Anda di halaman 1dari 5

MATERI METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)

A. PENGERTIAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG


Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang masa kerjanya
lama dan mempunyai efektivitas tinggi terhadap pencegahan kehamilan, yang terdiri
dari susuk/implant, AKDR/IUD, MOP, dan MOW (BkkbN, 2011 c). Implant dan AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim)/IUD (Intra Uterine Devices) adalah metode kontrasepsi jangka panjang
paling efektif yang bersifat reversible, sedangkan MOW dan MOP adalah metode kontrasepsi
jangka panjang yang tidak reversible. Implant dan AKDR juga memiliki keuntungan tambahan yaitu
menyenangkan, disukai pengguna, dan murah dengan angka kegagalan < 1% serta bisa
“dilupakan” tidak harus dikonsumsi setiap hari seperti pil atau harus disuntik ulang setiap 1 atau 3
bulan seperti kontrasepsi suntikan. Oleh karena itu, implant dan AKDR seharusnya menjadi metode
kontrasepsi pilihan pertama yang ditawarkan kepada sebagian besar wanita (Brown, 1997;
Stoddard, 2011).

B. JENIS METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG


1. IMPLANT
Implant adalah alat kontrasepsi beupa kapsul kecil terbuat dari silikon, berisi levonogestrel.
Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita. Obat yang terdapat dalam batang akan berdifusi
secara teratur masuk ke dalam peredaran darah.
Cara kerja implan:
Mekanisme kerja yang tepat dari implant belum jelas benar, seperti kontrasepsi lain yang
hanya berisi progestin saja implan tampaknya mencegah terjadinya kehamilan melalui beberapa
cara: mencegah ovulasi, mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi, perubahan lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat pergerakan sperma.
Keuntungan kontrasepsi:
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu ASI
g. Tidak mengganggu hubungan seksual
h. Dapat dicabut setiap saat dengan kebutuhan
Keuntungan Non Kontrasepsi:
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah haid
c. Mengurangi/ memperbaiki anemia
d. Melindungi terjadinya kanker endometrium
e. Menurunkan angka terjadinya kelainan jinak payudara
f. Melindungi diri dari penyebab penyakit radang panggul
g. Menurunkan angka kejadian endometritis
Kerugian/ efek samping:
a. Perubahan pola haid, berupa spotting, hipermenore, amenorea
b. Keluhan nyeri kepala
c. Penurunan/ peningkatan berat badan
d. Nyeri payudara
e. Perasaan mual
f. Timbul jerawat
g. Perubahan perasaan (mood)
h. Efektivitas menurun jika mengonsumsi obat rifampisin atau epilepsi
i. Risiko kehamilan ektopik lebih tinggi

2. IUD (Intra Uterine Device)


Merupakan alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran,
bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya) yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,
reversibel dan berjangka panjang, dan dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif
sebagai suatu pencegahan kehamilan
Mekanisme kerja IUD:
a. Timbulnya reaksi radang lokal yang non-spesifik di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel
telur yang telah dibuahi terganggu.
b. Produksi prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi
c. Gangguan/ terlepasnya blastokista yang telah berimplantasi di dalam endometrium
Keuntungan AKDR:
a. Dapat efektif segera setelah pemasangan
b. Metode jangka panjang
c. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
d. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
e. Tidak mempengaruhi kualitas ASI
Kerugian AKDR:
a. Dapat terjadi kehamilan di luar kandungan atau abortus spontan
b. Keluhan suami
c. Perubahan siklus haid
d. Haid lebih lama dan banyak
e. Perdarahan antar menstruasi
f. Kram perut 3-5 hari setelah pemasangan
Kontraindikasi:
a. Infeksi pelvis yang aktif
b. Kehamilan atau persangkaan kehamilan
c. Partner seksual yang banyak
d. Pernah mengalami infeksi pelvis
e. Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya
f. Penyakit tertentu: katup jantung, sakit jantung, keganasan endometrium, stenosis serviks berat,
alergi tembaga, anemia, riwayat IMS, dll.

3. MOW (TUBEKTOMI)
Kontrasepsi mantap merupakan metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara mengikat atau
memotong saluran telur (perempuan) atau saluran sperma (laki-laki)
Kelebihan tubektomi:
a. Efektifitas hampir 100%
b. Tidak mempengaruhi libido seksual
c. Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
d. Tidak mempengaruhi proses menyusui
e. Pembedahan sederhana, anestesi lokal
f. Tidak ada efek samping jangka panjang
g. Kelebihan kontap: lebih aman, lebih praktis, lebih efektif
Kekurangan tubektomi:
a. Risiko dan efek samping pembedahan
b. Kadang nyeri pada saat operasi
c. Infeksi mungkin terjadi, bila proses pembedahan tidak benar
d. Kesuburan sulit kembali
Indikasi:
a. Sukarela pada wanita usia:
25 tahun dengan 4 anak hidup
30 tahun dengan 3 anak hidup
35 tahun dengan 2 anak hidup
b. Sukarela pada wanita usia:
25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih
30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih
35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih
Kontraindikasi:
a. Hamil
b. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
c. Infeksi sistemik atau pelvik yang kuat
d. Belum memberikan persetujuan tertulis
e. Tidak boleh menjalani proses pembedahan
Waktu pelaksanaan:
a. Setiap waktu selama siklus menstruasi bila diyakini secara rasional klien tidak hamil
b. Hari ke 6-13 siklus menstruasi
c. Pasca persalinan. Tubektomi post partum dilakukan 1 hari setelah partus
d. Pasca keguguran

4. VASEKTOMI / MOP
Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada
pria yang sangat aman, sederhana, dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan
tidak memerlukan anestesi umum.
Vasektomi adalah tindakan memotong dan menutup saluran sperma (vas deferens) yang
menyalurkan sperma dari testis.
Keuntungan:
a. Teknik operasi kecil dans ederhana
b. Komplikasi yang ditemukan tidak terlalu berat
c. Efektifitas hampir 100%
d. Biaya murah terjangkau masyarakat
e. Efektif
f. Sederhana
g. Aman
h. Cepat hanya memerlukan 5-10 menit
Kerugian:
a. Cara ini tidak langsung fektif tapi memerlukan beberapa waktu sampai sperma bersifat negatif
dalam analisa semen
b. Diperlukan suatu tindakan operatif
c. Kadang menyebabkan infeksi pada bekas pembedahan
Indikasi:
a. Pasangan yang tidak ingin menambah jumlah anak
b. Istri yang tergolong sebagai kelompok berisiko untuk hamil
c. Akibat usia atau kesehatan pihak istri termasuk risiko untuk hamil
d. Pasangan yang telah gagal dalam kontrasepsi lain
Kontraindikasi:
a. Infeksi kulit lokal
b. Infeksi traktus genetalia
c. Kelainan skrotum seperti: varicocele, hydrocele besar, hernia inguinalis, luka bekas operasi
hernia
d. Penyakit sistemik, seperti: penyakit perdarahan, diabetes mellitus
Yang dapat melakukan vasektomi:
a. Harus sukarela
b. Mendapat peretujuan istri
c. Jumlah anak cukup
d. Mengetahui akibat vasektomi
e. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun
f. Umur istri tidak kurang 20 tahun dan tidak lebih 40 tahun
Yang sebaiknya tidak vasektomi:
a. Infeksi kuliat sekitar kemaluan
b. Menderita kencing manis
c. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau menggunakan antikoagulasi
Waktu pelaksaan Vasektomi:
a. Tidak ada batasan usia
b. Istri berisiko tinggi

Daftar Pustaka:
Marmi. 2016. Buku Ajar Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai