Keperawatan Kritis adalah sebuah area khusus/spesial dari keperawatan penelitisn, pendidikan,
dan profesional berfokus pada pelayanan.
2. Melakukan RJP pada korban . sebelum melakukan RJP kita akan lakukan:
a. memerhatikan kondisi sekitar dengan perhatikan kondisi aman bagi korban, si penolong,
dan orang lain atau lingkungan.
b. Cek respon
c. Mencari pertolongan
d. Cek nadi pasien , jika tidak teraba langsung melakukan RJP pada korban.
e. Kompresi dada
f. Berikan bantuan napas setelah memberikan 30 kali kompresi dada : .2 napas 2 menit.
Referensi : N Aris Ramdhani , F Ihda Istikarini , Susiyanti Ratna, R Dwanti Asih, P Mutia Rahayu,
R Tiara D Hanjari. 2008. Buku saku praktik klinik keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
necpolar )
d. Berikan terapi O2
e. Pemasangan
4.
5. Masalah utama Tuan C adalah Pola nafas tidak efektif b/d depresi pernafasan
Cara penanganannya :
1. Petugas jaga menganamneses, cari penyebab dan berapa banyak yang ditelan.
2. Petugas jaga menilai kesadarannya, observasi tanda - tanda vital.
c. Berikan injeksi SA 2mg IV setiap 15 menit, dan diulangi sampai ada gejala atropinisasi :
1. Muka merah.
2. Mulut kering.
3. Takikardi.
4. Midriasis.
3. Rangsang supaya muntah, dengan cara; merangsang pharynx dan belakang lidah
dengan tongspatel.
4. Bila kesadaran pasien menurun, maka cepat lakukan pemasangan NGT (Naso Gastric
Tube).
e. Lakukan lavage/bilas lambung dengan susu cair, kalau tidak ada atau belum tersedia
berikan air hangat 38o C sebanyak 300cc.
f. Miringkan pasien ke sebelah kiri agak setengah terlungkup, pertahankan posisi ini selama
prosedur berlangsung.
g. Mulut dihisap dengan suction cathetern, mencegah terjadinya aspirasi pada saat pasien
muntah.
h. Lavage lambung ini dilakukan terus sampai bersih, yang terbukti dari susu tidak
mengandung minyak lagi atau air sudah jernih.
Prosedur ini tidak boleh ditunda - tunda, harus segera dilaksanakan. Kalau susu/air
hangat belum tersedia, lakukan dengan air biasa dulu. Dan pada akhir prosedur, lambung
harus kosong dan NGT sementara jangan dilepas dulu. Pada waktu melakukan bilas lambung,
secara simultan dapat diberikan mucolitik, Mylanta sirup, atau infeksi Tagamet/Ulsicur 1 amp
IV yang diencerkan dan diberikan secara perlahan - lahan.
Selain itu cegah pasien agar tidak bertambah kedinginan, tetapi jangan diberi kompres
panas, cukup diberi selimut saja. Setelah kegawatan pasien telah diatasi, maka dianjurkan
pada pasien /keluarga untuk dirawat.
Referensi : SK Direktur No : F-3,96/SK.KORSI/IX/2011 tanggal 14 september 2011 Lmpiran
C.03.05 tentang Kebijakan Kompetensi Dokter Jaga UGD.