Anda di halaman 1dari 15

KONSEP

PERKEMBANGAN SOSIAL
DAN KECERDASAN SOSIAL
PERKEMBANGAN SOSIAL
 proses individu (anak) melatih kepekaan dirinya terhadap ransangan-ransangan sosial
berupa tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan
bertingkah laku, seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya ( Loree, 1970: 86)
Proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma kelompok, moral dan tradisi (Yusuf, S :
2007)
belajar menangani masalah lewat pengimitasian, yaitu pemahaman yang penuh dari
pembelajaran imitatif yang mensyaratkan sejumlah konsep baru (Bandura dalam Crain, 2007:
301)
Perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 2008: 250)
Sequence dari perubahan yang berkesinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi
makhluk sosial yang dewasa
Perkembangan Sosial Menurut Erikson
1. Basic trust vs mistrust (0-1 tahun) (infancy/masa bayi)
“percaya vs curiga”  penuhan kebutuhan dasar memberikan harapan
2. Autonomy vs shame and doubt (2-3 tahun) (early childhood/masa kanak-kanak awal)
“otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu”  pengendalian self control dan kemandirian  kemauan
3. Initiatve vs guilt (4-5 tahun) (childhood/masa kanak-kanak)
“inisiatif vs rasa bersalah”  kebebasan berkreasi, mengemukakan pendapat  tujuan
4. Industry vs inferiority (6 tahun – pubertas) (school age/masa anak sekolah)
“rasa berhasil vs rendah diri”  belajar tuntas, mastery learning  kecakapan
5. Identity and repudiation vs identity diffusion (masa remaja) (adolescences)
“identitas dan penolakan vs terburainya identitas”sturm and drang (angin dan topan)  kesetiaan
6. Intimacy and solidarity vs isolation (masa dewasa muda) (young adulthood)
“keintiman dan solidaritas vs pengucilan diri”  membina hubungan dan mencari pasangankasih
sayang
7. Generativity vs stagnation and self-absorption (masa dewasa) (adulthood)
“rasa ingin berkarya vs rasa mandeg”  kreatif, prouktif, membina generasi penerus pearawatan
8. Integrity vs despair (masa tua) (old age)
“integritas vs putus as” introspeksi diri  kebijakan
Perkembangan sosial Menurut Suntrock
(2011)
Perkembangan sosial dipengaruhi oleh pencapaian kognitif sosial

Sosial referencing :
Kemampuan “membaca” tanda-tanda emosi orang lain untuk membantu
menentukan bagaimana bertindak dalam situasi tertentu

Thompson (2006) : referensi sosial dapat membantu anak dalam


menentukan&menginterpretasi situasi-situasi menjadi jelas.
Co:bertemu orang asing apakah harus takut atau tidak?
Sosialisasi
Proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga
dapat menjadi anggota masyarakat yang peka sehingga siap menghadapi tekanan, dan tuntutan
kehidupan sehingga mampu bertanggung jawab
Proses Sosialisasi Menurut Hurlock
 Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial
”Standar Sosial”

 Memainkan peran sosial yang dapat diterima  “Guru TK Teladan”

 perkembangan sikap sosial  “Tunjukkan idolanya dan aktivitas sosial”


Sosialisasi dan Perkembangan Anak
Kegiatan Orang Tua Pencapaian Perkembangan Perilaku Anak
1. Memberikan makanan dan memelihara kesehatan fisik 1. Mengembangkan sikap percaya terhadap orang lain
anak (development of trust)
2. Melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis: toilet 2. Mampu mengendalikan dorongan biologis dan belajar
training, menyapih dan memberikan makanan padat untuk menyalurkannya pada tempat yang diterima
masyarakat
3. Mengajar dan melatih keterampilan bahasa, persepsi, fisik, 3. Belajar menganal objek-objek, belajar bahasa, belajar
merawat diri dan keamanan diri sendiri berjalan, mengatasi hambatan, berpakian dan makan
4. Mengenalkan lingkungan kepada anak: keluarga, tetangga 4. Mengembangkan pemahaman tentang tingkah laku sosial,
dan masyarakat sekitar belajar menyesuaikan perilaku dengan tuntutan lingkungan
5. Mengajarkan tentang budaya. Nilai-nilai agama dan 5. Mengembangkan pemahaman tentang baik buruk,
mendorong anak untuk menerimanya sebagai bagian dirinya merumuskan tujuan kriteria pilihan dan perilaku yang baik
6. Mengembangkan keterampilan interpersonal, motif, 6. Belajar memahami perspektif orang lain dan merespon
perasaan, dan perilaku dalam berhubungan dengan orang harapan atau pendapat mereka secara selektif
lain
7. Membimbing, mengoreksi dan membantu anak untuk 7. Memiliki pemahaman untuk mengatur diri dan memahami
merumuskan tujuan dan merencanakan aktivitasnya kriteria untuk menilai penampilan. Perilaku senidri
PolaPerilaku
Perilaku
Sosial
Sosial dan Asosial Anak
Perilaku Asosial
1. Kerja sama (cooperation) 1. Pembangkangan (Negativisme)
2. Persaingan (rivarly) 2. Agresi (Agression)
3. Kemurahan hati 3. Pertengkaran
4. Simpati 4. Mengejek dan menggertak
5. Empati 5. Acuh
6. Ketergantungan 6. Perilaku berkuasa (ascendant behavior)
7. Sikap ramah 7. Merendahkan orang lain
8. Sikap tidak mementingkan diri sendiri 8. Mementingkan diri sendiri (selfisness)
9. Meniru 9. Prasangka
10. Prilaku kelekatan (attachment behavior) 10. Antagonisme jenis kelamin
Konsep Kecerdasan Sosial
Kecerdasan Sosial
Sean Foleno, kecerdasan sosial  kemampuan seseorang untuk memahami dirinya atau
lingkungannya secara optimal dan bereaksi dengan tepat untuk melakukan sosial sukses
Amstrong (1994), kematangan kesadaran pikiran dan budi pekerti untuk berperan secara sosial
dalam kelompok atau masyarakat. Mengembangkan dengan cara : komunikasi dan pendidikan
Thorndike (dalam Goleman, 1978),
kemampuan untuk memahami dan mengatur orang untuk bertindak bijaksana dalam menjalin
hubungan dengan orang lain
Anderson (dalam Safaria, 2008), kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan
relasi membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak
berada dalam situasi saling menguntungkan
4 Dasar Kecerdasan Sosial
Mengorganisir Kelompokmenggerakkan orang, memutuskan keputusan pemimpin
Merundingkan Pemecahanmencegah konflik, mendamaikan, memecahkan masalah dengan
diplomasi yang baikmediator
Hubungan Pribadipeka terhadap orang, membina hubungan baik empati, banyak relasi
Analisi SosialMampu mendeteksi dan mempunyai pemahaman tentang perasaan, motivasi
dan keprihatinan orang lainterapis, konselor
8 Aspek yang Menuntut Keterampilan
Sosial
Keluarga
Lingkungan
Kepribadian
Pergaulan
Pendidikan
Persahabatan
Solidaritas kelompok
Komponen dan Indikator Social
Intelligence
SI (Social Intelligence) internal :
Keinginan untuk bersosial dari dalam diri
Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain
Mengorbankan kepentingan diri demi orang lain

SI (Social Intelligence) eksternal :


Adanya pengaruh untuk bersosialisasi
Menyelesaikan permasalahan dalam berinteraksi Sosial
Bersosial karena adanya faktor yang lain (supaya mendapat sanjungan dan pujian dari orang lain)
Apa yang membedakan Perkembangan
Sosial dan Kecerdasan Sosial?
Perkembangan sosialtahap, belajar yang harus distimulus pada semua anak.

Kecerdasan sosialkemampuan, keterampilan yang diukur : tidak semua anak memiliki


kecerdasan sosial

Anda mungkin juga menyukai