Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

G DENGAN KASUS
“DIARE CAIR AKUT”

DI RUANG IMAN RS BINA SEHAT JEMBER”

Disusun Oleh :

Muhammad Anndycha Perdana Putra


NIM : 2022042321

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan KMB yang berjudul Asuhan keperawatan pada pasien An. G

dengan diare cair akut di Ruang Iman RS Bina Sehat Jember. Yang disusun oleh: M.

Andycha Perdana Putra, S.Kep.

Telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :………………..

Tanggal : ………………

Mahasiswa

M. Andycha Perdana Putra, S.Kep.

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

................................................... ...................................................
NPP: ............................................. NPP: .............................................

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iii

BAB I ASUHAN KEPERAWATAN …………………………………………. 1

A. Format Pengkajian …………………………………………………… 1

B. Ringkasan Riwayat Keperawatan……………………………………... 6

C. Masalah Keperawatan ………………………………………………... 6

D. Diagnosa Keperawatan ……………………………………………….. 6

E. Analisa Data ………………………………………………………….. 6

F. Intervensi Keperawatan……………………………………………….. 9

G. Implementasi Keperawatan ……………………………………………. 13

H. Evaluasi Keperawatan …………………………………………………. 20

BAB II PENUTUP ……………………………………………………………... 25

A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 25

B. Saran …………………………………………………………………… 25

C. Daftar Pustaka …………………………………………………………. 26

iii
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
Jl. Veteran Mancar Peterongan Jombang 61481 Tel/Fax 0321-877025
Email : husadajombangstikes@yahoo.co.id Website

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Nama: An. G Penanggung Jawab: No regester: : 512095
UMUM

Umur: 3th 6 bln 13 hari Ny. T DX. Medis : Diare Cair Akut
Agama: Islam Alamat: kaliwates Tgl/jam MRS: 17/7/2023 jam
Pekerjaan ortu: Guru RT:001 RW:00 12.25 WIB
Tgl/jam pengkajian: 18/7/2023
jam 14.30 WIB

Keluhan utama:
Ibu klien mengatakan anaknya bab cair 3 kali sejak 1 hari yang lalu,muntah sebanyak 1x,
demam sejak kemaren dan nyeri perut.

Riwayat Penyakit:
Orang tua klien mengatakan bahwa An. F sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya.

B1 Airway: Breathing:
√□ Jalan napas bersih □ nyeri dada saat batuk/napas □ Merintih
√□ RR : 22 Kpm □ ekspansi dada
□ Sumbatan jalan napas □ Kesulitan bernapas adekuat/inadekuat
□ ronchi □ batuk produktif/ tidak □ skore
□ wheezing produktif down…………………..
□ stridor □ barell cest □ Sianosis perifer/central
□ pigeon cest □ pernafasan cuping hidung
□ Retraksi dinding dada □ lain-lain……………………
□ dyspnea/orthopnea/apnea
B2 Blood/kardiovaskuler: Sirkulasi: Imunitas:
√□ nadi : 134 Kpm √□ akral : Hangat √□ imunisasi HB0

1
□ tensi : - √□ CRT : < 2 detik √□ imunisasi BCG
□ BJ 1-BJ2 tunggal √□ suhu : 38'2 0C √□ imunisasi DPT 1,2,3
□ murmur √□ mata : Ketajaman √□ imunisasi Polio, 1,2,3,4
□ nyeri dada penglihatan baik, sklera putih √□ imunisasi campak
□ pucat/sesak saat (tidak ada perdarahan), √□ reaksi imunisasi panas
aktifitas konjungtiva merah muda,
Hematologi: ptosis (-), refleks cahaya (+ 2), □ tidak pernah imunisasi
□ perdarahan dari : - pupil isokor. □ alasan:
□ jumlah darah : - √□ turgor : < 2 detik ………………………………..
□ ptecie √□ haus : - ………………………………..
□ rumple leed test □ UUB : ………………………………..
posistif □ dehidrasi □ overhidrasi
□ edema
B3 Brain/Persyarafan: Persyarafan: Persepsi sensoris:
√□ KU : Lemah Pupil: √□ isokor□ unisokor□ Gangguan indera:
√□ GCS: eye (4) Verbal midriasis□ miosis□ unrespon □ penciuman
(5) Motorik (6) Reflek: □ normal□ abnormal□ □ penglihatan
√□ CM□ Apatis parese ┼ □ plegi ┼ □ perabaan
□ Somnolent □ Sopor□ □ nyeri kepala□√ nyeri di □ pendengaran,
Coma□ kejang perut……….… □ pengecapan
□ kaku kuduk PQRST: Istirahat-tidur:tidur: 8 jam/
□ tremor hari
□ √ rewel □ insomnia □ enuresis
□ gelisah □√tidak segar sewaktu bangun

B4 Bladder/Perkemihan:
√□BAK : Lancar □ dysuria□ pyuria □ kateter □cytostomy
√□warna : Kuning cerah □hematuria□ poliuri □pancaran urine kuat/lemah
√□bau : Khas BAK □ inkontinensia□ oligouria □phymosis□ sirkumsisi
√□ PU : -+ 800 cc/hari □ anuria□retensi urin
Lain-
lain : ..................................
B5 Bowel/Pencernaan: Pencernaan: Nutrisi:
□ bibir merah cerry □ asites □ melena □ ASI □√ susu
√□ bibir/sudut pecah □spider nevi□√ bising usus formula □√ bubur halus □
□ gusi bengkak naik bubur kasar □ sari buah
□ lidah kotor □ nyeri mc burney √□ nyeri ulu □ sonde □ retensi
□ gigi susu tumbuh hati …………………….cc
□ gigi susu lepas □ intake(I)
□√ caries gigi, □ nyeri supra pubis
………..….kkal/hari
□ gigi berlubang Nutrisi : □kebutuhan
□ moniliasis □anoreksia (K)............kkal/hari

2
□ copliks spot □ mual □ muntah □ I-K= …………....kkal/hari
□ psudomembran □ nyeri telan□colostom √□ diet : Bubur halus
□ tonsil membesar √□ nyeri perut √□ kembung. √□ alergi makanan: Tidak ada
√□BAB : cair 3 kali
√□ diare/darah+ □ konstipasi Lain-
lain : .................................
□ sariawan ………………………..
B6 Bone/ Muskuloskletal: Integument /perawatan diri:
√□Sendi : bebas √□ rambut bersih □ AKL bersih/kotor
□ terbatas pada: - □ lanugo+ □ iritasi perianal
□ radang□nyeri □ ketombe □ meconium +
□ tulang □ kutu □ lubang anus +
intak/open/close frak.di : □ rontok □ mandiri/parsial
- √□ hidung : bersih √□ mandi/berpakaian/makan/
□ eksternal fiksasi di : - □ mulut : bersih toileting/instrumental dibantu
√□ kulit : bersih □ jejas : -
√□ kekuatan otot: lemah. □ kulit intak
□ tali pusat blm lepas □ icterus
Lain-
lain : ...............................
.
B7 Breast: seksualitas Data anak: Data anak:
Data Ibu: Perinatal: periksa kehamilan: female:□ menarche
Payudara ibu : □ lunak □ 1bulan sekali □ Menstruasiteratur/tidak
keras □ nyeri tekan usia kehamilan: 40 mmg teratur
□ benjolan (fixed/ lahir ditolong: bidan □ menorrhagia
bergerak) BBL : - □metrorraghia
Puting : □ menonjol□ AS : - □dysmenorrea
datar male: □ amenorrhea
□ tenggelam□ lecet/luka □ mimpi basah□ suara berubah □ keputihan □ gatal
ASI : □ keluar/ tidak □ tumbuh jakun □ sex Payudara klien: □ lunak
keluar □ menyusui□ pranikah □ keras□ nyeri tekan
tidak menyusui □homosex□merokok □ benjolan (fixed/ bergerak)

B8 Bonding attachment: Psikologis anak: Development:


□ IMD □ ASI □ takut □ √ menangis □ new ballard score………mgg
ekslusif □ menjerit □ KMK □ SMK □ BMK
√□ kunjungan keluarga □ menolak perawat □ sedih (Reflek primitive)
□ cemas □ gelisah □ marah
√□ kelahiran diharapkan □ reflek hisap kuat/lemah
□ meronta □ menolak tindakan
√□ keluarga responsive □ reflek rooting +/-
□ ingin pulang□ berduka
□ reflek genggam
√□ tidak ada kekerasan □ kehilangan □
fisik/non Fisik depresi □ panik □ rendah

3
Psikologis orangtua: diri □ malu □ reflek babinski +/-
√□ ortu kooperatif □ menunduk □ kontak mata
□ berduka □ negatif □ sulit bicara □ □ reflek moro +/-
kehilangan □ kunj. posyandu rutin/tidak
menarik diri
□ depresi □ panic rutin
□ cemas □ banyak Growth:
□ KPSP (S/M/G) □ TDD
Tanya □ BBL ………..□ BBS …….
(N/G) □ TDL (N/G) □
□ menyalahkan diri ……
CHAT (N/G) □
sendiri □ BBD……….. □ BBI………..
□ menyalahkan orang KMME (N/G) □ GPPH (N/G)

lain □ status gizi……….…(……. □ Aktifitas bermain baik
□ tidak menghiraukan
%) □ malas bermain
anak
□ LK ……………….cm □ lain-lain:
(N/L/K) ………………………
□ LILA ……………..cm
(N/L/K)

B9 Behavior and Spiritual value: Cultural value:


community: □ belum mencapai internalisasi √□ memercayai nilai dalam
√□ peran berhubungan nilai baik-buruk masyarakat tentang
dengan keluarga □ memahami nilai beragama sesuatu: Tidak ada
/sebaya/lingkungan: ibu □ melaksanakan kegiatan √□ melaksanakan ritual/tradisi
tampak cemas dengan ibadah Budaya: Tidak ada
kondisi anaknya □ distress spiritual
□ minum alcohol √□ mempunyai adat-istiadat
□ narkoba tentang kesehatan : Tidak ada
√□ kebutuhan belajar:
ibu mengatakan anak
tidak pernah kejang
sebelumnya sehingga
tidak tahu apa yang
harus dilakukan saat
anak kejang
□ lingkungan keluarga/
sekolah/kelompok
social/ masyarakat tidak
sehat :

B10 Blood examination Pemeriksaan penunjang: Terapi/medikasi:


√□ Laboratorium √□ Radiologi (tanggal/hasil) : (tanggal/ nama obat
(tanggal/hasil/satuan) Tidak ada dengan lengkap/ dosis
pilih yang focus dan √□ ECG (tanggal/hasil) : Tidak pemberian/ cara

4
sesuai ada pemberian) :
Tgl 17/7/2023 □ lain-lain (tanggal/hasil) √ Infus : Kaen 3B 50
Darah lengkap: tpm micro
Erytrosit : 4,00 √ Injeksi:
Hematokrit : 28.9 -Cefotaxime 3 x 350mg
Hemoglobin : 9.6 - Paracetamol 3x150mg
Leukosit : 9.0 - Ondancentron 3x2mg
Trombosit : 344.000 √ Oral:
KGA : 61 - L-Bio 1x1
- L-Zinc 1x1
Tgl 18/7/2023
Feses Lengkap:
Kista Amuba : Negatif
Mikroskopis darah:
Negatif
Mikroskopis konsistensi:
Cair
Mikroskopis lendir :
Negatif
Mikroskopis Warna:
Kuning
Mikroskopis Eritrosit:
Penuh
Mikroskopis Jamur:
Positif
Mikroskopis Lekosit:
Penuh
Kista Amuba: Negatif
Mikroskopis Telur
Cacing: Negatif

5
II. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
 Dari hasil pengkajian didapatkan hasil bahwa An. F bab cair 3 kali, muntah 1
kali, demam sejak kemaren, suhu tubuh 38'2 0C,nyeri perut, tingkat kesadaran :
composmentis, CRT & turgor kulit < 2 detik, An. F terbaring lemah di tempat
tidur.

III. MASALAH KEPERAWATAN


1. Diare
2. Hipertermi
3. Nyeri
4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare proses infeksi
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal.
3. Nyeri berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
4. Risiko ketidak seimbangan elektrolit berhubungan ketidak seimbangan
cairan (dehidrasi).
V. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


Invasi bakteri/ virus Diare
1 Ds :
 Ibu klien mengatakan anak bab cair 3
x kali Inflamasi membrane
Do : mukosa lambung dan
 konsitensi tinja cair usus halus
 An.S tampak lemas
 T : 38'2 0c Konsistensi tinja
 RR : 22 x/mnt cair,lendir,dengan atau
 HR : 134 x/mnt tanpa darah
 inj : Cefotaxim 3 x 350 mg
Frekuensi bab sering
atau lebih dari 3 kali

Diare

Invasi bakteri/ virus Hipertermi

6
2 Ds: ibu pasien mengatakan An. G
panas sejak kemarin. Ibu pasien
mengatakan saat diperiksa di IGD Dilepaskannya zat
suhunya 38'2 0C pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang
Do: meradang
Kulit Teraba panas
T : 38'2 0C Demam
RR : 22 x/mnt
HR : 132 x/mnt Peningkatan suhu tubuh
inj : Paracetamol 3 x150 mg (hipertermi)

Proses infeksi virus/ Nyeri


3 Ds : bakteri
 Ibu pasein mengatakan anaknya nyeri
perut
mengiritasi
Do : gastrointestinal
 k/u : lemah
Kulit Teraba panas
Skala nyeri 3 terjadi perlukaan di
T : 38'2 0C gastrointestinal
RR : 22 x/mnt
HR : 132 x/mnt
inj : Paracetamol 3 x 150 mg
- Terbaring di tempat tidur Nyeri
- Tampak menyeringai dan
menangis apabila di tekan perutnya

No Data Etiologi Masalah


Proses infeksi virus/ Risiko
4 Ds: bakteri ketidakseimbang
Ibu pasien mengatakan anaknya an elektrolit
diare 3 kali, muntah 1 x tampak
lemas peningkatan metabolism
Do : tubuh
 k/u : lemah
Kulit Teraba panas
T : 38'20C diare
RR : 22 x/mnt
HR : 132 x/mnt
inf : infus RL 50 tpm dalam 1jam dehidrasi
maintenance infus Kaen 3B 50 tpm
micro

7
Inj Ondancentron 3x2mg
Oral : L-Bio 1x1
L- Zinc 1x1 Risiko
ketidak
 -Terbaring di tempat tidur seimbangan elektrolit
√ - bibir kering
- Sering merasa haus
- Turgor kulit : < 2 detik

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

NO DIAGNOSA
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal
3. Nyeri berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
4. Risiko ketidak seimbangan elektrolit berhubungan dengan mual muntah
(dehidrasi).

8
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO TANGGAL STANDAR DIAGNOSA STANDAR LUARAN STANDAR INTERVENSI


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)
INDONESIA (SDKI) INDONESIA (SLKI)
1 17/7/2023 Diare berhubungan dengan Luaran utama: Intervensi utama: Manajemen Diare
proses infeksi bakteri/ virus -Pemantauan cairan (1.03121) (1.03101)
(D.0020) Luaran tambahan: Definisi: Mengidentifikasi penyebap diare
-status cairan dan mengelola eleminasi fekal supaya
-status kenyamanan membaik

 Observasi
Tujuan: - Identifikasi penyebab diare
Setelah dilakukan asuhan - Identifikasi riwayat pemberian
keperawatan selama 3 x 24 jam, makanan
diharapkan diare berkurang. - Monitor
warna,volume,frekuensi,dan
Kriteria hasil : konsistensi tinja
 Konsistensi feces membaik - Monitor jumlah pengeluaran diare
 Frekuensi defikasi membaik - Monitor ulserasi dan iritasi kulit di
 Peristaltik usus membaik daerah perianal
 Nyeri atau kram abdomen  Terapeutik
menurun - Berikan asupan cairan oral
- Berikan cairan intravena
- Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
- Ambil sampel feces untuk kultur

9
jika diperlukan
 Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
2 17/7/2023 Hipertermi berhubungan dengan Luaran utama: Intervensi utama: Manajemen Hipertermia
proses infeksi bakteri/ virus -Termoregulasi (L.14134) (1.15506)
(D.0130) Luaran tambahan: Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola
-Perfusi perifer peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi
-status cairan termorgulasi
-status kenyamanan
-status neurologis  Observasi
- Identifikasi penyebab hipertemia
Tujuan: - Monitor suhu tubuh
Setelah dilakukan asuhan - Monitor kadar elektrolit
keperawatan selama 1 x 24 jam, - Monitor haluaran urine
diharapkan suhu tubuh klien - Monitor komplikasi akibat
menurun. hipertermia
 Terapeutik
Kriteria hasil : - Sediakan lingkungan yang dingin
 Suhu tubuh membaik dan - Longgarkan atau lepaskan pakaian
dalam batas normal (36- - Berikan cairan oral
37 0C), (Skor 5)
 Edukasi
 Kejang menurun, (skor 5)
- Anjurkan tirah baring
 Pengisian kapiler membaik <
 Kolaborasi
2 detik, (skor 5)

10
 An. F tidak rewel (rileks) - Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
3 17/7/2023 Nyeri berhubungan dengan Luaran utama: Intervensi utama: Manajemen nyeri (1.08238)
iritasi gastrointestinal. (D.0077) -Tingkat nyeri menurun (L.08066) Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola
Luaran tambahan: nyeri
-Status Neurologis
-Status kenyamanan  Observasi:
- Identifikasi lokasi nyeri
Tujuan: - Identifikasi faktor yang
Setelah dilakukan asuhan memperberat nyeri
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan nyeri klien dapat  Terapeutik
teratasi - Berikan tehnik nafas
dalam,fasilitas istirahat dan tidur
Kriteria hasil: - Berikan diet yang tepat
 Nyeri akut teratasi - Pasang akses intravena, jika perlu
 Skala 4 menjadi skala 1
 Wajah klien tampak rileks  Edukasi:
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
 Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian obat
analgetik

11
4 17/7/2023 Risiko ketidakseimbangan Luaran utama: Intervensi utama: Manajemen elektrolit
elektrolit berhubungan dengan -Keseimbangan cairan (L.03021) (1.03102)
Luaran tambahan: Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola
ketidakseimbangan cairan -Keseimbangan elektrolit ketidakseimbangan kadar elektrolit serum
(mual, muntah/ dehidrasi). -Status cairan
 Observasi:
(D.0037) Tujuan: - Identifikasi tanda dan gejala
Setelah dilakukan asuhan ketidakseimbangan kadar
keperawatan selama 3x24 jam, elektrolit
diharapkan dehidrasi klien dapat - Identifikasi penyebab
teratasi ketidakseimbangan elektrolit
- Identifikasi kehilangan elektrolit
Kriteria hasil: melalui cairan
 Serum natrium membaik, - Monitor kadar elektrolit
(skor 5)  Terapeutik
 Serum kalium membaik, - Berikan cairan, bila perlu
(skor 5) - Berikan diet yang tepat
 Serum klorida membaik, - Pasang akses intravena, jika perlu
(skor 5)  Edukasi:
 Serum Kalsium membaik, - Jelaskan jenis, penyebab dan
(skor 5) penanganan ketidakseimbangan
 Serum magnesium elektrolit
membaik, (skor 5)  Kolaborasi:
 Serum fosfor membaik, - Kolaborasi pemberian suplemen
(skor 5) elektrolit, sesuai indikasi

12
VII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Sabtu Diare berhubungan dengan ~ Mengukur tanda-tanda vital An. F S:
18/7/2023 proses infeksi bakteri/ virus  T : 37'7 0C Ibu klien mengatakan anaknya diare 2
(D.0020)  RR : 24 x/mnt kali,cair
 HR : 100 x/mnt Ibu mengatakan An. F sudah diberikan
banyak minum
~ Mengamati membran mukosa Ibu klien mengatakan bahwa An.S tidak
bibir, pengisian kapiler dan turgor banyak berakivitas hanya berbaring di
kulit pada An. F tempat tidur
 Bibir kering
 CRT & turgor kulit < 2 detik O:
 Teraba panas di dahi
~ Menganjurkan An. F untuk banyak T : 37'70C, RR : 24 x/mnt, HR : 100 x/mnt
minum ± 2-2,5 L/hari  Minum (+)
 Minum (+)  Terbaring di tempat tidur
 An. F tidak sulit minum  Bibir kering
 Infus : Kaen 3B 50 tpm Micro
4. ~ Menganjurkan ibu untuk memberi Injeksi: Cefotaxime 3 x 350mg
makanan porsi kecil dan sering Paracetamol 3x 150mg
secara bertahap Ondancetron 2 x 2mg
 Ibu memberikan makanan A:
dengan porsi kecil Masalah Diare tetatasi sebagian
 Ibu memberikan makanan
secara bertahap P : Intervensi dilanjutkan :
 Kaji TTV

13
5. ~ Menjelaskan kepada ibu klien  Anjurkan banyak minum
tentang kebersihan tangan  Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
 Ibu membersihkan tangan secara bertahap
An. F dengan air mengalir +  Kolaborasi dalam pemberian terapi
sabun
 Ibu dan keluarga An. F
memperhatikan penjelasan
yang diberikan

~ Berkolaborasi dalam pemberian


terapi sesuai indikasi
 IVFD Kaen 3B 50 Tpm Micro
 Cefotaxime 3x500mg
Paracetamol 3x150mg
Ondancentron 3x2 mg
O
~ Melihat hasil pemeriksaan Lab
 Darah lengkap
Erytrosit : 4.00
Hematokrit : 28.9
Hemoglobin : 9.6
Leukosit : 9,0
Trombosit : 344.000

 Feces lengkap
Mikroskopis darah: Negatif
Mikroskopis Konsistensi:
Cair

14
Mikroskopis lendir: Negatif
Mikroskopis Warna: Kuning
Mikroskopis Eritrosit: Penuh
Mikroskopis Jamur: Positif
Mikroskopis Leukosit: Penuh
2 Sabtu Hipertermi berhubungan dengan ~ Mengukur tanda-tanda vital An. F S:
18/7/2023 proses infeksi bakteri/ virus  T : 37'7 0C Ibu klien mengatakan badan anaknya
(D.0130)  RR : 24 x/mnt masih panas, walaupun sudah dikompres
 HR : 100 xmnt Ibu mengatakan An. F sudah diberikan
banyak minum
~ Mengamati membran mukosa Ibu klien mengatakan bahwa An.S tidak
bibir, pengisian kapiler dan turgor banyak berakivitas hanya berbaring di
kulit pada An. F tempat tidur
 Bibir kering Ibu klien mengatakan sudah memberikan
 CRT & turgor kulit < 2 detik pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Ibu klien mengatakan sudah memberikan
~ Menganjurkan An. F untuk banyak obat penurun panas yang diberikan
minum ± 2-2,5 L/hari perawat
 Minum (+) O:
 An. F tidak sulit minum  Teraba panas di dahi
 T : 37,7 0C, RR : 24 x/mnt, HR : 100
4. ~ Menganjurkan ibu untuk x/mnt
melakukan kompres hangat pada  Kompres (+)
dahi, ketiak, dan lipat paha  Minum (+)
 Ibu melakukan kompres CRT dan Turgor kulit < 2 detik
hangat di dahi  Terbaring di tempat tidur
 Ibu mengambil handuk kecil Bibir lembab
dan air hangat dan melakukan Memakai baju tipis dan menyerap

15
kompres hangat keringat
 Infus : Kaen 3B 50 tpm Micro
5. ~ Menjelaskan kepada ibu klien Injeksi: Cefotaxime 3 x 350mg
tentang Paracetamol 3 x 150mg
 Perawatan demam pada anak A:
 Ibu dan keluarga An. F Masalah peningkatan suhu tubuh teratasi
memperhatikan penjelasan yang sebagian
diberikan
P : Intervensi dilanjutkan :
6. ~ Menjelaskan kepada Ibu klien  Kaji TTV
tentang pentingnya menggunakan  Anjurkan banyak minum
pakaian yang tipis dan menyerap  Anjurkan untuk kompres hangat
keringat bagi An. F  Kolaborasi dalam pemberian terapi
 Baju An. F tipis dan menyerap
keringat.
 Ibu sudah memahami pentingnya
pakaian tipis dan menyerap
keringat bagi An. F

~ Berkolaborasi dalam pemberian


terapi sesuai indikasi
 Infus Kaen 3B 50 tpm Micro
 Cefotaxime 3 x 350mg
Paracetamol 3 x 150mg
~ Melihat hasil pemeriksaan Lab
Erytrosit : 4.00
Hematokrit : 28.9
Hemoglobin : 9.6

16
Leukosit : 9,0
Trombosit : 344.000
~ Mengamati adanya peningkatan
suhu terus menerus
 Suhu masih 37'7 0C
3 Sabtu Nyeri berhubungan dengan - Mengukur TTV An. F S:
18/7/2023 - T : 37'7 °C  Ibu klien mengatakan bahwa An. F mulai
iritasi gastrointestinal. (D.0077)
- RR : 24 x/mnt tidak mengeluh nyeri perut
- HR : 100 x/mnt  Ibu klien mengatakan anaknya sudah
- Skala nyeri 2 tidak rewel seperti saat awal sakit
O:
- Mengidentifikasi tanda nyeri:  k/u : lemah
- Wajah tidak tampak T : 37,7 ºC
menyeringai RR : 24 x/mnt
- Skala Nyeri menurun HR : 100 x/mnt
- Tidak rewel Skala nyeri 2
- Wajah tampak rileks
- Memberikan cairan infus A : Masalah Nyeri teratasi sebagian
Kaen 3B 50 tpm Micro
P : Intervensi dilanjutkan :
Monitoring TTV
Kaji tanda dan gejala nyeri
-Menjelaskan pada ibu klien tentang Kolaborasi pemberian terapi analgetik
tehnik distraksi relaksasi M

- Melakukan kolaborasi pemberian


terapi : Paracetamol 3 x 150 mg

17
4 Sabtu Risiko ketidakseimbangan - Mengukur TTV An. F S:
18/7/2023 elektrolit berhubungan dengan - T : 37,7ºC  Ibu Pasien mengatakan bahwa An. F
ketidakseimbangan cairan - RR : 24 x/mnt masih diare 2 kali,mual, muntah 1x
(mual, muntah/ dehidrasi). - HR : 100 x/mnt Ibu klien mengatakan anaknya masih
(D.0037) - CRT dan Turgor kulit < 2 lemas tetapi mau makan dan minum
detik sedikit-sedikit

- Mengidentifikasi tanda dan gejala O:


ketidakseimbangan kadar elektrolit  k/u : lemah
- Mual (+) T : 37,7ºC
- Muntah (+) 1 kali RR : 24x/mnt
- Minum sedikit-sedikit HR : 100 x/mnt
- Makan tidak habis (sisa ½ CRT dan Turgor kulit < 2 detik
porsi)
- Diare (+) A:
- CRT dan turgor kulit < 2 Masalah risiko ketidakseimbangan
detik ekeltrolit belum teratasi

