Anda di halaman 1dari 10

A.

TUJUAN
Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi oleh dosen, mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Dapat memahami rangkaian motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa
2. Dapat mengukur tegangan motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa
3. Dapat mengubah arah putaran pada motor listrik
4. Dapat menganalisa data hasil pengamatan

B. DASAR TEORI
Motor AC 1 fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada motor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua
belitan stator , yaitu belitan fasa utama ( belitan U1-U2 ) dan belitan fasa bantu (
belitan Z1-Z2 ), lihat gambar 1.

Gambar 1. Belitan fasa pada motor AC 1 phasa

Belitan utama mengunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehinga


memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak , sehinga impedansinya
lebih besar disbanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa
sebesar φ (lihat gambar 2), hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya
impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan
arus total, merupakan penjumlahan vector arus utama dan arus bantu. Medan

1
magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga bebeda fasa φ dengan medan
magnet bantu.

Gambar 2. Grafik gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada stator motor satu fasa

Belitan bantu Z1 – Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ


tegak lurus , beberapa saat kemudian belitan utama U1 – U2 dialiri arus utama
Iutama. Yang bernilai positif. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser 45 o
dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu
siklus sinusoida, sehinga menghasilkan medan magnet yang berputar pada
belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang – batang kawat yang ujung-ujungnya dihubungkan disingkatkan dan
menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

2
Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator , menghasilkan tegangan
induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan
menghasilkan torsi putar pada stator.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Multimeter
2. Tespen
3. Kunci ring 8 dan 10
4. Obeng + dan -
5. Tang
6. Isolasi hitam
7. Cutter
8. Motor listrik 1 phasa dan 3 phasa
9. Swith kontak kabel
10. Tracker
11.Kunci T 8 dan 12

D. KESELAMATAN KERJA
Untuk kelancar dan keselamatan kerja dalam praktek ini, maka mahasiswa wajib
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Pelajari job sheet sebelum praktek
2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek
4. Siapkan motor listrik 1 phasa dan 3 phasa dalam keadaan berfungsi keadaan
baik
5. Pastikan pisisi dan skala alat ukur AC atau DC sesuai tegangan dan arus
yang akan diukur
6. Tanyakan kepada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun langkah-langkah praktikum adalah sebagai berikut
3
1. Persiapkan perlengkapan praktikum yang dibutuhkan
2. Buka panel box pada motor listrik 1 phasa dan motor listrik 3 phasa dengan
obeng
3. Gunakan kunci ring untuk mengubah putaran motor listrik pada rangkaian
panel box
4. Perhatikan dan gambar rangkaian panel box tersebut
5. Celokkan stiker motor listrik pada sumber listrik dan hidupkan saklar motor
listrik
6. Catat dan amatilah arah putaran pada poros motor listrik tersebut
7. Lakukan percobaan ini dengan putaran poros motor listrik yang berbeda

4
F. DATA PENGAMATAN

Gambar 5. Rangkaian listrik 1 phasa Gambar 6. Rangkaian listrik 3 phasa

Adapun data pengamatan dari hasil praktikum adalah sebagai berikut :


1. Data hasil pengamatan Motor Listrik 1 Phasa
a. Tabel.1 Tegangan Motor Listrik 1 Phasa dan Hambatannya searah jarum jam

No. Jenis Kabel Tegangan Pengukuran (volt) Hambatan (Ohm)

1 V1-U1 - 0,5

2 V1-U2 217 13,9

3 V1-V2 - 14,2

4 V2-U1 216 13,9

5 V2-U2 - 0,5

6 U1-U2 217 12

b. Tabel.2 Tegangan Motor Listrik 1 Phasa dan Hambatannya berlawanan jarum


jam
(TIDAK DAPAT DIBALIK ARAH PUTARANNYA)

2. Data hasil pengamatan Motor Listrik 3 Phasa


a. Tabel.3 Tegangan Motor Listrik 3 Phasa dan Hambatannya searah jarum jam

5
No. Jenis Kabel Tegangan Pengukuran (volt) Hambatan (Ohm)

1 N-U

2 N-V

3 N-W

4 U-V 375 14,61

5 U-W 378 16,27

6 V-W 377 16,10

b. Tabel.4 Tegangan Motor Listrik 3 Phasa dan Hambatannya berlawanan jarum


jam

No. Jenis Kabel Tegangan Pengukuran (volt) Hambatan (Ohm)

1 N-U

2 N-V

3 N-W

4 U-V 378 16,27

5 U-W 334 12,45

6 V-W 376 16,21

G. ANALISA
Setelah mengetahui teori dasar, maka dilakukan aplikasi pada kehidupan nyata
dengan melakukan praktikum tentang Motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa.
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dapat dianalisa sebuah permasalahan yang
terjadi sebagai berikut :
1. Pada praktikum yang telah dilakukan, praktikum motor listrik AC 1 phasa dan
motor listrik AC 3 phasa menggunakan tenaga mesin motor pompa. Pada motor
motor, phasa daat dinyatakan dalam bentuk U, V, W sedangkan untuk arus listrik

6
yang terdapat dalam kelistikan phasa dapat dinyatakan dalam bentuk R, S, T.
Sehingga berdasarkan teori phase 1 dinyatakan R ( pada listrik) dan U (pada
motor), phase 2 dinyatakan S (pada listrik) dan V ( pada motor), dan phase 3
dinyatakan T (pada listrik) dan W ( pada motor). Pada saat pelaksanaan praktikum
ketika kabel listrik dinyatakan R, S, T. Maka sebagai operator dapat
menyambungkanya pada R:U , S:V, dan T:W. Pada warna standar kabel untuk
listrik 1 phasa yaitu hitam menyatakan phasa, biru menyatakan netral, kuning-hijau
menyatakan ground sedangkan warna kabel untuk listrik 3 phasa yaitu merah
menyatakan phase 1, kuning menyatakan phase 2, hitam menyatakan phase 3, biru
menyatakan netral, kuning-hijau menyatakan ground.
2. Pada praktikum yang telah dilaksanakan motor listrik AC 1 phase hanya dapat
berputar searah jarum jam., tidak dapat berputar berlawanan arah jarum ja. Hal ini
mungkin terjadi karana rotor pada motor listrik AC 1 phasa telah diseting untuk
dapat bergerak searah jarum jam, jikapun dapat berputar berlawanan arah jarumjam
maka bagian roto harus harus dibalik dan disetting pada bagian dalam tornya.
Sedangkan motor listrik AC 3 phase dapat berputar searah jarum jam dan
berlawanan arah jrau jam, ketika operator ingin memutar motor listrik AC 3 phase
searah jarum jam hanya menyambungkan sumber listrik pada arus lisrik R ke U, S
ke V, dan T ke W. Sedangkan jika operatoringin menggerakan motor berlawanan
arah jarum jam maka dapat dilakukan mengubah salah satu fhasa, misalnya R ke U,
S ke W dan T ke V
3. Untuk mengetahui tegangan tertinggi dan terendah pada motor listrik AC 1 phasa
dan 3 phasa dapat dilihat dibawah ini serta hambatan yang terjadi :
a. Berdasarkan hasil pengamatan listrik AC 1 phasa searah jarum jam kabel V1-
U2 memiliki tegangan 217 volt, V2-U1 memiliki tegangan 216 volt dan U1-U2
memiliki tegangan 217 volt. Berdasarkan hasil pengamatan ini, kabel V1-U2
dan U1-U2 memiliki tegangan tertinggi sebesar 217 volt sedagkan V2-U1
memiliki tegangan terendah sebesar 216 volt. Sedangkan hambatan tertinggi
terdapat pada V1-V2 sebesar 14,2 dan hambatan terendah pada V1-U1 dan V2-
U2 sebesar 0,5 Ω.
b. Berdasarkan hasil pengamatan motor listrik AC 3 phasa searah jarum jam
tegangan tertinggi terdapat pada U-W sebesar 378 Volt sedangkan tegangan
terendah terdapat pada U-V sebesar 375 volt. Untuk hambatan U-W memiliki
hambatan tertinggi sebesar 16,27 Ω dan U-W memiliki hambatan terendah

7
sebesar 14,61 Ω. Setelah melakukan analisa terhadap motor listrik AC 3 phase
searah jarum jam. Maka dilakukan juga analisa terhadap motor listrik AC 3
phasa yang mana tegangan pengukuran tertinggi terjadi pada U-V sebesar
378 Volt dan tegangan terendah terjadi pada U-W sebesar 334 volt. Sedangkan
hambatan tertinggi terjadi pada U-V dan hambatan terendah terjadi pada U-W.

Dengan melihat tegangan tertinggi dan tegangan terendah serta melakukan


perbandingan hambatan, sang operator dapat mengetahui keluaran arus tegangan
yang terjadi pada mesin serta mengontrol benda elektronik listrik lainnya agar pada
saat yang bersamaan dalam penggunaan arus listrik dapat dengan cermat mengatur
pemakaian terutama untuk mesin yang rata-rata menggunakan tegangan listrik AC
3 phasa karena mesin membutuhkan phasa atau tegangan yang besar.

H. KESIMPULAN

Pada praktikum ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :


1. Motor AC 1 fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada motor sangkar terjadi induksi dan
interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa
memiliki dua belitan stator , yaitu belitan fasa utama ( belitan U1-U2 ) dan
belitan fasa bantu ( belitan Z1-Z2 ).
2. Untuk mengukur tegangan motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa digunakan
multimeter Digital. Pada tegangan listrik AC 1 phasa memiliki nilai tegangan 217
volt dan dibawah 217 volt. Dan untuk tegangan listrik AC 3 phasa memiliki 378
volt dan dibawah 378 volt. Berdasarkan teori dasar tegangan listrik 1 phasa 220 v
dan tegangan listrik 3 phasa 380 volt, ini membuktikan bahwa semua tegangan
pada praktikum dibawah tegangan sesungguhnya atau teori, namun ini tidak
masalah jika masih dalam cakupan yang pendek.
3. Pada Motor listrik 1 phasa dapat melakukan putaran searah jarum jam, namun tak
dapat melakukan arah putaran berlawana arah jarum jam, jika pun bisa dengan cara
mengubah arah rotornyadi balikan. Dan untuk motor listrik AC 3 phasa dapat
melakukan arah putaran searah jarum jam serta dapat melakukan putaran berlawan
arah jarum jam dengan cara menyambungkan salah satu phasa ke phasa lainya
seperti melakukan phasa silang pada kedua phasa.
4. Dapat melakukan analisa dengan cara membandingkan teori dasar dan praktikum
yang telah dilakukan.

8
Lampiran
1. Alat dan Bahan yang digunakan saat praktek

9
Gambar 7. Alat dan Bahan yang digunakan saat praktek

2. Bagian yang diamati dan overhaul

Gambar 8. Bagian dalam motor listrik AC 1 phasa Gambar 9. Cara membuka motor listrik dengan craker

10

Anda mungkin juga menyukai