Di susun oleh :
Khusnul Khotimah, S.Kep
P1601026
DISUSUN OLEH :
Khusnul Khotimah
NIM P1601026
A. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 10 Juli 2017
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Pengkaji : Khusnul Khotimah S.Kep
Ruang : intensive care cardio unit
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jangganrejo, 03/02, Mlese, Cawas
No.CM : 1013XXX
Diagnostik Medis : STEMI
Tanggal masuk RS : 8 Juli 2017
B. PENGKAJIAN PRIMER
Sirkulasi :
Akral : Hangat
Pulsasi : Lemah
Kulit : Tidak Pucat
Irama jantung: Normal sinus rhytm
Edema : Tidak Ada Edema
TTV : TD : 84/64 mmHg N : 90x/menit RR : 23x/menit SPO2: 100
%
Airway :
Tidak ada sumbatan jalan nafas
Tidak ada suara gurgling, snoring, crowing
Breathing :
Terpasang nasal kanul 4 lpm
Tidak sesak nafas
Ekpansi dada maksimal/penuh
Tidak mengkonsumsi obat bantu nafas
Suara nafas vesikuler
RR : 23 x/menit
Disability :
KU : Lemah, Compos mentis
GCS : E= 4,M=6, V=5
Refleks Path +
BAK spontan
Exposure :
Tidak ada nyeri dada
Terpasang infus NacL 30 tpm lini ditangan kiri
C. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri dada sudah berkurang, pegal-pegal
dibagian punggung dan terkadang masih merasa lemas.
2) Riwayat penyakit saat ini :
Pasien mengatakan pada tanggal 8 Juli 2017 pada sabtu siang
pasien merasa sesak dan nyeri hebat bagian dada dan bagian ulu hati
yang tidak tertahankan. Pasien kemudian dibawa ke RSST dan masuk ke
IGD. Pasien ditangani oleh dokter jaga dan mendapatkan terapi oksigen,
EKG, dan cek darah. Pasien kemudian dianjurkan dirawat di ICCU
RSST pada tanggal 8 Juli 2017. Diruang ICCU pasien mendapatkan
terapi infus Nacl 30 tpm melalui infus pump.
b. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum
1) Kesadaran : composmetis GCS: E: 4 V: 6 M: 5
2) Kondisi pasien secara umum : kondisi pasien sadar, dan keadaan umum
baik, pasien tampak lemah.
3) Tanda-tanda vital :
TD : 84/64 mmHg
N : 90x/menit
RR : 23x/menit
SPO2: 100 %
4) Pertumbuhan fisik :
BB: 50 kg
TB: ± 155 cm, tidak ada kelainan postur tubuh
5) Keadaan kulit: kulit nampak bersih, kulit lembap, turgor kulit baik.
b. Leher
Bentuk leher pasien tegak lurus, tidak ada kelainan bentuk leher, leher simetris,
gerakan leher abnormal nyeri ketika memutar atau menengadah dan menunduk
karena luka bakar.Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
getah bening, tidak ada tonsil (pembesaran), tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak
ada lesi pada leher.
c. Dada
1. Inspeksi : bentuk dada pasien tampak simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak
tampak adanya retraksi otot dada saat bernafas, pergerakan dada saat bernafas
bersamaan, tidak ada kelainan, jenis pernafasan pasien adalah pernafasan dada,
tidak ada nyeri tekan pada dada, NSR.
2. Auskultasi : suara nafas pasien vesikuler, bunyi jantung lup dub lup dub, tidak
ada suara nafas abnormal seperti wheezing dan ronkhi, tidak ada kelainan
bunyi jantung.
3. Perkusi: bunyi paru sonor, batas jantung atas ic iv sentral bawah ic iv mid
clavicula simetris.
4. Palpasi : dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, pengembangan
paru simetris.
d. Abdomen
1. Inspeksi : bentuk abdomen pasien simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada
lesi.
2. Auskultasi : hasil pemeriksaan auskultasi frekuensi gerakan peristaltic 5-6x
menit, intensitas peristaltik stabil.
3. Perkusi : ada udara, bunyi abdomen perkusi tympani, tidak ada massa/ tumor
atau benjolan pada abdomen.
4. Palpasi : tonus otot baik dalam pergerakan, karakteristik perut kenyal, tidak ada
massa atau benjolan perut, tidak ada hernia, tidak ada nyeri tekan abdomen.
f. Ekstremitas
1. Atas :
Kanan : Anggota gerak atas lengkap, tidak ada kelainan jari, gerakan anggota
gerak atas baik simetris, gerakan bahu normal, tidak ada yang
mengganggu gerak, gerakan siku baik normal, gerakan tangan dan
jari-jari normal, tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan atau massa.
Kekuatan otot dengan skala 5 karena pasien mampu menggerakan
persendian dalam lingkup gaya gravitasi mampu melawan dengan
tahanan penuh. Ada luka lesi di pergelangan tangan kanan dan siku.
Kiri : Jari tangan lengkap, gerakan anggota gerak atas baik simetris, gerakan
bahu normal, tidak ada yang mengganggu gerak, gerakan siku baik
normal, gerakan tangan dan jari-jari normal, kekuatan otot 5.
Terpasang infus NaCl 0,9 % lini 30 tpm sejak tanggal 8 Juli 2017.
2. Bawah :
Kanan : Jari kaki kanan lengkap, dapat digerakkan secara normal, bentuk kaki
kanan normal, kekuatan otot baik dengan skala 5
Kiri : Jari kaki kiri lengkap, dapat digerakkan secara normal, bentuk kaki
kiri normal, kekuatan otot baik dengan skala 5
C. Pola Eleminasi
1. Urin / Sift
a. Pada tanggal 10 Juli 2017 frekuensi BAK DC, warna kuning, retensi
ada, ikontenensia tidak ada, jumlah 200 cc
b. Pada tanggal 11 Juli 2017 frekuensi BAK DC, warna kuning, retensi
ada, ikontenensia tidak ada, jumlah 500 cc
c. Pada tanggal 12 Juli 2017 frekuensi BAK DC, warna kuning, retensi
ada, ikontenensia tidak ada, jumlah 100 cc
Pemeriksaan urin lab: tidak ada
2. Feses/shift
a. Pada tanggal 10 Juli 2017 frekuensi BAB 1 x/hari, warna kuning
kecoklatan, konsistensi lunak.
b. Pada tanggal 11 Juli 2017 frekuensi tidak ada, warna tidak ada,
konsistensi tidak ada.
c. Pada tanggal 12 Juli 2017 frekuensi BAB 1 x/hari, warna kuning
kecoklatan, konsistensi lunak.
Pemeriksaan lab Feses : tidak ada
D. Tingkat Kesadaran
1. Gasgow Coma Scale
a. Pada tanggal 10 Juli 2017, E 4, M 6, V 5.
b. Pada tanggal 11 Juli 2017, E 4, M 6, V 5.
c. Pada tanggal 12 Juli 2017, E 4, M 6, V 5.
2. Status kesadaran
a. Pada tanggal 10 Juli 2017, kesadaran composmetis.
b. Pada tanggal 11 Juli 2017, kesadaran composmetis.
c. Pada tanggal 12 Juli 2017, kesadaran composmetis.
E. Status Nutrisi dan Cairan
1. Nutrisi
Status nutrisi perhari :FxA
( BB x 30 kkal ) x indeks aktivitas
( 60 x 30 kkal ) x 0,9
1620 kkal/hari
Jadi sonde/hari: 1620 kkal @ shift : 540 kkal
2. Cairan 24 Jam
a. Pada tanggal 10 Juli 2017, Intake, parenteral 1500 cc, enteral 500
cc, output, urin 200 cc, IWL 600 cc, feses 200 cc, balance cairan +
1000 cc.
b. Pada tanggal 11 Juli 2017, Intake, parenteral 1800 cc, enteral 600
cc, output, urin 200 cc, IWL 600 cc, feses 200 cc, balance cairan +
1800 cc.
c. Pada tanggal 12 Juli 2017, Intake, parenteral 500 cc, enteral 200 cc,
output, urin 200 cc, IWL 600 cc, feses 200 cc, balance cairan +
100 cc.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Laboratorium tanggal 8 Juli 2017
b. EKG
Tanggal 8 Juli 2017
Hasil : ST Elevasi V1-V3
T inverted lead I, Avl, V6,V1-V6
d. Terapi
Terapi yang diberikan pada tanggal 10 Juli 2017 :
1. Infus NacL 30 tpm
2. Injeksi Arixtra 2,5 mg/24 jam
3. Aspilet 80 mg/24 jam
4. Valsartan 80 mg/24 jam
5. Bisoprolol 2,5 mg/24 jam
6. Simvastatin 20 mg/24 jam
7. Laxadine CII/ 24 jam
PROSES KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : pasien mengatakan masih merasa Ketidakseimbangan Intoleransi
lemas, pasien mengatakan belum boleh antara suplai dan aktivitas
melakukan aktifitas. Pasien mengatakan kebutuhan oksigen
selama sakit mudah lelah dalam
melakukan aktivitas
Do :
- Pasien nampak tirah baring
- EKG : ST Elevasi V1-V3
- Barthel index : 8 ketergantungan
berat
- TD : 84/64 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 23x/menit
- SPO2: 100 %
- Pasien tampak lemah
2. DS: Pasien mengatakan nyeri dada sudah Perubahan Resiko
berkurang, hanya terkadang masih kontraktilitas penurunan
merasa lemas. curah jantung
DO:
- Akral : Hangat
- Pulsasi : Lemah
- Kulit : Tidak Pucat
- Irama jantung: Normal sinus rhytm
- Edema : Tidak Ada Edema
- TTV :
TD : 84/64 mmHg N : 90x/menit
RR : 23x/menit
SPO2: 100 %
- ALT : 8.6
- Cholesterol Total : 194.8
- Hasil : ST Elevasi V1-V3
T inverted lead I, Avl, V6,V1-V6
2. PRIORITAS KEPERAWATAN
a. Intoleransi aktifitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b. Resiko penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas
c. Kesiapan meningkatkan perawatan diri b.d Keinginan meningkatkan kemandirian
perawatan diri
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC NIC
Intoleransi aktifitas b.d NOC : NIC :
Ketidakseimbangan Self Care : ADLs 1) Observasi adanya
antara suplai dan Toleransi aktivitas pembatasan klien
kebutuhan oksigen Konservasi eneergi dalam melakukan
Setelah dilakukan aktivitas
tindakan keperawatan 2) Kaji adanya faktor yang
selama 2x 24 jam Pasien menyebabkan kelelahan
bertoleransi terhadap 3) Monitor nutrisi dan
aktivitas dengan sumber energi yang
Kriteria Hasil : adekuat
Berpartisipasi dalam 4) Monitor pasien akan
aktivitas fisik tanpa adanya kelelahan fisik
disertai peningkatan dan emosi secara
tekanan darah, nadi berlebihan
dan RR
5) Monitor respon
Mampu melakukan kardivaskuler terhadap
aktivitas sehari hari aktivitas (takikardi,
(ADLs) secara mandiri disritmia, sesak nafas,
Keseimbangan diaporesis, pucat,
aktivitas dan istirahat perubahan
hemodinamik)
6) Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan
7) Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
8) Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
9) Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
10)Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual
4) Memonitor respon
S: ps mengatakan tidak sesak
kardivaskuler terhadap
nafas dan tidak pusing
aktivitas (takikardi,
O : TD : 90/73 mmhg
disritmia, sesak nafas,
N : 73 x / menit
diaporesis, pucat, RR : 21x/menit
perubahan hemodinamik) SPO2 : 100 %
Tidak pucat, akral hangat, tidak
sianosis
7) Berkolaborasi dalam
S : ps bersedia diinjeksi
pemberian obat
O : injeksi subcutan arixtra
2,5mg/24 jam
5. EVALUASI
O:
- TD : 84/64 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 23x/menit
- SPO2: 100 %
- Akral hangat
- BAK dan BAB spontan
- Kekuatan otot 5
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1) Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2) Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
3) Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
4) Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat,
perubahan hemodinamik)
5) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
6) Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
7) Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
II S : ps mengatakan tidak sesak napas dan tidak pusing tidak
nyeri dada
O:
- RR : 23 x/menit, suara nafas vesikuler, pernafasan
reguler tidak ada sumbatan nafas
- Balance cairan =3155 cc
- TD : 84/64 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 23x/menit
- SPO2: 100 %
- akral hangat, kulit lembap, Warna merah muda, s :
36,5 C
- terpasang nasal kanul 3 lpm
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
jantung
2) Monitor balance cairan
3) Anjurkan untuk menurunkan stress
4) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
5) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
6) Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen
7) Kolaborasi dalam pemberian obat