- Memberikan cairan infus Kaen 3B P : Intervensi dilanjutkan :


50 tpm Micro Monitoring TTV
- Memberikan diet bubur halus Kaji tanda dan gejala ketidakseimbangan
- Menjelaskan kepada ibu klien elektrolit
bahwa muntah dapat menyebabkan Kolaborasi pemberian terapi antiemetic
dehidrasi dan kekurangan cairan dan terapi cairan
serta elektrolit M

18
- menjelaskan kepada ibu klien
pentingnya pemberian cairan sebagai
pengganti cairan yang keluar karena
muntah
- Melakukan kolaborasi pemberian
terapi : Ondansentron 3x2 mg
Oral : L-Bio 1x1
L-Zinc 1x1

19
VIII. EVALUASI KEPERAWATAN

Minggu Diare berhubungan dengan proses Mengukur tanda-tanda vital An. F S:


19/7/2023 infeksi bakteri/ virus (D.0020)  T : 36,8 0C Ibu klien mengatakan anaknya diare 1
 RR : 22 x/mnt kali dan ada ampasnya
 HR : 98 x/mnt Ibu mengatakan An. F sudah diberikan
banyak minum
~ Mengamati membran mukosa Ibu klien mengatakan bahwa An.F
bibir, pengisian kapiler dan turgor berakivitas di sekitar tempat tidur
kulit pada An. F
 Bibir lembap O:
 CRT & turgor kulit < 2 detik Kulit teraba dingin di dahi
 T : 36,8 0C, RR : 22 x/mnt, HR : 98 x/mnt
~ Menganjurkan An. F untuk banyak Minum (+)
minum ± 2-2,5 L/hari  beraktifitas dan bermain di sekitar tempat
 Minum (+) tidur
 An. F tidak sulit minum  Bibir lembab
 Infus : Kaen 3 B 50 tpm Micro
4. ~ Menganjurkan ibu untuk memberiInjInj Cefotaxim 3 x 350 mg
makanan porsi kecil dan sering Ondancentron 3x 2 mg stop
secara bertahap Paracetamol 3 x 150 mg stop
 Ibu memberikan makanan Terapi oral:
dengan porsi kecil Metronidazol syrup 3x½ cth
 Ibu memberikan makanan Vometa syrup 2 x ½ cth
secara bertahap L-Bio 1x1
L-Zinc 1x1

5. ~ Menjelaskan kepada ibu klien A:

20
tentang Masalah Diare teratasi sebagian
 Perawatan diare pada anak
 Ibu dan An. F memperhatikan P : Intervensi dilanjutkan :
penjelasan yang diberikan  Kaji TTV
~ Menjelaskan kepada ibu klien  Anjurkan banyak minum
tentang  Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
 kebersihan pada anak secara bertahap
 Ibu dan An. F memperhatikan  Kolaborasi dalam pemberian terapi
penjelasan yang diberikan
 Ibu membersihakan tangan
An. F dengan air mengalir +
sabun

~ Berkolaborasi dalam pemberian


terapi sesuai indikasi
 IVFD Kaen 3B 50 tpm
Micro
 terapi oral:
Metronidazol syrup 3x½ cth
Vometa syrup 2 x ½ cth
L-Bio 1x1
L-zinc 1x1

An. F tampak mau minum obat syrup


yang diberikan,dan tidak ada tanda
tanda alergi
O

21
Minggu Hipertermi berhubungan dengan proses ~ Mengukur tanda-tanda vital An. F S:
19/7/2023 infeksi bakteri/ virus (D.0130)  T : 36,8 0C Ibu klien mengatakan anaknya sudah
 RR : 22 x/mnt tidak panas sejak semalam
 HR : 98 x/mnt Ibu mengatakan An. F sudah diberikan
banyak minum
~ Mengamati membran mukosa Ibu klien mengatakan bahwa An. F sudah
bibir, pengisian kapiler dan turgor mulai ceria dan berakivitas dan bermain
kulit pada An. F di tempat tidur
 Bibir lembab Ibu klien mengatakan sudah memberikan
 CRT & turgor kulit < 2 detik pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Ibu klien mengatakan sudah memberikan
~ Menganjurkan An. F untuk banyak obat penurun panas yang diberikan
minum ± 2-2,5 L/hari perawat
 Minum (+)
 An. F tidak sulit minum O:
 T : 36,8 0C, RR : 22 x/mnt, HR : 98 x/mnt
4. ~ Berkolaborasi dalam pemberian Kulit di dahi teraba dingin
terapi sesuai indikasi  Minum (+)
 IVFD Kaen 3B 50 tpm  Bermain di sekitar tempat tidur
micro  Bibir lembab
 Inj paracetamol 3 x150 mg  Memakai baju tipis dan menyerap
stop keringat
 An. F mau meminum obat  Infus : Kaen 3B 50 tpm Micro
yang telah diberikan dan Injeksi:Paracetamol 150 mg stop
tidak ada tanda-tanda alergi A:
~ Mengamati adanya peningkatan Masalah peningkatan suhu tubuh teratasi
suhu terus menerus
 Suhu 36,8 0C P : Intervensi dilanjutkan :

