Anda di halaman 1dari 20

MATERI KULIAH

BAHASA INDONESIA
SEMESTER IV

Disusun Oleh:
Drs. Sarmadi

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
TAHUN AJARAN: 2011/2012
SEJARAH BAHASA INDONESIA
Lingua Franca (Melayu)

Kerajaan Sriwijaya Abad VII (Itsing)


Prasasti Kedukan Bukit 683 M
Prasasti Talang Tuo 684 M
Prasasti Karang Birahi 688M di jambi
Prasasti Berangka Bogor 942 M

Abad XVIII Bangsa Barat (Belanda) – Menggunakan Bahasa Indonesia

1901 Ejaan Van Ophuysen, contoh: Oe – U,Tempo – Tempoe

1908 Budi Utomo

1928 – SP

1938 –KB I 1 di Solo


1942 Jepang, Positif: penggunaan bahasa Indonesia diperbolehkan
Negatif: dipaksakan dalam waktu singkat harus dapat berbahasaI ndonesia

1945 Kemerdekaan (UUD45 Pasal 36 Bab XV)

1947 Ejaan Republik (Suwandi)

1954 KB II di Medan

1965 Melindo (gagal)

1972 EYD

1978, 1983, 1988, KBI III, IV dan V


Di Jakarta: - Kebudayaan, linguistik, tata bahasa, istilah dan perkembangan
bahasa dalam segala bidang.
Fungsi Bahasa Secara Umum

 Bahasa Nasional / alat komunikasi / praktis



a. Pemersatu semua suku / daerah
b. Sebagai identitas Nasional
c. Bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari

 Sebagai Artistik

a. Wadah Seni

b. Budaya

c. Pemuas rasa estetik manusia / kebutuhan seni

 Sebagai Fisikologis: - Mempelajari naskah tua, latar belakang sejarah bahasa itu
sendiri, sejarah kebudayaan, adat-istiadat dalam suatu Negara tersebut.



 Sebagai IPTEK: Untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat di
serap oleh bangsa Indonesia melalui pendidikan.

Fungsi Bahasa Secara Khusus

 Sebagai bahasa resmi Negara



 Sebagai alat menjalankan Administrasi Negara

 Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

 Sebagai alat perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan

 Sebagai pengembangan kebudayaan, pemanfataan IPTEK
Kalimat Efektif

Kalimat Efektif adalah Kalimat yang singkat, tepat padat (mengena pada sasaran)

Syarat Kalimat Efektif


1. Kesatuan gagasan : Sebuah kalimat dapat di wakili oleh satu ide pokok atau
lebih tetapi dapat berhubungan (SPOK)
- Kesatuan gagasan dapat dibagi menjadi :
a. Kesatuan Tunggal, contoh : semua penduduk desa itu mendapatkan
penjelasan mengenai rencana pembangunan lima tahun.
b. Kesatuan Pilihan, contoh : kamu boleh menyusul saya ke tempat itu,
atau tinggal saja di sini.
c. Pertentangan, contoh : ayah bekerja di perusahaan pengangkutan
itu, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan itu.
d. Gabungan, contoh : dia telah meninggalkan rumahnya pukul enam
pagi, dan telah berangkat dengan pesawat deangan satu jam yang lalu.

2. Koherensi yang kompak dan baik : Hubungan timbal balik yang jelas antara
unsur-unsur dalam kelompok kata yang dapat membentuk kalimat.
Contoh :
(tidak baik) adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya
kemarin pagi di kebun anjing.
(baik) adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi,
dengan sekuat tenaganya.

3. Penekanan : Suatu usaha untuk memberikan pengertian terhadap kata-kata


yang dipentingkan sehingga artinya lebih jelas.
Contoh : harapan kami agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain. Penekanan dapat dilakukan dengan cara :
a. Merubah posisi dalam kalimat.
Contoh : Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat membicarakan lagi
soal ini.
b. Mempergunakan repetisi (Pengulangan kata yang dianggap penting dalam
sebuah kalimat)
Contoh : Kemajuannya menyangkut di segala bidang, kemajuan kesadaran
politik, kesadaran bermasyarakat, kesadaran ekonomi, kesadaran berkebudayaan
dan kesadaran beragama.
c. Mempergunakan partikel lah, pun kah.
Contoh : - Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal ini.
- Kami pun turut dalam kegiatan itu.
- Benarkah seperti apa yang dikatakannya itu ?
4. Variasi : Menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara
minat orang.
a. Variasi sinonim kata
Contoh : Seribu puspa di taman bunga, seribu wangi menyegar cita
b. Panjang pendeknya kalimat : Untuk memperjelas pikiran pengarang
serta memberikan tekanan bagian-bagian yang diinginkan.

5. Paralelisme : Kesejajaran sebuah kalimat untuk membantu kejelasan unsur gramatikal


demi mempertahankan bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.
Contoh : Reorganisasi administrasi departemen-departemen, penghentian pemborosan
dan penyelewengan- penyelewengan serta memobilisasi potensi-potensi nasional,
merupakan masalah-masalah yang meminta perhatian kita (semua kata benda).

6. Penalaran atau Logika : suatu proses berpikir yang sesuai dan masuk
akal. Contoh :
(Salah) Rumah adalah dimana orang-orang tinggal
(Benar) Rumah adalah tempat tinggal manusia yang di buat dari ....

7. Generalisasi : Suatu peristiwa yang diambil berdasarkan kesamaan secara


umum. Contoh: Besi, tembaga, kuningan, emas, perak, apabila dipanaskan
volumnya membesar.
Kesimpulan : Semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
Perencanaan Karangan

1. Topik / Tema : Suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
sebuah karangan.

2. Cara Menetukan Topik: yang sesuai dengan karangan,


Penulis harus menyesuaikan dengan karangan apa yang ingin dibahas.
Misalnya narasi, berupa cerita rekaan deskripsi, eksposisi, argumentasi.

Sebuah topik harus menarik perhatian penulis agar dapat dibahas dengan
baik, sehingga prinsip-prinsip ilmiah yang dimiliki akan berusaha mencari
data-data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan lain-lain.

3. Pembatasan topik dasn penyempitan topik dapat memungkinkan penulis


untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.

Cara pembatasan topik


1. Tetapkan topik yang ingin digarap dalam suatu kedudukan sentral.
2. Ajukan pertanyaan, apakah topik tersebut masih dapat di rinci lebih lanjut
? Bila dapat tempatkan rincian tersebut disekitar lingkaran topik.
3. Tetapkanlah yang mana rincian itu yang akan dipilih.
4. Ajukan pertanyaan berulang-ulang lebih rinci sehingga dapat diperoleh yang
sangat khusus yang akan digarap lebih lanjut.

Menetukan maksud
Untuk memungkinkan penulis memilih bahan mana yang diperlukan, serta cara
mana yang paling baik untuk penyusunan karangan itu.

Pengungkapan maksud
Yaitu dengan merumuskan tema yang berbentuk kalimat.
Contoh:
Topik : Pariwisata di Indonesia
Tujuan : Mendorong rakyat mengembangkan usaha kerajinan khas daerah
Tesis/karangan : Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia, hendaknya
rakyat di dorong dan di rangsang untuk menggiatkan kerajinan rakyat
yang khas di tiap wilayah.
Kerangka Karangan

Kerangka Karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garsi-garis besar
suatu karangan yang akan di garap.

Manfaat Kerangka Karangan


a. Untuk membantu penulis melihat wujud gagasan-gagasan dalam sekilas
pandang, sehingga dapat dipastikan apakah hubungan timbal balik antara
gagasan itu sudah tepat.
b. Memudahkan penulis menciptakan klimak dalam sebuah karangan.
c. Menghindari penulis agar tidak terjadi tumpang-tindih.
d. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.
e. Merupakan sebuah miniatur dari sebuah karangan.

