Anda di halaman 1dari 10

A.

TUJUAN
Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi oleh dosen,
mahasiswa diharapkan dapat :
1. Dapat memahami prinsip kerja generator 1 phasa dan 3 phasa
2. Dapat memahami rangkaian generator 1 phasa dan 3 phasa
3. Dapat mengukur tegangan generator 1 phasa dan 3 phasa
4. Dapat menganalisa data hasil pengamatan

B. DASAR TEORI
Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik
menjadi energy listrik. Dari energy mekanik itu dapat diubah menjadi energy
listrik arus searah ( DC ) dan energy listrik arus bolak-balik ( AC ). Generator
bekerja berdasarkan prinsip hokum faraday tentang induksi elektro magnetik
yang berbunyi apabila suatu konduktor digerakan dalam medan magnet maka
akan membangkitkan gaya gerak listrik ( GGL ). Stator merupakan bagian dari
generator yang pada saat dialiri arus listrik berada pada kondisi diam. Sedangkan
rotor adalah bagian generator yang bergerak.
a. Prinsip kerja generator
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektro
magnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan
magnetic dalam kumparan jangka yang diam. Dalam hal ini kumparan medan
terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari
tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan
2. Kuat medan magnet, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan (gambar 1 dan 2)
bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor
tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya.
Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa
terdapat hubungan-antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan
arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku
apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat
dua jenis konstruksi dari generator AC, jenis medan diam atau medan
magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.
1
Gambar 1. RangkaianEkivalen Generator AC

Gambar 2. Prinsipkerja generator AC

b. Pengertian Stator

Stator merupakan bagian generator yang berada pada kondisi diam yang
terdiri dari Rangka Stator, Inti Stator, dan belitan-belitan Stator. Walaupun
dalam keadaan diam stator dapat menghasilkan tegangan AC. Rangka stator
terbuat dari baja yang dapat melindungi seluruh bagian generator dari getaran.
Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetik yang disusun berlapis-lapis, di
tempat inilah fluks magnet terbentuk. Belitan stator terbuat dari tembaga yang
disusun didalam alur-alur pada inti stator, di dalam belitan ini akan timbul gaya
gerak listik (GGL) dan tegangan.

2
Gambar 3. Kontruksi generator

c. Pengertian Rotor
Rotor merupakan bagian generator yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitan kawatnya yang dialiri oleh arus searah. Kutub
magnet rotor terdiri dari 2 jenis yaitu rotor kutub menonjol (salient) dan rotor
kutub tidak menonjol (silinder). Rotor kutub menonjol (salient) biasanya
digunakan untuk generator dengan kecepatan rendah dan menengah sedangkan
rotor kutub tidak menonjol (silinder) digunakan untuk generator yang
berkecepatan tinggi (turbo).
d. Generator DC
Generator DC merupakan generator arus searah dimana tegangan outputnya
berupa tegangan searah karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang
dilakukan bisa menggunakan dioda.
e. Generator AC
Generator AC merupaan generator arus bolak-balik diamana tegangan
outputnya berupa tegangan bolak-balik. Generator AC juga sering disebut
dengan altemator/ generator sinkron. Disebut sebagai generator sinkron karena
jumlah putaran rotomya sama dengan jumlah putaran magnet pada stator.
Kecepatan sinkron dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnetyang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar stator.
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah (DC) untuk
menghasilkan fluks yang diaman arus searah tersebut dialirkan ke rotor melalui
sebuah cincin. Pada saat rotor berputar maka fluks magnet akan memotong
konduktor dari stator dan akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
f. Generator 1 Phasa dan 3 phasa
Pada dasarnya prinsip kerja generator l fasa dan 3 fasa hampir sama dan tidak
terlalu banyak perbedaan. Dimana generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama

3
dan tiga tegangan outputnya berbeda 1200 pada masing-masing fasa.
Sedangkan generator ] fasa memiliki 2 lilitan yaitu lilitan fasa utama dan lilitan
fasa bantu. Lilitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga generator 1 fasanya lebih kecil. Lilitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang dengan jumlah lilitan yang lebih banyak sehingga impedansinya
lebih besar dari impedansi utama.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Multimeter dan tespen
2. Kunci ring 8 dan 10
3. Obeng (+) dan (-)
4. Generator 1 phasa dan 3 phasa

D. KESELAMATAN KERJA
Untuk kelancar dan keselamat kerja dalam praktek ini, maka mahasiswa wajib
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Pelajari Job sheet sebelum praktek
2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatukulit
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Siapkan generator phasa dan 3 phasa dalam keadaan berfungsi dengan baik.
5. Pastikan posisi dan skala alat ukur AC atau DC sesuai tegangan dan arus yang
akan diukur.
6. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun langkah-langkah prakatikum adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan perlengkapan praktikum yang dibutuhkan.
2. Buka panel box pada generator ] phasa dan 3 phasa dengan obeng.
3. Amati kabel yang ada di generator dan wama kabel.
4. Amati kabel yang ada di striker dan warna kabel.
5. Gambar rangkaian kabel pada terminal generator dan striker
6. striker Analisa rangkaian kabel terminal generator dan striker.

F. DATA PENGAMATAN
Setelah menghidupkan generator dan diatur tegangan pada 220 Volt maka
didapatkan data sebagai berikut ini.

Motor Generator
N U V W

N U V W

4
Regulator
N U V W

N R S T

3 PHASA
N R N S N T

1 PHASA
Gambar 4. Rangkaian Kelistrikan Generator 1 phasa dan 3 phasa

Tegangan ( Volt)
No Beban 1 Phasa
Input Output
1. N – B (pada terminal 1) 170,2 171
2. N – B (pada terminal 2) 170,3 169
3. N – B (pada terminal 3) 170 168
1. Data hasil pengamatan generator 1 phasa
Tabel 1. Data hasil pengamatan tegangan 1 Phasa

2. Data hasil pengamatan generator 3 phasa.

Tegangan ( Volt)
No Beban 3 Phasa
Input Output
1. R–S 299 298
2. R–T 299 297
3. S–T 299 297
Tegangan ( Volt)
Beban 1 Phasa
Input Output
4. N–R 171 172
5. N–S 170 171
6. N–T 170 169
Tabel 2. Data hasil pengamatan tegangan 3 Phasa

5
G. ANALISA
Setelah mengetahui teori dasar, maka dilakukan aplikasi pada kehidupan nyata
dengan melakukan praktikum tentang Generator 1 phasa dan 3 phasa. Berdasarkan
praktek yang telah dilakukan dapat dianalisa sebuah permasalahan yang terjadi
sebagai berikut :
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terjadi permasalahan ketika tuas
yang diputar dan bagian pembuka aliran ditahan generator tidak dapat berjalan
dengan baik, hal ini disebabkan oleh baut pengunci nozzle terjadi kebocoran
sehingga pipa nozzle dimasuki oleh udara. Ketika nozzle dimasuki oeh udara
solar tidak dapat melalui pipa tersebut karena perbedaan tekanan fluida yang
berbeda yang disebut incompressible yaitu perbedaan masa jenis fluida cair dan
fluida gas. Ketika baut pengunci diperbaiki dan diganti udara tidak terdapat lagi
pada pipa nozzle sehingga solar dapat mengalir dan menghasilkan uap.
Berdasarkan praktikum ini, seorang operator haruslah dapat melakukan
overhaul serta perbaikan komponen-komponen yang rusak dengan demikian
operator haruslah dapat menguasai alat yang dipraktikumkan. Melalui kendala
teknis yang terjadi pada kerusakan alat, dapat dipastikan bahwa alat tersebut
dalam kondisi kurang baik serta kurangnya perawatan yang menyebabkan
komponen terkecil pada generator rusak. Hal ini mungkin terjadi karena
komponen itu telah lama digunakan dan tak pernah diganti.
2. Berdasarkan data hasil pengamatan generator 1 phasa memiliki tegangan input
dibawah 171 volt dan tegangan outputnya dibawah 180 volt. Tegangan beban 1
phasa ini termasuk rendah. Dan untuk data pengamatan generator 3 phasa
tegangan input dan outputnya dibawah 300 volt. Tegangan yang dihasilkan
generator ini dapat dikatakan rendah karena berdasarkan teori yaitu listrik 1
phasa memiliki tegangan 220 volt dan listrik tegangan 3 phasa memiliki
tegangan 380 volt. Hal ini dapat disebabakan karena generator adalah alat
penghasil listrik yang sumber energinya berasal dari gerakan yang
ditransmisikan oleh solar. Sehingga Generator rata-rata digunakan sebagai alat
bantu menghasilkan energi listrik cadangan dan penggerak mesin-mesin yang
teganganya masih dibawah 220 volt dan 380 volt.

6
H. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektro magnetik.
Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetic dalam
kumparan jangka yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada
bagian yang sama dengan rotor dari generator. Pada dasarnya prinsip kerja
generator l fasa dan 3 fasa hampir sama dan tidak terlalu banyak perbedaan.
Dimana generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama dan tiga tegangan
outputnya berbeda 1200 pada masing-masing fasa. Sedangkan generator 1 fasa
memiliki 2 lilitan yaitu lilitan fasa utama dan lilitan fasa bantu. Lilitan utama
menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga generator 1
fasanya lebih kecil. Lilitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang dengan
jumlah lilitan yang lebih banyak sehingga impedansinya lebih besar dari
impedansi utama.

2. Rangkaian generator 1 phasa dan 3 phasa dapat dilihat dibahawah ini dan
dipahami

Gambar 5. Rangkaian Kelistrikan Generator 1 phasa dan 3 phasa

3. Alat untuk mengukur tegangan generator 1 phasa dan 3 phasa pada


prakikum ini digunakan multimeter digital. Berdasarkan data pengamatan yang
didapat tegangan generator 1 phasa memiliki tegangan terbesar pada input di
N – B (pada terminal 2) sebesar 170,3 volt dan tegangan terbesar output pada N
7
– B (pada terminal 1) sebesar 171 volt. Dan untuk tegangan generator 3 phasa
memiliki tegangan terbesar pada input di R – S, R – S, S – T sebesar 299 volt
dan tegangan terbesar output R – S sebesar 298 volt.

4. Dapat melakukan analisa dengan cara membandingkan teori dasar dan


praktikum yang telah dilakukan.

Lampiran

1. Alat dan Bahan yang digunakan saat praktek

Gambar 6. Alat dan Bahan yang digunakan saat praktek

2. Bagian yang diamati dan overhaul

8
Gambar 7. Generator

Gambar 8. Listrik 1 phasa Gambar 9. Listrik 3 phasa

9
Gambar 10. baut pengunci nozzle yang rusak

10

Anda mungkin juga menyukai