di bidan. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa tekanan darah klien
160/100 mmHG dan semenjak itu klien rutin memeriksakan kehamilannya dibidan 1 bulan sekali.
Ny. D mengatakan selama kehamilannya hanya meminum obat yang diberikan oleh bidan saja.
Pada tanggal 29 Maret 2021 pukul 19.10 saat usia kehamilan klien 38 minggu, klien mengalami
kenceng-kenceng dan memeriksakan kehamilannya di PKM Panti. Saat diketahui tekanan darah
klien mencapai 170/100 mmHg dan ketuban kering, klien dirujuk keRS Soebandi dan kemudian
dilakukan Operasi Sc pada tanggal 30 Maret pada pukul 10.45.
INC: By. Ny. D dilahirkan di RS Dr. Soebandi secara sc atas indikasi PEB + s. IUGR ditolong oleh
dr spog, dilahirkan pada tanggal 30 maret 2021pukul 10:45 dari ibu G1P0A0 dengan jenis kelamin
perempuan BBL : 2000 gr bayi lahir langsung menangis, apgar score 6/7, ketuban jernih, sesak (+),
BU (+) anus (+)
PNC: by. Ny. D mengalami sesak dan juga asfiksia sehingga bayi pada hari pertama dipasang
oksigen dan juga ditaruh diinkubator. Pada saat setelah lahir By. Ny. D mendapatkan imunisasi
Hb0, Vitamin K dan juga tetes mata gentamisin.
B1 Airway: Breathing:
□ Jalan napas bersih □ nyeri dada saat batuk/napas (-) □ Merintih
√ RR: 58 Kpm; √ ekspansi dada
□ Sumbatan jalan napas (-) □ Kesulitan bernapas (-) adekuat/inadekuat
□ ronchi (-) □ batuk produktif/ tidak produktif √ skore down 3
□ wheezing (-) □ barell cest □ Sianosis perifer/central (-)
□ stridor (-) □ pigeon cest □ pernafasan cuping hidung (-)
□ Retraksi dinding dada √ lain-lain nasal kanul 1lpm
□ dyspnea/orthopnea/apnea (-)
B2 Blood/kardiovaskuler: Sirkulasi: Imunitas:
√ nadi144Kpm □ akral dingin √ imunisasi HB0
□ tensi ……………..mmHg √ CRT <3 detik □ imunisasi BCG
√ BJ 1-BJ2 tunggal √ suhu 35,4˚C □ imunisasi DPT 1,2,3
□ murmur □ mata ………………………….. □ imunisasi Polio, 1,2,3,4
□ nyeri dada √ turgor < 2 detik □ imunisasi campak
□ pucat/sesak saat aktifitas □ haus…………………………… □ reaksi imunisasi
Hematologi: □ UUB ………………………….. ………………………………
□ perdarahan dari………… □ in take cairan ………………..cc □ tidak pernah imunisasi
□ jumlah darah ………….cc □ out put cairan ………………..cc □ alasan:
□ ptecie □ cairan balans ………………...cc ………………………………..
□ rumple leed test posistif □ dehidrasi □ overhidrasi ………………………………..
□ edema ................................................
B3 Brain/Persyarafan: Persyarafan: Persepsi sensoris:
□ KU: lemah Pupil:√isokor□ unisokor□ Gangguan indera:
□ GCS:- midriasis√miosis□ unrespon □ penghidu □ penglihatan
√ CM □ Apatis Reflek: √normal□ abnormal□ □ perabaan □ pendengaran,
□ Somnolent □ Sopor parese ┼ □ plegi ┼ □ pengecapan
1
□ Coma □ Kejang □ nyeri kepala□ nyeri di – Istirahat-tidur:tidur: ± 20
□ Kaku kuduk □ Tremor PQRST (-) jam/ hari
□ Rewel □ Gelisah □ insomnia □ enuresis
□ tidak segar sewaktu bangun
B4 Bladder/Perkemihan:
√BAK ganti diapers 2x Kph □ dysuria □ pyuria □ kateter □ cytostomy
√Warna kuning jernih □hematuria □ poliuri √pancaran urine kuat/lemah
√Bau khas urin □ inkontinensia □ oligouria □ phymosis□ sirkumsisi
□ PU ………….........cc/hari □ anuria □retensi urin
Lain-
lain : ..................................
B5 Bowel/Pencernaan: Pencernaan: Nutrisi:
√bibir merah cerry □ asites □ melena □ ASI √ susu formula
□ bibir/sudut pecah □ spider nevi □ bising usus naik □ bubur halus □ bubur kasar
□ gusi bengkak □ nyeri mc burney □ sari buah √ sonde
□ lidah kotor □ nyeri ulu hati □ retensi ….……………….cc
□ gigi susu tumbuh □ nyeri supra pubis □ intake(I) ...……..….kkal/hari
□ gigi susu lepas □ kebutuhan (K).........kkal/hari
□ caries gigi, Nutrisi :
□ I-K= ..………..........kkal/hari
□ gigi berlubang □ anoreksia □ mual √ muntah
□ diet …………………..…….
□ moniliasis □ nyeri telan □colostomy
□ makanan pantangan………..
□ copliks spot □ nyeri perut □ kembung
□ alergi makanan…….…….…
□ psudomembran √ BAB 1 Kph,
□ tonsil membesar □ diare/darah (-) Lain-lain : terpasnag sonde
□ konstipasi /OGT
□ sariawan
B6 Bone/ Muskuloskletal: Integument /perawatan diri:
□Sendi: bebas/kontraktur √rambut bersih/kotor □ AKL bersih/kotor
□ terbatas pada …………… √lanugo+ □ ketombe □ iritasi perianal
□ radang□nyeri □ kutu □ rontok √meconium +
□ tulang intak/open/close √ hidung bersih/kotor √lubang anus +
frak.di .............................… □ mulut bersih/kotor □ mandiri/parsial
□ eksternal fiksasi √kulit bersih/kotor √ mandi/berpakaian/makan/
di........................................... □ kulit intak toileting/instrumental dibantu
□ kekuatan otot: kuat/lemah. √tali pusat blm lepas □ jejas……….
□ icterus √ posisi kaki dan tangan fleksi
Lain-lain : ..........................
√ Lanugo ada sedikit
√ Garis plantar banyak
2
□ menyusui □ homosex □merokok tonjolan
□ tidak menyusui √ klitoris menonjol, labiya
minora timbul, labiya mayora
besar
3
30/03/21 Tidak ada pemeriksaan ECG 31/03/2021
Gula darah sewaktu □ lain-lain (tanggal/hasil) - Inj. Vit K 1mg
52mg/dL Tetes mata Gentamicin
4
2. Diagnosis keperawatan
a. Analisis Data
Tgl/Jam Pengelompokan data Masalah Kemungkinan
Penyebab
31/03/21 DS:- Hipotermia Kekurangan lemak
13:20 DO : subkutan
- akral dingin
- CRT <3 detik
- suhu 35,4˚C
- turgor < 2 detik
- nadi144Kpm
- kulit bersih dan tipis
- BBL : 2000gr
- BBS : 1870 gr
- UK 38 minggu
5
31/03/21 DS : - Risiko Gangguan Perpisahan antara
13:20 DO : perlekatan ibu dan bayi akibat
- bayi dirawat di incubator hospitalisasi
- keluarga cemas dengan
kondisi bayi nya
- ibu dan bayi dirawat
diruang terpisah
DS:
DO:
31/03/21 - Kebutuhan pendidikan Defisit pengetahuan Kurang terpapar
13:20 kesehatan terkait tentang menyusui informasi
perawatan payudara
- Ibu tidak mengetahui cara
merawat payudara dpan
pentingnya ASI untuk
6
b. Daftar Diagnosis Keperawatan
No Tgl/Jam Diagnosis keperawatan Paraf
1 31/03/21 Defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan Balqis
13:30 menelan d.d reflek hisap dan menelan
lemah, KMK dibawah 10 persentil
Balqis
2 31/03/21 Hipotermia b.d Kekurangan lemak subkutan
13:30 d.d suhu 35,4˚C, kulit bersih dan tipis
7
3. Rencana Tindakan
Tgl/Jam Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf
31/03/2 Defisit nutrisi b.d Tujuan : defisit nutrisi pada Nursing treatment Balqis
1 Ketidakmampuan menelan pasien dapat teratasi setelah a. Gunakan tehnik bersih dalam a. agar makanan yang masuk kedalam
13:35 d.d reflek hisap dan menelan dilakukan tindakan pemberian makanan via selang tubuh bayi bersih dan tidak
lemah, KMK dibawah 10 keperawatan selama 2x24 jam b. Hindari pemberian makanan lewat menyebabkan mual
persentil KH : selang 1 jam sebelum prosedur b. agar tidak mual atau muntah
1. BB bayi meningkat atau pemindahan pasien
100gr-200gr c. Atur kecepatan dan kebutuhan c. agar sesuai dengan kebutuhan bayi
2. PB bayi meningkat 1-2 infus dengan tepat
cm d. Timbang berat badan bayi d. mengetahui perkembangan bayi
3. Lapisan lemak e. Hitung perubahan berat badan e. menentukan intervensi yang tepat
membaik f. Ukur antropometri komposisi selanjutnya
4. Kulit kering berkurang tubuh f. untuk mengetahui perubahan tubuh
5. Reflek hisap dan bayi
menelan kuat Observasi
a. Periksa posisi OGT dengan a. agar makanan yang masuk langsung
memeriksa residu lambung atau ke lambung
mengauskultasi hembusan nafas
b. Monitor tetesan makanan pada b. mencegah adanya udara yang
selang setiap jam masuk agar mengurangi kembung
c. Monitor pola bab setiap 4-8 jam pada bayi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah a. agar keluarga mengetahui tujuan
prosedur kepada keluarga dipasang OGT
Kolaborasi
Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah a. agar pemberian asupan nutrisi
makanan enteral sesuai dengan kebutuhan bayi
8
Hipotermia b.d Kekurangan Tujuan : termogulasi neonatus 1. Nursing treatment 1. Manajemen hipotermi Balqis
31/03/2 lemak subkutan d.d suhu pasien membaik setelah a. Bungkus alat terapi menggunakan a. Memastikan alat berfungsi dan
1 35,4˚C, kulit bersih dan tipis dilakukan tindakan kain aman
13:35 keperawatan selama 2x24 jam b. Tentukan durasi sesuai respon b. untuk mencegah iritasi pada
KH : pasien Sediakan lingkungan yang kulit bayi
1. Bibir lembab dan pink hangat (inkubator) c. untuk memberi keanyamanan
2. Frekuensi nadi normal c. Ganti pakaian atau linen yang bayi seperti di dalam
120-160 kpm basah kandungan dengan menutup
3. Suhu tubuh normal d. Lakukan penghangatan pasif alat inkubator dengan kain
36,5°C-37,5°C (selimut, topi) d. menghangatkan tubuh bayi
4. Akral hangat e. Pemasangan nesting e. Agar bayi merasa nyaman
5. Kadar glukosa darah f. Lakukan penghangatan aktif seperti didalam rahim
normal 50-120 mg/dl internal (melakukan perawatan di f. Pengaturan suhu pada
dalam incubator) incubator agar sesuai dengan
kondisi suhu bayi
2. observasi
a. Monitor tanda dan gejala akibat 2. Monitor suhu tubuh
hipotermia a. Mengetahui tanda penyebab
b. Monitor kondisi kulit selama hipotermi
terapi b. Mengetahui kondisi kulit saat
c. Monitor kondisi umum, diberikan terapi incubator
kenyamanan, keamanan selama c. Memantau kenyamanan bayi
terapi selama di incubator
d. Monitor respon pasien selama d. Memantau respon setelah
terapi diberikan nya perawatan
incubator
3. edukasi
Jelaskan tujuan tindakan incubator
kepada keluarga 3. menjelaskan kepada keluarga agar
4. kolaborasi mengetahui kondisi yang dialami oleh
Kolaborasi dengan keluarga pemberian bayinya
topi atau penghangat lainnya 4. mengurangi hipotermi pada bayi
9
Disfungsi motilitas Tujuan : motilitas Nursing treatment a. agar makanan yang masuk kedalam Balqis
gastrointestinal b.d Asupan gastrointestinal membaik a. Gunakan tehnik bersih dalam tubuh bayi bersih dan tidak
31/03/2 enteral d.d minum susu setelah dilakukan tindakan pemberian makanan via selang menyebabkan mual
1 formula melalui sonde/OGT, keperawatan 2x24 jam b. Hindari pemberian makanan lewat b. agar tidak mual atau muntah
13:35 KMK dibawah 10 persentil KH : selang 1 jam sebelum prosedur
1. Tidak menggunakan atau pemindahan pasien c. agar sesuai dengan kebutuhan bayi
alat bantu OGT c. Atur kecepatan dan kebutuhan
2. Bising usus 5- infus dengan tepat d. mengetahui perkembangan bayi
30x/menit d. Timbang berat badan bayi e. menentukan intervensi yang tepat
3. BB meningkat 200 gr e. Hitung perubahan berat badan selanjutnya
4. Tidak muntah f. Ukur antropometri komposisi f. untuk mengetahui perubahan tubuh
5. Distensi abdomen tubuh bayi
menurun Observasi
a. Periksa posisi OGT dengan a. agar makanan yang masuk langsung
memeriksa residu lambung atau ke lambung
mengauskultasi hembusan nafas
b. Monitor tetesan makanan pada b. mencegah adanya udara yang
selang setiap jam masuk agar mengurangi kembung
c. Monitor pola bab setiap 4-8 jam pada bayi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah a. agar keluarga mengetahui tujuan
prosedur kepada keluarga dipasang OGT
Kolaborasi
Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah a. agar pemberian asupan nutrisi
makanan enteral sesuai dengan kebutuhan bayi
10
Menyusui tidak efektif b.d Tujuan : Status Menyusui Nursing Treatment a. Refleks hisap yang lemah akan
Ketidakadekuatan reflek pasien Membaik setelah Lakukan manajemen menyusu tidak menghambat proses menyusu Balqis
menghisap bayi d.d minum dilakukan tindakan efektif: b. Menggunakan sonde dapat
31/03/2 susu formula melalui keperawatan selama 2x24jam, a. Latih refleks hisap pada bayi jika membantu bayi tetap mendapatkan
1 sonde/OGT, reflek hisap KH : kondisi bayi stabil nutrisi.
13:35 lemah 1. Hisapan bayi kuat b. Letakkan bayi dengan posisi c. Susu di ruangan tetap dipisahkan
2. Bayi tidur setelah kepala lurus kedepan perawat dan didekatkan dengan box bayi
menyusu c. Berikan susu sesuai kebutuhan supaya sesuai kebutuhannya.
3. Berat badan bayi naik bayi melalui sonde d. Mengetahui perkembangan berat
4. Bayi tidak rewel d. Posisikan bayi senyaman badan bayi
5. Indeks massa tubuh mungkin dan jaga lingkungan e. Penyimpanan susu dalam botol
sesuai sekitar bayi menjaga kesterilan susu
6. Reflexs hisap kuat f. Oral hygien membantu
7. Bibir bayi lembab meningkatkan kebersihan mulut
bayi dan adanya refleks hisap kuat
Observasi Melakukan monitor dan evaluasi dapat
Lakukan monitoring dan evaluasi melihat perkembangan bayi secara
terhadap: bertahap :
a. Hisapan bayi kuat a. Refleks hisap yang kuat
b. Bayi tidur setelah menyusu menunjukkan keafktifan pola
c. Berat badan bayi naik menyusui
d. Indeks massa tubuh sesuai b. Agar tidak terjadi kesalahan letak
e. Reflexs hisap kuat penempatan sonde
c. Pemberian susu memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi.
d. Meningkatkan efektifitas menyusu
Edukasi bayi
Jelaskan pada keluarga tentang manfaat
pemberian ASI pada bayi a. Penting karena bisa mengetahui
bagaimana pentingnya pamberian
ASI ekskulusif
11
Kolaborasi pemberian asi ekslusif
Kolaborasi dengan keluarga agar
memberikan ASI secara rutin
12
Risiko Gangguan perlekatan Tujuan : perlekatan pada bayi Nursing treatment Balqis
b.d Perpisahan antara ibu meningkat dalam waktu 2 x24 a. menganjurkan ibu untuk b. agar ibu mengerti bahwa pentingnya
dan bayi akibat hospitalisasi jam mengantarkan asi ke ruang bayi asi bagi bayi abru lahir
d.d bayi dirawat di menggunakan termos c. agar memudahkan bayi meraih
incubator, ibu dan bayi KH : b. menganjurkan ibu mengunjungi ruang payudara ibunya
31/03/2 dirawat diruang terpisah 1. Kekhawatiran akibat bayi untuk mengasihi bayi nya d. agar memudahkan aereola masuk
1 hospitalisasi berkurang langsung kedaam mulut bayi
13:35 2. Menggendong bayi c. anjurkan bayi mendekati kearah
untuk menyusui payudara ibu dari bagian bawah
3. Melakukan kontak mata d. anjurkan ibu memegang payudara
dengan bayi menggunakan jarinya seperti huruf C
4. Tersenyum pada bayi pada posisi jam 12-6 atau 3-9 saat a. mengetahui aktivitas menyusui pada
5. Mempertahankan bayi mengarahkan kemulut bayi bayi
bersih dan hangat b. mengetahui respon hisap dan
observasi menelan bayi
a. monitor kegiatan menyusui c. mengetahui adakah kelainan pada
b. identifikasi kemampuan bayi payudara ibu
menghisap atau menelanasi
c. identifikasi payudara ibu a. memudahkan ibu meraih seluruh
tubuh bayi
b. mengetahui bayi sedang ingin
edukasi menyusui
a. ajarkan ibu menopang seluruh tubuh
bayi a. agar ibu siap mengasihi bayi nya
b. ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap selama 6 bulan secara ekslusif
menyusui
kolaborasi
kolaborasi dengan keluarga untuk
mensupport ibu dalam emmberikan asi
kepada bayinya
13
Defisit pengetahuan tentang Tujuan: Defisit pengetahuan 1. Lakukan management: 1. Penatalaksanaan yang baik Balqis
menyusuib.d Kurang orang tua bayi meningkat a. ajarkan teknik laktasi meningkatkan keberhasilan:
terpapar informasi d.d Ibu dalam waktu 2 x24 jam b. anjurkan ibu mengantarkan asi a. Breast care dapat membantu
tidak mengetahui cara nya ke ruang bayi dengan produksi ASI lancar
KH: meletakkan asi ke dalam termos b. Teknik laktasi juga dapat
merawat payudara
1. Keinginan untuk belajar c. anjurkan ibu untuk berkunjung ke membantu memperlancar payudara
31/03/2 meningkat ruang bayi untuk melatih hisap dengan cara pemijatan pada titik-
1 2. Orang tua mengetahui bayi tik tertentu dibagian punggung
13:35 cara meningkatkan d. ajarkan posisi menyusui yang c. Posisi menyusui yang tepat sesuai
produksi ASI sesuai usia meminimalisir bayi tersedak
3. Paham terhadap cara e. beri kesempatan ibu untuk saat menyusu
breast care melakukannya d. Informasi tanpa memberikan
4. Kemampuan f. beri kesempatan ibu untuk kesempatan melakukannya
menjelaskan dan bertanya menunjukkan hasil yang kurang
mempraktikkan topik Monitoring dan evaluasi terhadap: optimal
5. Antusias dalam a. keinginan belajar e. Berikan waktu ibu untuk bertanya
bertanya meningkat b. cara meningkatkan produksi ASI hal-hal yang kurang di pahami
6. Persepsi yang salah c. cara breast care 2. Peningkatan pengetahuan dapat
berkurang d. antusias bertanya diketahui melalui monitoring dan
7. Perilaku sesuai dengan e. persepsi yang salah evaluasi:
pengetahuan f. perilaku sesuai pengetahuan a. Keinginan orang tua terutama ibu
dalam menambahan pengetahuan
Edukasi sangat penting untuk merawat bayi
a. Berikan edukasi pada orang tua nya
tentang cara meningkatkan b. ASI merupakan nutrisi yang
produksi ASI dan menjaga terbaik bagi bayi hingga usia 2
kesehatan tahun oleh karena nya cara
b. ajarkan perilaku hidup bersih dan meningkatkan prosuksi ASI sangat
sehat diperlukan bagi ibu yang ASI nya
c. ajarkan cara mencuci tangan yang kesulitan untuk keluar
benar c. Pemijatan payudara yang sesuai
dan tepat membantu memperlancar
produksi ASI dan mengurangi
14
kesakitan pada payudara ibu
d. Memberikan kesempatan pada ibu
untuk menjelaskan kembali topik
yang telah diberikan untuk
mengetahui pemahaman ibu
terhadap topik tersebut
e. Rasa ingin tahu ibu yang tinggi
dapat menjadi tolak ukur
pemahaman ibu
f. Memberikan ilmu baru untuk ibu
membantu mengurangi persepsi
yang salah terhadap kesehatan
g. Pengetahuan yang cukup dapat
terlihat dari perilaku ibu yang telah
melakukan topik yang diberikan
3. edukasi
a. Pengetahuan yang adekuat
merupakan modal untuk mencegah
penurunan produksi ASI dan
derajat kesehatan.
b. Kebersihan dalam hidup dapat
meningkatkan kesejahteraan
kesehatan
c. Menjaga kebersihan tangan dapat
meningkatkan derajat kesehatan
15
4. Implementasi
No Dx Tgl/Jam Tindakan Paraf
1-7 31/3/21 1. Melakukan cuci tangan sebelum tindakan Balqis
13:50
2,3,5 13:55 2. Melakukan pemeriksaan fisik
R/ bayi tenang
16
sedang sakit dan tidak dapat bertemu
dengan bayi nya
3. memberikan edukasi tentang pentingnya
6,7 09:20
memberikan ASI
R/ ibu By. Ny. D akan rajin merawat
payudara dan memompa Asi nya agar
dapat diberikan kepada bayi nya
5. Evaluasi
Tgl/Jam Masalah Kep/kolaboratif Catatan Perkembangan Paraf
31/3/21 Defisit nutrisi b.d S: - Balqis
17:15 Ketidakmampuan menelan O:
d.d reflek hisap dan menelan - minum susu formula
lemah, KMK dibawah 10 melalui sonde/OGT
persentil - reflek hisap dan menelan
lemah
- 80 cc /hari
- BBL: 2000gr
- BBS: 1870gr
- KMK dibawah 10 persentil
A : Masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P : intervensi 1-6 dilanjutkan
17
- BBL : 2000gr
- BBS : 1870 gr
- UK 38 minggu
A: masalah hipotermi teratasi
sebagian
P: intervensi 2-5 dilanjutkan
S:-
Disfungsi motilitas O: Balqis
31/3/21 gastrointestinal b.d Asupan -minum susu formula
17:15 enteral d.d minum susu melalui sonde/OGT
formula melalui sonde/OGT, - reflek hisap lemah
KMK dibawah 10 persentil - BBL: 2000gr
- BBS: 1870gr
- Bising usus +
- Tidak muntah
- UK 38 minggu
- KMK dibawah 10 persentil
A: masalah disfungsi motilitas
gastrointestinal belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
S:-
Menyusui tidak efektif b.d O: Balqis
31/3/21 Ketidakadekuatan reflek -ibu belum menyusui karena
17:15 menghisap bayi d.d minum masih perawatan di ruang
susu formula melalui nifas
sonde/OGT, reflek hisap - payudara menonjol tetapi
lemah tidak mengeluarkan asi
- minum susu formula
melalui sonde/OGT
- reflek hisap lemah
- 80 cc /hari
- BBL: 2000gr
- BBS: 1870gr
- UK 38 minggu
- KMK dibawah 10 persentil
A: Masalah menyusui tidak efektif
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
S: -
O:
Risiko infeksi b.d - UK. 38 minggu
31/3/21 Peningkatan paparan - KU lemah Balqis
17:15 organisme patogen - Tali pusat belum lepas
lingkungan d.d KU lemah, - Tali pusat kuning kehijauan
Tali pusat belum lepas - BBL : 2000gr
- BBS: 1870 gr
18
- Konsumsi susu formula
A: masalah risiko infeksi belum
teratasi
P: inetrvensi dilanjutkan
S: -
O:
- bayi dirawat di incubator
Risiko Gangguan perlekatan - keluarga cemas dengan
b.d Perpisahan antara ibu dan kondisi bayi nya
1/4/21 bayi akibat hospitalisasi d.d - ibu dan bayi dirawat Balqis
15:00 bayi dirawat di incubator, ibu diruang terpisah
dan bayi dirawat diruang A: masalah risiko ganggaun
terpisah perlekatan belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
S:-
O:
-Ibu siap menerima
Defisit pengetahuan tentang informasi
menyusuib.d Kurang terpapar - Pengetahuan ibu tentang Balqis
1/4/21 informasi d.d Ibu tidak manfaat menyusui kurang
15:00 mengetahui cara merawat - Kesulitan dalam melakukan
payudara teknik breast care dan pijat
oksitosin
- Dapat menyebutkan
kembali pola hidup yang
sehat dan bersih meskipun
dengan bantuan
- Rasa ingin tahu ibu kurang
- Ibu tidak bertanya tentang
topik yang diberikan
A: Masalah defisit penegtahuan
belum teratasi
P : inetrevensi dilanjutkan
19