Langkah-langkah menyusun karangan

1. Rumuskan tema
2. Invertarisasi topik
3. Penulis mengadakan evaluasi semua topik-topik yang telah tercatat pada
langkah kedua.

Tahapan Evaluasi

a. Apakah semua topik mempunyai pertalian langsung dengan karangan (bila tidak
ada di coret).
b. Semua topik yamg masih dipertahankan harus di evaluasi.
c. Evaluasi semua topik itu apakah semua soal sama derajatnya.
d. Ada kemungkinan ada dua topik yang kedudukannya sederajat, atau lebih rendah,
bila terjadi demikian maka usahakanlah untuk mencari satu topik yang lebih tinggi
yang akan membawahi topik tadi.

Pola susunan kerangka karangan

1. Alamiah : Urutan waktu, ruang topik yang ada.


2. Pola Logis : Klimak dan anti klimak, sebab-akibat, umum, khusus.
Paragraf dan Pengembangan Suatu Paragraf

Paragraf : Satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.

Tujuan pembentukan paragraf :


1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dari suatu tema dengan yang lain.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal untuk
memungkinkan kita berhenti lebih lama dari perhentian pada akhir kalimat.

Macam – macam paragraf :


a. Pembuka, untuk menghantarkan pokok pikiran dalam bagian karangan.
b. Penghubung, semua paragraf yang terdapat antara pembuka dan penutup.
c. Penutup, paragraf yang mengandung kesimpulan pendapat apa yang telah
diuraikan dalam paragraf penghubung.

Laporan : Suatu cara komunikasi bagi penulis untuk menyampaikan informasi kepada
seseorang atau badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.

1. Dasar – dasar laporan :


a. Pemberi Laporan : Orang yang ditunjuk dalam melakukan suatu pekerjaan
misalnya dari instansi menugaskan seseorang untuk menyelidiki sebab – sebab
bencana alam di suatu tempat.
b. Penerima Laporan : Atasan dalam suatu instansi yang menunjukkan
dalam penugasan tersebut.
c. Tujuan Laporan : Sesuai dengan makalah yang diteliti serta untuk mengambil
sebuah keputusan yang efektif demi kemajuan dan perkembangan suatu masalah
dan perbaikan masalah tersebut.

2. Sifat Laporan : Disesuaikan dengan fungsinya, oleh karena itu harus ditulis dengan
bahasa yang baik dan jelas sehingga menimbulkan pengertian yang
tepat dan masuk akal, serta semua fakta harus diurutkan, agar
laporannya dapat disajikan secara menarik.

3.Macam – macam Laporan :


 Berbentuk formulir (Isian) : Biasanya laporan rutin sehingga pelapor
hanya mengisi poin-poin tertentu yang telah disediakan dalam formulir.
Contoh : Laporan rutin pemakaian listrik sebuah kantor.

 Berbentuk surat : Laporan ini dibuat karena sifatnya tidak berbentuk tabel,
sehingga cukup dibuat seperti surat yang lebih panjang dan berurutan
 masalah-masalah yang dibuat dalam laporan tersebut.
Contoh : Laporan hasil penjualan.

 Berbentuk memorandum: Laporan singkat dalam bagian-bagian organisasi,
atau antara atasan dengan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
Contoh: Memo dari direktur kepada ketua jurusan.
 Laporan perkembangan: Yaitu laporan yang dibuat untuk memantau suatu
masalah yang telah dilaksanakan, sejauh mana tingkat keberhasilannya.
Contoh; Laporan perkembangan mahasiswa dari semester ke semestre berikutnya.

 Laporan berkala: Suatu laporan yang dibuat berdasarkan triwulan, enam
bulan, tahunan, dll.

 Laporan Laboratorium: Dibuat untuk menyampaikan perkembangan hasil
dari percobaan laboratorium.
Contoh: Laporan hasil praktikum.