22
 Kaji TTV
 Anjurkan banyak minum
 Kolaborasi dalam pemberian terapi

Minggu Risiko ketidakseimbangan elektrolit - Mengukur TTV An. F S:


19/7/2023 berhubungan dengan - T : 36'8 0C  Ibu klien mengatakan bahwa An. F sudah
ketidakseimbangan cairan (mual, - RR : 22 x/mnt tidak mual dan muntah mulai tadi malam
muntah/ dehidrasi). (D.0037) - HR : 98 x/mnt Ibu klien mengatakan bahwa An. F diare
1x dan ada ampasnya
- CRT dan Turgor kulit < 2 Ibu klien mengatakan anaknya sudah
detik lebih segar dan dapat makan minum lebih
banyak
- Mengidentifikasi tanda dan gejala
ketidakseimbangan kadar elektrolit O:
- Mual (-)  k/u : cukup
- Muntah (-) T : 36,7 0C
- Minum (+) RR : 22 x/mnt
- Makan habis HR : 98 xmnt
- Diare (+) 1x CRT dan Turgor kulit < 2 detik
- CRT dan turgor kulit < 2 Infus Kaen 3B 50 tpm micro
detik
Oral L-Zinc 1x1
- Melakukan kolaborasi pemberian L-Bio 1x1
terapi : Vometa syrup 2 x ½ cth
Infus Kaen 3B 50 tpm micro
Inj: Ondancentron 3x 2mg stop A:
Oral: Vometa syrup 2 x ½ cth Masalah risiko ketidakseimbangan
L-Bio 1x1 ekeltrolit teratasi

23
L-Zinc 1x1
P : Intervensi dilanjutkan :
Monitoring TTV
Kolaborasi pemberian terapi antiemetic
dan terapi cairan
M

24
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Diare merupakan pengeluaran feses yang berbentuk tidak normal dan


cair. Bisa juga didefinisikan dengan buang air besar yang tidak normal dan
berbentuk cair dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Bayi dapat dikatakan
diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali sehari buang air besar, dan sedangkan
neonatus dikatakan diare jika sudah buang air besar sebanyak lebih dari 4 kali
dalam sehari. (Lia dewi, 2014). Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang
tidak normal dimana buang air besar >3 kali dalam sehari dengan konsistensi
feses yang encer/cair dapat disertai atau tanpa disertai dengan darah atau lender
yang merupakan akibat dari terjadinya proses implamasi pada lambung atau usus
(Wijayaningsih, 2013).
B. Saran

Berdasarkan kasus yang diambil penulis dengan judul asuhan keperawatan


pada pasien Diare Cair Akut di Iman RS Bina Sehat Jember, demi kebaikan
selanjutnya maka penulis menyarankan kepada :

1. Instalasi pelayanan kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kinerja


perawat dan tenaga medis yang lain sehingga mampu meningkatkan
asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare
2. Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan untuk melanjutkan
asuhan keperawatan yang sudah dikelola oleh penulis yang bertujuan
untuk pemulihan kesehatan pasien.
3. Keluarga pasien diharapkan mampu melakukan pencegahan diare serta
mampu melakukan perawatan dini pada diare

25
DAFTAR PUSTAKA

Abasi M. 2015. A comparative study on the concept of convulsion in traditional


Iranian medicine and classic medicine. Avicenna Journal of Phytomedicine. 5
(1)
Achjar, H.A., Komang. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto

Doengoes. M. E, Et. Editor Monica, E. 2010. Nursing Care Plans Guidelines for
Planning and Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: Kariasa IM.
Jakarta: EGC
Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Definisi dan


indicator diagnostic. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) : Definisi dan


kriteria hasil keperawatan. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Definisi dan


kriteria hasil keperawatan. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Supartini, Yupi (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC

Suryadi (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : CV Agung Setia

26

Anda mungkin juga menyukai