Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LAJU REAKSI

Kelompok: Kelas: X1

1. ……………………………….

2. ……………………………….

3. ……………………………….

4. ……………………………….

5. ……………………………….

Kompetensi Dasar :

1. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan


reaksi kimia.

2. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-


faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

I. TUJUAN :
1. Menentukan orde reaksi
2. Menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh, konsentrasi larutan, suhu larutan
dan katalis terhadap laju reaksi
II. TEORI :
Laju reaksi kimia adalah suatu ukuran perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi per
satuan waktu. Laju reaksi bergantung kepada banyaknya tumbukan yang terjadi antara
molekul – molekul zat yang bereaksi. Diketahui persamaan reaksi :
mA + n B  pC + qD, laju reaksi untuk persamaan di atas adalah : v = k [A]m[B]y

v = laju reaksi ( mol/L.detik)


k = konstanta reaksi
m = orde reaksi terhadap zat A
n = orde reaksi terhadap zat B
[A] = konsentrasi zat A
[B] = konsentrasi zat B
Orde reaksi ditentukan melalui percobaan. Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah luas permukaan sentuh, konsentrasi , suhu dan katalis.
Faktor – faktor tersebut memengaruhi banyaknya tumbukan antara molekul – molekul yang
bereaksi. Untuk mempercepat laju reaksi ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu
memperbesar energy kinetic molekul atau menurunkan harga Energi Aktivasi (Ea). Kedua
cara ini bertujuan agar molekul – molekul semakin banyak memiliki energy yang sama atau
lebih dari energy aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak. Energi aktivasi
ini dapat menerangkan mengapa konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh, dan
katalis memengaruhi laju reaksi.
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut serta bereaksi.
Inhibitor adalah katalis negatif, yaitu zat yang dapat memperlambat reaksi, tetapi tidak ikut
serta bereaksi. Katalis dapat juga ikut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi akan kembali
menjadi zat semula. Pada percobaan ini akan diamati kerja biokatalis pada hati sapi pada
reaksi penguraian hidrogen peroksida H2O2. Biokatalis dikenal dengan nama enzim. Reaksi
penguraian H2O2 : 2H2O2(aq)  2H2O(l) + O2g)

Jalannya reaksi diamati dari cepat atau lambatnya pembentukan gas oksigen

III. ALAT DAN BAHAN

No. Alat Bahan


1. Gelas kimia 100 ml Kapur
2. Gelas ukur 25 ml Larutan HCl 3 M
3. Mortar Aquadest
4. Stopwatch Larutan HCl 2 M
5. Gelas kimia 50 ml Larutan Na2S2O3 0,2 M
6. Neraca Larutan H2O2 3%
7. Spidol Hati sapi
8. Penangas Air
9. Termometer
10. Tabung Reaksi
11. Pengaduk

IV. CARA KERJA


Percobaan A: menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh reaksi :
CaCO3(s) + HCl  CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
1. Masukkan 10 ml larutan HCl 3 M ke dalam gelas kimia 100 ml. Tambahkan 0,5 gram
keping kapur dan catat waktu sejak penambahan itu sampai kapur habis bereaksi
2. Ulangi langkah 1 dengan kapur yang sama massanya tetapi sudah digerus halus

V. HASIL PENGAMATAN
No. Jenis Kapur Waktu
1. Kepingan
2. Serbuk

Percobaan B : Menyelidiki pengaruh konsentrasi zat terhadap laju reaksi dan


Menentukan orde reaksi

Na2S2O3 + 2HCl  2NaCl + H2O + SO2 + S

1. Buatlah tanda silang dengan tinta spidol hitam pada sehelai kertas
2. Masukkan 5 ml larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas
tanda silang. Tambahkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,2 M.
Catatan : dari reaksi di atas akan dihasilkan endapan belerang yang dapat menutup
penglihatan pada tanda silang di bawah gelas
3. Amati waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan sampai tanda silang tidak
terlihat lagi dari atas
4. Ulangi percobaan yang serupa dengan menggunakan konsentrasi larutan yang
berbeda.
5 ml larutan HCl 2 M dan larutan Na2S2O3 yang lebih encer (masing – masing dengan
5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml larutan Na2S2O3 0,15 M yang diencerkan dengan air sampai
volumnya menjadi 25 ml)

V. HASIL PENGAMATAN

No. Volume Volume Konsentrasi Waktu V = 1/t


Na2S2O3 0,2 M Air Na2S2O3 (detik)
1. 25 ml 0
2. 20 ml 5 ml
3. 15 ml 10 ml
4. 10 ml 15 ml
5. 5 ml 20 ml

Percobaan C : Menyelidiki pengaruh suhu zat terhadap laju reaksi


1. Buatlah tanda silang dengan tinta spidol hitam pada sehelai kertas
2. Masukkan 5 ml larutan Na2S2O3 0,2 M.ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di
atas tanda silang. Tambahkan dengan air hingga volumenya menjadi 25
ml.Tambahkan dengan 5 ml larutan HCl 2 M
Catatan : dari reaksi di atas akan dihasilkan endapan belerang yang dapat menutup
penglihatan pada tanda silang di bawah gelas
3. Amati waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan sampai tanda silang tidak
terlihat lagi dari atas
4. Ulangi percobaan yang serupa dengan menggunakan suhu larutan yang berbeda.
5 ml larutan HCl 2 M dan suhu larutan Na2S2O3 yang sudah dipanaskan menjadi
40oC, 50oC, dan 60oC.

V. HASIL PENGAMATAN

No. Volume Volume Konsentrasi Suhu Waktu


Na2S2O3 0,2 M Air Na2S2O3 Larutan (detik)
Na2S2O3
1. 10 ml 15 ml Ruangan
2. 10 ml 15 ml 40oC
3. 10 ml 15 ml 50oC
4. 10 ml 15 ml 60oC
Percobaan D : Menyelidiki pengaruh biokatalis terhadap laju reaksi
1. Rebus 1 gram hati sapi ke dalam air mendidih selama 5 menit
2. Masukkan 10 ml H2O2 ke setiap tabung reaksi yang telah diberi nomor 1,2 dan 3
3. Ukur suhu setiap larutan dalam tabung reaksi
4. Ke dalam tabung 1 tidak ditambahkan bahan lain. Adapun ke dalam tabung ke 2
ditambahkan hati sapi segar, dan ke dalam tabung 3 dimasukkan hati sapi yang telah
direbus
5. Amati reaksi yang terjadi dalam setiap tabung. Catat suhu larutan pada masing –
masing tabung setiap 30 detik selama 3 menit
V. HASIL PENGAMATAN
No. Waktu SUHU oC
Tabung ke - Tabung ke - Tabung ke -
1 2 3
1. 30 detik
2. 60 detik
3. 90 detik
4. 120 detik
5. 150 detik
6. 180 detik

VI. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN :


1. Buat grafik hubungan antara konsentrasi larutan Na2S2O3 terhadap kecepatan reaksi
(V)

Konsentrasi Na2S2O3 (M)

2. Tentukan orde reaksi tersebut berdasarkan grafik , dan tuliskan persamaan laju
reaksinya!
3. Jelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh pada percobaan A terhadap laju
reaksi!
4. Jelaskan pengaruh kenaikan suhu larutan Na2S2O3 terhadap laju reaksi! Dari hasil
percobaan tentukan kenaikan laju reaksinya (∆v)!
5. Katalis apa yang digunakan dalam percobaan D?
6. Berdasarkan pengamatan anda, bagaimanakah pengaruh penggunaan biokatalis dalam
reaksi penguraian H2O2? Jelaskan dengan teori tumbukan molekul dan diagram energy
potensial bagaimana hal ini bisa terjadi!
VII. KESIMPULAN
1. Tuliskan kesimpulan yang dapat anda ambil dari seluruh praktikum yang
dilakukan.
Buatlah laporan praktikum lengkap dalam buku folio bergaris , dengan sistematika
penulisan yang benar.
2. Buatlah materi presentasi kelompok laporan hasil percobaan dengan
menggunakan slide Microsoft power point.
Sumber :

Wahyuni, Sri. 2007. Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA untuk kelas XI. Penerbit
Erlangga. Jakarta

Sutresna, Nana. 2014. Advanced Learning Chemistry for grade XI Senior High School.
Penerbit Grafindo Media Pratama. Bandung

Anda mungkin juga menyukai