 Laporan Formal: yaitu laporan yang dibuat sesuai dengan persyaratan
tertentu yang telah dibataskan secara umum.
 Laporan semi formal : Apabila ada kriteria yang ditinggalkan.
 Laporan non-formal : Kalau semua laporan tidak memenuhi persyaratan
yang telah diajukan.
Laporan formal, semi formal, dan non- formal merupakan laporan yang
bersifat resmi dan menggunakan bahasa Indonesia.

4.Struktur Laporan Formal

  Halaman judul – Topik laporan


 Surat penyerahan – sebagai pengantar pada isi pelapor
 Daftar isi
 Iktisar atau Abstrak
 Pendahuluan
 Isi laporan
 Kesimpulan
 Saran (Rekomendasi)
 Apendiks/Daftar Lampiran
 Bibliografi = Daftar Pustaka.
Surat

Surat: Sarana komunikasi berupa tulisan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Jenis-jenis Surat:

1. Surat Keluarga: Suatu surat bersifat kekeluargaan dalam pergaulan hidup sehari-
hari, baik antara sahabat, orangtua dengan anak, kakak,adik, dll.
Contoh : Surat kakak kepada adiknya.

2. Surat Pribadi: Suatu surat yang dibuat oleh seseorang untuk orang lain yang
bersifat rahasia.
Contoh: Surat A kepada si B.

3. Surat Niaga: Suatu surat yang ditulis orang-orang atas badan yang bergerak
dalam dunia usaha, bisnis, baik penawaran barang ataupun cara pembyaran, dll
sesuai dengan keperluan bisnis.
Contoh: Surat Permintaan barang.

4. Surat Dinas: Suatu surat yang isinya masalah kedinasan baik perorangan ataupun
jawatan, instansi ke instansi yang ada hubungan kedinasan ataupun hubungan
kerja, dll.
Contoh: Surat lamaran kerja.

5. Surat Resmi: Surat yang dibuat suatu badan, organisasi yang sifatnya resmi
dan dapat dijadika bukti di pengadilan karena berkekuatan hukum.
Contoh: Surat wasiat, Akta kelahiran, STTB, dll.
Fungsi Karya Ilmiah

1. Sebagai sarana untuk mengembangkan IPTEK dan seni


Yaitu menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas dan
tidak pasti sehingga menjadi sebaliknya.

2. Karya Ilmiah dapat membantu mengantisipasi dapat mengantisipasi


kemungkinan-kenmungkinan yangterjadi pada masa mendatang.

3. Karya Ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi, dan mengoreksi


benar tidaknya suatu pernyataan.

Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah

1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterapilan membaca yang efektif,


karena harus membaca buku lebih banyak.

2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai dari berbagai
sumber, mengambil inti sarinya dan mengembalikan ke tingkat pemikiran yang
lebih matang.

 Ilmiah Popular: Suatu tulisan yang lebih banyak diciptakan dengan


jalan menyadur tulisan orang daripada menulis gagasan, pendapat
 sendiri dan menggunakan bahasa yang sederhana.
 Semu ilmiah:Suatu tulisan yang mengandung unsure tipuan yang
membuat orang percaya.

Contoh: Kotak ajaib yang menyuburkan tanah pertanian (yang di
ceritakan pengaruhnya bukan kotaknya).
Prinsip Ilmiah

1. Objektivitas: Segala dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.


2. Segala sesuatu yang di sampaikan peneliti berdasarkan data.
3. Prosedur studinya(penyimpulan) penemuannya berdasarkan induktif dan
deduktif (awal dan akhir)
4. Cara pembahasan data berdasarkan rasio dan masuk akal.

Beda Abstrak dengan Ikhtisar:

Abstrak hanya mengandung topik persoalan,sedangkan ikhtisar mengandung


topik persoalan dan tujuan.

Beda Data Primer dengan Data Sekunder:

Data Primer
Data yang langsung dari sumbernya

Data sekunder
Data yang diperoleh dari orang lain (tidak langsung) yang bukan merupakan sumbernya.

Beda Tesis dengan Disertasi

Tesis
Karangan yang disampaikan berdasarkan argumentasi yang logis untuk
dipertahankan kebenarannya

Disertasi
Karangan yang ditulis berdasakan hasil penelitian untuk dipertahankan kebenarannya
di depan senat,guna mencapai gelar doctor.
Jenis-jenis Karya Ilmiah

1. Reserach Paper: Segala macam bentuk karya tulis baik yang didapat dari studi
scientipic atau bukan,langsung atau tidak langsung,dari data primer ayau
sekunder dapat juga berupa tugas mata kulihdari seorang dosen.

2. Scientific Paper: Karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah
dan pemecahannya secara ilmiah.

3. Working Paper: Kertas kerja yamh di buat untuk dibaca dalam seminar.

4. Thinking Paper
Yaitu karya tulis yang dipakai untuk saran pemecahan suatu masalah
yang kontroversial.

5. Position Paper
Suatu karya tulis yang di susun atas permintaan suatu pihak sebagai
alternatif pemecah masalah yang controversial karena yang bersangkutan
dianggap tahu masalah tersebut.

6. Analitical Paper
Suatu karya tulis yang dibuat dan masalahnya telah ditentukan
sebelumnya,biasanya tugas yang diberikan kepada mahasiswa tentang scientific.

7. Report (laporan):
Suatu laporan yang di tulis untuk menemukan fakta-fakta mengenai suatu subjek
yang dipelajari dan disajikan secara detail dan objektif jelas dan beraturan.

8. Reaction Paper:
Suatu karya tulis yang dibuat untuk pemenuhan atas reaksi terhadap
suatu bacaan ,biasanya berupa kutipan-kutipan.

9. Kritical essay
Suatu karya tulis yang dibuat untuk menilai suatu subjek dapat berupa
karya sastra,film,program TV atau lukisan.
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan
3. Halaman Pengesahan
4. Biodata
5. Halaman Persembahan/motto
6. Ringkasan /Abstrak
7. Kata pengantar
8. Daftar isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar lampiran

BAB 1 Pendahuluan:
A. Latar belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan penulisan/penelitian
D. Manfaat penulisan/penelitian

BAB II Tinjauan pusttaka:


A. Pengertian/Definisi
B. Faktor-faktor yang mendukung penulisan
C. Sistem
D. Akibat

BAB III Gambaran Umum Metode Penelitian


A. Gambaran umum objek penelitian
B. Metode Penelitian
- Cara penelitian
- Sampel
- Cara pengumpulan data \
- Prosedur kerja,Variabel
- Pengolahan dan Analisis data

BAB IV Hasil dan Pembahasan


a. Hasil penelitian
b. Metode penelitian

BAB V Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
b. Saran-saran

Daftar pustaka
Pengertian Pidato / Sambutan

Berbicara dihadapan massa tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pidato / sambutan dapat disampaikan secara lisan, tertulis, karena jabatan atau
kedudukannya sebagai structural atau akademisi dll.

Hal-hal lazim disampaikan dalam sambutan, arahan antara lain:

  Pembukaan; salam; permintaan izin kepada hadirin; ucapan syukur; terima kasih.
 Ungkapan rasa, misalnya bangga, senang, haru, hormat.
 Dukungan moral terhadap acara atau kegiatan yang dimaksud.
 Makna/ hikmah dari kegiatan.
 Ajakan-ajakan, ucapan selamat, harapan-harapan.
 Penutup : permohonan maaf, ucapan terima kasih.
 Kalau kita mewakili seseorang hendaknya kita minta izin kepada hadirin yang
sebagai yang mewakili.

Metode – Metode Pidato / Sambutan / Arahan

1. Metode Impropamtu (Serta-merta)


Biasanya disampaikan berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa pesiapan sama sekali.

2. Metode Menghapal

3. Naskah
Biasanya disampaikan dalam pidato – pidato resmi kenegaraan
atau pertanggungjawaban.

4. Metode Estemporan (Tanpa persiapan naskah)


Uraian yang akan disampaikan menggunakan catatan kecil, sekaligus urutan
bagi uraian tersebut.
Persiapan / Langkah – langkah Pidato.

1.Meneliti masalah :
a. Menentukan maksud
b. Menganalisa pendengaran dan suasana
c. Memilih dan menyempitkan topik

2.Menyusun Uraian :
a. Mengumpulkan bahan
b. Membuat kerangka uraian
c. Menguraikan secara mendetil

3. Mengadakan latihan:
a. Melatih dengan suara nyaring

Cara Menulis Kutipan

Kutipan Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, baik yang terdapat
dalam buku-buku, majalah dll yang sudah diakui kebenarannya, tujuannya untuk
menguatkan isi tulisan kita.

Jenis Kutipan :

A. Kutipan Langsung,
Pinjaman atau pendapat dengan mangambil secara lengkap kata demi kata,
kalimat dari sebuah teks asli.

B. Tak Langsung,
Pinjaman pendapat seseorang pengarang berupa intirasi atau ikhtisar dari
pendapat tersebut.

Prinsip – prinsip Mengutip

a. Jangan mengadakan perubahan, bila penulis merasaa perlu untuk mengadakan


perubahan tehniknya, maka ia harus memberikan keterangan yang jelas bahwa ia
adakan perubahan tertentu.
Maka penulis member keterangan dalam tanda kuring segi empat [….] bahwa
perubahan tehnik di buat sendiri oleh penulis, dan tidak ada kataaslinya.
Misalnya : [huruf miring dari saya, penulis].

b. Bila ada kesalahan, penulis tetap tidak boleh mengubahnya, penulis diperkenankan
member catatan terhadap kesalahan terseut dengan member tanda [sic] di dalam
kurung segi empat tersebut, dilakukan dibelakang kata yang diperbaiki, kata sic,
berarti penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu.
- Kutipan itu boleh atau tidaj di apit dengan tanda kutip
- Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjuan setengah spasi keatas, atau
dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor
halaman tempat terdapat kutipan itu.
- Seluruh kutipan itu dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu dimulai
dengan alenia baru.
- Bila terjadi kutipan diatas kutipan maka kutipan asli mempergunakan kutipan
ganda ( “ ) dan kutipan tunggal ( ‘ ) bagi kutipan di atas kutipan.

c.Kutipan tak langsung, Biasanya intirasi pendapat itu yang dikemukakan.


- Kutipan itu di integrasikan dengan teks
- Jarak antara baris dua spasi
- Kutipan tidak di apit dengan tanda kutip
- Sesudah kutipan selesai di beri nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas atau
dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang tahun terbit
dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh : “Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami
selalu berusha mencari bentuk kata yang mengandung makna [sic]
sentral terbanyak sebagai bahan dari daftar swadesh.”

Keterangan : Kata makan salah cetak yang sebenarnya adalah makna.

d.Menghilangkan bagian kutipan


Dalam kutipan teks menghilangkan bagian tertentu asalkan tidak mengubah
makna aslinya, menghilangkan itu biasanya dengan menggunakan titik tiga berspasi
[. . . .] Bila yang dihilangkan terdiri dari satu alenia atau lebih maka biasanyan
dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman.
Contoh : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Terjemah karya ilmiah dalam bahasa Indonesia…(Asmal Sari, 1959: 7)

Cara-cara Mengutip

a. Kutipan tak langsung yang tidak lebih dari empat baris:

  Kutipan itu diintegrasikan langsung dalam teks,


  Jarak antar baris dengan baris dua spasi,
  Kutipan itu diapit dengan tanda kutip,
 Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi
ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun
terbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris:

  Kutipan itu harus dipisahkan dari teks dalam jarak spasi 2,5 spasi,
 Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi.
Bibliografi (Daftar Pustaka)

Daftar pustaka adalah suatu daftar yamg berisi buku-buku, artikel-artikel dan bahan
penerbit lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang di garap.

Fungsinya: Untuk menguatkan pendapat yang kita tulis sesuai buku-buku yang kita baca.

Cara menyusun Daftar Pustaka

1) Cara Pertama:

a) nama pengarang di urutkan menurut alfabet, nama yang di pakai adalah


nama keluarga.
b) bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang di masukkan
dalam alfabet.
c) Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka
untuk referensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu di ikut
sertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5-7 ketikan.
d) Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi satu spasi, tetapi jarak
pokok dengan pokok yang lain adalah dua spasi.
e) Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harys di masukkanke dalam sebanyak
3 atau 4 ketikan.
Baris pertama dari margin kiri

Contoh:
Bloomfield, Leonard. Language. London: George Allen & Unwin Ltd. 1962

Bolger, Rober Raplh. “Rhetoric”, Encyclopaedia Britanica. 1570, XIX, 257-260

Amran, Halim. Politik Bahasa Nasional. 12 jilid.Jakarta: Pusat Pengembangan


Bahasa. 1976.

Hocket, Charles F. Science and the Social Order. New York: Colliar. 1970.

A Course in Modern Linguistics. New York: The Mae


Million Company. 1983.
Cara kedua:
a. Nama pengarang di balik, tahun terbit, judul buku dan data publikasi lainnya.
b. Bila ada dua atau lebih karangan dari seorang pedagang di terbitkan dalam tahun
yang sama, maka di susun menurut abjad di belakang tahunnya.

Contoh ;

Allen, W.S. 1951. Phonitic and Comparctive Linguisties. Archivum Linguisticum,


3: 126-136

1969 a. Proto Indo Eropean Schwebealaut. University of


California Publication in Linguistics, 58. Berclay and Los Angelis.

Ringkasan : Penyajian singkat dari karangan asli, tetapi dengan tetap


mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.

Ikhtisar : Penyajian singkat dengan tidak perlu berurutan dan tidak perlu memberikan isi
seorang proporsional, penulis dapat langsung dengan masalah dan problematic
pemecahannya.

Tujuan membuat ringkasan untuk memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.

Cara membuat ringkasan yang baik :


1. Membaca naskah asli beberapa kali agar mengetahui kesan umum dan
maksud pengarang serta sudut pandang pengarang.
2. Mencatat gagasan utama
3. Membuat reproduksi ; yaitu menyusun kembali satu karangan singkat
berdasarkan gagasan-gagasan utama.
4. Ringkasan di buat sesuai permintaan atau minimal 10 sampai dengan 20 persen
dari jumlah kata, baris, dan kalimat.
SKEMA LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT RINGKASAN

Ringkasan

Bacalah naskah dua kali !

Baca
Dapatkan anda merumuskan Kembali
Tema dengan tepat

YA TIDAK

A.Catatlah semua Judul !


B.Catatlah semua Topik !
C.Cocokkan semua pendapatan anda dengan naskah
Lengkapi !
perbaiki
Apakah semua topik sudah masuk!

YA TIDAK
Susunlah draft sementara dengan mempergunakan
catatan diatas (jangan pakai naskah asli !) Perbaiki

YA TIDAK

Cocokkan draf itu dengan naskah asli

Singkatan Teliti : Semua


Apakah jumlah kata sesuai pokok utama
permintaan sudah masuk ?

Kepanjangan TIDAK YA TIDAK Kependekan

A.Periksa gaya,Tata Bahasa dan Tanda Baca


B.Tulis kembali dengan Rapi mulai dari Judul
C.Periksa kembali apakah ada kesalaha
D.Cocokkan jumlah Kata dan Selesaikan

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai