PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Proposal ini diajukan sebagai persyaratan penyelesaian mata kuliah Skripsi Program
Studi D-IV Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Pontianak
Tahun Akademik 2018/2019
Menyetujui :
i
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH
JUMLAH SUDU DAN SUDUT SERANG
NOZEL TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN
CROSS FLOW
Diajukan oleh: Rut Gresela Sinaga[NIM 4201517024]
Dosen Pembimbing 1: Hadimi, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing 2: H. Supandi, S.T., M.T.
ABSTRAK
Saat ini, energi yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil
terutama BBM yang menurut perkiraan akan segera habis, sehingga perlu dilakukan
pencarian energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Dilihat dari keadaan
geografis Indonesia memiliki potensi air yang memadai untuk sebuah pembangkit
tenaga listrik berskala kecil, dengan kondisi tersebut banyak dikembangkan teknologi
pembangkit-pembangkit yang berskala kecil yang biasa dikenal dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Untuk memanfaatkan air sebagai pembangkit
energi listrik ada beberapa tipe turbin air yang bisa digunakan seperti turbin kaplan,
turbin francis, dan turbin crossflow. Tetapi turbin air tipe crossflow yang paling banyak
diaplikasikan di masyarakat sebagai pembangkit listrik tenaga air skala kecil. Turbin
crossflow dapat dioperasikan pada debit 0,2 m3/s hingga 10 m3/s dan head antara 1 s/d
200 m. Unjuk kerja turbin crossflow dipengaruhi: sudut serang nosel (α), lebar nosel
(B), jumlah sudu/blade (Nb) dan diameter impeller (D). Dengan melakukan variasi
jumlah sudu dan sudut serang nozel didapatlah daya output (mekanik) dan effisiensi
yang terbaik sebagai acuan dalam pembuatan turbin crossflow.
Kata kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Turbin crossflow, Unjuk
kerja turbin crossflow.
ii
DAFTAR ISI
COVER 1
LEMBAR PERSETUJUAN i
ABSTRAK ii
A. Latar Belakang 1
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 3
E.3 Analisa 5
F. Landasan Teori 5
a. Effisiensi Turbin 7
iii
F.8 Sistem Akuisisi Data Otomatis Berbasis Arduino Untuk Alat Uji Unjuk
Kerja Turbin Air 11
2. Sensor 12
4. Modul SD Card 15
7. Push Button 17
G. Rancangan Sistem 18
G.1 Variabel 19
T 19
G.3 Analisa 19
DAFTAR PUSTAKA 21
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Parameter dan alat yang digunakan dalam unjuk kerja turbin .......................... 10
Tabel 2. Variabel-variable yang digunakan .................................................................... 19
v
DAFTAR GAMBAR
vi
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU DAN
SUDUT SERANG NOZEL TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN
CROSSFLOW
A. Latar Belakang
Saat ini energi yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil
terutama BBM yang menurut perkiraan akan segera habis, sehingga perlu dilakukan
pencarian energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Melalui Kebijakan
Energi Nasional (KEN), pemerintah Indonesia berusaha untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan meningkatkan pemanfaatan energi
baru/terbarukan (EBT). Kontribusi EBT pada bauran energi primer ditargetkan
meningkat dari 8% pada tahun 2015 menjadi 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun
2050 (Sunarso et al., 2018).
Indonesia memiliki potensi energi tenaga air yang sangat besar, potensi ini perlu
terus dimanfaatkan. Dilihat dari keadaan geografis daerah-daerah di Indonesia yang
memiliki potensi air yang memadai untuk sebuah pembangkit tenaga listrik berskala
kecil, maka dengan kondisi tersebut banyak dikembangkan teknologi pembangkit-
pembangkit yang berskala kecil yang biasa dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH). PLTMH adalah suatu pembangkit listrik dengan skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggerak seperti, saluran irigasi, sungai atau
air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi jatuh (head) dan jumlah debit air
(Rizal Firmansyah¹, n.d.). Untuk memanfaatkan air sebagai pembangkit energi listrik
ada beberapa tipe turbin air yang bisa digunakan seperti turbin kaplan, turbin francis,
dan turbin cross flow. Tetapi turbin air tipe cross flow yang paling banyak diaplikasikan
di masyarakat sebagai sebuah bagian dari pembangkit listrik tenaga air skala kecil (Yudi
Setiawan, n.d.).
Untuk merancang turbin crossflow dengan tingkat efisiensi yang tinggi maka perlu
memperhatikan beberapa hal seperti: sudut serang nosel (α), lebar nosel (B), jumlah
sudu/blade (Nb) dan diameter impeller(D) (Kurniawan, 2018). Pada pengujian
sebelumnya, telah dilakukan suatu simulasi komputer yang mampu mewakili kejadian
sebenarnya dari penelitian ini dengan menggunakan aplikasi software Computational
fluid dynamics (CFD) dengan judul skripsi “ Studi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Sudut
1
2
Serang Nosel Terhadap Unjuk Kerja Turbin Cross Flow Menggunakan CFD’’. Pada
skripsi yang telah dilakukan dengan simulasi untuk mempelajari unjuk kerja model
turbin crossflow dengan diameter impeller 150 mm, lebar 44 mm. Model turbin
tersebut memiliki nosel dengan tinggi 50 mm dan lebar 30 mm. Simulasi dilakukan
dengan memvariasikan jumlah sudu 10, 15, 20, 25, 30, dan 35 dan sudut serang nosel
10o, 15o, 20o, 25o, 30o, dan 35o. Tekanan masuk pada turbin ditetapkan sebesar p =
58860 Pa, debit Q= 0,0084 m3/s. Didapatlah Daya dan efisiensi maksimal terdapat pada
jumlah sudu 35 serta Pada pengujian 6 variasi sudut serang nosel didapatkan hasil daya
(Watt) dan efisiensi masksimal disudut serang 150 dan 200. Daya (Watt) dan efisiensi
menurun ketika sudut serang ditingkatkan dari 250 - 350 (Kurniawan, 2018).
Pada proposal skripsi ini akan membahas tentang pengaruh dengan beberapa variasi
jumlah sudu dan sudut serang nozel terhadap daya output dan effisiensi turbin cross
flow dengan metode eksperimental (pengujian langsung) yang akan dilakukan di
Politeknik Negeri Pontianak melalui alat akuisisi data otomatis.
4. Analisa data hasil studi eksperimental tersebut dengan menentukan daya dan
effisiensi terbaik dari berbagai variasi jumlah sudu dan sudut serang nozel.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama proposal skripsi ini adalah untuk dapat memberikan gambaran
rencana kerja yang ingin dibahas yaitu menganalisa pengaruh berbagai parameter
terhadap unjuk kerja turbin crossflow dengan studi eksperimental. Adapun target-target
yang ingin dicapai dalam pembuatan skripsi adalah untuk mempelajari pengaruh jumlah
sudu (Nb) dan sudut serang nosel (α) terhadap Torsi, daya (Watt), dan efisiensi pada
turbin crossflow.
Sehingga didapatlah pengaruh jumlah sudu dan sudut serang nozel terhadap daya
dan effisiensi turbin. Kemudian, dari hasil eksperimen tersebut dilakukan analisa hasil
dengan menentukan daya dan effisiensi terbaik dalam menentukan variasi jumlah sudu
dan sudut serang yang akan digunakan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan proposal skripsi sebagai berikut :
Dapat merekomendasikan variasi jumlah sudu dan sudut serang yang ingin dibuat
dengan daya dan effesiensi terbaik.
Dapat dijadikan bahan acuan untuk mengembangkan alat tersebut.
Dapat digunakan sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Pontianak.
Mulai
Lepaskan Beban
Atur Debit
Rekam Data :
1. P ( Daya)
2. Q (Debit)
3. Nt (Kecepatan Putar Turbin)
4. Fb ( Gaya Pengereman)
Tidak
Turbin
Berhenti
Ya
Selesai
E.3 Analisa
Analisa data menggunakan microsoft excel dengan membandingkan unjuk kerja
turbin crossflow dengan berbagai variasi jumlah sudu dan sudut serang nozel terhadap
daya output (mekanik) dan effisiensi turbin. Sehingga didapatlah daya output (mekanik)
dan effisiensi turbin yang terbaik sebagai acuan dalam pembuatan turbin crossflow.
F. Landasan Teori
F.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Mikrohidro atau biasa disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan
cara memanfaatkan ketinggian (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan
sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air.
Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber
energi), turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang
memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin
besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula
diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air
dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya
dibangun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air
mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi
energi listrik oleh sebuah generator. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan,
PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro (Wikipedia, 2019).
kosong di antara bagian dalam rim, masuk ke sudu-sudu pada sisi dalam rim dan
akhirnya keluar dari runner.
Jika n dinyatakan dalam putaran per detik (Hz), daya kinetik dihitung
denganpersamaan berikut (Sunarso, 2015) :
𝑃𝑚 = 2. 𝜋. 𝑁𝑡 . r. F𝐵
Dimana :
𝑃𝑚 = Daya mekanis (W)
T = Torsi (Nm)
𝑟 = Jari-jari puli pengereman (m)
F𝐵 = Gaya Pengereman Turbin (N)
𝑁𝑡 = Kecepatan Putar Turbin
Unjuk Kerja Turbin Cross Flow sehingga dapat mengetahui bagaimana bentuk pola
aliran air ketika dilakukan studi eksperimental terhadap Turbin Cross Flow.
F.8 Sistem Akuisisi Data Otomatis Berbasis Arduino Untuk Alat Uji Unjuk Kerja
Turbin Air
(Ramadhan, 2018). Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat pada Gambar di
bawah.
2. Sensor
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi besarn listrik berupa tegangan,
resistansi dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat
melakukan pengukuran atau pengendalian (Ramadhan, 2018).
a. Sensor Flow
Flow Sensor merupakan sebuah perangkat sensor yang digunakan untuk mengukur
debit fluida. Biasanya flow sensor adalah elemen (bagian) yang digunakan pada flow
meter. Sebagaimana pada semua sensor, keakuratan absolut dari pengukuran
membutuhkan pengkalibrasian sensor (Ramadhan, 2018).
Tipe flow sensor yang digunakan merupakan mechanical flow sensor. Sensor tipe
ini memiliki rotor dan transducer hall-effect didalamnya untuk mendeteksi putaran rotor
ketika fluida melewatinya. Putaran tersebut akan menghasilkan pulsa digital yang
banyaknya sebanding dengan banyaknya fluida yang mengalir melewatinya. Gambar 5
merupakan flow sensor yang digunakan. (Azhari & Soeharwinto, 2015)
13
b. Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya
pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang
dan luas penampangnya (Ramadhan, 2018).
berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun
grafik. Dalam pembuatan alat ini menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) 16x2
(Ramadhan, 2018).
7. Push Button
Push button adalah salah satu jenis saklar yang secara mendasar fungsinya sama
dengan semua sakelar lainnya yaitu melakukan kontak nyala-padam (on-off) dengan
cara membuka dan menutup sikuit listrik.
Push button adalah sakelar yang beroperasi dengan cara ditekan, dan bisa
melakukan dua fungsi berbeda, yakni menutup sirkuit bila ditekan (Normally Open),
atau justru membuka sirkuit bila ditekan (Normally Close). Jika tekanan di lepas atau
terjadi tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula
dan sirkuit kembali ke status semula (Ramadhan, 2018).
G. Rancangan Sistem
Pada rencana pembuatan skripsi ini melakukan uji eksperimental terhadap
paramater yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya output turbin
crossflow (PM) dan efisiensi (ɳ). Alat dan bahan dalam turbin crossflow ini telah dibuat
tahun sebelumnya. Sehingga penulis hanya melakukan 2 faktor yang mempengaruhi
daya output turbin crossflow (PM) dan efisiensi (ɳ) yaitu :
a) Jumlah Sudu (Nb)
b) Sudut Serang Nosel (α)
Sehingga dari hasil pengujian ekperimental tersebut didapatlah daya output turbin
crossflow (PM) dan efisiensi (ɳ) terbaik yang digunakan.
Untuk mengetahui cara kerja dan gambaran dari turbin crossflow ini dapat dilihat
melalui gambar 5.
G.1 Variabel
Variabel-variable pada proposal skripsi ini ditentukan dengan 3 variabel yaitu:
Tabel 2. Variabel-variable yang digunakan
G.3 Analisa
Prosedur analisa data yang digunakan untuk menganalisis data pada Unjuk Kerja
Turbin Cross Flow adalah study eksperimental. Prosedur analisa data ini dilakukan
dengan cara menelaah data yang diperoleh dari eksperimen dimana hasilnya berupa data
kuantitatif yang akan dibuat dalam bentuk tabel dan grafik. Dari data yang telah
direkam dalam bentuk SD Card didapatlah data perbandingan pengaruh gaya
20
pengereman (Fb) terhadap kecepatan putar turbin (Nt) dan Perbandingan daya turbin
(𝑃𝑚 ) terhadap Kecepatan putar operasi (Nt). Berdasarkan tabel dan diagram tersebut
dapat dilakukan analisa pengaruh jumlah sudu dan sudut serang nozel yang berbeda
terhadap Unjuk Kerja Turbin Cross Flow .
21
DAFTAR PUSTAKA
Azhari, A. & Soeharwinto, 2015. Perancangan Sistem Informasi Debit Air Berbasis
Arduino Uno. medan: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU).
Fajariadi, P., 2017. Rancang bangun model turbin untuk pengujian unjuk kerja turbin
crossflow. Pontianak: Politeknik Negeri Pontianak.
Hatib, R. & Ade, L.A., 2013. Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja turbin
crossflow. Jurnal Mekanikal, 4(2), p.2.
Kurniawan, A., 2018. Studi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Sudut Serang Nozel Terhadap
Unjuk Kerja Turbin Cross Flow Menggunakan CFD. Pontianak: Skripsi Politeknik
Negeri Pontianak.
Loots, I. et al., 2015. A review of low head hydropower technologies and applications in
a South African. Renewable and Sustainable Energy, 50(1), pp.1254-68.
Mockmore, C.A. & Merryfield, F., 1949. The Banki Water Turbine. USA: Oregon State
College.
Ramadhan, U.V., 2018. Perancangan Dan Pembuatan Alat Akuisisi Data Untuk Alat
Uji Unjuk Kerja Turbin Crossflow. Pontianak: Politeknik Negeri Pontianak.
Rizal Firmansyah¹, I.T.U.M.².I.H.P.M.³., n.d. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro Gunung Sawur unit 3 Lumajang. Teknik Elektro, pp.1-18.
Sammartano, V. et al., 2013. Banki-Michell Optimal Design by Computational Fluid
Dynamics Testing and Hydrodynamic Analysis. Energies, 6(1), pp.2362-85.
Sunarso, A., 2015. Panduan praktikum Perawatan Mesin Konversi Energi I. Pontianak:
Politeknik Negeri Pontianak.
Sunarso, D., Agato & Eko Widagdo, 2018. Pengembangan Sistemk Rancang Bangun
Turbin Air Dan kendalik Elekktronik Pekmbangkit Listrik Mikro Hidro. Pontianak:
Laporan Akkhir Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT)
Politeknilk Negeri Pontianak.
Sunarso, A. et al., 2018. Pengembangan Sistem Akusisi Data Otomatis Berbasis
Arduino Untuk Alat Uji Unjuk kerja Turbin Air. Seminar Nasional Instrumentasi,
Kontrol dan Otomatis (SNIKO) 2018.
tohari, M. & Lubis, MT, I.H.I., 2015. Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala
Laboratorium Dengan Jumlah Blade.
22
Verdy A, K. & Agustinus, S., 2015. Analisis Desain Turbin Air Tipe Aliran Silang
(Crossflow) dan Aplikasinya di Desa Were I Kabupaten Ngada-NTT. LJTMU,
02(01), pp.1-8.
Wikipedia, 2019. [Online] Available at: https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrohidro
[Accessed 30 Januari 2019].
Yudi Setiawan, I.W.E.N., n.d. UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW.
Jurusan Teknik Mesin, pp.1-15.