Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “STROKE
HEMORRAGHIC dan NON-HEMORRAGHIC”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan
Kronis di Universitas Brawijaya oleh Dosen Alfrina Hany.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian , kelengkapan isi, dan lain-lainnya.
Untuk itu dengan senang hati kami akan menerima segala saran, kritik pembaca
guna memperbaikan makalah ini di kemudian hari.Pembuatan makalah ini
diharapkan dapat berguna. Saya mengharapkan partisipasi dari para pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi setiap orang yang
membacanya, Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Teman-teman kelompok 2 yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini.makalah ini akan menjelaskan tentang STROKE HEMORRAGHIC dan
NON- HEMORRAGHIC. Hal itu bertujuan untuk memudahkan siswa-siswi untuk
memahami salah satu penyakit yaitu STROKE. Semoga makalah ini bermanfaat
dan berguna bagi setiap orang yang membacanya.
Nopember 2018
Page 1 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
DAFTAR ISI
Page 2 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
BAB I
Menurut WHO (2004) seperti yang dikutip pada laporan The Global Burden
Disease, di dunia untuk semua kelompok umur stroke iskemik dan penyakit
jantung merupakan penyebab kematian utama. Dengan penderita stroke iskemik
yang meninggal di dunia adalah 7,2 juta jiwa (12,2 %), dan penyakit jantung 5,7
juta jiwa (9,7%). Insidens rate penyakit stroke iskemik untuk serangan pertama
adalah 9 juta jiwa. Menurut peneliti dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), stroke banyak ditemukan di kalangan remaja dan orang muda
dewasa. Laporan ini diterbitkan dalam Annals of Neurology, edisi 1 September
2011. Data di Amerika Serikat menunjukkan, jumlah pasien berusia 15-44 tahun
yang menjalani perawatan di rumah sakit khusus stroke melonjak lebih dari
sepertiga antara tahun 1995 dan 2008. Peningkatan ini diduga karena
meningkatnya sebagian jumlah orang muda yang memiliki penyakit seperti
tekanan darah tinggi dan diabetes melitus tipe II, penyakit yang sebenarnya
berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua.
Page 3 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
2.1 DEFINISI
Ada banyak definisi mengenai penyakit stroke namun semua definisi tersebut
memiliki satu kesimpulan yang sama yaitu troke adalah gangguan suplai darah di
otak yang diakibatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan vascular diotak,
dan berikut beberapa definisi yang kami dapat. Pengertian Stroke adalah
kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh karena berkurangnya atau
terhentinya suplai darah keotak secara tiba-tiba (Depkes RI, 1996). Stroke juga
bisa diartikan sebagai gejala–gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan
penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh lainnya” (M. Adib, 2009).
Stroke atau yang disebut juga dengan penyakit serebrovaskuler adalah cedera
vascular akut pada otak yang disebabkan oleh sumbatan bekuan darah,
penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau pecahnya
pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang
memadai dengan gejala tergantung pada tempat dan ukuran kerusakan (Feigin,
2006). Stroke adalah penyakit gangguan fungsional akut, fokal maupun global,
akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan
gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna,
Page 4 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80% adalah iskemik, dan 20% adalah
hemoragik. Stroke iskemik dapat diklasifikasikan sebagai akibat dari thrombotik
maupun emboli. Terjadinya thrombotik yang pada umumnya akibatnya 75%
menjadi stroke iskhemik adalah hasil dari proses patofisiologi yang terjadi secara
bertahap dengan penyakit arterosklerosis (Schretzman, 2001). Jadi stroke adalah
gangguan fungsi saraf yang terjadi karena gangguan aliran darah dalam otak yang
dapat timbul secara mendadak dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan
daerah yang terganggu.
2.2.1 Otak
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang saling
berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual kita. Otak
terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron (Leonard, 1998). Otak merupakan
organ yang sangat mudah beradaptasi meskipun neuron-neuron di otak mati tidak
mengalami regenerasi, kemampuan adaptif atau plastisitas pada otak dalam situasi
tertentu bagian-bagian otak dapat mengambil alih fungsi dari bagian-bagian yang
rusak. Otak sepertinya belajar kemampuan baru. Ini merupakan mekanisme paling
penting yang berperan dalam pemulihan stroke (Feigin, 2006). Secara garis besar,
sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan medulla spinalis. Sistem saraf
disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST). Fungsi dari SST adalah
menghantarkan informasi bolak balik antara SSP dengan bagian tubuh lainnya
(Noback dkk, 2005).
Page 5 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Gambar 2.1 otak manusia, dilihat dari samping. (Sumber : White, 2008)
Otak merupakan bagian utama dari sistem saraf, dengan komponen bagiannya
adalah:
1) Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar yang terdiri dari sepasang
hemisfer kanan dan kiri dan tersusun dari korteks. Korteks ditandai dengan sulkus
(celah) dan girus (Ganong, 2003). Cerebrum dibagi menjadi beberapa lobus,
yaitu:
a) Lobus frontalis
Lobus frontalis berperan sebagai pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi,
seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara (area broca di hemisfer kiri),
pusat penghidu, dan emosi. Bagian ini mengandung pusat pengontrolan gerakan
volunter di gyrus presentralis (area motorik primer) dan terdapat area asosiasi
motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat daerah broca yang mengatur
ekspresi bicara, lobus ini juga mengatur gerakan sadar, perilaku sosial, berbicara,
motivasi dan inisiatif (Purves dkk, 2004).
b)Lobus temporalis
c) Lobus parietalis
d) Lobus oksipitalis
e) Lobus Limbik
Lobus limbik berfungsi untuk mengatur emosi manusia, memori emosi dan
bersama hipothalamus menimbulkan perubahan melalui pengendalian atas
susunan endokrin dan susunan otonom (White, 2008).
Page 6 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
2) Cerebellum
3) Brainstem
Secara garis besar brainstem terdiri dari tiga segmen, yaitu mesensefalon, pons
dan medulla oblongata.
Page 7 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan
arteri karotis interna, yang bercabang dan beranastosmosis membentuk circulus
willisi. Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis
yang berakhir pada arteri serebri anterior dan arteri serebri medial. Di dekat akhir
arteri karotis interna, dari pembuluh darah ini keluar arteri communicans posterior
yang bersatu kearah kaudal dengan arteri serebri posterior. Arteri serebri anterior
saling berhubungan melalui arteri communicans anterior. Arteri vertebralis kiri
dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri subklavia kanan
merupakan cabang dari arteria inominata, sedangkan arteri subklavia kiri
merupakan cabang langsung dari aorta. Arteri vertebralis memasuki tengkorak
melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua
arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris.
Aliran darah vena dari otak terutama ke dalam sinus-sinus duramater, suatu
saluran pembuluh darah yang terdapat di dalam struktur duramater. Sinus-sinus
duramater tidak mempunyai katup dan sebagian besar berbentuk triangular.
Sebagian besar vena cortex superfisial mengalir ke dalam sinus longitudinalis
superior yang berada di medial. Dua buah vena cortex yang utama adalah vena
anastomotica magna yang mengalir ke dalam sinus longitudinalis superior dan
vena anastomotica parva yang mengalir ke dalam sinus transversus. Vena-vena
serebri profunda memperoleh aliran darah dari basal ganglia (Wilson, et al.,
2002).
Page 8 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Suatu stroke mungkin didahului oleh Transient Ischemic Attack (TIA) yang
serupa dengan angina pada serangan jantung. TIA adalah serangan-serangan
defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskemia otak fokal yang
cenderung membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan bervariasi tetapi
biasanya dalam 24 jam. TIA mendahului stroke trombotik pada sekitar 50%
sampai 75% pasien (Harsono, 2009).
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan berperan penting
bagi kesehatan dan kehidupan yang baik. Ukurannya relatif kecil dibandingkan
bagian tubuh yang lain. Beratnya hanya 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat total
tubuh kita. Namun organ ini menerima hampir seperlima dari total oksigen dan
pasokan darah. Nutrisi yang kita makan sangat diperlukan untuk menjaga agar
otak tetap dapat bekerja dengan optimal (Feigin, 2006). Otak bergantung total
pada pasokan darahnya. Interupsi sekitar 7 – 10 detik saja sudah dapat
menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada bagian otak yang
terkena (Feigin, 2006).
Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80% adalah iskemik, dan 20% adalah
hemoragik. Stroke iskemik dapat diklasifikasikan sebagai akibat dari thrombotik
Page 9 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua
stroke, dapat terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam
jaringan otak. Sebagian dari lesi vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan
subarakhnoid (PSA) adalah aneurisma sakular dan malformasi arteriovena
(MAV). Mekanisme lain pada stroke hemoragik adalah pemakaian kokain atau
amfetamin, karena zat-zat ini dapat menyebabkan hipertensi berat dan perdarahan
intraserebrum atau subarakhnoid.
Page 10 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 11 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Ketika arteri tersumbat secara akut oleh trombus atau embolus, maka area
sistem saraf pusat (SSP) yang diperdarahi akan mengalami infark jika tidak ada
perdarahan kolateral yang adekuat. Di sekitar zona nekrotik sentral, terdapat
‘penumbra iskemik’ yang tetap viabel untuk suatu waktu, artinya fungsinya dapat
pulih jika aliran darah baik kembali. Iskemia SSP dapat disertai oleh
pembengkakan karena dua alasan: Edema sitotoksik yaitu akumulasi air pada sel-
sel glia dan neuron yang rusak; Edema vasogenik yaitu akumulasi cairan
ektraselular akibat perombakan sawar darah-otak.Edema otak dapat menyebabkan
perburukan klinis yang berat beberapa hari setelah stroke mayor, akibat
peningkatan tekanan intrakranial dan kompresi struktur-struktur di sekitarnya
(Smith et al, 2001).
3. Gangguan persepsi.
Tanda dan gejala infark arteri tergantung dari area vaskular yang terkena.
Page 12 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
o Disfasia,
- Vertebrobasilar:
o Paresis atau hilangnya sensasi bilateral atau alternatif,
Kebutaan mendadak bilateral (pada pasien usia lanjut),
o Diplopia, ataksia, vertigo, disfagia-setidaknya dua dari tiga gejala ini terjadi
secara bersamaan (Price, 2005).
3) Perdarahan Subarakhnoid
Akibat iritasi meningen oleh darah, maka pasien menunjukkan gejala nyeri
kepala mendadak (dalam hitungan detik) yang sangat berat disertai fotofobia,
mual, muntah, dan tanda-tanda meningismus (kaku kuduk dan tanda Kernig).
Page 13 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
a. Gejala prodormal : nyeri kepala hebat dan akut hanya 10%, 90% tanpa
keluhan sakit kepala.
b. Kesadaran sering terganggu, dari tidak sadar sebentar, sedikit delirium
sampai koma.
c. Fundus okuli : 10% penderita mengalami papil edema beberapa jam
setelah perdarahan.
d. Gangguan fungsi saraf otonom, mengakibatkan demam setelah 24 jam
karena rangsangan meningeal, muntah, berkeringat, menggigil, dan
takikardi.
e. Bila berat, maka terjadi ulkus peptikum disertai hamtemesis dan melena
(stress ulcer), dan sering disertai peningkatan kadar gula darah, glukosuria dan
albuminuria.
Page 14 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Pakistan melakukan sebuah penelitian terhadap faktor resiko dari stroke, faktor
resiko tertinggi yang menyebabkan terjadinya stroke adalah hipertensi dengan
persentasi 78%, dan yang kedua Diabetes Mellitus (40,3%), Rokok (21%) (Taj,
2010).
Menurut Feigin (2006) faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor
resiko yang dapat dimodifikasi seperti gaya hidup dan faktor resiko yang tidak dapat
dimodifikasi seperti penuaan, kecenderungan genetik, dan suku bangsa. Faktor resiko
yang terpenting adalah:
(2) Hipertensi
Page 15 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Emboli yang terbentuk dijantung akibat adanya kelainan pada arteri jantung
terutama arteria coronaria dapat terlepas dan dapat mengalir ke otak sehingga
dapat menyumbat arteri di otak dan dapat mencetuskan stroke iskemik (Feigin,
2006).
(5) Merokok
Page 16 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
BAB III
Page 17 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS, nomor
register, dan diagnosis medis.
2. Keluhan utama
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi, diabetes melitus, atau
adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.
5. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Page 18 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Klien makan sehari-hari apakah sering makan makanan yang mengandung lemak,
makanan apa yang ssering dikonsumsi oleh pasien, misalnya : masakan yang
mengandung garam, santan, goreng-gorengan, suka makan hati, limpa, usus,
bagaimana nafsu makan klien.
b. Minum
c. Eliminasi
Pada pasien stroke hemoragik biasanya didapatkan pola eliminasi BAB yaitu
konstipasi karena adanya gangguan dalam mobilisasi, bagaimana eliminasi BAK
apakah ada kesulitan, warna, bau, berapa jumlahnya, karena pada klien stroke
mungkn mengalami inkotinensia urine sementara karena konfusi,
ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk
mengendalikan kandung kemih karena kerusakan kontrol motorik dan postural.
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hemato atau riwayat operasi.
b. Mata
c. Hidung
d. Mulut
e. Dada
Page 19 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
f. Abdomen
g. Ekstremitas
Pada pasien dengan stroke hemoragik biasnya ditemukan hemiplegi paralisa atau
hemiparase, mengalami kelemahan otot dan perlu juga dilkukan pengukuran
kekuatan otot, normal : 5
2) Nilai 1 : Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada sendi.
3) Nilai 2 : Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan grafitasi.
4) Nilai 3 : Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan
pemeriksaan.
B. RENCANA KEPERAWATAN
Page 20 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 21 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 22 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 23 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 24 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 25 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
Page 26 of 27
MAKALAH NEUROBIHEVIER
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
WHO. 2008. The Global Burden of Disease 2004 Update. WHO Press,
WorldHealth Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27,
Switzerland, 22 september 2016.
Kirshner, H.S.2009. “DifferentiatingIschemic Stroke Subtypes: Risk
Factors and Secondary Prevention”. Journal of The Neurological
Sciences 279 (2009): 1-8, http://www.nejm.org/, 23 september 2016.
Web
file:///D:/karya%20ilmiah/SEMESTER%20III/pak%20mahyar/New%2
0folder/Stroke.html
Page 27 of 27