Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH TERAPI MUSIK POP TERHADAP PENURUNAN DEPRESI PADA

PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

(The Influence Of Pop Music Therapy Toward Depression Of Patients Decrease Low Self-
Esteem In Psychiatric Hospital Bali Province)
Agus Sufriyadi
Pembimbing I : Mochamad Heri, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing II : Drs. Ketut Pasek, MM

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng


Email : Sufriyadiagus@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Gangguan jiwa adalah adaya gangguan pada fungsi mental, yang meliputi emosi,
pikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan dan persepsi sehingga mengganggu dalam
proses hidup di masyarakat. Jenis dan karakteristik gangguan jiwa sangat beragam, salah satunya
gangguan jiwa yang bisa kita temukan adalah harga diri rendah (HDR). Individu yang memiliki harga
diri rendah cenderung untuk mempersepsikan lingkungannya negatif dan sangat mengancam karena
pernah mengalami mengalami depresi. Salah satu metode untuk mengatasi depresi yaitu dengan terapi
musik. Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui pengaruh terapi musik pop terhadap penurunan
depresi pasien harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Metode: jenis penelitian ini
adalah pre-eksperimen dengan one-group pra-post test design dengan menggunakan uji wilcoxon.
Jumlah sampel 42 responden dengan tehnik menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil: dari hasil
penelitian pre test didapatkan terapi 11 orang mengalami depresi ringan (26,2%) dan 31 orang
mengalami depresi sedang (73,8) dan hasil post test didapatkan 18 orang mengalami depresi ringan
(42,9%) dan 24 orang mengalami depresi sedang (57,8) dengan nilai p=0,008 (p<0,05). Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh terapi musik pop terhadap penurunan
depresi pada pasien harga diri rendah di rumah sakit jiwa Provinsi Bali.

Kata kunci: Terapi musik, tingkat depresi, harga diri rendah.

ABSTRACT
Background: Mental disorder is a disturbance in mental function, which includes the emotions,
thoughts, behaviors, feelings, motivation, willingness, desire, the irregularities in behavior and
perception that it interferes in the process of living in the community. The type and characteristics of
mental disorders is very diverse, one psychiatric disorder that we could find is the low self-esteem
(HDR). Individuals who have low self-esteem tend to perceive negative and very threatening
environment as never experienced depressed. One method to overcome the depression that is with
music therapy. The purpose of this study was to determine the influence of pop music therapy toward
depression of patients decrease low self-esteem in psychiatric hospital Bali Province. Method: the
study was a pre - experiment with a one -group pre - post test design by using Wilcoxon test. Total
sample of 42 respondents with techniques used purposive sampling technique. Results: from the
research results obtained pre-test treatment 11 people suffered minor depression (26.2%) and 31
people suffered moderate depression (73.8) and post test results obtained 18 people suffered minor
depression (42.9%) and 24 people suffering from depression moderate (57.8) with p = 0.008 (p <
0.05). Conclusion: Based on the results of this study concluded thre the influence of pop music
therapy toward depression of patients decrease low self-esteem in psychiatric hospital bali province.

Keywords : Music therapy, the rate of depression, low self-esteem.


PENDAHULUAN Skizofrenia adalah gangguan yang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi terjadi pada fungsi otak dan sebagai penyakit
perasaan sejahtera secara subyektif, suatu nuerologis yang mempengaruhi persepsi klien,
penilaian diri tentang perasaan mencangkup cara berpikir, bahasa, emosi, dan perilaku
aspek konsep diri, kebugaran dan kemampuan sosialnya. Gejala skizofrenia di bagi menjadi
pengendalian diri. Indikator mengenai keadaan dua bagian, yaitu gejala positif dan gejala
sehat mental, psikologis, jiwa yang minimal negatif. Gejala positif meliputi waham,
adalah individu tidak merasa tertekan atau halusinasi, gaduh gelisah, perilaku aneh,
depresi. Dengan demikian, seseorang ketidakmampuan dalam berpikir
dikatakan sehat jiwa apabila mampu mengakibatkan tidak bisa mengendalikan
mengendalikan diri dalam menghadapi stresor emosi dan perasaan, tertawa atau berbicara
dan selalu berfikir positif tanpa adanya tekanan sendiri dengan keras tanpa memedulikan
baik secara fisik maupun psikologis. Namun sekelilingnya. Gejala seperti ini menyebabkan
apabila seseorang tidak mampu terganggunya kehidupan pasien yang lain.
mempertahankan kondisi fisik, mental, Gejala negatif meliputi kehilangan motivasi,
pengendalian diri dan tidak menggunakan apatis, perasaan yang tumpul, menarik diri,
mekanisme koping yang positif dalam depresi, harga diri rendah (Yosef & Sutini,
menyelesikan masalah yang terjadi maka 2014).
seseorang tersebut mengalami gangguan jiwa Harga diri rendah adalah perasaan
(Riyadi & Purwanto, 2009). tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
Gangguan jiwa adalah adaya gangguan yang berkepanjangan akibat evaluasi yang
pada fungsi mental, yang meliputi emosi, negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan
pikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri,
keinginan, daya tilik diri, ketidakwajaran merasa gagal karena tidak mampu mencapai
dalam bertingkah laku dan persepsi sehingga keinginan sesuai ideal diri. Gangguan harga
mengganggu dalam proses hidup di diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih
masyarakat. Jenis dan karakteristik gangguan sayang, perlakuan orang lain yang mengancam
jiwa sangat beragam, salah satunya gangguan dan hubungan interpersonal yang buruk.
jiwa yang sering kita temukan di masyarakat Individu yang memiliki harga diri rendah
dan dirawat yaitu skizofrenia (Nasir & Muhith, cenderung untuk mempersepsikan
2011). lingkungannya negatif karena pernah
Menurut data World Health mengalami depresi atau gangguan dalam
Organization (WHO), memperkirakan ada fungsi egonya (Yosef & Sutini, 2014).
sekitar sekitar 450 juta orang di dunia yang Depresi adalah salah satu bentuk
mengalami gangguan kesehatan jiwa. gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif
Sementara itu, menurut Uton Muchtar Rafei, atau mood), yang di tandai dengan
Direktur WHO Wilayah Asia Tenggara, kemurungan, kelesuan, tidak bergairah,
hampir satu per tiga dari penduduk di wilayah perasaan tidak berguna, putus asa, dan
ini pernah mengalami gangguan neuropsikiatri. sebagainya. Depresi merupakan salah satu
Buktinya, bisa kita cocokan dan lihat sendiri gangguan jiwa yang banyak di temukan pada
dari data Survei Kesehatan Rumah Tangga saat masyarakat mengalami kesulitan ekonomi.
(SKRT), Tahun 1995 saja, di Indonesia Data WHO menunjukkan bahwa 5-10% dari
diperkirakan sebanyak 264 dari 1.000 anggota populasi masyarakat menderita depresi yang
rumah tangga menderita gangguan kesehatan memerlukan pengobatan psikiatri dan
jiwa (Yosep, 2014). psikososial. Selain itu dukungan dari orang-
Beban penyakit jiwa di Tanah Air orang terdekat seperti keluarga dan lingkungan
masih cukup besar. Hasil Riset Kesehatan sosialnya dapat menjadi kekuatan untuk
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan kesembuhan penderita terutama saat penderita
bahwa prevalensi gangguan mental emosional masih berada dalam depresi ringan. Namun
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi jika penderita terus berlanjut mengalami
dan kecemasan adalah sebesar 6% untuk usia tingkatan yang lebih berat dan tidak
15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang. mendapatkan penanganan segera maka dapat
Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, berakibat fatal pada penderita dimana
seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penderita akan melakukan tindakan bunuh diri
penduduk atau sekitar 400.000 orang (Depkes (Nasir Muhith, 2011).
RI, 2014).
Melihat permasalahan ini maka desember sebanyak 55 orang, penderita resiko
diperlukan penanganan yang tepat untuk bunuh diri pada bulan desember sebanyak 24
menyelesaikan permasalahan depresi. Dalam orang, penderita defisit perawatan diri pada
penanganan depresi ada beberapa cara yang bulan desember sebanyak 132 orang.
dapat diberikan baik bersifat farmakologis dan Berdasarkan hasil wawancara perawat seluruh
yang bersifat non farmakologis. Pada ruangan ditemukan dari 47 orang pasien harga
umumnya secara farmakologis yang diberikan diri rendah mengalami depresi. Beberapa
pada pasien depresi dengan pemberian obat orang diantaranya sudah pernah mengikuti
anti depresan dimana efek samping dari obat- program terapi rehabilitasi, namun jarang
obatan ini dapat menimbulkan memanfaatkan terapi yang dijalaninya karena
ketidaknyamanan seperti mual, insomnia dan klien sulit diajak kerjasama dan mengalami
masalah baru pada pasien dan yang kekambuhan. Selain terapi rehabilitasi,
dikhawatirkan jika pasien lupa untuk berbagai macam terapi seperti terapi aktivitas
mengkonsumsi obat menimbulkan gejala kelompok (TAK) stimulasi kognitif/persepsi.
kekambuhan. Secara non farmakologis salah Disamping berbagai macam terapi selama ini
satu yang dapat diberikan pada penderita klien juga diberikan obat-obatan psikofarmaka.
depresi adalah terapi musik. Berdasarkan urian di atas, maka penulis
Menurut (Campbell, 2010) Terapi tertarik untuk melakukan penelitian tentang
musik merupakan salah satu bentuk dari tehnik “Pengaruh Terapi Musik Pop Terhadap
relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi Penurunan Depresi pada Pasien Harga Diri
depresi, perilaku agresif, memberikan rasa Rendah di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali?”.
tenang, mengendalikan emosi, pengembangan
spiritual dan menyembuhkan gangguan METODE PENELITIAN
psikologis. Banyak jenis musik baru yang lahir Jenis Penelitian ini adalah Pra
dan berkembang seperti musik pop yang Eksperimental dengan rancangan One Group
ringan dan enak di dengar. Musik pop yang Pre-Post Test dengan uji Wilcoxon yang
bernada lembut dan memberikan kalimat- dilaksanakan di ruang Nakula, Bisma dan
kalimat motivasi mempengaruhi suasana hati Sahadewa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
subjek pendengar menjadi lebih positif dan dengan jumlah sampel 42 responden dengan
dapat menurunkan tingkat depresi yang di tehnik purposive sampling. Pengumpulan data
alaminya. Penelitian Rahmawati (2008) telah menggunakan lembar observasi Hamilton
telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan Depression Rating Scale (HDRS).
tingkat stress sebelum dan sesudah terapi
musik pada kelompok remaja. Hal ini HASIL PENELITIAN
ditunjukkan dari hasil uji wilcoxon untuk 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
tingkat stress sebelum dan sesudah terapi Umur
musik pada pada hari pertama dan kedua nilai Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan
signifikan 0.00> α= 0.05. Pengaruh beberapa Umur yang mengalami depresi di Ruang
macam frekuensi, nada, dan getaran tertentu Nakula, Bisma dan Sahadewa Rumah Sakit
terhadap fisik tubuh dari aliran musik yang Jiwa Provinsi Bali
sesuai serta pengetahuan akan musik dapat Umur Frekuensi (n) Persentase (%)
digunakan untuk mengusir kesedihan dan < 25 tahun 9 21.4
depresi. >25 tahun 33 78.6
Berdasarkan studi pendahuluan yang Total 42 100
dilakukan pada tanggal 18 februari 2016 di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, diperoleh data Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan
jumlah pasien yang mengalami skizofrenia responden yang berumur < 25 tahun berjumlah
satu bulan terakhir yaitu pada bulan desember 9 orang (21,4%) responden dan yang berumur
sebesar 939 orang. Selain selain skizofrenia > 25 tahun berjumlah 33 orang (78,6%)
didapatkan pula data penderita harga diri responden.
rendah pada bulan desember sebanyak 47
orang, penderita resiko perilaku kekerasan
(RPK) pada bulan desember sebanyak 84
orang, penderita halusinasi pada bulan
desember sebanyak 129 orang, penderita
waham pada bulan desember sebanyak 89
orang, penderita isolasi sosial pada bulan
2. Karakteristik Responden Berdasarkan harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jenis Kelamin Bali.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin yang mengalami depresi di PEMBAHASAN
Ruang Nakula, Bisma dan Sahadewa Rumah Setelah dilakukan uji statistik yaitu uji
Sakit Jiwa Provinsi Bali wilcoxon dengan menggunakan 42 orang
Jenis Persentase responden, menunjukkan bahwa hasil sig (2-
Frekuensi (n) tailed) atau nilai p 0,008 dengan demikian,
Kelamin (%)
Laki-Laki 35 83.3 p<0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha
Perempuan 7 16.7 diterima. Hal ini menunjukan ada pengaruh
Total 42 100 yang signifikan dari musik pop terhadap
penurunan depresi pasien harga diri rendah di
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan Ruang Nakula, Bisma dan Sahadewa di RSJ
responden yang berjenis kelamin laki-laki Prov Bali. Dari sebagian besar responden
berjumlah 35 orang (83,3%) responden dan mengalami perubahan mood yang lebih baik
responden berjenis kelamin perempuan dan responden tampak lebih rileks.
berjumlah 7 orang (16,7%) responden. Depresi adalah salah satu bentuk
gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif
3. Pretest atau mood), yang di tandai dengan
Tabel 5.3 Penurunan depresi pasien harga diri kemurungan, kelesuan, tidak bergairah,
rendah sebelum diberikan musik pop Selama perasaan tidak berguna, putus asa, dan
20 Menit sebagainya (Lestari, 2015).
Tingkat Depresi Frekuensi Persentase Dalam penanganan depresi ada
(Pre-Test) (n) (%) beberapa cara yang dapat diberikan baik
Depresi Ringan 11 26,2 bersifat farmakologis dan yang bersifat non
Depresi Sedang 31 73.8 farmakologis. Pada umumnya secara
Total 42 100 farmakologis yang diberikan pada pasien
depresi dengan pemberian obat anti depresan
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan dimana efek samping dari obat-obatan ini
responden yang mengalami tingkat depresi dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti
ringan berjumlah 11 orang (26,2%) responden mual, insomnia dan masalah baru pada pasien
dan yang mengalami tingkat depresi sedang dan yang dikhawatirkan jika pasien lupa untuk
berjumlah 31 orang (73,8%) responden. mengkonsumsi obat menimbulkan gejala
kekambuhan. Secara non farmakologis salah
4. Post Test satu yang dapat diberikan pada penderita
Tabel 5.4 Penurunan depresi pasien harga depresi adalah terapi musik pop.
diri rendah setelah diberikan musik pop Menurut teori Tuner (2010) Musik pop
Selama 20 Menit yang bernada lembut dan memberikan kalimat-
kalimat motivasi mempengaruhi suasana hati
Tingkat Depresi Frekuensi Persentase
subjek pendengar menjadi lebih positif dan
(Pre-Test) (n) (%)
dapat menurunkan tingkat depresi yang di
Depresi Ringan 18 42.9
alaminya karena musik dapat memberikan
Depresi Sedang 24 57.1
rangsangan pada saraf simpatis dan
Total 42 100
parasimpatis untuk menghasilkan respons
relaksasi. Musik juga memperlambat dan
Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan menyeimbangkan gelombang otak. Musik
responden yang mengalami tingkat depresi dengan denyut kurang lebih 60 ketukan
ringan berjumlah 18 orang (42,9%) responden permenit dapat mengubah kesadaran dari beta
dan yang mengalami tingkat depresi sedang ke alfa. Gelombang alfa merupakan kondisi
berjumlah 24 orang (57,1%) responden. yang menunjukkan ketenangan dan kesadaran
yang meningkat.
5. Hasil Uji Statistik
Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji wilcoxon didapatkan hasil nilai p = 0,008
(p < 0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi musik
pop terhadap penurunan depresi pada pasien
SIMPULAN DAN SARAN RISKESDAS. 2014. Riset Kesehatan Dasar.
Simpulan (online), (http://depkes.go.id, diakses
Tingkat depresi pada pasien harga diri 24 Februari 2016).
rendah dari 42 orang responden sebelum di
berikan musik pop di Ruang Nakula, Bisma Riyadi & Purwanto. 2009. Asuhan
dan Sahadewa di RSJ Prov. Bali, sebagian Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
besar responden mengalami depresi sedang Ilmu.
sebanyak 31 orang (73,8%) dan depresi ringan
sebanyak 11 orang (26,2%). Penurunan depresi Yosep, Iyus dan Titin Sutini. 2014. Buku Ajar
pada pasien harga diri rendah dari 42 orang Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
responden setelah di berikan musik pop di Aditama.
Ruang Nakula, Bisma dan Sahadewa di RSJ
Prov. Bali, sebagian besar responden
mengalami depresi sedang sebanyak 24 orang
(57,1%) dan depresi ringan sebanyak 18 orang
(42,9%). Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh musik pop terhadap penurunan
depresi pada klien harga diri rendah di RSJ
Prov Bali.

Saran
Diharapkan untuk meningkatkan
pembelajaran dibidang asuhan keperawatan
pada pasien jiwa. Dan sebaiknya lebih
dikembangkan lagi tentang terapi-terapi yang
akan diberikan untuk pasien harga diri rendah
dengan depresi. Untuk Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali mungkin bisa menambahkan
metode Terapi Musik Pop dalam jadwal terapi
yang akan di berikan kepada yang mengalami
depresi . Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
agar menggunakan terapi lain dalam menangi
depresi pada pasien harga diri rendah serta
menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam
melaukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2010. Efek Mozart: Memanfaatkan
Kekuatan Musik untuk Mempertajam
Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan
Menyehatkan Tubuh. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Djohan. 2009. Psikologi Musik.


Yogyakarta: Galang Press.

Lestari, T. 2015. Kumpulan Teori Untuk


Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Nasir, A. Dan Muhith, A. 2011. Dasar-Dasar


Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai