Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGGULUNGAN MOTOR INDUKSI 1 FASA

Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Perawatan & Perbaikan
yang dibina oleh Bapak Dwi Prihanto

Oleh Kelompok 3 S1 PTE B :

1. Lina Dessy Lidyawati (150534603708)


2. Muhamad Zainul Faizi (150534600960)
3. Moch. Fauzan Khalid (150534603630)
4. Moh. Zulfikar Akbar (150534602381)
5. Muhammad Rusdi (150534601669)
6. Muhammad Zaki Nasrulloh (150534601669)
7. Mukhamat Muhaimin (150534604719)
8. Nour Aiman Al Zareri (150534601602)
9. Nurfitria Febriana (150534603419)
10. Reza Amirul Huda (150534602095)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Desember 2018
I. DASAR TEORI
A. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi gerak. Alat ini termasuk alat listrik dinamis karena menghasilkan
gerakan. Prinsip kerja motor listrik adalah dengan memanfaatkan gaya tarik
magnet.

Gambar. 1.1 Motor Listrik


(Sumber : http://sinelectronic.blogspot.com)

Ketika dua buah magnet dengan kutub yang sama didekatkan, maka kedua
magnet ini akan bergerak menjauh. Sebaliknya apabila kutub magnet tersebut
berbeda maka akan saling menarik. Prinsip inilah yang menjadi dasar motor
listrik, dapat dilihat pada Gambar.2.2.

Gambar. 1.2 Prinsip Kerja Motor Listrik


(Sumber : www.autoexpose.org)

Ketika sebuah batang magnet diletakan didalam medan magnet maka akan
menghasilkan gerakan pada batang magnet tersebut. Batang magnet tersebut
diletakan pada sebuah poros dengan rangkaian sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan gerakan putar ketika kedua komponen ini berinteraksi.
Dalam segi suplay arus, Motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus
Alternating current (AC) dan arus Direct Current (DC)
1. Motor listrik Alternating current (AC)
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang paling sering digunakan
pada peralatan rumah tangga seperti pompa air, mesin cuci, dan peralatan lainnya.
Karena arus yang dipakai adalah arus standart PLN yang merupakan arus AC.
Arus ac sendiri adalah arus bolak balik dengan demikian arus listrik ini dapat
bekerja dengan posisi apa saja.
2. Motor listrik Direct Current (DC)
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang juga sering digunakan.
Biasanya terdapat pada komponen elektronika dan barang-barang yang
dilengkapi baterai. Seperti kipas pada baterai, dan starting pada sepeda motor.
Motor listrik DC ini bisa digunakan sebagai motor juga generator karena
dilengkapi dengan magnet permanen
Arus DC sendiri adalah arus searah, dengan demikian penggunaan arus
listrik ini harus benar-banar memperhatikan pemposisian penghantarnya, jangan
sampai membalik min (-) dan Plus (+)nya. Karena dapat merusak komponen yang
sedang digunakan.
Sementara dalam segi banyaknya fasa, di Indonesia sendiri, motor listrik
terbagi menjadi 2 jenis. Yaitu suplay 3 fasa dan suplay 1 fasa.
a. Motor listrik 3 fasa
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay
3 fasa RST. Biasanya motor listrik 3 fasa berjenis motor kapasitor atau motor
induksi yang akan dijelaskan setelah ini. memiliki 3 kutub saling memdorong
sehingga menghasilkan putaran lebih bertenaga. Untuk dapat menjalankan motor
3 fasa diharuskan memiliki suplay arus ke 3 fasa dari PLN. Karena listrik rumah
tidak dapat menjalankan motor 3 fasa dengan optimal
b. Motor listrik 1 fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay 1 fasa.
Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-rumah komersial bertegangan 220 V.
Pada motor listrik 1 fasa motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu : Motor
induksi kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.

B. Bagian-Bagian Motor
1. Stator
Stator termasuk komponen utama motor listrik. Stator merupakan lilitan
tembaga statis yang terletak mengililingi poros utama. Fungsi stator adalah untuk
membangkitkan medan magnet pada di sekitar rotor. Komponen ini terdiri dari
lempengan besi yang dililit oleh tembaga. Tembaga ini dihubungkan dengan
sumber arus. Sehingga ketika lilitan tersebut dialiri arus listrik, akan
menyebabkan kemagnetan pada stator. Pada sebuah motor umumnya memiliki
tiga buah stator coil. Hal ini tergantung kapasitas motor itu sendiri tentunya.
Semakin banyak jumlah kumparan, maka semakin besar kemagnetan yang
dihasilkan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kecepatan motor.

Gambar. 1.3. Stator


(Sumber : www.autoexpose.org)
2. Rotor
Rotor merupakan lilitan tembaga yang bersifat dinamis. Sifat dinamis ini,
karena llilitan menempel bersama main shaft atau poros utama motor yang akan
berputar. Sama halnya dengan stator coil, semakin banyak jumlah lilitan pada
rotor maka semakin besar pula putaran yang dihasilkan. Umumnya digunakan
tembaga dengan diameter yang kecil. Hal ini bertujuan agar jumlah lilitan lebih
banyak walau memerlukan panjang kawat yang besar. Ujung lilitan akan
terhubung dengan sebuah rotor lain yang terletak di ujung poros utama.

Gambar. 1.4. Rotor


(Sumber : www.autoexpose.org)

3. Kapasitor
Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi
arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu
lebih dipertajam. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian
atas motor ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri.

Gambar. 1.5. Kapasitor


(Sumber : www.panduanteknisi.com)

Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini
antara lain:
a. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
b. Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
c. Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)

Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF – 150 mikroF.


Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
a. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
b. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
c. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

C. Kawat Email
Kawat email adalah kawat tembaga yang digunakan sebagai lilitan pada
kumparan motor listrik untuk menghasil medan magnet. Kawat email memiliki
kemampuan tersendiri yaitu antara lain tahan panas, warna, daya hantar listrik
dan kelenturan sesuai spesifikasi.
Dalam mencari jenis dari kawat email, haruslah disesuaikan dengan
kebutuhan. Adapun sifat umum kawat tembaga berdasarkan tipenya sesuai
dengan kebutuhan. Tipe kawat pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan
bahan coating atau lapisan pelindung yang dipergunakan pada kawat email
tersebut. Setiap lapisan coating yang menggunakan bahan yang berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda.
Kawat Email UEW adalah kawat email tembaga jenis ini banyak sekali
dipakai pada pembuatan trafo dan coil. Jenis ini memiliki lapisan pelindung yang
terbuat dari bahan Poliurethan. Kawat tipe ini merupakan kawat yang paling
banyak dipergunakan untuk memproduksi Coil, Motor DC, RFID dan trafo secara
industri.

Gambar. 1.6. Kawat email


(Sumber : www.mettakindo.com)

D. Kertas Prespan
Kertas prespan mika adalah kertas dynamo yang memiliki ketahanan
panas sampai 150 derajat. Kertas prespan mika berwarna putih digunakan pada
dinamo atau trafo yang meemerlukan ketahanan standard. Ukuran dari kertas
prespan ini ada beberapa macam yaitu 0,15 mm; 0,2 mm; 0,25 mm; 0,3 mm; 0,35
mm.
Gambar. 1.7. Kawat email
(Sumber : www.stamfordsinarmujur.com)

II. ALAT DAN BAHAN

1. Motor Listrik 1 phasa 1 buah


2. Prespan (Mika) secukupnya
3. Sikat Baja 1 buah
4. Gunting 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6. Cutter 1 buah
7. Multimeter 1 buah
8. Tang 1 buah
9. Kapasitor 1 buah
10. Benang secukupnya
11. Tembaga secukupnya
12. Kabel secukupnya
13. Alat Penggulung Tembaga 1 buah

III. LANGKAH KERJA


1) Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu berdo’a dengan keyakinan masing-
masing.
2) Pastikan menggunakan pakaian kerja
3) Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
4) Bersihkan stator pada motor induksi
5) Potong prespan sesuai ukuran
6) Masukkan potongan prespan yang sudah sesuai ukuran ke dalam stator
7) Lakukan penggulungan Motor
8) Penggulungan motor meliputi, pengukuran tahanan (minimal tahanan 25 Ω), cara
menggulung (dililitkan pada media bulat dengan 3 tingkat yaitu paling kecil
berdiameter 7 cm, sedang dengan diameter 9 cm, dan paling besar dengan diameter
10 cm)
8) Untuk gulungan utama masing-masing sebanyak 10 kali putaran
9) Untuk gulungan bantu, pada bulatan kecil dan sedang digulung sebanyak 10 kali
putaran, sedangkan pada bulatan besar digulung sebanyak 11 kali putaran.
10) Lanjutkannnnn

IV. HASIL (ANALISA)


V. KESIMPULAN

DAFTAR RUJUKAN

VI. LAMPIRAN (DOKUMENTASI)

Anda mungkin juga menyukai