A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien tidur di ruang isolasi, kontak mata kurang. Klien dalam kondisi yang stabil dan siap
untuk diajak interaksi.
2. Dianosa keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan khusus:
- Membina hubungan saling percaya dengan klien
- Klien mampu mengidentifikasi halusinasi yang dia alami: isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon.
- Klien mengetahui cara mengontrol halusinasi
- Klien mampu melakukan latihan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan,
respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Ibu/bapakukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subjektif: “Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah berbincang-bincang dengan
saya?”
Objektif: ”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan tadi ibu/bapak? Bagus”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan):
“Saya harap kegiatan ini bisa ibu/bapak lakukan setiap mendengar suara-suara
orang mengolok-olok ibu/bapak, setuju ibu/bapak?”
3. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat):
a. Topik: “Bagaimana kalau besok saya menemui ibu/bapak lagi? Nanti kita
ngobrol-ngobrol lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang cara mengontrol
halusinasi dengan minum obat”.
b. Waktu: “Bagaimana kalau besok sekitar jam 13.00 WIB saya kesini lagi untuk
berbincang-bincang dengan ibu/bapak?”
c. Tempat: “Besok enaknya kita berbincang-bincang dimana ibu/bapak?. Sampai
bertemu besok ya, ibu/bapak.”