DI PUSKESMAS BULELENG 1
DISUSUN OLEH
16089014111
2018
A.Pengertian
2.Factor lingkungan
A. Lingkungan internal
1. IntelegensiPada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik
dibandingkan jikaintelegensi rendah.
2. Hormon Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik
untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak,
hormone tiroidmenstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis,
memproduksi testosterone danovarium, memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
3. EmosiHubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya
serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social,
intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan
mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.
B. Lingkungan eksternal
1. KebudayaanBudaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana
anak mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup
sehat.
2. Status social ekonomiAnak yang berbeda dan dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang socialekonomi yang rendah serta banyak
punya keterbatasan untuk memenuhikebutuhan primernya.
3. NutrisiUntuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi
adekuat yang didapatdari makanan bergizi.
4. Iklim/cuacaIklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5. Olahraga/latihan fisik Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan psikososial anak.6.Posisi anak dalam keluargaPosisi
anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu
akanmempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam
keluarga.
B. Periode Perkembangan
Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1. Periode prenatal Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena
terjadi pembetukan organdan system orga anak, selain itu hubungan antara
kondisi itu member dampak pada pertumbuhannya.
2. Periode bayiPeriode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari).
Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada
aspek kognitif, motorik dan social.
3. Periode kanak-kanak awalTerdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut
toddler dan prasekolah (3-6 tahun).Toddler menunjukkan perkembangan
motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.Perkembangan fisik lebih
lambat dan menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahanPeriode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan
pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebihmeningkat dari pada perempuan dan
perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk
usia remaja pada usia 11-18 tahun.Perkembangannya yang mencolok pada
periode ini adalah kematangan identitasseksual dengan perkembangannya
organ reproduksi.
1. Perkembangan fisik
Pada usia ini banyak perubahan fisiologis seperti pernapasan yang menjadi
lebih lambat dan dalam serta denyut jantung lebih lama dan menetap. Proporsi tubuh
juga berubah secara dramatis seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya sekitar 80-
90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedangkan pada usia 5 tahun tingginya dapat
mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat, pertumbuhan gigi semakin komplit. Untuk perkembangan
fisik anak sangat diperlukan gizi yang cukup seperti protein, vitamin, dan mineral
dsb.
2. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode
preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental
secara logis. Periode ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mempresentasikan
sesuatu yang lain menggunakan simbol-simbol seperti bahasa, gambar, isyarat,
benda, untuk melambangkan sesuatu atau peristiwa. Melalui kemampuan diatas, anak
mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal. Ia dapat menggunakan kata-
kata, benda untuk mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa.
3. Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya
(dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau benda). Kesadaran ini diperoleh dari
pengalaman bahwa tidak semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain. Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri. Jika lingkungannya tidak mengakui
harga dirinya seperti memperlakukan anak dengan keras, atau kurang menyayanginya
maka dalam diri anak akan berkembang sikap-sikap keras kepala, menentang, atau
menyerah dengan terpaksa. Beberapa emosi umum yang berkembang pada masa anak
yaitu, takut (perasaan terancam), cemas (takut karena khayalan), marah (perasaan
kecewa), cemburu (merasa tersisihkan), kegembiraan (kebutuhan terpenuhi), kasih
sayang (menyenangi lingkungan), phobi (takut yang abnormal), ingin tahu (ingin
mengenal).
4. Perkembangan Bahasa
5. Perkembangan Sosial
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap
waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Terdapat beberapa macam permainan anak
seperti;
7. Perkembangan Kepribadian
Masa anak-anak awal ini lazim disebut masa Trotzalter atau periode
perlawanan atau masa krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang
signifikan dalam dirinya, yaitu dia mulai sadar akan Aku-nya, dia menyadari bahwa
dirinya terpisah dari lingungannya atau orang lain, dia suka menyebut nama dirinya
apabila bericara dengan orang lain. Dengan kesadaran ini anak menemukan bahwa
ada dua pihak yang berhadapan yaiu Aku-nya dan orang lain (orang tua, saudara,
teman). Dia sadar bahwa tidak semua keinginannya akan dipenuhi orang lain atau
diperhatikan kepentingannya.
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas
terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara, dan teman sebaya) melalui
pengalaman berinteraksi dengan orang lain. Melalui proses berinteraksi ini anak
belajar memahami tentang kegiatan atau prilaku yang baik, buruk, dilarang, disetujui,
dsb. Maka berdasarkan pemahaman iti, anak harus senantiasa dilatih dan dibiasakan
bagaimana seharusnya bertingkah laku yang baik.
Pada saat mengenalkan konsep-konsep baik buruk, benar salah, orang tua
hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya, seperti; mengapa harus gosok
gigi sebelum tidur, mengapa harus mencuci tangan sebelum makan, mengapa tidak
boleh membuang sampah sembarangan. Hal ini diharapkan akan mengembangkan
self-control atau self discipline (kemampuan mengendalikan diri) pada anak. Pada
usia pra-sekolah berkembang kesadaran sosial anak yang meliputi sikap simpati atau
sikap kepedulian terhadap sesama.
Secara umum, kesadaran beragama pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai
berikut ;
E. Tugas Perkembangan
Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan menurut
(Havighurst) :
2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
a. Memilih pasangan.
b. Belajar hidup dengan pasangan.
c. Memulai hidup dengan pasangan.
d. Memelihara anak.
e. Mengelola rumah tangga.
f. Memulai bekerja.
g. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h. Menemukan suatu kelompok yang serasi.
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
a. Faktor dari dalam (intrinsik), yaitu sifat pembawaan, Minat dari dalamterdiri
dari tertarik atau rasa senang pada kegiatan, perhatian terhadapsuatu kegiatan
dan adanya aktivitas atau tindakan akibat rasa senangmaupun perhatian.
b. Faktor dari luar (ekstrinsik), diantaranya keluarga, sekolah danmasyarakat
sekitar.
2. Perkembangan keterampilan motorik
Keterampilan motorik terjadi ketika otak, sistem saraf dan otot semua bekerja
sama untuk membuat gerakan-gerakan. Anak akan mengembangkan keterampilan
motorik halus dan kasar melalui kegiatan yang diarahkan atau ketika bermain
bebas. Meskipun setiap anak berbeda, ada periode tertentu yang biasanya dicapai
pada usia tertentu.
4. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang
menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan
kepada ide-ide belajar.
Faktor yang mempengaruhi:
1. Keturunan
2. Lingkungan
3. Kematangan *Tiap organnya telah mencapai kesanggupan menjalankan
fungsinya.
4. Pembentukan
5. Minat dan bakat
6. Kebebasan
5. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang.
Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang
jika di hadapan pada situasi tertentu. Kepribadian seseorang tidak dapat diukur
dengan angka tetapi dapat dilihat dan dirasakan dan kepribadian tersebut realtif
berbeda beda.
Faktor yang mempengaruhi:
1. Genetik/Keturunan
2. Keadaan Keluarga
3. Lingkungan
G. Karateristik Perkembangan
1. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupaRkan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).
Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :
1. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi;
2. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
3. Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk
aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan
jenis; dan
4. Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
2. Perkembangan Motorik
3. Perkembangan Intelektual
Piaget membangi empat tahapan perkembangan intelektual/ kognitif, yaitu
(1) tahap sensori motoris,
(2) tahap praoperasional,
(3) tahap operasional konkret dan
(4) tahap operasional formal.
b. Fase kedua (1-4 bulan) memiliki karakteristik bahwa individu mampu memperluas
skema yang dimilikinya berdasarkan hereditas
c. Fase ketiga (4-8 bulan) memiliki karakteristik bahwa individu mulai dapat
memahami hubungan antara perlakuannya terhadap benda dengan akibat yang terjadi
pada benda itu.
Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan
1.Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan
.3.Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
4.Potensial peningkatan keteraturan perilaku bayi
B. Perencaanaan
1.Dx
1Intervensia.Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi b.Lindungi kaki anak
dengansandal/sepatuc.Beri makan yang aman untuk usia anak d.Periksa suhu air
mandi sebelum dimandikan
2.Dx 2
Intervensi
b.Bantu ibu/orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbangyang
dilewati anak dengan masa pertumbuhan dan perkembangan.
3.Dx 3
a.Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini
sesuaiumur.
c.Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetapmemantau
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4.Dx 4
a. Jelaskan keputuhan perkembangan bayi seperti stimulasi (visual, pendengaran,
vestibular, taktil, olfaktorius, gustatorius), periode keterjagaan,kebutuhan tidur.
C. EVALUASI.
Dx 1
Bayi bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan
lingkunganrumah, keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang
amandirumah.
2.Dx 2
Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak.
3.Dx 3
Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya
daninformasi yang diberikan.
4.Dx 4
Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah. Jakarta:
Dian Rakyat
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-muksing2a2-5767-2-
babii.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27110/4/Chapter%20II.pdf
http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-bayi.html