Anda di halaman 1dari 8

Wacana

Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

Diana Vidya Fakhriyani


Universitas Islam Madura
dianafakhriyani@gmail.com

ABSTRAK:
setiap individu memiliki beragam kemampuan yang berbeda. Bercermin dari keragaman
kemampuan yang berbeda itu, hendaknya perlu dilakukan pelbagai cara dalam
mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan individu adalah
kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang penting untuk dikembangkan,
pun di berbagai elemen pendidikan. Dalam hal ini, para pendidik memegang peranan
yang penting untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Kreativitas sangat penting
untuk dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh besar dan cukup memberi
andil dalam kehidupan seseorang, misalnya dalam prestasi akademik. Kreativitas
merupakan suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir, namun dapat dipelajari dan
dikembangkan, sehingga seyogyanya kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Hal
tersebut dikarenakan masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan
pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya.

Kata Kunci: Pengembangan Kreativitas, Anak Usia Dini

PENDAHULUAN Anak-anak, dalam hal ini anak


Kreativitas sangat penting usia dini yang memiliki kreativitas
untuk dikembangkan karena tinggi di sekolah hendaknya tidak
kreativitas dapat meningkatkan diabaikan, akan tetapi kemampuan
prestasi akdemik (Yamamoto, 1964 tersebut harus dikembangkan dan
dalam Palaniappan). Sehingga, didukung penuh baik di lingkungan
semakin tinggi kreativitas yang sekolah maupun keluarga, sehingga
dimiliki seseorang maka semakin anak dapat mengeksplor
tinggi pula prestasi akademik yang kemampuannya tersebut.
diraih. Dari beberapa penelitian Kreativitas merupakan
tentang kreativitas, menunjukkan kombinasi dari inovasi, flexibilitas,
bahwa kreativitas sangat penting dan sensitivitas yang membuat
untuk dikembangkan, karena seseorang mampu berpikir produktif
kreativitas memegang pengaruh berdasarkan kepuasan pribadi dan
penting dalam kehidupan seseorang. kepuasan lainnya (Stenberg, dalam
Maka dari itu, kreativitas perlu Dadvar, 2012). Kreativitas juga
dikembangkan sejak dini. merupakan hasil dari motivasi

193 Vol. 4, No. 2, Desember 2016


Wacana
p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

intrinsik seseorang, pengetahuan, dan dalam kemampuan kreatif antara anak


kapabilitas pada kemampuan tertentu. laki-laki dan perempuan. Anak
Terdapat beberapa cara dalam perempuan lebih kreatif daripada anak
mengembangkan kemampuan kreatif, laki-laki di tahun-tahun prasekolah
misalnya Guilford (1967) dan (Lee, 2005). Ditemukan pula bahwa
Torrance (1963) menyatakan bahwa pengajaran pada anak usia 4 sampai 5
kemampuan berpikir kreatif dapat tahun anak-anak prasekolah dalam
dikembangkan melalui intruksi secara program pendidikan yang dirancang
langsung (Fasko, 2001). Tehnik dengan pertimbangan hasil penelitian
pembelajaran antara berfikir ini akan jauh lebih efektif daripada
konvergen dan divergen sangat sebelumnya.
penting untuk merangsang berpikir Pengertian Kreativitas
kreatif dan lebih banyak tantangan Guilford menyatakan bahwa
untu siswa yang kreatif (Karnes, kreativitas mengacu pada
dalam Fakso, 2001). kemamampuan yang menandai
Dalam penelitian “The seorang kreatif (Ngalimun, dkk,
Relationship Between Creative 2013).
Thinking Ability and Creative Menurut NACCCE (National
Personality of Preschoolers”, Advisory Committee on Creative and
menunjukkan bahwa terdapat Cultural Education), kreativitas
hubungan antara berpikir kreatif adalah aktivitas imaginatif yang
dengan kepribadian kreatif pada anak- menghasilkan hasil yang baru dan
anak prasekolah (Lee, 2005). bernilai (Craft, 2005).
Penelitian tersebut menunjukkan Kreativitas adalah modifikasi
bahwa ada hubungan antara berpikir sesuatu yang sudah ada menjadi
kreatif dengan kepribadian kreatif konsep baru. Dengan kata lain,
pada anak usia dini. Penelitian ini terdapat dua konsep lama yang
memiliki implikasi untuk dikombinasikan menjadi suatu konsep
mengidentifikasi anak-anak berbakat baru (Semiawan, 2009). Menurut
dan mengembangkan program Barron, kreativitas didefinisikan
pendidikan bagi anak-anak berbakat. sebagai kemampuan untuk
Dalam penelitian ini juga menciptakan sesuatu yang baru
menunjukkan bahwa ada perbedaan (Ngalimun, dkk, 2013).

Vol. 4, No. 2, Desember 2016 194


Wacana
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820

Sedangkan menurut Munandar Pada istilah produk, kreativitas


(2009), kreativitas adalah hasil merupakan kemampuan dalam
interaksi antara individu dan menghasilkan atau menciptakan
lingkungannya, kemampuan untuk sesuatu yang baru. Produk kreatif
membuat kombinasi baru, berdasarkan harus bersifat observable, baru,
data, informasi, atau unsur-unur yang berguna dan merupakan kualitas unik
sudah ada atau dikenal sebelumnya, individu dalam interaksi dengan
yaitu semua pengalaman dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan
pengetahuan yang telah diperoleh pada istilah press mengacu pada aspek
seseorang selama hidupnya baik itu di dorongan internal, yaitu kemampuan
lingkungan sekolah, keluarga, maupun kreatif sebagai inisiatif yang
dari lingkungan masyarakat. dihasilkan individu dengan
Rhodes merumuskan definisi kemampuannya untuk mendobrak
kreatif yang mengacu pada istilah pemikiran yang biasa.
pribadi (person), proses, produk, dan Dengan demikian dapat
press (lingkungan yang mendorong) dikatakan bahwasanya Kreativitas
individu ke perilaku kreatif merupakan kemampuan seseorang
(Munandar, 2009). yang dalam kehidupan sehari-hari
Istilah pribadi (person) dikaitkan dengan prestasi yang
mengacu pada tiga atribut psikologis, istimewa dalam menciptakan hal-hal
yakni inteligensi, gaya kognitif, dan yang baru atau sesuatu yang sudah ada
kepribadian. Perilaku kreatif menjadi konsep baru, menemukan
merupakan hal yang muncul dari cara-cara dalam pemecahan masalah
keunikan keseluruhan kepribadian yang tidak dapat ditemukan oleh
dalam interaksi dengan lingkungan kebanyakan orang, membuat ide-ide
sekitarnya. Pada istilah proses baru yang belum pernah ada, dan
merupakan langkah-langkah dalam melihat adanya berbagai
metode ilmiah, yaitu proses merasakan kemungkinan-kemungkinan yang akan
kesulitan, permasalahan, kesenjangan, terjadi.
membuat dugaan dan Karakteristik Kreativitas
memformulasikan hipotesis, merevisi Guilford (Munandar, 2009)
dan memeriksa kembali hingga mengemukakan ciri-ciri aptitude dan
mengkomunikasikan hasil. non-aptitude.

195 Vol. 4, No. 2, Desember 2016


Wacana
p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Ciri-ciri aptitude merupakan Ciri-ciri kreativitas non-


ciri yang berhubungan dengan kognisi aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih
atau proses berpikir, yaitu fluency, berkaitan dengan sikap atau perasaan,
flexibility, originality, dan elaborasi. motivasi atau dorongan dari dalam diri
Fluency, yaitu kesigapan, untuk berbuat sesuatu. Ciri-ciri
kelancaran, untuk menghasilkan kreativitas (Desmita, 2010), antara
banyak gagasan secara cepat. Dalam lain:
kelancaran berpikir, yang ditekankan 1. Mempunyai daya imajinasi yang
adalah kuantitas, dan bukan kualitas. kuat
Flexibility, yaitu kemampuan 2. Senang mencari pengalaman baru
untuk menggunakan bermacam- 3. Memiliki inisiatif
macam cara dalam mengatasi masalah, 4. Mempunyai minat yang luas
kemampuan untuk memproduksi 5. Selalu ingin tahu
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau 6. Mempunyai kebebasan dalam
pertanyaan-pertanyaan yang berpikir
bervariasi, dapat melihat suatu 7. Mempunyai kepercayaan diri yang
masalah dari sudut pandang yang kuat
berbeda, mencari alternatif atau arah 8. Mempunyai rasa humor
yang berbeda-beda, serta mampu 9. Penuh semangat
menggunakan bermacam-macam 10. Berwawasan masa depan dan
pendekatan atau cara pemikiran. berani mengambil resiko.
Orang yang kreatif adalah orang yang Perilaku kreatif pada anak usia
luwes dalam berpikir. Mereka dengan dini mungkin tidak akan dihasilkan
mudah dapat meninggalkan cara jika anak takut untuk berpikir tentang
berpikir lama dan menggantikannya hal-hal yang baru atau ketidakinginan
dengan cara berpikir yang baru. menjadi kreatif karena kurangnya
Originality, yaitu kemampuan apresiasi dari orangtua, guru dan
untuk mencetuskan gagasan unik atau lingkungannya.
asli. Pentingnya Pengembangan
Kreativitas Anak Usia Dini
Elaborasi, adalah kemampuan
Munandar memberikan empat
untuk melakukan hal yang detail dari
alasan perlunya dikembangkan
suatu objek, gagasan atau situasi
kreativitas pada anak yaitu:
sehingga menjadi lebih menarik.

Vol. 4, No. 2, Desember 2016 196


Wacana
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820

Pertama, dengan berkreasi merespon dan mengembangkan


anak dapat mewujudkan dirinya dan pemikiran dan aktivitas
ini merupakan kebutuhan pokok (Abdurrahman, 2005). Pada anak usia
manusia. dini kreativitas akan terlihat jelas
Kedua, kreativitas atau cara ketika anak bermain, dimana ia
berpikir kreatif, dalam arti menciptakan berbagai bentuk karya,
kemampuan untuk menemukan cara- lukisan ataupun khayalan spontanitas
cara baru dapat memecahkan suatu dengan alat mainannya.
permasalahan. Bermain merupakan dunia
Ketiga, bersibuk diri secara anak-anak, sehingga anak-anak tidak
kreatif tidak saja berguna tapi juga terlepas dari bermain yang merupakan
memberikan kepuasan pada individu. suatu kegiatan yang menyenangkan
Hal ini terlihat jelas pada anak-anak dan spontan. Sehingga hal tersebut
yang bermain balok-balok atau memberikan dampak positif bagi anak
permainan konstruktif lainnya. seperti bagaimana anak dapat
Mereka tanpa bosan menyusun mengeksplor lingkungan ketika
bentuk-bentuk kombinasi baru dengan bermain, melepas emosi negatif pada
alat permainannya sehingga seringkali diri anak, dan memberikan rasa aman
lupa terhadap hal-hal lain. secara psikologis pada anak.
Keempat, kreativitaslah yang Dalam suasana bermain aktif,
memungkinkan manusia untuk anak memperoleh kesempatan yang
meningkatkan kualitas dan taraf luas untuk melakukan eksplorasi guna
hidupnya. Dengan kreativitas memenuhi rasa ingin tahunya, anak
seseorang terdorong untuk membuat bebas mengekspresikan gagasannya
ide-ide, penemuan-penemuan atau memalui khayalan, drama, bermain
teknologi baru yang dapat konstruktif, dan sebagainya.
meningkatkan kesejahteraan Ketika anak merasa nyaman,
masyarakat secara luas. aman, dan bebas mengeksplor
Bermain dan Kreativitas Anak Usia lingkungannya, maka disinilah akan
Dini
tumbuh dan berkembangnya
Kreativitas pada anak adalah
kreativitas, sehingga keadaan bermain
kemampuan untuk menghasilkan
yang menyenangkan bagi anak
pemikiran-pemikiran yang asli, tidak
biasa, dan sangat fleksibel dalam
197 Vol. 4, No. 2, Desember 2016
Wacana
p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

berkaitan erat dengan upaya Bentuk-bentuk bermain yang


pengembangan kreativitas anak. dapat membantu mengembangkan
Bermain memberikan kreativitas, diantaranya adalah:
kesempatan pada anak untuk 1. Mendongeng. Mendongeng dapat
mengembangkan kreativitasannya, meningkatkan daya khayal anak
karena dengan bermain ia dapat yang merupakan bagian dari
berekperimen dengan gagasan- pengembangan kreativitas.
gagasan barunya baik yang 2. Menggambar. Menggambar
menggunakan alat permainan atau memberikan kesempatan anak
tidak. Ketika anak merasa mampu tentang apa yang ingin
menciptakan sesuatu yang baru dan disampaikan serta dapat pula
unik, ia akan melakukan kembali meningkatkan daya imajinasi
situasi yang sama. Kreativitas anak.
memberi anak kesenangan dan 3. Bermain alat musik sederhana.
kepuasan pribadi yang sangat besar Kegiatan ini dapat membantu
dan penghargaan yang memiliki anak dalam hal menemukan
pengaruh nyata pada perkembangan sesuatu yang baru yang berkaitan
pribadinya. dengan alat musik.
Bermain memberikan 4. Bermain dengan lilin atau
kesempatan pada anak untuk playdough. Permainan ini
mengekspresikan dorongan-dorongan merupakan permainan yang dapat
kreatifnya sebagai kesempatan untuk membantu bagaimana anak
merasakan obyek-obyek dan tantangan mengeksplor lingkungannya serta
untuk menemukan sesuatu dengan dapat meningkatkan daya
cara-cara baru, untuk menemukan imajinasi anak.
penggunaan suatu hal secara berbeda, 5. Permainan tulisan tempel.
serta menemukan hal yang baru.. Permainan ini mendorong anak
Selain itu bermain memberikan berpikir aktif dan kreatif.
kesempatan pada individu untuk 6. Permainan dengan balok.
berpikir dan bertindak imajinatif, serta 7. Berolahraga atau gerakan menari.
penuh daya khayal yang erat Pengembangan Kreativitas Anak
Usia Dini
hubungannya dengan perkembangan
kreativitas anak.

Vol. 4, No. 2, Desember 2016 198


Wacana
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820

Pengembangan kreativitas pengekangan yang tidak


anak juga tidak terlepas dari dorongan seharusnya dilakukan.
orangtua, guru, dan lingkungan Kesimpulan
sekitarnya. Upaya membantu Pada dasarnya, setiap orang
perkembangan serta pengembangan memiliki potensi untuk kreatif, namun
kreativitas anak, diantaranya sebagai yang perlu digaris bawahi adalah
berikut : bagaimana untuk mengembangkan
1. Berusaha memahami pikiran dan kemampuan yang masih bersifat
perasaan anak potensi tersebut. Kreativitas bukan
2. Menciptakan rasa aman kepada kemampuan bawaan dari lahir, tetapi
anak untuk mengekspresikan merupakan kemampuan yang dapat
kreativitasnya dipelajari dan dikembangkan.
3. Berusaha mendorong anak untuk Kreativitas penting untuk
mengungkapkan gagasan- dikembangkan karena kreativitas
gagasannya tanpa mengalami berpengaruh terhadap kehidupan
hambatan, serta menghargai seseorang, misalnya kreativitas
gagasan-gagasannya. berpengaruh terhadap gagasan-
4. Hendaknya lebih menekan pada gagasan seseorang, pemecahan
proses daripada hasil sehingga terhadap suatu permasalahan, serta
mampu memandang permasalahan berpengaruh terhadap prestasi
anak sebagai bagian dari akademik.
keseluruhan dinamika Pengembangan kreativitas
perkembangan dirinya. anak usia dini sangat penting untuk
5. Tidak memaksakan pendapat, dikembangkan, karena usia dini
pandangan, atau nilai-nilai tertentu merupakan golden age yakni usia
kepada anak. emas yang merupakan pondasi bagi
6. Berusaha mengeksplorasi segi-segi perkembangan di usia selanjutnya.
positif yang dimiliki anak dan Pengembangan kreativitas
bukan sebaliknya mencari-cari anak usia dini dapat dilakukan dengan
kelemahan anak. berbagai cara, misalnya dengan
7. Menyediakan lingkungan yang mendongeng, menggambar,
mengizinkan anak untuk berolahraga, bermain baik bermain
menjelajah dan bermain tanpa peran atau dengan menggunakan alat

199 Vol. 4, No. 2, Desember 2016


Wacana
p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

seperti alat musik sederhana, University: Creativity Research


Journal Copyright 2000–2001 by
playdough, atau alat bermain lainnya. 2000–2001, Vol. 13, Nos. 3 & 4,
Dengan kata lain, suasana yang 317–327 Lawrence Erlbaum
Associates, Inc.
menyenangkan bagi anak akan Lee, Kyung-Hwa. (2005). The
membantu mengembangkan Relationship Between Creative
Thinking Ability and Creative
kreativitas anak. Sehingga sebagai Personality of Preschoolers.
International Education Journal 6
orangtua, guru, dan orang-orang yang
(2), 1994-199 ISSN 1443-1475.
ada di sekitar anak, hendaknya dapat Shannon Research Press
menciptakan kondisi yang mendorong Munandar, U. (2002). Anak Unggul
Berotak Prima. Jakarta: PT.
dalam pengembangan kreativitas anak. Gramedia.
Daftar Pustaka Munandar, U. (2004). Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Abdurrahman, J. (2005). Tahapan Rineka Cipta
Mendidik Anak. Bandung: Irsyad
Baitus Salam Munandar, U. (1992). Mengembangkan
Bakat dan Kreativitas Anak
Craft, A. (Ed). (2005). Creativity in Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia.
Schools Tensions and Dilemmas.
New York: Routledge. Ngalimun, dkk. (2013).
Perkembangan dan Pengem-
Dadvar, Rahmatollah, Mohammadrezaii, bangan Kreativitas.Yogyakarta:
& Fathabadi, Maryam Habibi. Aswaja Pressindo
(2012). The Relationship between
Emotional Intelligence and Palaniappan, Ananda Kumar. (2006).
Creativity of Female High School Academic Achievement of Groups
Students in Baft City. Journal of Formed Based on Creativity and
Basic and Applied Scientific Intelligence. Journal. Malaysia:
Research 2(4)4174-4183, 2012 Universty of Malaya
ISSN 2090-4304 Semiawan, Conny R.
Desmita. (2010). Psikologi (2009). Memupuk Bakat dan
Perkembangan. Cet. Ke-IV. Kreativitas Siswa Sekolah
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Menegah. Jakarta: Gramedia.
Offset Suharnan. (2011). Kreativitas, Teori &
Fasko, Jr. Daniel. (2001). Education and Pengembangan. Surabaya: Laros
Creativity. Bowling Green State

Vol. 4, No. 2, Desember 2016 200

Anda mungkin juga menyukai