Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLE PLAY

“SUPERVISI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN”

DISUSUN OLEH:
1. JATMIKO A. P
2. HIMA INDAH PRATIWI
3. LULUK LUTHFIATUL M
4. MUKTI RONAWATI
5. ISMAH EPRILIA S

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018
Kepala Ruangan : Jatmiko
Perawat A : Putri ( TIM I)
Perawat B : Mukti (TIM II)
Perawat C : Luluk
Perawat D : Hima
Perawat E : Putri
Pasien : Fitri
Keluarga Pasien : Galih
Narator : Luluk

Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi


hari melakukan operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat.
Kepala Ruangan : Assalamualaikum Wr. Wb . . . .Selamat pagi,
alhamdulillah kita masih diberi kesehatan. Sehingga bisa
bertemu lagi seperti hari biasanya, baik langsung saja
laporan dari masing-masing TIM.
Perawat A : Dari TIM I jumlah pasien ada 7, Tn. A mengeluh sesak
dan sudah diberikan oksigen, N y. B tambahan infus 500cc
karena mengalami diare, Ny. C hari ini sudah boleh
pulang.
Perawat B : Dari TIM II jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan
transfusi, Ny. B pasien baru masuk dengan keluhan sesak,
batuk lebih dari 2 minggu, dan Ny. E tadi mengeluh nyeri
dan sulit untuk tidur.
Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita
berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu
perawat beserta kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga
sampailah pada Ny. D
Kepala Ruangan : Selamat pagi Ibu ... bagaimana tidurnya tadi malam?
Nyenyak atau tidak?
Pasien : Tidak mas,
Kepala Ruangan : Kenapa???
Pasien : Ini mas, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak
bisa tidur.
Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang
akan mengajari ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa
nyeri lagi.
Pasien : Baik mas,
Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali
ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.
Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya?
Supaya nyeri yang dia rasakan bisa berkurang.
Perawat D : baik pak. Saya akan lakukan.
Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi.
Perawat D : selamat pagi bu?
Pasien : Pagi sus.
Perawat D : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi
supaya nyeri yang ibu rasakan sedikit berkurang,jadi ibu
bisa tidur nyenyak. Ibu bersedia kan?
Pasien : Iya saya mau.
Perawat D : Iya, baiklah ibu berhubung anak ibu ada disini juga, jadi
dapat melihat teknik relaksasi yang saya ajarkan, supaya
anak ibu nantinya bisa mengingatkan cara relaksasinya
nanti kalau ibu merasakan nyeri.
Keluarga Pasien : iya sus,.. nanti saya ingatkan caranya kalau ibu saya
merasakan nyeri.
Perawat D : Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu
sendiri sambil saya ajari.
Pasien : (mengangguk) Iya sus.
Perawat D : Pertama ibu tarik napas melalui hidung,tahan 3 detik lalu
hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil
mempraktikkan). Ini diulang beberapa kali sampai nyeri
berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba
ganti ibu yang mempraktikkan?
Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?
Perawat D : Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah
capek, ibu bisa istirahat dulu.
Pasien : Iya sus.
Perawat D : Mbak bisa dipahami teknik relaksasi tadi.
Keluarga pasien : bisa diulang lagi sus..
Perawat D : Pertama, tarik napas melalui hidung,tahan 3 detik lalu
hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil
mempraktikkan). sekarang sudah mengerti? Coba mbak
praktikkan?
Keluarga pasien : (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri
juga bisa saya lakukan cara ini suster supaya nyeri saya
berkurang suster.
Perawat D : Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali
sampai nyerinya berkurang.
Keluarga Pasien : iya sus, terima kasih..
Perawat D : Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan
istirahat dulu saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau
ibu perlu bantuan ibu bisa panggil saya.
Pasien : Baik sus.
Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala
Ruangan.
Perawat D : tok ,,, tok,,, permisi pak
Kepala ruangan : oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk
Perawat D : maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah
mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny.E.
Kepala ruangan : Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien
bisa melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang
sekarang?
Perawat D : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang
pasien rasakan juga telah berkurang.
Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya.
Silahkan melanjutkan pekerjaan.
Perawat D : Baik pak.
Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan
mengunjungi Ny.E .
Kepala Ruangan : Selamat pagi bu?
Pasien : Pagi pak.
Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan
teknik relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang?
Pasien : Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya
masih merasa nyeri walau saya sudah lakukan teknik
relaksasi. Ini bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk
mengatasi masalah ibu. Saya mencari cara untuk
mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Pasien : Iya pak. Terima kasih.
Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi.
Perawat C : Permisi pak?
Kepala Ruangan : Ya silahkan.
Perawat C : Ada keperluan apa bapak memanggil kita semua?
Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien
Ny.E yang mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan
teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri tapi setelah
saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia berkata bahwa
nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa
pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga
perlu tingkatkan.
Perawat D : Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh
masih merasa nyeri juga.
Perawat E : Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi
dalam manajemen nyeri.
Perawat C : Iya ya. Betul tuch.
Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju?
Atau ada yang mempunya ide lain?
Perawat E : Begini pak, saya juga setuju jika kita juga melakukan
distraksi. Tapi saya mau menambahkan bagaimana kalau
beberapa dari kita mengikuti pelatihan manajemen nyeri
agar kita bisa mempunyai banyak referensi dari
manajemen nyeri dan kita juga bisa meningkatkan
pelayanan dibidang manajemen nyeri. Bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain?
Kalian semua setuju?
Perawat C : Iya pak. Itu ide yang bagus, saya setuju.
Perawat D& E : Iya pak setuju. (sambil mengangguk-angguk)
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari
kalian untuk mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya
akan memberitahukannya secepatnya. Sekarang diskusi ini
saya akhiri, terima kasih atas partisipasinya. Semoga nanti
hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian bisa kembali
melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.
Semua Perawat : Iya pak. Permisi.

Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri


kemudian perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat pada pelatihan
tersebut. Setelah beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam
pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di
ruangan itu.

Anda mungkin juga menyukai