Disusun Oleh:
Fadril Liani
BOB0141640
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny.
“I” Usia 22 Tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 Minggu dengan Inpartu Kala 1 fase
Laten di Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang.
Penulis menyadari bahwa Laporan Asuhan Kebidanan ini tidak akan
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. dr. Mulyo Hadi Sp.OG (K) selaku pembina Yayasan Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MSclH, DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan
Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Muwarni, AMd Keb. S.Pd, MMRS selaku ketua STIKes Kendedes
Malang.
5. Dian Hanifah, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kendedes
Malang.
6. Annisa Fitri, AMd.Keb., MKM, selaku Pembimbing Akademik.
7. dr. Bambang Budi Preasetya, Selaku Kepala Puskesmas.
8. Khotik Alim Baidah, Amd.Keb,selaku Bidan Koordinator puskesmas Pakisaji.
9. Khotik Alim Baidah, Amd.Keb, Selaku Pembimbing Klinik Puskesmas
Pakisaji
10. Orangtua yang telah membantu penulis baik moril maupun spiritual sehingga
asuhan kebidanan ini bisa diselesaikan.
Penulisan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penulisan Asuhan Kebidanan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.3 Metode Penulisan ........................................................................ 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Persalinan ........................................................................ 4
2.1.1 Pengertian ........................................................................... 4
2.1.2 Sebab-sebab Persalinan ...................................................... 4
2.1.3 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan ................................... 5
2.1.4 Mekanisme Persalinan........................................................ 7
2.1.5 Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan .................. 8
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan Varney ....................................... 9
BAB III TINJAUAN KASUS
1.1 Pengkajian ................................................................................... 9
1.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah ............................................. 14
1.3 Antisipasi Masalah Potensial ...................................................... 14
1.4 Identifikasi Kebutuhan Segera .................................................... 15
1.5 Intervensi ..................................................................................... 15
1.6 Implementasi ............................................................................... 15
1.7 Evaluasi ....................................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 30
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 31
5.2 Saran ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
c. Auskultasi
Abdomen : terdengar bunyi Denyut Jantung Janin dan
normal frekuensinya 120-160 kali/menit,
serta terdengar jelas.
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium: Hb normal untuk ibu hamil 10,5
gr/dL-11,5 gr/dL, tidak ada albumin dan reduksi urine,
HIV/AIDS negative.
b) Pemeriksaan dalam saat pasien datang pemeriksaan
(tgl..jam..oleh..)
Vulva/vagina : Pengeluaran blood slym
Pembukaan : Berapa cm dilatasi serviks
Fase Laten 1-4 cm
Fase Aktif 4-6 cm
Effecment : 25%-100%
Ketuban : normalnya utuh
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK (ubun-ubun kecil)
Hodge : I-III
Moulase :Tulangkepala memberikan petunjuk
tulang panggul (1), (2), (3),
normalnya tidak ada atau (0).
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif
dan obyektif sehingga diperoleh diagnosa/masalah.
Dx : GPAbUsia Kehamilan 39-40 Minggu janin tunggal hidup
intruterine dengan inpartu kala I fase aktif .
DS : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung
diagnosa ibu.
DO : Data berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung
diagnosa.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-130/90 mmHg
Nadi : 60-100 kali/menit
Suhu : 36,5-37,2C
Pernafasan : 16-24 kali/menit
BB bulan lalu :Ditanyakan untuk mengetahui
perbedaannya dengan BB sekarang.
BB Sekarang : Selama kehamilan TM III
petumbuhan BB ±0,5 kg perminggu.
Hingga akhir kehamilan
pertambahan BB yang normal
sekitar 9-13,5 kg.
Palpasi Abdomen :
Leopold I : TFU pada usia kehamilan 39-40
minggu 30-33 cm dan pada bagian
fundus teraba bulat, besar tidak
melenting (bokong janin).
Leopold II : letak janin membujur
Leopold III : teraba keras, melenting, besar (kepala
janin).
Leopold IV : kepala janin sudah turun dan sudah
teraba 2/5-3/5 bagian.
His : tidak boleh <20 detik dan>45 detik,
lamanya 10 menit frekuensinya 1- 5 kali
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dalam saat pasien datang pemeriksaan
(tgl...jam...oleh...)
Vulva/vagina : Pengeluaran blood slym
Pembukaan : Berapa cm dilatasi serviks
Fase Laten 1-4 cm
Fase Aktif 4-6 cm
Effecment : 25%-100%
Ketuban : normalnya utuh
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK (ubun-ubun kecil)
Hodge : I-III
Moulase :Tulang kepala memberikan petunjuk
tulang panggul (1), (2), (3), normalnya tidak ada atau (0).
2.2.10.2 Kala II
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Alasan datang
Ibu datang kerumah sakit/puskesmas/BPS dirujuk atau datang
sendiri dengan alasan-alasan tertentu dan untuk menegakkan
diagnosa serta tindakan yang seharusnya dilakukan.
2. Keluhan utama
Pada ibu inpartu kala II keluhan normal yang dirasakan adalah
kenceng-kenceng pada perut semakin sering, doronganingin
meneran semakin kuat dan teras tekanan pada anus.
3. Riwayat persalinan sekarang
1) Pengeluaran dari jalan lahir: normalnya lendir bercampur
darah.
2) Rasa mules semakin sering.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umur
KU : baik.
Kesadaran : composmentis.
TD : 100/70–130/90 mmHg
RR : 16–24 x/menit> 24 x/menit.
Nadi : 60–100 x/menit.
Suhu : 36,5–37,5ºC>37,5 ºC.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Anus : tidak tampak hemoroid, perinium menonjol
b. Palpasi
His : kuat, teratur 4-5 .10’.40-50’’
c. Auskultasi
Abdomen : bunyi denyut jantung janin dan
frekuensinya 120-160 kali/menit, serta
terdengar jelas
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksan penunjang
Vulva/vagina :pengeluaran blood slym.
Pembukaan :10 cm.
Effacement :100%.
Ketuban :normalnya utuh.
Bagian terendah :normalnya kepala.
Bagian terdahulu :UUK (ubun-ubun kecil).
Hodge :III-IV.
Moulage :tulang kepala memberikan petunjuk
tulang panggul (0). (1), (2), (3), normalnya tidak ada atau (0)
II. Identifikasi diagnosa/masalah
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan
obyektif sehingga diperoleh diagnosa/masalah.
Dx : GPAbUsia Kehamilan 39-40 Minggu janin tunggal
hidup intrauterine dengan inpartu kala I fase aktif
( untuk keterangan diagnosa di halaman 16)
DS : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung
diagnosa ibu.
DO :Keadaan umum : baik.
Kesadaran : composmentis.
Tekanan darah : 100/70-130/90.
Nadi : 60-100.
Suhu : 36,5-37,5 0c.
Pernafasan : 16-24 x/menit
Palpasi Abdomen
His : kuat, teratur 4-5 .10’.40-50’’.
DJJ : 120 – 160 x/menit
Pemeriksaan dalam
Vulva /vagina :pengeluaran blood slym.
Pembukaan :10 cm.
Effacement :100 %
Ketuban :normalnya utuh.
Bagian terendah :normalnya kepala.
Bagian terdahulu :normalnya UUK (ubun-ubun kecil).
Hodge :III-IV.
Moulage : tulang kepala memberikan petunjuk
tulang punggung (0), (1), (2), (3),
normalnya tidak ada (0).
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
Pada ibu yang baru saja melahirkan keluhan normal yang
ibu rasakan, kelelahan, capek, tetapi perasaan sangat
senang karena bayinya sudah lahir.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-130/90 mmHg
Nadi : 60-100 kali/menit
Suhu : 36,5-37,2C
Pernafasan : 16-24 kali/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah : tidak oedema, tidak pucat
Mata : sklera putih, konjungtiva merah
muda
Abdomen : Uterus globuler
Genetalia : Tampak semburan darah tiba-
tiba, tali pusat memanjang,
perdarahan kurang lebih 250 cc
b. Palpasi
Abdomen : TFU setinggi pusat, kontraksi
uterus baik/keras, kandung
kemih kosong
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif
dan obyektif sehingga diperoleh diagnosa dan masalah.
Dx : PAb dengan kala III
DS : diambil dari keluhan yang ibu rasakan, persalinan ke
berapa dan kehamilan yang beberapa.
DO :
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70-130/90 mmHg
Nadi : 60 – 100 kali/menit
Suhu : 36,5-37,2oC
Pernafasan : 16 – 24 kali /menit
III. Identifikasi Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi adalah retensio
plasenta. Diagnosa potensial dapat ditegakkan dengn adanya data
subjektif, data objektif dan data penunjang yang mendukung.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan tindakan penanganan yang bersifat segera, biasanya
hanya dicantumkan pada ibu yang mengalami kegawatdaruratan
postpartum.
IV. Intervensi
DX : PAb dengan kala III
Tujuan : Kala III berlangsung normal, plasenta lahir
lengkap dan tidak terjadi perdarahan
Kriteria hasil :
Keadaan Umum : Baik
Intervensi :
1. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
R/ Memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah
avulsi
2. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi simfisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain meregangkan tali pusat
R/ Dengan meletakan satu tangan diatas perut ibu penolong dapat
meraba kontraksi uterus sehingga dapat mendeteksi apakah
kontraksi uterus keras atau lembek.
3. Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat dengan tangan
kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati
kearah dorsokranial.
R/ Peregangan tali pusat dilakukan secara hati-hati untuk
mencegah terjadinya inversio uteri.
4. Lakukan peregangan dan dorongan dorsokranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti
poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial)
R/ Peregangan Tali Pusat Terkendali dilakukan hanya selama
uterus berkontraksi, ketika uterus sedang tidak berkontraksi,
tangan petugas dapat berada pada uterus, tetapi bukan melakukan
PTT.
5. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang
plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk
membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban
R/ Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan
membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban dijalan lahir.
6. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus
uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler
menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi
uterus baik (fundus uterus teraba keras)
R/ Dengan melakukan masase pada fundus uteri sehingga
menimbulkan kontraksi,hal ini dapat mengurangi pengeluaran
darah dan mencegah perdarahan postpartum.
7. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
kanan untuk memastikan bahwa seluruh kortiledon dan selaput
ketuban sudah lahir lengkap. Dan masukan ke dalam kantong
plastik yang tersedia.
R/ Dengan memeriksa plasenta dapat memastikan apakah
plasenta lahir lengkap,jika selaput ketuban robek dan tertinggal
dijalan lahir saat melahirkan plasenta dengan hati-hati periksa
vagina dan serviks dengn seksama.
8. Evaluasi kemungkinanan laserasi pada vagina dan perinium.
Melakukan penjahitan bila laserasi pada vagina menyebabkan
perdarahan.
R/ Dengan melakukan pemeriksaan daerah laserasi dapat
mendeteksi dini penyebab perdarahan sehingga harus dijahit.
9. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam aktif
R/ Dengan memeriksa kontraksi uterus dapat mendeteksi
penyebab terjadinya perdarahan postpartum.
10. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
R/ Melakukan kontak kulit ke kulit antar ibu dan bayi selam 1
jam dapat meningkatkan kontak batin yang kuat serta menjaga
kehangatan bayi.
11. Setelah 1 jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri
tetes mata antibiotik profilaksis dan vitamin K1 1 mg
intramuskular di paha kiri anterolateral
R/ Dengan melakukan penimbangan bayi dapat mendeteksi
apakah berat badan bayi normal atau tidak,Pemberian obat tetes
mata untuk mencegah infeksi dan pemberian vitamin K dapat
mencegah perdarahan.
12. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral
R/ Pemberian imunisasi Hepatitis B setelah 1 jam bayi lahir
dapat berguna dalam meningkatkan kekebalan tubuh bayi karena
bayi rentan terkena penyakit Hepatitis.
13. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam aktif
R/ Melakukan pemantauan kontraksi uterus sangat penting
untuk mendeteksi dini dalam hal penyebab perdarahan
pervaginam.
V. Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan yang diberikan disesuaikan
dengan kondisi klien berdasarkan data subjektif, data objektif
dan penunjang.
VI. Evaluasi
Merupakan hasil yang didapatkan setelah melakukan
implementasi terhadap klien yang diberikan asuhan.
2.2.10.4 Kala IV
i. Pengkajian
1. Data Subyektif
Keluhan Utama
Pada ibu yang baru saja melahirkan keluhan normal yang ibu
rasakan, kelelahan, capek, tetapi perasaan sangat senang
karena bayinya sudah lahir dan ari-ari lahir lengkap.
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-130/90 mmHg
Nadi : 60-100 kali/menit
Suhu : 36,5-37,2C
Pernafasan : 16-24 kali/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah : pada ibu setelah melahirkan
wajah tidak oedema, tidak
pucat
Mata : ibu setelah melahirkan sklera
putih, konjungtiva merah muda
Dada : Payudara tampak tegang, ASI
sudah keluar
Abdomen : Pembesaran perut sesuai TFU
Genetalia : Tampak pengeluaran lochea
rubra, tidak ada luka episiotomi
Anus : Anus tidak ada hemoroid
b. Palpasi
Dada : Kolostrum sudah keluar
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik/keras,
kandung kemih kosong
ii. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif
dan obyektif sehingga diperoleh diagnosa/masalah.
Dx : PAb dengan Kala IV
DS : diambil dari keluhan yan ibu rasakan
DO :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70-130/90 mmHg
Nadi : 60-100 kali/menit
Suhu : 36,5-37,2C
Pernafasan : 16-24 kali/menit
Palpasi abdomen :TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik atau keras, kandung kemih kosong.
iii. Identifikasi Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi adalah Haemorigic Post
Partum atau HPP.
Diagnosa potensial dapat ditegakkan dengan adanya data
subjektif, data objektif dan data penunjang yang mendukung.
iv. Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan tindakan penanganan yang bersifat segera, biasanya
hanya dicantumkan pada ibu yang mengalami kegawatdaruratan
post partum.
v. Intervensi
DX : PAb dengan Kala IV
Tujuan : Kala IV berlangsung normal
Kriteria hasil:
Keadaan Umum : Baik
TTV :
Tekanan Darah :100/70-130/90 mmHg,
RR : 16-24 kali/menit
Nadi : 60-90 kali/menit, ≥90kali/menit
Suhu : 35,5-37,2C, 37,2C
Kontraksi uterus baik
Pengeluaran darah <250 cc
Intervensi :
1. Ajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
R/ Mengajari ibu melakukan masase fundus uterus, letakan
telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar sehingga ibu dapat mengetahui kapan uterus itu lembek
dan keras.
2. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
R/ Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah pasca
persalinan sangat penting untuk diperhatikan karena sangat
berhubungan erat dengan kondisi kesehatan ibu.
3. Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama
1 jam kedua pascapersalinan
R/ Kandung kemih yang kosong dapat membantu involusi uteri,
dengan melakukan pemantauan nadi untuk mencegah terjadinya
syok pasca persalinan.
4. Periksa kembali untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik
R/ Memeriksa pernapasan bayi baru lahir sangat penting bagi
penolong persalinan untuk memahami perubahan sirkulasi janin
ke sirkulasi bayi yang secara keseluruhan saling berhubungan
dengan fungsi pernapasan dan oksigenasi yang adekuat.
5. Tempatkan semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit)
R/ Pencegahan infeksi harus diterapkan dalam asuhan persalinan
dan kelahiran bayi dalam upaya menurunkan resiko penularan
penyakit-penyakit berbahaya.
6. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai
R/ Bahan-bahan yang terkontaminasi harus dibuang ketempat
sampah yang sesuai untuk pencegahan infeksi.
7. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan
sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu
menggunakan celana dalam + pembalut dan jarik
R/ Membersihkan ibu dari sisa-sisa darah sehingga memberikan
kenyamanan bagi ibu serta membersihkan ibu dari kuman-kuman
penyebab infeksi.
8. Pastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum
R/ Dengan memberikan ibu minum dapat menggantikan cairan
yang hilang saat persalinan sehinggakebutuhan nutrisi ibu
terpenuhi dan tenaga ibu dapat pulih kembali.
9. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
R/ Membersihkan sisa-sisa kuman dan bakteri dari tempat
persalinan sehingga tidak berkembangbiak yang menjadikan
penyebab infeksi.
10. Bersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
R/ Dengan merendam sarung tangan kedalam larutan klorin
dapat mencegah penyebaran kuman ke tempat lain.
11. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
R/ Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
sangat penting bagi penolong persalinan untuk menurunkan
resiko penularan penyakit-penyakit berbahaya.
12. Lengkapi partograf dan melanjutkan pemantauan kala IV
R/ Penggunaan partograf secara rutin dapat memastikan bahwa
ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman,adekuat dan
tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang
dapat mengancam keselamatan jiwa mereka.
vi. Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan yang diberikan disesuaikan
dengan kondisi klien berdasarkan data subjektif, data objektif dan
penunjang
vii. Evaluasi
Merupakan hasil yang didapatkan setelah melakukan
implementasi terhadap klien yang diberikan asuhan.
.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny ”I” Nama : Tn”A”
Umur : 22 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Karang duren 3/2 Alamat : Karang duren 3/2
2. Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan keadaanya, ibu mengatakan perut terasa
kenceng-kenceng
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perut kenceng-kenceng sejak pagi pukul 05.00WIB
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
darah tinggi, kencing manis, asma maupun penyakit menular seperti
TBC, penyakit kuning maupun HIV/AIDS dan ibu juga tidak pernah
menderita tumor maupun kanker.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti
darah tinggi, kencing manis, asma maupun penyakit menular seperti
TBC, penyakit kuning dan tidak sedang menderita tumor maupun
kanker.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga suami maupun keluarga ibu tidak
ada yang mempunyai penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing
manis, asma, maupun penyakit menular seperti TBC, penyakit
kuning, HIV/AIDS dan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
keturunan kembar dan tidak ada yang menderita penyakit tumor dan
kanker.
7. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
HPHT : 22-10-2015
TP : 27-07-2016
8. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
N Kehamilan Persalinan Anak Nifas
o Su Ha U penolo Ca Pe S H/ B ma Hdp Ha Me
am mil K ng ra ny e P B ti u- ri nyu
i ke ulit x I/A L mur sui
1 HAMIL INI
B. ASSESSMENT
Ny. “U“ Usia 26 Tahun GIII P2002 Ab000 UK 4-6 Minggu Dengan
Kemungkinan Hamil.
C. PLANNING
1) Melakukan pendekatan teraupetik pada ibu dengan menyapa dan
memberi salam pada ibu.
2) Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu ibu dan janin
dalam keadaan baik.
3) Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola istirahat dengan
beristirahat ketika merasa lelah, tidak bekerja terlalu berat, tidur
siang 1-2 jam sehari dan tidur malam 7-8 jam sehari.
4) Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang seperti nasi, lauk, sayur dan buah, juga
tidak ada pantangan makanan apapun bagi ibu.
5) Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 1 seperti,
mual muntah berlebihan, nyeri perut yang hebat, perdarahan,
Hipertensi gravidarum, bengkak pada wajah, kaki dan muka.
6) Anjurkan ibu kontrol kembali 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu bila
ada keluhan.
7) Melakukan pendokumentasian.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “U” GIII P2002 Ab000 usia
kehamilan 4-6 minggu janin tunggal, hidup, intarutene dengan kunjungan
Antenatal pertama di Puskesmas pakisaji Malang, melalui tahap pengumpulan
data dengan wawancara, observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik,
antara asuhan yang ada dilapangan dengan tindakan kebidanan yang ada diteori
pada dasarnya sama, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan
prakteknya.
Pada tahap pengkajian data subjektif dan data objektif, penulis tidak
menemukan kesulitan baik melalui wawancara langsung maupun melalui
pengamatan terhadap klien dan keluarganya. Setelah dilakukan analisa didapatkan
satu diagnosa dan tidak ditemukan suatu masalah yaitu :GIII P2002 Ab000 UK 4-6
minggu janin tunggal, hidup, intarutene dengan kunjungan Antenatal pertama, hal
ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang ada. Diagnosa potensial dalam kasus ini
tidak ditemukan, dikarenakan tidak terdapat suatu masalah selama pemberian
asuhan kebidanan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada.
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak ditemukan masalah
yang timbul. Sesuai dengan diagnosa, penulis melakukan rencana tindakan asuhan
kebidanan pada klien sesuai dengan teori. Dalam tahap perencanaan ini tidak ada
hambatan yang dijumpai karena sarana, prasarana, sumber daya dari klien dan
tempat untuk melaksanakan asuhan kebidanan memungkinkan dalam membuat
rencana tindakan sesuai prinsip ilmu kebidanan dan protab yang ada. Pada tahap
pelaksanaan ini penulis melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat atau ditetapkan yaitu diagnosa GIII P2002 Ab000 UK 4-6 minggu
janin tunggal, hidup, intarutene dengan kunjungan Antenatal pertama, dan dalam
pelaksanaannya tidak ada hambatan. Hal ini karena adanya kerjasama yang baik
antara petugas, klien, keluarga sehingga dapat melaksanakan asuhan kebidanan
yang baik. Setelah pelaksanaan tindakan, dilakukan evaluasi terhadap tindakan
dan hasilnya ibu mengerti penjelasan petugas, respon ibu terhadap penjelasan
petugas tentang kehamilannya baik, keadaan ibu baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, Lamanya
280 hari (40 mgg atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir (Sarwono,
2014). Pada kehamilan terdapat perubahan pada tubuh wanita, khususnya
pada alat genetalia aksterna, interna dan pada payudara. Dalam hal ini
hormon somatotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting.
Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya secara fisik namun juga secara
psikis. Wanita menjadi rentan dan perlu pengawasan agar kehamilannya
dapat berjalan dengan baik dan normal.
Antenatal care merupakan usaha yang dilakukan pada waktu hamil
dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan
dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya (Sarwono,
2014:90). Kunjungan ANC dilakukan 4 x selama kehamilan, yaitu 1x pada
trimester I, 1x pada trimester II,dan 2x pada trimester III.
5.2 Saran
a. Bagi Ibu hamil
1. Selalu menjaga kondisi kesehatan dirinya sehingga kondisi bayi yag
dikandungnya juga dalam keadaan baik
2. Mematuhi dan melaksanakan apa yang telah diberitahukan oleh
tenaga kesehatan.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa trampil dalam memberikan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika
Hutahean, Serri.2013.Perawatan Antenatal.Jakarta:Salemba Medika
Jannah Nurul.2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan -Kehamilan.Yogyakarta:
Penerbi Andi